10 research outputs found

    Representasi Kesadaran Budaya Lokal Perupa dalam Penciptaan Karya Seni Rupa dan Desain Era Kontemporer

    Get PDF
    Era kontemporer sudah tidak terikat kekakuan dan penjara peraturan, tetapi lebih kepada berkarya dengan berangkat dari akar yang bersifat tradisional, namun di sisi lain merindukan kreasi dan inovasi dalam kebaruan. Fenomena kontemporer dalam seni rupa dan desain bukan ekplorasi estetis semata, tetapi selain dari pengalaman pribadi perupa dipengaruhi situasi sosial budaya yang membangun konteks dengan representasi visual yang diselaminya. Representasi dapat berupa praktik kebudayaan, dapat berupa artefak, maupun konsep. Tujuan dari penelitian ini difokuskan untuk dapat mengetahui sejauhmana representasi nilai budaya lokal dalam berkarya, ideologi yang memengaruhi perupa untuk memilih jalan berkarya dengan tumbuh bersama budaya lokal di era kontemporer, serta bentuk dan makna pada karya perupa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-naturalistik dengan menggali data dari setting alamiah lapangan dengan pendekatan tekstual-kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perupa memilih kesadaran akan budaya sebagai cara pandang, pilihan, dan kelahiran karya-karya perupa dengan penegasan memosisikan diri sebagai jembatan di antara keberagaman guna membangun sebuah dialog dirinya dengan cita-rasa kehidupan di sekelilingnya, yaitu budaya kosmologi. Representasi dapat dibentuk oleh tradisi dan terpengaruhi budaya lain, namun memiliki watak ‘setempat’, sehingga memiliki akar. Representasi kesadran lokal dalam karya dapat disajikan melalui Re-aktualisasi Tradisi: Re-Imajinasi, Perekaman Tradisi, Pemaknaan Simbolik bahkan Kontra-Tradisi.Representation of Artist Local Cultural Awareness in the Creation of Art and Design Works Contemporary EraABSTRACTThe contemporary era has not bound yet by rigidity and prison regulations, but the works are rather started from traditional roots. On the other hand, they miss the creation and innovation of novelty. The contemporary phenomenon in art and design is not merely aesthetic exploration. However, it is a part of the artists' personal experience influenced by social and cultural situations that build the context with the visual representations they delve into. A representation can be in the form of cultural practices, artifacts, or concepts. This research aims to focus on knowing to what extent the representation of local cultural values in work, the ideology that influences artists to choose their work manner by growing with local culture in the contemporary era, and the forms and meanings of the artists' works. This study used a qualitative naturalistic research method by collecting data from natural settings with a textual, contextual approach. The results showed that the artists chose cultural awareness as the perspective, choice, and birth of artists' works by asserting their positions as a bridge between diversities to build a dialogue with the tastes of life around them, namely cosmological culture. Representations can be formed by traditions and influenced by other cultures; however, they have a "local" character, so they have roots. Representations of local awareness in works can be presented through the Reactualization of Traditions: Re-Imagination, Recording of Traditions, Symbolic Meanings, and Counter-Traditions

    PERILAKU REMAJA ZAMAN NOW PADA SISWA SMP X DI SIDOARJO

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab perilaku Kenakalan Remaja zaman now pada SMP X di Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan observasi dan wawancara secara mendalam terhadap siswa pada sekolah menengah pertama yang berjumlah 256  dengan rentang umur 12-14 tahun. Hasil penelitian terdapat tiga kategori yaitu Pertama, yaitu remaja sesuai dengan perkembangan remaja pada umumnya sebesar 53% siswa. Kedua, perkembangan remaja yang perlu pengarahan bimbingan dan konseling sebesar 38% siswa. Ketiga, perkembangan remaja yang memerlukan pendampingan dari guru bimbingan konseling secara pribadi sebesar 10,9 % siswa,Kata kunci : Perilaku Kenakalan remaja, Jaman Now, Bimbingan dan  KonselingDOI: http://dx.doi.org/10.17977/um023v8i12019p17

    Hubungan Antara Intelegensi Verbal dan Persepsi Siswa Pada Cara Guru Memotivasi dengan Ekspresi Tulis Siswa SLTP Negeri 1 Sedati

    Get PDF
    Ekspresi tulis merupakan suatu hasil dari pengungkapan ide pikiran dan kreativitas yang diekspresikan melalui tulisan. Rendahnya kualitas ekspresi tulis pada siswa disebabkan pelajaran ini sering dianggap remeh baik dari guru maupun siswa sendiri, sehingga kurangnya kesempatan siswa untUk berlatih. Ekspresi tulis dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern dalam penelitian ini adalah inteligensi verbal yang mengungkap komprehensif verbal, penalaran verbal, kemampuan memori verbal dan kelancaran verbal, dan faktor ekstern dalam penelitian ini adalah persepsi siswa pada cara guru memotivasi yang meliputi pemberian tugas yang memotivasi siswa, memberikan kebebasan siswa dalam kreativitas, menghargai proses pembelajaran dan hasil karyanya, menjalin ketjasama yang baik dengan siswa dan membantu siswa dalam persaingan yang sehat antar siswa, memberikan penilaian yang obyektif, menggunakan waktu belajar dengan tepat, memunculkan motivasi pada diri siswa dengan harapan yang positif sesuai dengan kemajuan yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Sedati Sidoatjo, dengan tujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara inteligensi verbal dan persepsi siswa pada cara guru memotivasi dengan ekspresi tulis siswa. Alat ukur yang digunakan pada Inteligensi verbal dengan menggunakan test IQ verbal (W AIS) dan persepsi siswa pada cara guru memotivasi diukur melalui angket. Ekspresi tulis diukur dengan menggunakan stimulus ilustrasi dongeng yang belum selesai. Skoring ekspresi tulis menggunakan standar penilaian The Oregon Analytical Assessment Writing Model (OA WM). Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IIG SMP Negeri 1 Sedati Sidoatjo, yang betjumlah 37 siswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan nilai (F = 17,627) dan nilai (p < 0. 05), yang berarti ada hubungan positif antara inteligensi verbal dan persepsi siswa pada cara guru memotivasi dengan ekspresi tulis. Inteligensi verbal dengan mengendalikan persepsi siswa pada cara guru memotivasi diperoleh nilai fiy-2 = 0.524 dengan taraf signifikansi 0.001 (p < 0.05). Persepsi siswa pada cara guru memotivasi dengan ekspresi tulis siswa mengendalikan inteligensi verbal adalah r 2y-I = 0.429 dengan taraf signifikansi 0,009 (p < 0.05)

    Kecerdasan Emosi, Anonimitas dan Cyberbullying (Bully Dunia Maya)

    Get PDF
    The purpose of this study to examine the relationship between emotionalintelligence and anonymity with cyberbullying in terms of gender. This study was donewith quantitative methods. Measurement variables of this research using a scale ofcyberbullying, emotional intelligence scale and the scale of anonymity. were Subjectsjunior high school students in Sidoarjo, which amounted to 44 students with a lifespan of13-17 years with a mix of men and women at least 21 of 23 students, which is inaccordance with the criteria as perpetrators of cyberbullying. were analyzed usingregression analysis, partial correlation,and Anova. The results showed: first, there wasno significant relationship between emotional intelligence and anonymity withcyberbullying. second, there is a positive relationship of emotional intelligence withcyberbullying. Third, the anonymity has a negative relationship with cyberbullying.Fourth, the difference in cyberbullying behavior between men and women, where menthere is a tendency to become perpetrators of cyberbullying.Keywords : Emotional Intelligence , Anonymity , Cyberbullyin

    HIGHER EDUCATION INTERVENTION IN RADICALISM WITH HEBAT (HYPNOTHERAPY, E-LEARNING, COUNSELING, RELIGIOUS ACTUALIZATION, AND TECHNOLOGY)

    Get PDF
    Purpose of the study: This research has a purpose as a form of intervention efforts against the ingress of radicalism in college. Methodology: Research conducted using the method of HEBAT (Hypnotherapy, E-learning, Counseling, Religious Actualization, and Technology) at five universities for research. Main Findings: with game HEBAT aid, it can be seen that the tendency of the character and personality of students leads to individualism as much as 21% and as much as 13% radical. From these results, then conducted a phase of therapy to lower the level of inclination using the application of practice Ahlusunnah Wal Jamaah. Applications of this study: the research object is the students in the college student organization internally. Novelty/Originality of this study: The application of practice Ahlusunnah Wal Jamaah Annahdiyah in the form of activities that reflect Tawassuth, Tawazun, I'tidal, and Tasamuh that in activities inserted hypnotherapy techniques. In the last phase of deepening given shape in the form of counseling and provision of material via e-learning

    PENGEMBANGAN UMKM KERIPIK PEDAS MORANG MORENG SNACK MENJADI CAMILAN KEKINIAN

    Get PDF
    UMKM yang bersedia menjadi mitra dalam rangka pendampingan dan pengembangan untuk itu kelompok 47 memilih produk makanan cemilan keripik pedas yang diproduksi Morang Moreng snack yang telah berjalan selama kurang lebih 3 tahun, dalam pengembangan kripik pedas Morang moreng dari hasil wawancara dan observasi yang kami lakukan di temukan permasalahan yang perlu dilakukan pendampingan agar lebih berkembang dan mudah dipasarkan di outlet resmi yang tersebar di seluruh indonesia. Artikel bertujuan mendeskripsikan kegiatan kelompok 47 selam 1 bulan di Mitra Morang Moreng Snack. Pada metode pelaksanaan KKN-Tematik Kewirausahaan, kami melakukan survey awal melalui wawancara dan observasi untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan solusi. Hasil yang diperoleh dari pendampingan yang dilakukan kelompok 47 adalah Pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) untuk pengajuan proses sertifikasi halal, Rebranding kemasan produk turunan (Mbok Yu dan D’Lombok), pembuatan banner mitra, Pembuatan sistem otomatisasi di sosial media, pembuatan iklan di sosial medi, pembuatan video promosi di sosial media, edukasi resseler dan akun produk D’lombok dan Mbok yu

    Prosiding Seminar Akademik Fakultas Seni Rupa “Seni dan Media dalam Kuasa Virtual”

    Get PDF
    Prosiding ini memuat 13 (tiga belas) artikel terpilih yang telah melewati beberapa tahap seleksi dari panitia. Pembahasan dari setiap artikel memiliki keunikan, baik dari objek materialnya maupun dari sudut pandang yang digunakan oleh para penulis. Tema “Seni dan Media dalam Kuasa Virtual” sengaja dipilih dengan beberapa pertimbangan, yakni: Yang pertama, seni (dalam ranah apapun: baik seni rupa, seni pertunjukan, maupun seni media rekam) tidak bisa dilepaskan dari apa yang disebut sebagai media. Karena seni dan media menjadi ruang dialogis yang tak hanya kompleks, namun juga konstruktif dan saling beririsan. Yang kedua, keterhubungan seni dan media serta sifat audiens yang aktif membuat ruang-ruang berkesenian menjadi tidak hanya berdaya namun juga akan terus dibicarakan dan menemui daya kreatifnya. Audiens menjadi kata kunci dan titik sentral dalam perbincangan, terutama ketika hadirnya ruang- ruang virtual di tengah kehidupan masyarakat saat ini. Yang ketiga, faktor kuasa. Kehadiran ruang virtual dalam seni dan media ditengarai menjadi cikal bakal munculnya relasi-relasi kuasa baru. Relasi- relasi baru inilah yang kemudian akan selalu erat dengan media dan segala konstruksinya. Seni dan media melalui ruang-ruang virtual mulai menjalankan strategi dan taktiknya untuk menjalankan kepentingannya. Selanjutnya seni dan media merupakan ranah multidisiplin yangtidak bisa selesai dan tuntas dengan dirinya sendiri. Bidang tersebut memerlukan disiplin keilmuan yang lain untuk bisa melihat dimensi-dimensinya yang semakin banyak dan kompleks, sehingga dengan melibatkan keilmuan yang lain diharapkan dapat memperkaya dan memperdalam kajian yang ada

    Hubungan Antara Intelegensi Verbal dan Persepsi Siswa Pada Cara Guru Memotivasi dengan Ekspresi Tulis Siswa SLTP Negeri 1 Sedati

    Get PDF
    Ekspresi tulis merupakan suatu hasil dari pengungkapan ide pikiran dan kreativitas yang diekspresikan melalui tulisan. Rendahnya kualitas ekspresi tulis pada siswa disebabkan pelajaran ini sering dianggap remeh baik dari guru maupun siswa sendiri, sehingga kurangnya kesempatan siswa untUk berlatih. Ekspresi tulis dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern dalam penelitian ini adalah inteligensi verbal yang mengungkap komprehensif verbal, penalaran verbal, kemampuan memori verbal dan kelancaran verbal, dan faktor ekstern dalam penelitian ini adalah persepsi siswa pada cara guru memotivasi yang meliputi pemberian tugas yang memotivasi siswa, memberikan kebebasan siswa dalam kreativitas, menghargai proses pembelajaran dan hasil karyanya, menjalin ketjasama yang baik dengan siswa dan membantu siswa dalam persaingan yang sehat antar siswa, memberikan penilaian yang obyektif, menggunakan waktu belajar dengan tepat, memunculkan motivasi pada diri siswa dengan harapan yang positif sesuai dengan kemajuan yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Sedati Sidoatjo, dengan tujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara inteligensi verbal dan persepsi siswa pada cara guru memotivasi dengan ekspresi tulis siswa. Alat ukur yang digunakan pada Inteligensi verbal dengan menggunakan test IQ verbal (W AIS) dan persepsi siswa pada cara guru memotivasi diukur melalui angket. Ekspresi tulis diukur dengan menggunakan stimulus ilustrasi dongeng yang belum selesai. Skoring ekspresi tulis menggunakan standar penilaian The Oregon Analytical Assessment Writing Model (OA WM). Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IIG SMP Negeri 1 Sedati Sidoatjo, yang betjumlah 37 siswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan nilai (F = 17,627) dan nilai (p < 0. 05), yang berarti ada hubungan positif antara inteligensi verbal dan persepsi siswa pada cara guru memotivasi dengan ekspresi tulis. Inteligensi verbal dengan mengendalikan persepsi siswa pada cara guru memotivasi diperoleh nilai fiy-2 = 0.524 dengan taraf signifikansi 0.001 (p < 0.05). Persepsi siswa pada cara guru memotivasi dengan ekspresi tulis siswa mengendalikan inteligensi verbal adalah r 2y-I = 0.429 dengan taraf signifikansi 0,009 (p < 0.05)

    Visual Branding Kemasan Olahan Bandeng sebagai Makanan Lokal pada Usaha Kecil dan Menengah :Studi Kasus Kemasan Produk Bandeng Bu Zuhro

    No full text
    Indonesia memiliki keberagaman budaya yang beragam, didalamnya mencakup sistem teknologi tradisional, adat istiadat, dan sebagainya. Di antara keragaman itu, salah satu hasil budaya yang menarik adalah keragaman jenis makanan tradisional. Sidoarjo merupakan kota yang kaya dengan keragaman udang dan ikan, salahsatumnya ikan bandeng. Keragaman olahan makanan, diberdayakan dan digerakan oleh UMKM.  Produk UMKM sebaiknya memiliki desain kemasan yang menarik, karena salah satu elemen terpenting dalam visual produk adalah kemasan. Kemasan memiliki fungsi sebagai wadah untuk membungkus dan melindungi produk. Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai media identifikasi produk dipasar. Penelitian ini memfokuskan pada kajian visual branding kemasan produk lokal olahan bandeng UMKM di Sidoarjo. Sidoarjo memiliki produk unggulan lokal berupa olahan bandeng.  Tujuan dari penelitian ini mengeahui tata visual, bentuk, fungsi dan makna dari visual branding. Guna mengungkap hal tersebut penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan estetika dari aspek bentuk, fungsi dan makna. Pegumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur.  Analisis data yang diterapkan yaitu analisis visual. Tujuan penelitian untuk dapat mengetahui aspek bentuk, fungsi dan makna elemen Visual Branding yang ada pada kemasan produk olahan bandeng UMKM Sidoarjo terkait identitas merek dan citra merek sebagai produk khas unggulan daerah. Hasil dari penelitian menunjukkan kemasan dari produk bandeng Bu Zuhro belum mempresentasikan produk khas Sidoarjo

    College of Nahdlatul Ulama Staring Deradicalization with "HEBAT"

    No full text
    The spread of radicalism in the academic world universities make educational climate shifts in the context of learning a more dangerous one indication is the student activities that do not pitch control with good. This radicalism is the main obstacle to realizing the civil society in Indonesia in view of the omission of the state to the problems faced by minorities and weak enforcement by the state. Handling radical groups today can not be done using violent means such means facing the enemy threat or threat of conventional security defenses to take up arms. Violence and radical action does not always have to be faced with a violent way too, needs to be seen case by case basis. This involves a radical stance associated with mindset. Therefore an approach, thinking and new strategies that can be accepted by the radicals. The research was done at the college's NU use in looking to form a new strategy deradicalization by using the "HEBAT". The method is designed to look case by case issues faced in each college, the method is trying to enter the field hypnotherapy, learning (e-learning), Guidance and Counseling, Religious Actualization, Technology games on the gadget. So with the new strategy NU colleges in the sense of more adaptive to degrade and deter radical understanding of each college. Moreover, strut with the basic values of N
    corecore