22 research outputs found
Respon Guru Dan Siswa Terhadap E-Modul Gelombang Bunyi Berbantuan Aplikasi Phyphox Untuk Meningkatkan Kemandirian Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA MAN 2 Lubuklinggau
Abstract: The research of this study was to see the response of teachers and students after participating in learning using the sound wave e-module assisted by the Phyphox application. The research method used is descriptive research type. The subjects of this study were physics teachers and students of class XI IPA MAN 2 Lubuklinggau. The data collection technique was carried out in the form of a response questionnaire. The results of the physics teacher's response analysis obtained 74% with the "Positive" criterion. The results of the analysis of student responses in small groups of 9 students were obtained with a percentage of 71%, included in the "Positive" criteria and the results of student response analysis in large group trials with a total of 23 students, so that a percentage of 71% was obtained, this percentage was included in the criteria of "Positive" . Based on the research data obtained, it can be concluded that the sound wave e-module assisted by the Phyphox application gets a good response in learning activities.
Keywords: Phyphox, E-module,Sound Wave, Respons
THE RELATIONSHIP BETWEEN TEACHER'S ATTENTION, LEARNING HABITS, AND HOME STUDY FACILITIES WITH MATHEMATICS LEARNING OUTCOMES
Many factors influence the low mathematics learning outcome. Teachers' attention, learning habits, and home study facilities may affect students' mathematics learning outcomes. Therefore, this research was conducted in order to determine whether there is a positive and significant relationship between teacher's attention, learning habits, and home study facilities with mathematics learning outcomes in even semester of the eight-grade students at SMP Negeri 7 kebumen academic year of 2016/2017. The population in this research were all students of class VIII SMP Negeri 7 kebumen in academic year 2016/2017 consisting of 3 classes with a total of 92 students. Random sampling techniques used to get the class sample and collected VIII H as a sample that consists of 30 students. Data collection techniques were conducted by questionnaires to the teacher's attention, learning habits, and home study facilities. They are a test method for mathematics learning outcomes. Test instruments used validity and reliability. Prerequisite test analysis using normality test, independent, and linearity test. Hypothesis testing data analysis using simple linear regression analysis and multiple regression analysis and correlation. The results showed that there is a positive and significant correlation among teacher’s attention, learning habits and home study facilities with mathematics learning outcomes with Fcount = 11,97 and Ftable = 2,98 so Fcount > Ftable, multiple correlation coefficient (R) is 0,76, and the multiple determination coefficient (R2) is 0,58. While the multiple regression equation is , relatively contribution (X1) = 45,51%, the relative contribution (X2) = 31,19%, the relative contribution (X3) = 23,30% and effective contribution (X1) = 26,40%, the effective contribution (X2) = 18,10%, and the effective contribution (X3) = 13,52%
KESALAHAN SISWA SMK JURUSAN BUSANA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BILANGAN
Dalam belajar matematika yang terpenting adalah seberapa besar kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah matematika. Dengan adanya kesulitan siswa terjadilah kesalahan siswa baik dalam belajar maupun dalam menyelesaikan soal-soal bilangan berpangkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan banyaknya siswa kelas SMK Jurusan Busana yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal terkait materi bilangan berpangkat ditinjau dari empat aspek kesalahan, yaitu kesalahan konsep, kesalahan prinsip, kesalahan fakta, kesalahan operasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Busana di salah satu SMK Negeri di Bantul. Objek penelitian adalah kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal uraian materi operasi bilangan berpangkat. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa tes dan wawancara. Analisis data menggunakan model Milles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan berupa: kesalahan fakta (3,09% siswa), konsep (30,2% siswa), operasi (25,9% siswa), dan prinsip (3,4% siswa). Beberapa faktor penyebab kesalahan siswa yaitu siswa beranggapan proses tidak diberi langkah, tidak paham maksud soal, tidak teliti, terburu-buru, tidak fokus, belum memahami operasi bilangan berpangkat, belum memahami cara mengubah bentuk pecahan menjadi pangkat, dan belum memahami sifat eksponen bilangan berpangkat
ANALISIS KETENTUAN PEMENUHAN MODAL MINIMUM (CAPITAL ADEQUACY RATIO) SEBAGAI SALAH SATU INDIKATOR KESEHATAN BANK (Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia yang Terdaftar di BEI Periode 2011—2015)
AbstractThe banking sector, particularly banks, as part of a financial has importantrole as an intermediary institution for the sectors involved in an economy,and therefore the health of banks needs to be given serious attention, because itinvolves people's lives for the parties concerned for owners, government, andpublic using bank services. This study discusses the analysis of the provisionsof minimum capital adequacy (CAR) as an indicator of the health of banks(case study at Bank Rakyat Indonesia listed on the Stock Exchange 2011—2015). The analysis showed that the study year 2011—2015 Bank RakyatIndonesia is considered a very healthy bank, in connection with theassessment matrix composites, categorized in one rank higher because theratio of CAR is very insignificant in comparison to the Capital AdequacyRatio set forth in the provisions, because a very high percentage of capitalgrowth compared with the percentage growth in RWA. Therefore, the bank'shealth assessment criteria CAR ratio > 11% in a very healthy predicate thatcan be seen from the year 2011 reached 14.96%, 2012 reached 17.43%, in2013 reached 18.13%, in 2014 reached 19.57 %, in 2015 reached 21.39
PELATIHAN ISTRI NELAYAN DI WILAYAH PESISIR LABUHAN SUMBAWA MELALUI MEDIA READING COMPREHENSION UNTUK MEMASARKAN PRODUK IKAN OLAHAN KHAS SUMBAWA DI KABUPATEN SUMBAWA
Tujuan pengabdian ini adalah untuk membantu istri istri nelayan yang memiliki keterbatasan kemampuan membaca dan berpendidikan rendah untuk menjadi individu yang mandiri secara sosial dan ekonomi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah mampu menjawab dan menjadi salah satu jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi oleh istri istri nelayan di Labuhan Sumbawa Kabupaten Sumbawa. Kegiatan ini juga mampu memotivasi istri istri nelayan untuk lebih mandiri dan percaya diri, serta dapat memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produk ikan olahan khas Sumbawa “jangan bage” yang menjadi salah satu aktivitas mereka untuk membantu perekonomian keluarga
ANALISA PERBANDINGAN KEHILANGAN PRATEGANG GIRDER PCI DAN PCU PADA JEMBATAN MAHAKAM IV SISI SAMARINDA KOTA
Jenis girder yang berbeda akan mempengaruhi kehilangan prategang yang terjadi. Dimana girder yang ditinjau pada analisa perbandingan kehilangan prategang ialah PCI dan PCU girder dengan panjang bentang 31,8 m. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kehilangan prategang yang terjadi pada PCI dan PCU girder. Kehilangan prategang yang terjadi pada PCI dan PCU girder salah satunya dikarenakan proses pemberian gaya prategang. Proses pemberian gaya prategang pada penelitian ini menggunakan metode pascatarik yaitu pemberian gaya prategang dilakukan setelah beton selesai dicor. Pemberian gaya prategang pada girder dengan menggunakan metode pascatarik ini menyebabkan terjadinya beberapa kehilangan prategang pada girder yaitu Immediate Elastic Losses dan Time Dependent Losses. Untuk mengetahui besarnya kehilangan prategang yang terjadi pada girder PCI dan PCU maka dilakukan perhitungan pada masing-masing girder yang kemudian dibandingkan besarnya nilai kehilangan prategang yang didapat. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh besarnya kehilangan prategang yang terjadi pada girder PCI ialah 20,441 % sedangkan pada girder PCU ialah 17,935 %. Sehingga dengan mempertimbangkan antara nilai total kehilangan prategang, jumlah girder, tinggi girder, dan gaya guling yang terjadi pada girder PCI dan PCU, maka penggunaan PCU girder dinilai jauh lebih aman, ekonomis dan efisien
PERANCANGAN ULANG KONSTRUKSI JALAN MENGGUNAKAN SISTEM PELAT TERPAKU SEBAGAI PERKERASAN PADA JALAN POROS SAMARINDA-BONTANG
Abstract
Section SP.3 Lempake–SP.3 Sambera is the section with the highest traffic volume on Jalan Poros Samarinda–Bontang, resulting in a lot of pavement damage. The damage to the road segment was caused by several factors, namely heavy vehicles, poor soil characteristics, non-functioning drainage, and the road section is located in the lowlands. The purpose of this research is to design a nailed slab system as a pavement to be used as an alternative to road pavement. The design was carried out using the AASHTO method and the Beam on Elastic Foundation method, with the load P at the center and at 0.30 m from the edge of the plate. The equivalent modulus reaction obtained for the AASHTO method was 48,515.785 kN/m³ and the resulting pavement slab thickness was 32.26 cm. While the Beam on Elastic Foundation method uses an equivalent modulus reaction value of 127,715.785 kN/m³ and the resulting pavement slab thickness is 20 cm. However, nailed slab system pavements are more expensive, because the total cost to be incurred is IDR 549,846,268,988, which is much higher than the total cost for conventional pavements, which is IDR 292,549,365,858.
Keywords: road pavement; rigid pavement; nailed slab system; conventional pavement.
Abstrak
Ruas SP.3 Lempake–SP.3 Sambera merupakan ruas dengan volume lalu lintas tertinggi di Jalan Poros Samarinda–Bontang, sehingga mengalami banyak kerusakan. Kerusakan pada ruas jalan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kendaraan berat, karakteristik tanah yang kurang baik, drainase tidak berfungsi, dan ruas jalan terletak di dataran rendah. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem pelat terpaku sebagai perkerasan untuk dijadikan alternatif perkerasan jalan. Perancangan dilakukan dengan metode AASHTO dan metode Beam on Elastic Foundation, dengan beban P di pusat dan di 0,30 m dari tepi pelat. Nilai modulus reaksi ekivalen yang diperoleh untuk metode AASHTO adalah 48.515,785 kN/m³ dan tebal pelat perkerasan yang dihasilkan adalah 32,26 cm. Sedangkan metode Beam on Elastic Foundation menggunakan nilai modulus eaksi ekivalen 127.715,785 kN/m³ dan tebal pelat perkerasan yang dihasilkan adalah 20 cm. Akan tetapi, perkerasan sistem pelat terpaku lebih mahal, karena total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp549.846.268.988, yang mana nilai ini jauh lebih besar daripada total biaya untuk perkerasan konvensional, yaitu Rp292.549.365.858.
Kata-kata kunci: perkerasan jalan; perkerasan kaku; sistem pelat terpaku; perkerasan konvensional
Cegah Stunting Melalui Pembentukan Kelas Pranikah CAGAR WARGA (Calon Pengantin Bugar Jiwa Raga)
The stunting rate of toddlers in Pasirkratonkramat Village, the Kramatsari Health Center Area’s, is the highest in Pekalongan City in 2022 and shows an increase in the past year. Stunting prevention is effective in the premarital period. However, health services in the Kamaratsari Health Center Area’s are still not optimal because of the ineffective implementation of adolescent posyandu and there are no premarital classes. In addition, the number of teenage marriages in the region is also still high and plays a role in the problem of stunting under five. This PKM aims to improve premarital health services through the establishment of CAGAR WARGA (Calon Pengantin Bugar Jiwa Raga) premarital class in the hope of improving marriage preparation and reducing the number of teenage marriages. The implementation of this premarital class program activity starts from socialization together with partners to provide information about technical activities and targets, then continues with agreements with midwives, cadres, youth representatives to determine the time and place of implementation. Premarital class activities start from premarital screening covering nutritional status, then continue with the provision of nutrition education, physical preparation, mental preparation, spiritual preparation and maturation of marriage age. Evaluation of activities is carried out well and smoothly in each activity. This premarital class program is expected to become a routine program for puskesmas in Pekalongan City in an effort to prevent stunting. Angka stunting balita di Kelurahan Pasirkratonkramat Wilayah Kerja Puskesmas Kramatsari tertinggi di Kota Pekalongan pada tahun 2022 dan menunjukkan kenaikan dalam satu tahun terakhir. Pencegahan stunting efektif dilakukan pada masa pranikah. Namun demikian, pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kamaratsari masih belum optimal karena belum efektifnya pelaksanaan posyandu remaja dan belum terdapat kelas pranikah. Selain itu, angka penikahan usia remaja di wilayah tersebut juga masih tinggi dan berperan dalam masalah stunting balita. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pranikah melalui pembentukan kelas pranikah CAGAR WARGA (Calon Pengantin Bugar Jiwa Raga) dengan harapan dapat meningkatkan persiapan pernikahan dan menurunkan angka pernikah usia remaja. Pelaksanaan kegiatan program kelas pranikah ini dimulai dari sosialisasi bersama dengan mitra untuk memberikan informasi tentang teknis kegiatan dan sasaran, kemudian dilanjutkan dengan kesepakatan dengan bidan, kader, perwakilan remaja untuk menentukan waktu dan tempat pelaksanaan. Kegiatan kelas pra nikah dimulai dari skrening pra nikah meliputi status gizi, kemudian dilanjutkan dengan pemberian edukasi gizi, persiapan fisik, persiapan mental, persipan spiritual dan pendewasaan usia pernikahan. Evaluasi kegiatan terlaksana dengan baik dan lancar pada setiap kegiatan. Program kelas pranikah ini diharapkan dapat menjadi program rutin bagi puskesmas di Kota Pekalongan dalam upaya pencegahan stunting
PERANCANGAN ULANG KONSTRUKSI JALAN MENGGUNAKAN SISTEM PELAT TERPAKU SEBAGAI PERKERASAN PADA JALAN POROS SAMARINDA-BONTANG
Abstract
Section SP.3 Lempake–SP.3 Sambera is the section with the highest traffic volume on Jalan Poros Samarinda–Bontang, resulting in a lot of pavement damage. The damage to the road segment was caused by several factors, namely heavy vehicles, poor soil characteristics, non-functioning drainage, and the road section is located in the lowlands. The purpose of this research is to design a nailed slab system as a pavement to be used as an alternative to road pavement. The design was carried out using the AASHTO method and the Beam on Elastic Foundation method, with the load P at the center and at 0.30 m from the edge of the plate. The equivalent modulus reaction obtained for the AASHTO method was 48,515.785 kN/m³ and the resulting pavement slab thickness was 32.26 cm. While the Beam on Elastic Foundation method uses an equivalent modulus reaction value of 127,715.785 kN/m³ and the resulting pavement slab thickness is 20 cm. However, nailed slab system pavements are more expensive, because the total cost to be incurred is IDR 549,846,268,988, which is much higher than the total cost for conventional pavements, which is IDR 292,549,365,858.
Keywords: road pavement; rigid pavement; nailed slab system; conventional pavement.
Abstrak
Ruas SP.3 Lempake–SP.3 Sambera merupakan ruas dengan volume lalu lintas tertinggi di Jalan Poros Samarinda–Bontang, sehingga mengalami banyak kerusakan. Kerusakan pada ruas jalan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kendaraan berat, karakteristik tanah yang kurang baik, drainase tidak berfungsi, dan ruas jalan terletak di dataran rendah. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem pelat terpaku sebagai perkerasan untuk dijadikan alternatif perkerasan jalan. Perancangan dilakukan dengan metode AASHTO dan metode Beam on Elastic Foundation, dengan beban P di pusat dan di 0,30 m dari tepi pelat. Nilai modulus reaksi ekivalen yang diperoleh untuk metode AASHTO adalah 48.515,785 kN/m³ dan tebal pelat perkerasan yang dihasilkan adalah 32,26 cm. Sedangkan metode Beam on Elastic Foundation menggunakan nilai modulus eaksi ekivalen 127.715,785 kN/m³ dan tebal pelat perkerasan yang dihasilkan adalah 20 cm. Akan tetapi, perkerasan sistem pelat terpaku lebih mahal, karena total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp549.846.268.988, yang mana nilai ini jauh lebih besar daripada total biaya untuk perkerasan konvensional, yaitu Rp292.549.365.858.
Kata-kata kunci: perkerasan jalan; perkerasan kaku; sistem pelat terpaku; perkerasan konvensional
PENDAMPINGAN KELAS IBU HAMIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN IBU & JANIN DI DESA KUTOSARI KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN
Kehamilan merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari adanya ovolasi sampai tumbuh kembangnya hasil konsepsi di dalam uterus. Kehamilan merupakan proses alamiah, tetapi harus dilakukan asuhan yang tepat agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu selama hamil melalui upaya pendekatan yaitu kelas ibu hamil. Kegiatan kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir melalui praktik dan menggunakan buku KIA. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu hamil mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,perawatan nifas, perawatan bayi, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran melalui kegiatan kelas ibu hamil. Sasaran kegiatan kelas ibu hamil adalah seluruh ibu hamil yang ada di desa Kutosari, sejak usia kehamilan trimester I sampai trimester III. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan kelas ibu hamilantara lain bertambahnya pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang perawatan selama kehamilan sampai dengan perawatan bayi serta terjalinnya silaturrahim antara ibu-ibu hamil dengan petugas kesehatan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui curah pendapat, ceramah, pemutaran video dan demonstrasi. Nara sumber kegiatan ini meliputi bidan desa, mahasiswa, tim dosen STIKES Muhammadiyah Pekajangan dan Kepala Puskesmas. Hasil dari kegiatan ini antara lain hampirseluruh ibu hamil mengikuti kegiatan dilihat dari daftar kehadiran, ibu hamil aktif dalam proses pembelajaran, serta seluruh ibu hamil peserta kelas ibu melahirkan di tolong oleh tenaga kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi. Kata Kunci : kelas ibu hami