2,126 research outputs found

    A CONTENT ANALYSIS OF ESP TEXTBOOK FOR BANKING AND FINANCIAL MANAGEMENT DEPARTEMENT ”ENGLISH FOR BANKING” PUBLISHED BY LANGUAGE CENTER UMM PRESS BASED ON THE STUDENTS’ NEEDS

    Get PDF
    This study was focused on the analysis of “English for Banking 2” textbook published by language center UMM press based on the students’ needs. This research wanted to know the students’ needs of learning “English for Banking” and the relevance of the content of “English for Banking” textbook with the students’ needs in learning English for specific purpose (ESP) at D3 of Banking and Financial Management Department of the University of Muhammadiyah Malang. The design used in this study was quantitative approaches because this study used objective measurement and statistical analysis of numeric data. The object of this study was the ESP textbook “English for Banking 2” published by LC UMM press. Meanwhile, for the instrument, the writer used documentation and questionnaire. Rating scale was used to analyze the data. The findings showed that there were nine aspects of the content of “English for Banking 2” textbook needed by the students. They include: (1) the language description should be practical and understandable language (functional); (2) the language elements covered in the material of the book should be practical English (functional); (3) the types of reading text used should be article texts, dialog texts, and visual texts such as, pictures, diagrams, graphs and cartoons; (4) the subject matter of the book should contain topic about bank; (5) the content arrangement throughout the book needed by the students should be focused on the subject matter; (6) the content sequenced within a unit should be from comprehension to production; (7) the content of reading material should be reading material that was not only related to the Bank term but also to synonym and antonym; (8) the content of writing material should be essay writing; (9) the content of speaking material should be general material rather than only job vacancy interview. In relation with the students’ needs in learning English for specific purpose it was found that out of 52 students’ of D3 Banking and Financial Management Department, 5 students (9.7%) considered the content of “English for Banking 2” textbook to be very relevant with their needs, 44 students (84.7%) considered the content of the book to be relevant, and three students (5.8%) considered the content of the book not to be really relevant

    REVIEW JURNAL MAKNA METODOLOGI DALAM PENELITIAN

    Get PDF
    Abadi, T. W. (2011). Jurnal Komunikasi dan Ilmu Administrasi Negara: Makna Metodologi Dalam Penelitian Kalamsiasi. Vol.4, No. 2. Hal 105-214. https://scholar.google.co.id Atmadja, A. T. (2013). Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu Akutansi. Jurnal Akutansi Profesi, Vol. 3, No. 2 2013. https://scholar.google.co.id Dewi, H. R., Indiariani, D. (20017). Pelatihan Karya Tulis Metode Penulisan Kuantitatif, Kualitatif & PTK (untuk Guru SD/MI) Se-Kabupaten Bangkalan. https://scholar.google.co.id Dr. Priyono, MM. (2008). Metde Penelitian Kuantitatif. Diterbitkan oleh ZIFATAMA PUBLISHING. https://scholar.google.co.id Hayati, N. (2015). Pemilihan Metode yang Tepat Dalam Penelitian (Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif). Jurnal Tarbiyah al-Awlad, Vol. IV. Edisi 1, Hal 345-357. https://scholar.google.co.id Ibrahim, D. 2014. Metode penelitian dalam kajian islam. Jurnal Intizar UIN Raden Fatah, Palembang,, Vol. 20, No2, 2014, 247-266. http://jurnal.radenfatah.ac.ic/metode- penelitian- dalam-kajian-islam. (diakses pada pukul 14.50). Iskandar. (2012). Analisis Unsur Karbon Aktif Tempurung Kelapa dengan Metode Analisis Ultimat (Ultimat Analysis). https://scholar.google.co.id Mulyadi, M. (2011). Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya. Jurnal STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA, Vol. 15, No. 1 2011. https://scholar.google.co.id Musianto, L. S. (2002). Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Kualitatif dalam Metode Penelitian. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 4, No. 2, Hal 23-136. https://scholar.google.co.

    CROSS CULTURAL PRAGMATICS: POLITENESS STRATEGY USED IN RUSH HOUR MOVIE

    Get PDF
    Strategi kesopanan erat kaitannya dengan budaya. Setiap budaya memiliki bentuk strategi yang berbeda-beda. Strategi kesantunan dapatdiamati di setiap percakapan antar manusia termasuk juga dalam film.Film Rush Hour merupakan film seri terkenal yang karakter utamanya adalah Jackie Chan dan Chris Tucker yang keduanya memiliki latar belakang budaya berbeda.Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan jenis-jenis strategi kesantunan yang digunakan oleh kedua karakter utama dan menjelaskan persamaan dan perbedaan dari strategi kesopanan yang digunakan oleh kedua karakter utama tersebut. Pengumpulan data menggunakan non-participant observation dengan teknik note taking. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan.Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua karakter menggunakan keempat strategi kesopanan, yaitu strategi bald on record, positive politeness, negative politeness, dan off record.Detective James menggunakan 224 jenis strategi kesantunan dan Detective Lee menggunakan65 jenis strategi kesantunan. Ada beberapa perbedaan dan persamaan dalam strategi kesantunan yang digunakan kedua karakter utama.Persamaannya adalah kedua karakter utama menggunakan keempat strategi kesantuna yang paling sering digunakan oleh keduanya adalah bald on record, dan keduanya juga menggunakan beberapa multiple strategies.Beberapa perbedaannya adalah (1) Detective James lebih leluasa menggunakan strategi bald on record kepada semua orang dalam berbagai situasi sedangkan Detective Lee menggunakannya untuk orang yang lebih rendah dari atau sama dengan statusnya dan pada keadaan yang mendesak, (2) dalam menggunakan positive politeness strategy, Detective James cenderung menggunakan use in-group identity markers sedangkan Detective Lee cenderung menggunakan include both S and H in the activity, (3) dalam menggunakan negative strategy, Detective James cenderung menggunakan question, hedge dalam bentuk interrogative sedangan Detective Lee dalam bentuk inperative, dan (4) Detective James lebih banyak menggunakan multiple strategies daripada Detective Lee

    SIMULASI INLET DRAINASE PADA RUAS JALAN POROS UTAMA KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA

    Get PDF
    xv,;147 hlm,;ilus,;tab,;30 c

    THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODELS TO THE ABILITY OF SOLVING PROBLEMS, INTERESTS AND LEARNING RESULT OF STUDENT BIOLOGY MAN 3 BIRINGKANAYA MAKASSAR

    Get PDF
    Abstract The study aims at examining the influence of problem based learning model on problem solving ability, interest, and students’ learning result in Biology at MAN 3 Biringkanaya in Makassar. The study was quasi experiment research which employed non-equivalent control group design. The populations of the study were all study groups of grade XI IPA at MAN 3 Biringkanaya in Makassar of academic year 2017/2018. Samples were selected by employing simple random sampling technique. Data were collected by employing test and non test. Data were analyzed by employing descriptive statistics analysis and inferensial statistics analysis with MANCOVA. The result of inferential satistics analysis with reveal that (i) there is influence of problem based learning model on problem solving ability of students at MAN 3 Biringkanaya Makassar with significant value 0,000<0,05, (ii) there is influence of problem based learning model on students’ interest with significant value 0,003<0,05, and (iii) there is influence of problem based learning model on students’ learning result with significant value 0,000<0,05. Key words: Problem Based Learning Model, Problem Solving Ability, Interest and Learning Outcome

    EFEKTIVITAS TES FORMATIF ASOSIASI PILIHAN GANDA DENGAN REWARD DAN PUNISHMENT SCORE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MTS NEGERI CISAAT SUMBER

    Get PDF
    Efektivitas Tes Formatif Asosiasi Pilihan Ganda Dengan Reward Dan Punishment Score Terhadap Hasil Belajar Siswa Di MTs Negeri Cisaat Sumber Evaluasi merupakan proses yang sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Bentuk pemberian tes formatif yang selama ini digunakan cenderung berupa uraian saja atau pilihan ganda saja. Tes formatif bentuk asosiasi sebenarnya bisa menjadi salah satu alternatif pilihan guru dalam mengevaluasi siswanya, karena bentuk soalnya yang mulai variatif dengan menggunakan sistem asosiasi yakni penyebaran jawaban dan membutuhkan pengetahuan siswa yang lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh pemberian tes formatif asosiasi pilihan ganda dengan reward dan punishment score terhadap hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan lingkaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Negeri Cisaat Sumber. Sampel penelitian yang dipilih dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling, terpilih kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol dengan jumlah masing-masing kelas sebanyak 38 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t, diperoleh bahwa nilai probabilitas dari kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) adalah 0,009. Itu berarti 0,009 < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian tes formatif asosiasi pilihan ganda dengan reward dan punishment score terhadap hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan lingkaran

    FORMULASI DAN UJI EFEK ANTI-AGING KRIM EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DELIMA (PUNICA GRANATUM LINN.)

    Get PDF

    PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEURISTIK DAN KORELASINYA DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MA KHAS KEMPEK KABUPATEN CIREBON

    Get PDF
    Penerapan Strategi Pembelajaran Heuristik dan Korelasinya dengan Minat Belajar Matematika Pada Siswa MA KHAS Kempek Kabupaten Cirebon. Minat belajar matematika pada siswa kelas X – 9 MA KHAS Kempek kurang optimal karena anggapan siswa terhadap pelajaran matematika itu sulit, saat pembelajaran matematika kurang kondusif, dan pembelajaran masih terpusat dengan guru. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah penerapan strategi pembelajaran heuristik dalam belajar matematika. Heuristik adalah strategi pembelajaran dimana siswa dapat menemukan hasil sendiri dengan langkah-langkah yang guru berikan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menjelaskan seberapa baik respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran heuristik dalam pembelajaran matematika, 2) menggambarkan seberapa baik minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika, dan 3) membuktikan apakah respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajarn heuristik berkorelasi dengan minat belajar matematika pada siswa di MA KHAS Kempek Kabupaten Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MA KHAS Kempek Kabupaten Cirebon. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan cluster random sampling, terpilih kelas X – 9 sebagai sampel dengan jumlah siswa sebanyak 42 orang. Instrumen penelitian yang digunakan: 1) angket respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran heuristik, dan 2) angket minat belajar matematika pada siswa di MA KHAS Kempek Kabupaten Cirebon. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh respon siswa dalam penerapan strategi pembelajaran heuristik terhadap minat belajar matematika sebesar 72% tergolong dalam kategori kuat. Penerapan strategi pembelajaran heuristik berkorelasi dengan minat belajar matematika pada siswa. Hal ini terlihat dari koefisien korelasi 0,72% yang termasuk dalam kategori kuat

    PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY DENGAN STRATEGI READING INFUSION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERINKUIRI SISWA SMK PADA MATERI SUHU DAN KALOR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan berinkuiri siswa SMK yang mendapatkan pembelajaran levels of inquiry dengan strategi reading infusion dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran levels of inquiry. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi experiment dengan pre-test and post-test control-group design. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas meliputi kelas eksperimen yang mendapat perlakuan levels of inquiry dengan strategi reading infusion dan kelas kontrol yang mendapat perlakuan levels of inquiry di salah satu SMK Negeri di Kota Cimahi, dengan jumlah sampel 68 siswa jurusan Teknik Pendingin Tata Udara (TPTU) dari jumlah populasi sebanyak 140 siswa yang diperoleh secara purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes awal dan tes akhir untuk kemampuan kognitif dan keterampilan berinkuiri siswa terkait konsep suhu dan kalor. Instrumen tes kemampuan kognitif berupa tes esai yang berjumlah 9 soal dengan nilai reliabilitas 0,74 dan tes keterampilan berinkuiri berupa pilihan ganda beralasan yang berjumlah 15 soal dengan nilai reliabilitas 0,67. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata N-gain kemampuan kognitif dan keterampilan berinkuiri siswa untuk kelas eksperimen adalah 0,59 (kategori sedang) dan 0,54 (kategori sedang). Adapun skor rata-rata N-gain kemampuan kognitif dan keterampilan berinkuiri siswa untuk kelas kontrol adalah 0,48 (kategori sedang) dan 0,53 (kategori sedang). Berdasarkan analisis data , ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan kognitif C2, C3, dan C4 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (Sig. = 0,000, p < 0,05), dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berinkuiri aspek memprediksi (predicting), berhipotesis (hypothesizing), merancang percobaan (designing an experiment), menginterpretasikan data (interpreting data), dan berkomunikasi (communicating) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta terdapat hubungan yang signifikan dalam kategori sedang antara kemampuan kognitif dan keterampilan berinkuiri siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.;---This study aims to obtain an overview of the cognitive abilities and inquiry skills of vocational students who get level of inquiry learning with reading infusion strategies compared to students who get level of inquiry learning. The research method used is quasi experiment with pre-test and post-test control-group design. The samples in this study were two classes including experimental class that received level of inquiry treatment with reading infusion strategy and control class treated with levels of inquiry in one of SMK Negeri in Cimahi City, with sample number of 68 students Teknik Pendingin Tata Udara (TPTU) ) of the total population of 140 students obtained by purposive. The data were collected by using preliminary and final tests for students' cognitive and inquiry skills related to the concept of temperature and heat. Instrument test of cognitive ability in the form of essay test which amounted to 9 questions with reliability 0,74 and test of inquiry skill in the form of multiple choice reasoned which amounted to 15 questions with reliability 0,67. The results showed that the average score of N-gain cognitive ability and inquiry skills of students for the experimental class were 0,59 (medium category) and 0,54 (medium category). The average score of N-gain cognitive abilities and student inquiry skills for control classes was 0.48 (medium category) and 0.53 (medium category). Based on data analysis, it was found that there were significant differences in cognitive ability of C2, C3, and C4 between experimental and control class (Sig = 0,000, p <0.05), while there was no significant difference in inquiry skills predicting, hypothesizing, designing an experiment, interpreting data, and communicating between the experimental and control class, and there is a significant relationship in the medium category between the cognitive abilities and the students experiments and control classes
    • …
    corecore