Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara
Not a member yet
515 research outputs found
Sort by
Pemberdayaan SDM dalam Peningkatan Kualitas Produksi dan Pemasaran “Kemplang Panggang” Kec. Pemulutan
Human Resource (HR) Empowerment is a key factor in improving the quality of production and marketing of local products. Kemplang Panggang, as one of the leading products in Pemulutan District. Responding to the challenges in improving quality and competitiveness in a wider market. This Community Service Program aims to improve business actors in the aspects of production and marketing through training and mentoring. The methods used include training in hygienic production techniques, improving quality standards, and digital marketing strategies. The results of the activity show an increase in understanding and skills of business actors in implementing good production standards and the use of digital media for marketing. The results of this activity confirm that increasing HR capacity plays an important role in encouraging local business growth and expanding market reach.Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran produk lokal. Kemplang Panggang, sebagai salah satu produk unggulan di Kecamatan Pemulutan. Menanggapi tantangan dalam peningkatan kualitas dan daya saing di pasar yang lebih luas. Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pelaku usaha dalam aspek produksi dan pemasaran melalui pelatihan dan pendampingan. Metode yang digunakan meliputi pelatihan teknik produksi higenis, peningkatan standar kualitas, serta strategi pemasaran digital. Hasil kegiatan menunjukan peningkatan pemahaman dan keterampilan pelaku usaha dalam menerapkan standar produksi yang baik serta penggunaan media digital untuk pemasaran. Hasil dari kegiatan ini menegaskan bahwa peningkatan kapasitas SDM berperan penting dalam mendorong pertumbuhan usaha lokal dan memperluas jangkaan pasar
Penerapan Digitalisasi Koperasi dan Pemasaran serta Pendampingan untuk Peningkatan Value Produk UMKM Anggota Koperasi LKMS Kasuwari di Pekalongan Barat
Technological advances have had a positive impact on various sectors, including cooperatives which are transforming towards digital services. Cooperatives, as business entities owned and operated by their members for the common good, have big challenges after the COVID-19 pandemic, especially in improving the economy through microfinance institutions. Many low-income people in developing countries, such as Indonesia, do not have access to credit or bank accounts, making it difficult to determine their creditworthiness. Microfinance Institution (LKMS) Kasuwari focuses on empowering productive women through financing and entrepreneurship training. This initiative not only helps small businesses, but also strengthens the local, family-based economy. Utilizing cooperative digitalization through marketplace applications, core banking systems and mobile banking systems can provide real solutions facing the LKMS Kasuwari cooperative.Kemajuan teknologi telah membawa dampak positif bagi berbagai sektor, termasuk koperasi yang bertransformasi menuju layanan digital. Koperasi, sebagai badan usaha yang dimiliki dan dioperasikan oleh anggotanya untuk kepentingan bersama, menghadapi tantangan besar setelah pandemi COVID-19, terutama dalam meningkatkan perekonomian melalui lembaga keuangan mikro. Banyak orang berpenghasilan rendah di negara berkembang, seperti Indonesia, tidak memiliki akses ke kredit atau rekening bank, sehingga sulit menentukan kelayakan kredit mereka. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kasuwari Pekalongan berfokus pada pemberdayaan wanita produktif melalui pembiayaan dan pelatihan kewirausahaan. Inisiatif ini tidak hanya membantu pelaku usaha kecil, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal berbasis kekeluargaan. Pemanfaatan digitalisasi koperasi melalui aplikasi marketplace, core banking system dan mobile banking system dapat memberikan solusi nyata yang dihadapi koperasi LKMS Kasuwari
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sosialisasi Lingkungan, Penanaman Pohon dan Pembagian Bibit serta Pembuatan Ecobrick di SDN 001 Buantan Lestari
Buantan Lestari Village is one of ten villages in Bunga Raya District, Siak Regency, Riau Province, Indonesia. Population density is positively correlated with the rate of household waste production. Topographically, the area of Buantan Lestari Village is a lowland crossed by the Buantan River and has a fairly wide expanse of land with an altitude of around 5-17 meters above sea level. With this influence, greening and good waste management are needed. However, Buantan Lestari Village must face problems in this regard in the form of minimal awareness of knowledge and skills in planting and processing household waste. The implementation of this activity was carried out to help Buantan Lestari Village face this problem with a socialization method related to planting and managing household waste. With the implementation of this activity, the results of increased literacy regarding environmental awareness of greening and household waste management of participants with sustainability were obtained.Desa Buantan Lestari merupakan salah satu dari sepuluh kampung yang ada di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia. kepadatan penduduk berkorelasi positif dengan laju produksi sampah rumah tangga. Secara topografi wilayah Kampung Buantan Lestari adalah dataran rendah yang dialiri anak sungai buantan dan memiliki hamparan daratan yang cukup luas dengan ketinggian sekitar 5-17 mdpl. Dengan adanya keberpengaruhan tersebut maka diperlukan penghijuan dan pengelolaan sampah dengan baik. namun Desa Buantan Lestari harus menghadapi masalah dalam hal tersebut berupa minimnya kesadaran pengetahuan dan keterampilan dalam penanaman dan pengolahan sampah rumah tangga. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan guna membantu Desa Buantan Lestari menghadapi masalah tersebut dengan metode sosialisasi terkait penanaman dan pengelolaan sampah rumah. Dengan pelaksanaan kegiatan ini maka didapatkan hasil peningkatan literasi mengenai kesadaran lingkungan penghijauan dan pengelolaan sampah rumah tangga para peserta dengan keberlanjutan
Upaya Memperkuat Pemahaman Sejarah Nusantara dan Malaysia melalui Knowledge Sharing Perjalanan Parameswara dari Swarnadwipa ke Malaka
Collective memory between Indonesia and Malaysia needs to be refreshed in order to resolve misunderstanding that often occurs among the citizens of the two countries. A knowledge in the framework of community service is conducted to refresh the collective memory and improve historical knowledge. This is done by tracing back the historical journey of Parameswara from Swarnadwipa (Sumatra) to Malacca. The knowledge sharing is conducted in St. Francis’s Institution Malacca, Malaysia. There are around one hundred participants of different age and diverse ts participatingand diverse background participating in it. The results of this knowledge sharing is evident from the exceeding number of participant, question, and critical argument. Moreover, the discussion went on outside the knowledge sharing session. It is concluded that this knowledge sharing is successful in refresing the collective memory of the two nations’ history.Memori kolektif antara Indonesia dan Malaysia harus disegarkan kembali agar tidak ada lagi kesalahpahaman yang terjadi antara warga negara dari kedua negara. Kegiatan PKM knowledge sharing untuk meningkatkan pengetahuan sejarah dengan napak tilas perjalanan Parameswara dari Swarnadwipa (Sumatra) ke Malaka diselenggarakan di St. Francis’s Institution, Malaka, Malaysia dan diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai rentang usia dan latar belakang. Hasil dari knowledge sharing ini bisa dilihat dari banyaknya peserta yang hadir di luar ekspektasi peneliti, munculnya banyak pertanyaan, dan argumen kritis di dalam diskusi. Bahkan diskusi terus berlanjut di luar acara knowledge sharing. Sehingga bisa disimpulkan bahwa acara knowledge sharing ini berhasil untuk menyegarkan kembali ingatan kolektif mengenai sejarah dua bangsa
Strategi Pengembangan Komoditi Alam untuk Peningkatan Pendapatan Penduduk Lokal di Desa Sumber Agung Kec. Keluang Kab. Muba
This community service examines the impact of the implementation of KKN in Sumber Agung Village, Keluang District, Musi Banyuasin Regency, with a focus on education and local resource-based economic development. Through a qualitative descriptive approach, it identifies the challenges faced by the community, such as limited educational facilities, lack of diversification of agricultural products, and low utilization of agricultural waste to increase economic value. To overcome these problems, namely by strengthening the economic skills of the community and student participation in village social activities. One of the leading programs is training in processing local agricultural products, such as kepok bananas, sweet potatoes, and cassava into high-value products, such as chips and other snacks. In addition, students introduce the innovation of utilizing palm oil fronds as raw materials for environmentally friendly plates to replace single-use plastic. This program aims to increase public understanding of economic opportunities based on available natural resources and encourage the creation of sustainable small businesses. The results of the activities show an increase in community skills in managing local products and an increase in awareness of the importance of innovation in small businesses. The community becomes more skilled in producing banana chips and environmentally friendly plates that have the potential to increase household income. In addition, students actively participate in various village social activities, such as attending cooperative meetings, participating in youth activities, and interacting with community leaders. This involvement strengthens students\u27 social relationships with residents and enriches students\u27 understanding of rural social dynamics.Pengabdian ini mengkaji dampak pelaksanaan KKN di Desa Sumber Agung, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, dengan fokus pada bidang pendidikan dan pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti keterbatasan fasilitas pendidikan, kurangnya diversifikasi produk pertanian, serta rendahnya pemanfaatan limbah pertanian untuk meningkatkan nilai ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan penguatan keterampilan ekonomi masyarakat dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan sosial desa. Salah satu program unggulan adalah pelatihan pengolahan hasil pertanian lokal, seperti pisang kepok, ubi, dan singkong menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti keripik dan makanan ringan lainnya. Selain itu, mahasiswa memperkenalkan inovasi pemanfaatan lidi kelapa sawit sebagai bahan baku piring ramah lingkungan untuk menggantikan plastik sekali pakai. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap peluang ekonomi berbasis sumber daya alam yang tersedia serta mendorong terciptanya usaha kecil yang berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengelola produk lokal serta peningkatan kesadaran akan pentingnya inovasi dalam usaha kecil. Masyarakat menjadi lebih terampil dalam memproduksi keripik pisang dan piring ramah lingkungan yang memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Selain itu, mahasiswa turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial desa, seperti menghadiri rapat koperasi, mengikuti kegiatan kepemudaan, serta berinteraksi dengan tokoh masyarakat. Keterlibatan ini memperkuat hubungan sosial mahasiswa dengan warga serta memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap dinamika sosial pedesaan
Penguatan Numerasi dan Literasi Sains melalui Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila berbasis STEM di SD Inklusi Kabupaten Sidoarjo
This community service aims to improve several aspects of education at SD Negeri Wonocolo 1, especially literacy and numeracy. Through strengthening numeracy and science literacy, it is hoped that students will not only be able to read and count, but also understand scientific concepts in everyday life. Another objective of this PKM is to utilize school land through the implementation of the STEM-based P5 Project. The PKM implementation method is the preparation stage, implementation stage, evaluation stage and program sustainability. This approach aims to improve teachers\u27 abilities in implementing P5 teaching modules that integrate numeracy and science literacy using the school context through the STEM platform. The results of this community service are the formation of a community of practitioners between the principal and partner teachers, this community is able to share knowledge and discuss learning tools that are relevant to numeracy and science literacy, and facilitate active participation in STEM projects at school. Furthermore, there is an increase in teacher skills in the aspects of numeracy and science literacy based on STEM by ≥ 70% based on pre-test and post-test evaluations after training. The compilation of 3 P5 teaching modules covering the dimensions of creativity, independence, mutual cooperation, and global diversity, implemented in the context of STEM with the theme of Sustainable Development Goals, and the topic of Land Ecosystems (life on land), which resulted in three P5 teaching modules according to phases A, B, and C of the independent curriculum that are relevant for SDN Wonocolo 1.Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan beberapa aspek pendidikan di SD Negeri Wonocolo 1, terutama literasi dan numerasi. Melalui penguatan numerasi dan literasi sains diharapkan siswa tidak hanya mampu membaca dan menghitung, tetapi juga memahami konsep-konsep sains dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan lain dari PKM ini untuk memanfaatkan lahan sekolah melalui implementasi Projek P5 berbasis STEM. Metode pelaksanaan PKM yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan keberlanjutan program. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan modul ajar P5 yang mengintegrasikan numerasi dan literasi sains dengan menggunakan konteks sekolah melalui platform STEM. Hasil dari pengabdian ini adalah terbentuknya komunitas praktisi antara kepala sekolah dan guru mitra, komunitas ini mampu berbagi pengetahuan serta mendiskusikan perangkat pembelajaran yang relevan dengan numerasi dan literasi sains, serta memfasilitasi partisipasi aktif dalam proyek STEM di sekolah. Selanjutnya, terdapat peningkatan keterampilan guru pada aspek numerasi dan literasi sains berbasis STEM sebesar ≥ 70% berdasarkan evaluasi pretes dan posttes setelah pelatihan. Tersusunnya 3 modul ajar P5 yang mencakup dimensi kreativitas, kemandirian, gotong royong, dan kebhinekaan global, diimplementasikan dalam konteks STEM dengan tema Sustainable Development Goals, dan topik Ekosistem daratan (life on land), yang menghasilkan tiga modul ajar P5 sesuai fase A, B, dan C kurikulum merdeka yang relevan untuk SDN Wonocolo 1
Diferensiasi Produk Nephelium Lappaceum Linn sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga di Desa Baletbaru, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember
One way to implement the Tridharma of Higher Education is through the Community Service Program (KKN) in the form of student community service. KKN activities are carried out with the aim of developing and building the potential of the village or solving problems in the village. The Research Team consisting of Lecturers collaborated with students from the University of Jember in the University\u27s Village Development Community Service (KKN UMD) in Baletbaru Village, Sukowono District, Jember Regency. Based on identification carried out through direct observation, Baletbaru Village has the potential for village development through the utilization of rambutan commodities that grow abundantly in almost all villages. The Community Service Team found the potential to create home products with high selling power. The method used in village development is the Business Model Canvas. The results of the community service produced products in the form of herbal drinks from rambutan skin with the brand "Anyis", cocktails from rambutan flesh with the brand "Legion", and chips from rambutan wedges with the brand "Bobi". The target of the work program is housewives in Baletbaru Village. The work program activities are expected to be an alternative to improving the family economy in Baletbaru Village.Salah satu cara untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi adalah melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berupa pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan KKN dilakukan dengan tujuan dapat mengembangkan serta membangun suatu potensi yang dimiliki oleh desa maupun menyelesaikan permasalahan yang ada di desa. Tim Peneliti yang terdiri dari Dosen bekerjasama dengan mahasiswa Universitas Jember pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas Membangun Desa (KKN UMD) di Desa Baletbaru, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. Berdasarkan identifikasi dilakukan melalui observasi langsung, Desa Baletbaru memiliki potensi pembangunan desa melaui pemanfaatan komoditas rambutan yang tumbuh subur di hampir seluruh desa. Tim Pengabdian menemukan potensi untuk menciptakan produk rumahan yang berdaya jual tinggi. Metode yang digunakan dalam pengembangan desa yaitu Bussiness Model Canvas. Hasil pengabdian menghasilkan produk berupa minuman herbal dari kulit rambutan dengan merek “Anyis”, cocktail dari daging buah rambutan dengan merek “Legion”, serta keripik dari baji rambutan dengan merek “Bobi”. Sasaran program kerja tersebut yaitu para ibu rumah tangga di Desa Baletbaru. Kegiatan program kerja tersebut diharapkan menjadi alternatif peningkatan ekonomi keluarga di Desa Baletbaru
Sosialisasi Intoleransi sebagai Upaya Pencegahan Dosa Besar Pendidikan terhadap Siswa Siswi di Sekolah Dasar
This service aims to improve understanding and measure the effectiveness of the intolerance socialization program in changing student attitudes and behavior at SD INPRES MOROWA. The method used is a qualitative method with a Focus discussion group (FGD) approach. The results showed a significant increase in student tolerance after participating in the program. In addition, fun and interactive learning methods, as well as the involvement of teachers and students, were found to play a major role in the success of this program. Therefore, this intolerance socialization proves that efforts to prevent major educational sins can be started early and have positive implications for the development of student character with This program also helps build student character by increasing awareness of the importance of diversity, reducing the possibility of social conflict, and strengthening the identity of a pluralistic nation. Students are also trained to foster critical attitudes and empathy, which are very important to face challenges around the world. And also able as an aspect to overcome global problems, especially to support the quality of quality education in accordance with what is one of the 17 goals of the world\u27s sustainable program that has been agreed upon by the UN, namely the SDGs.Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta mengukur efektivitas program sosialisasi intoleransi dalam mengubah sikap dan perilaku siswa di SD INPRES MOROWA. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Focus discussion group (FGD). Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam toleransi siswa setelah mengikuti program. Selain itu, metode pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif, serta keterlibatan guru dan siswa, ditemukan sangat berperan dalam keberhasilan program ini. Maka dari itu, sosialisasi intoleransi ini membuktikan bahwa upaya pencegahan dosa besar pendidikan dapat dimulai sejak dini dan memberikan implikasi positif bagi perkembangan karakter siswa dengan Program ini juga membantu membangun karakter siswa dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberagaman, mengurangi kemungkinan konflik sosial, dan memperkuat identitas bangsa yang majemuk. Siswa juga dilatih untuk menumbuhkan sikap kritis dan empati, yang sangat penting untuk menghadapi tantangan di seluruh dunia. Dan juga mampu sebagai aspek untuk mengatasi masalah global khusunya dapat mendukung mutu pendidikan yang berkualitas sesuai dengan apa yang menjadi salah satu dari 17 tujuan program berkelanjutan dunia yang telah disepakati oleh PBB yakni SDGs
Perancangan Visual Branding untuk Meningkatkan Identitas dan Daya Saing UMKM Binaan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN)
This community service aims to make a real contribution to the development and empowerment of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) which are members of Ibu Kota Nusantara (IKN) development program through visual branding design. The focus of this service is on increasing the identity and competitiveness of MSMEs through strong and attractive visual elements. The service method will involve collaboration between researchers, designers and MSMEs assisted by the IKN Authority. The steps include an in-depth analysis of the business characteristics and values of MSMEs, as well as the development of a visual branding strategy that suits their local identity and business goals. Furthermore, training will be carried out for MSME owners regarding the implementation and maintenance of the visual identity that has been designed.Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam program pembinaan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui perancangan visual branding. Fokus pengabdian ini adalah pada peningkatan identitas dan daya saing UMKM melalui elemen-elemen visual yang kuat dan memikat. Metode pengabdian akan melibatkan kolaborasi antara peneliti, desainer, dan pelaku UMKM Binaan Otorita IKN. Langkah-langkahnya mencakup analisis mendalam terhadap karakteristik bisnis dan nilai-nilai UMKM, serta pengembangan strategi visual branding yang sesuai dengan identitas lokal dan tujuan bisnis mereka. Selanjutnya, akan dilakukan pelatihan kepada pemilik UMKM terkait implementasi dan pemeliharaan identitas visual yang telah dirancang
Peningkatan Kemampuan Berwirausaha melalui Program PPK Ormawa: Implementasi Diversifikasi Produk Pisang di Desa Punggur Besar
The implementation of community service in Punggur Besar village focuses on diversifying processed banana fruit as a village potential, through mentoring and empowerment activities for Punggur Besar villagers. This activity aims to improve knowledge and skills as well as increase the income of the Punggur Besar Village PKK women\u27s group through diversification of banana fruit products. The method of implementing this activity was carried out by providing socialization, training and assistance in diversifying processed banana fruit products from the production process to marketing. The results of the activity showed an increase in the productivity of Punggur Besar villagers in making processed banana fruit, having skills in entrepreneurship independently and being able to increase the growth of village MSMEs.Pelaksanaan pengabdian masyarakat di desa Punggur Besar berfokus pada diversifikasi olahan buah pisang sebagai potensi desa, melalui kegiatan pendampingan dan Pemberdayaan warga desa Punggur Besar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan pendapatan kelompok ibu-ibu PKK Desa Punggur Besar melalui diversifikasi produk buah pisang. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan diversifikasi produk olahan buah pisang dari proses produksi hingga pemasaran. Hasil dari kegiatan menunjukkan peningkatan produktivitas warga desa Punggur Besar dalam membuat olahan buah pisang, mempunyai keterampilan dalam wirausaha secara mandiri dan mampu meningkatkan pertumbuhan UMKM desa