Jurnal Transportasi
Not a member yet
    464 research outputs found

    POTENSI PARTISIPASI MAHASISWA UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN UNTUK IMPLEMENTASI PARKIR DENGAN HARGA DINAMIS

    Get PDF
    Transportation on campus is crucial for daily activities, yet challenges like limited parking, traffic jams, and inefficient private vehicle use persist. This study aims to analyze the potential of implementing a dynamic pricing approach in managing campus transportation, considering variable parking rates during peak hours. This research employs binary logistic regression to understand user preferences for commuting to campus. Data from respondents' preferences are collected to develop the model, considering factors like parking fees, mileage, transportation costs, and other preferences. The study reveals that the on-arrival parking rate and discount attributes significantly influence the respondents' decisions. Moreover, respondents' income or pocket money and comfort level with parking positions also impact their choices. ABSTRAK Transportasi di lingkungan kampus memiliki peran penting dalam kegiatan sehari-hari. Namun, masalah seperti keterbatasan parkir, kemacetan, dan efisiensi penggunaan kendaraan pribadi sering terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis potensi penerapan tarif dinamis dalam mengelola transportasi kampus, dengan mempertimbangkan harga parkir yang berubah sesuai jam sibuk. Skema tarif dinamis mencakup diskon parkir, tarif parkir flat, dan hari dengan tarif khusus. Metode regresi logistik biner digunakan untuk mempelajari preferensi pengguna dalam memilih transportasi ke kampus. Data preferensi dari responden digunakan untuk mengembangkan model regresi logistik biner, yang mempertimbangkan biaya parkir, jarak tempuh, biaya transportasi, dan preferensi lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut yang signifikan mempengaruhi keputusan responden adalah tarif parkir saat datang dan diskon parkir. Karakteristik responden yang berpengaruh adalah pemasukan atau uang saku, serta tingkat kenyamanan posisi parkir

    ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI PERGERAKAN KOMODITAS PERIKANAN DI WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    In the era of globalization and rapid population growth, the demand for fishery products continues to increase. With its vast and diverse marine waters, Indonesia offers abundant potential fisheries resources. One region in Indonesia characterized by extensive coastlines and a fertile marine ecosystem is the West Nusa Tenggara Province (NTB). This research analyzes commodity movement in the fishery sector based on internal zone commodities in NTB. The study employs various analyses for the transportation balance model based on regional internal zone commodity product production, considering factors that influence the process. The research results indicate two optimal land transportation routes with the shortest total distance. Route 1 (Central Lombok-West Lombok-Mataram City-East Lombok-Central Lombok) was identified using the nearest neighbor method, and Route 2 (Sumbawa-West Sumbawa-Dompu-Bima-Sumbawa) was determined using the nearest insertion method. ABSTRAK Di era globalisasi dan pertumbuhan populasi yang cepat, permintaan produk perikanan terus meningkat. Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas dan beragam, yang menawarkan potensi sumber daya perikanan yang melimpah. Salah satu wilayah Indonesia yang memiliki pesisir luas dan kondisi ekosistem laut yang subur adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pergerakan komoditas, untuk sektor komoditas ikan berbasis zona internal di NTB. Penelitian ini menggunakan beberapa analisis untuk model keseimbangan pergerakan transportasi barang berdasarkan produksi komoditas produk bangkitan zona internal regional, dengan menimbang faktor apa saja yang mempengaruhi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 rute moda darat untuk rute pengiriman paling optimal dengan total jarak terkecil. Rute-rute tersebut adalah rute 1 (Lombok Tengah–Lombok Barat-Kota Mataram-Lombok Timur-Lombok Tengah) dengan menggunakan metode nearest neighbor, dan rute 2 (Sumbawa-Sumbawa Barat-Dompu-Bima-Sumbawa), dengan menggunakan metode nearest insertion

    PENERAPAN TRANSIT-ORIENTED DEVELOPMENT KOTA SURABAYA MENUJU GREEN DAN SUSTAINABLE CITY

    Get PDF
    Sustainable urban development requires serious attention to the relationship between urban transportation and green open spaces. The concept of Transit Oriented Development (TOD) has emerged as a practical approach to integrating these aspects. Surabaya faces challenges in addressing transportation issues while maintaining the sustainability of green open spaces. This research uses the TOD concept to study the relationship between urban transportation and green open spaces in Surabaya. A qualitative research approach is employed, supported by available secondary data. The research analysis results indicate that the TOD concept can enhance the relationship between urban transportation and green open spaces. Reducing the use of private vehicles can help mitigate adverse environmental impacts and improve access to green open spaces through better integrating public transport with the local environment. Critical elements in ensuring the sustainability of green open spaces include community involvement. Stakeholder involvement is crucial in designing and implementing the TOD concept to achieve the goals of sustainable urban development in Surabaya. ABSTRAK Pembangunan kota berkelanjutan memerlukan perhatian serius terhadap hubungan antara transportasi perkotaan dan ruang terbuka hijau. Konsep Transit-Oriented Development (TOD) telah muncul sebagai pendekatan yang efektif untuk mengintegrasikan hal tersebut. Kota Surabaya menghadapi tantangan dalam mengatasi masalah transportasi dan menjaga keberlanjutan ruang terbuka hijau. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan kajian dengan menggunakan konsep TOD, hubungan antara transportasi perkotaan dan ruang terbuka hijau di Surabaya. Penelitian kualitatif dilakukan dengan ditunjang oleh data sekunder yang tersedia. Hasil analisis penelitian memperlihatkan bahwa gagasan TOD dapat meningkatkan hubungan antara transportasi perkotaan dan kawasan terbuka hijau. Pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan aksesibilitas ke ruang terbuka hijau, melalui integrasi angkutan umum yang lebih baik dengan lingkungan setempat. Elemen kunci dalam memastikan kelangsungan kawasan terbuka hijau adalah keterlibatan masyarakat. Dalam upaya pemenuhan tujuan pembangunan kota berkelanjutan di Surabaya, dibutuhkan keterlibatan para pemangku kepentingan dalam perancangan dan implementasi konsep TOD

    ANALISIS WALKABILITY PADA KAWASAN STASIUN MANGGARAI MENUJU HALTE TRANSJAKARTA MANGGARAI

    Get PDF
    Walkability refers to the ease of walking in an area, considering factors like safety, comfort, and security due to the presence of interconnected pathways. In this study, an assessment of walkability was conducted from Manggarai Station to the Manggarai TransJakarta Bus Stop to evaluate the quality of the infrastructure for pedestrian. Data was collected through both on-site observations and the distribution of online through social meadia. Findings from the observations indicate that the walkability score for the path from Manggarai Station to the Manggarai TransJakarta Bus Stop is 68.5, categorizing as "waiting to walk/somewhat walkable." Several parameters received lower scores, including the availability of crosswalks, the presence of obstacles, security against crime, and facilities for individuals with disabilities. It's worth noting that the walkability parameter scores decreased, especially in terms of obstacles and security from crime, after the 5th switch-over at Manggarai Station, which coincided with a change in the KRL route. ABSTRAK Walkability merujuk pada kemudahan berjalan kaki di suatu area, yang mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, dan keselamatan karena adanya jaringan akses yang terhubung. Dalam studi ini, dilakukan penilaian walkability dari Stasiun Manggarai menuju Halte TransJakarta Manggarai untuk mengevaluasi kualitas infrastruktur pejalan kaki, terutama ketika terjadi pergantian moda dari KRL ke TransJakarta atau sebaliknya. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan penyebaran kuesioner secara online. Temuan dari observasi menunjukkan bahwa skor walkability untuk jalur dari Stasiun Manggarai ke Halte TransJakarta Manggarai adalah 68,5, yang menandakan kawasan tersebut tergolong sebagai "waiting to walk/ somewhat walkable." Beberapa parameter mendapatkan skor rendah, termasuk ketersediaan penyeberangan, kehadiran hambatan, keamanan dari kejahatan, dan fasilitas untuk penyandang disabilitas. Perlu dicatat bahwa skor parameter walkability menurun, terutama dalam hal hambatan dan keamanan dari kejahatan, setelah terjadi pergantian moda ke-5 di Stasiun Manggarai yang berdampak pada perubahan rute KRL

    PERANCANGAN ULANG KONSTRUKSI JALAN MENGGUNAKAN SISTEM PELAT TERPAKU SEBAGAI PERKERASAN PADA JALAN POROS SAMARINDA-BONTANG

    Get PDF
    Abstract   Section SP.3 Lempake–SP.3 Sambera is the section with the highest traffic volume on Jalan Poros Samarinda–Bontang, resulting in a lot of pavement damage. The damage to the road segment was caused by several factors, namely heavy vehicles, poor soil characteristics, non-functioning drainage, and the road section is located in the lowlands. The purpose of this research is to design a nailed slab system as a pavement to be used as an alternative to road pavement. The design was carried out using the AASHTO method and the Beam on Elastic Foundation method, with the load P at the center and at 0.30 m from the edge of the plate. The equivalent modulus reaction obtained for the AASHTO method was 48,515.785 kN/mΒ³ and the resulting pavement slab thickness was 32.26 cm. While the Beam on Elastic Foundation method uses an equivalent modulus reaction value of 127,715.785 kN/mΒ³ and the resulting pavement slab thickness is 20 cm. However, nailed slab system pavements are more expensive, because the total cost to be incurred is IDR 549,846,268,988, which is much higher than the total cost for conventional pavements, which is IDR 292,549,365,858.   Keywords: road pavement; rigid pavement; nailed slab system; conventional pavement.     Abstrak   Ruas SP.3 Lempake–SP.3 Sambera merupakan ruas dengan volume lalu lintas tertinggi di Jalan Poros Samarinda–Bontang, sehingga mengalami banyak kerusakan. Kerusakan pada ruas jalan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kendaraan berat, karakteristik tanah yang kurang baik, drainase tidak berfungsi, dan ruas jalan terletak di dataran rendah. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem pelat terpaku sebagai perkerasan untuk dijadikan alternatif perkerasan jalan. Perancangan dilakukan dengan metode AASHTO dan metode Beam on Elastic Foundation, dengan beban P di pusat dan di 0,30 m dari tepi pelat. Nilai modulus reaksi ekivalen yang diperoleh untuk metode AASHTO adalah 48.515,785 kN/mΒ³ dan tebal pelat perkerasan yang dihasilkan adalah 32,26 cm. Sedangkan metode Beam on Elastic Foundation menggunakan nilai modulus eaksi ekivalen 127.715,785 kN/mΒ³ dan tebal pelat perkerasan yang dihasilkan adalah 20 cm. Akan tetapi, perkerasan sistem pelat terpaku lebih mahal, karena total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp549.846.268.988, yang mana nilai ini jauh lebih besar daripada total biaya untuk  perkerasan konvensional, yaitu Rp292.549.365.858.     Kata-kata kunci: perkerasan jalan; perkerasan kaku; sistem pelat terpaku; perkerasan konvensional

    ANALISIS PENGGUNAAN MODA TRANSPORTASI BAGI PEKERJA KOMUTER (STUDI KASUS KECAMATAN GUNUNG PUTRI)

    Get PDF
    The Gunung Putri District serves as a connecting route between Cileungsi and Cibinong, the administrative center of Bogor Regency. Due to its easy access and relatively affordable housing costs, the majority of the population are commuter workers. However, the availability of adequate public transportation still does not fully support the mobility of the population. This research aims to analyze the choice of transportation mode, characteristics of transportation users, travel characteristics, and facility characteristics for commuter workers in this area. The research method used is a survey through questionnaires distributed to the residents of Gunung Putri Regency. The analysis results show that transportation mode users are in the productive age range, with the majority using public transportation (53.3%). Based on the characteristics of movement, the majority of respondents work as employees (88%), departing between 05:01-06:00 AM, and returning after 06:01 PM. As for facility characteristics, many respondents make two transit stops to switch transportation modes due to the limited available public transportation routes. ABSTRAK Kecamatan Gunung Putri menjadi jalur penghubung antara Cileungsi dengan Cibinong yang merupakan pusat administrasi dari Kabupaten Bogor. Dengan kemudahan akses yang dimiliki dan biaya rumah yang tidak terlalu tinggi, maka mayoritas penduduk merupakan pekerja komuter. Namun kenyataannya, ketersediaan transportasi publik yang mumpuni masih belum sepenuhnya mendukung mobilitas penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dari pemilihan moda, ciri pengguna transportasi, ciri perjalanan dan ciri fasilitas bagi pekerja komuter disini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei melalui kuesioner pada penduduk Kabupaten Gunung Putri. Hasil analisis memperlihatkan bahwa pengguna moda transportasi berada pada rentang usia produktif, mayoritas menggunakan angkutan publik (53,3%). Sementara itu berdasarkan ciri pergerakan, mayoritas responden bekerja pada bidang sebagai pegawai sebanyak 88%, dengan waktu berangkat pukul 05:01-06:00 WIB dan waktu pulang setelah pukul 18:01 WIB. Sedangkan ciri fasilitas terlihat banyak responden yang melakukan melakukan 2 kali transit untuk berpindah moda transportasi karena terbatasnya trayek angkutan publik yang tersedia

    PENERAPAN PRINSIP CONNECTIVITY PADA KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT ISTORA- SENAYAN

    Get PDF
    The Istora-Senayan Transit-Oriented Development (TOD) area is a strategically located gateway for tourists and foreign investors coming to Jakarta. It is near the Gelora Bung Karno (GBK) complex, a venue for international sporting events, and the Sudirman Central Business District (SCBD), the business hub of Jakarta. This area holds great potential due to its connectivity. This research aims to evaluate the implementation of connectivity principles in the Istora-Senayan Area. The research method utilized a qualitative approach with spatial analysis and descriptive analysis. The findings indicate that 74.4% of the Istora-Senayan area meets the requirements for access to public transportation, as it is within a maximum walking distance of 800 meters. However, accessibility for people with disabilities is not fully integrated, especially in the SCBD area, where high visitor density poses challenges due to guiding blocks on pedestrian ways managed by SCBD. The proposed solution is to integrate guiding blocks throughout the Istora-Senayan Area to facilitate people with disabilities in using pedestrian ways. ABSTRAK Kawasan TOD Istora-Senayan merupakan lokasi strategis yang merupakan pintu gerbang bagi wisatawan dan investor asing datang ke Jakarta karena berdekatan dengan kompleks Gelora Bung Karno (GBK) yang menjadi lokasi perhelatan olahraga internasional serta Sudirman Central Business District (SCBD) yang menjadi pusat bisnis di DKI Jakarta yang memiliki potensi pada konektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan prinsip connectivity pada Kawasan Istora-Senayan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan sebesar 74,4% di kawasan Istora-Senayan sudah memenuhi persyaratan akses menuju transportasi umum karena memiliki jarak tempuh berjalan kaki maksimal 800 meter, sedangkan akses untuk penyandang disabilitas masih belum terintegrasi keseluruhan oleh guiding block yang berada pada pedestrian ways, khususnya pada kawasan SCBD dengan kepadatan pengunjung tinggi karena pedestrian ways yang dikelola oleh pihak SCBD. Usulan solusi pemecahan permasalahan adalah mengintegrasikan guiding block keseluruh Kawasan Istora-Senayan agar mempermudah penyandang disabilitas dalam menggunakan pedestrian ways

    PENGARUH SUBSTITUSI BAHAN PENGISI NANO HYDRATED LIME TERHADAP PERANCANGAN CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-WEARING COARSE

    Get PDF
    Abstract   Asphalt Concrete-Wearing Coarse (AC-WC) is the top layer of a flexible pavement structure. As a road surface layer, the AC-WC coating is very susceptible to moisture damage due to weather influences. Therefore, the use of hydrated lime has been widely studied to improve the performance of asphalt pavements. In this study, the use of hydrated lime, with a finer size or nano scale, is used as a substitute for filler in the AC-WC mixture, with the aim of evaluating the use of nano hydrated lime as a substitute for filler in the AC-WC mixture. This study shows that the use of nano hydrated lime filler substitution in the AC-WC mixture increases the optimum asphalt content value of the mixture along with the addition of nano hydrated lime.   Keywords: flexible pavement; nano-hydrated lime; quenched lime; fillers; asphalt pavement     Abstrak   Asphalt Concrete-Wearing Coarse (AC-WC) merupakan lapisan paling atas dari struktur perkerasan lentur. Sebagai lapis permukaan jalan, lapisan AC-WC sangat rentan terhadap kerusakan akibat kelembaban karena pengaruh cuaca. Oleh karena itu, pemanfaatan kapur padam (hydrated lime) telah banyak diteliti untuk meningkatkan performa perkerasan beraspal. Pada penelitian ini pemanfaatan hydrated lime, dengan ukuran yang lebih halus atau dengan skala nano, dimanfaatkan sebagai subtitusi bahan pengisi pada campuran AC-WC, dengan tujuan untuk mengevaluasi penggunaan nano hydrated lime sebagai subtitusi bahan pengisi pada campuran AC-WC. Studi ini menunjukkan bahwa penggunanaan subtitusi bahan pengisi nano hydrated lime pada campuran AC-WC meningkatkan nilai kadar aspal optimum campuran seiring dengan penambahan nano hydrated lime.   Kata-kata kunci: perkerasan lentur; nano hydrated lime; kapur padam; bahan pengisi; perkerasan beraspa

    DAMPAK PENYESUAIAN LAJUR KHUSUS KENDARAAN BERAT TERHADAP KINERJA LALU LINTAS

    Get PDF
    Traffic performance on the Narogong highway has problems with the desired speed of the highway, as a result of the large number of heavy vehicles that pass through the Narogong Highway, this study was conducted to see that moving heavy vehicles to the left lane can have a positive impact on road traffic performance. observed. Data processing uses microscopic simulations to get the desired road simulation, from this simulation calibration and validation are carried out first to get the existing simulation conditions similar to the observed conditions of the road section being reviewed. From the results of the existing conditions that have been validated, a simulation of the design road model is carried out to see if there are changes that affect the design made by the author. Based on the simulation results, it was found that moving heavy vehicles to the left lane had an impact on increasing the speed of other vehicles such as motorcycles and cars significantly. Therefore, it is necessary to add new policies about heavy vehicle. ABSTRAK Kinerja lalu lintas di jalan raya Narogong memiliki permasalahan dengan kecepatan yang diinginkan dari jalan raya tersebut, akibat dari banyaknya kendaraan berat yang melewati ruas jalan raya Narogong, Penelitian ini dilakukan untuk melihat pemindahan kendaraan berat ke lajur kiri dapat berdampak positif pada kinerja lalu lintas ruas jalan yang diamati. Pengolahan data menggunakan simulasi mikroskopis untuk mendapatkan simulasi jalan yang diinginkan, dari simulasi ini dilakukan kalibrasi dan validasi terlebih dahulu untuk mendapatkan kondisi simulasi eksisting yang mirip dengan kondisi observasi ruas jalan yang ditinjau. Dari hasil kondisi eksisting yang sudah divalidasi, dilakukan simulasi model jalan desain untuk melihat apakah ada perubahan yang berpengaruh dari desain yang dilakukan oleh penulis. Berdasarkan hasil simulasi ditemukan bahwa pemindahan kendaraan berat ke lajur sebelah kiri berdampak pada peningkatan kecepatan kendaraan lain seperti motor dan mobil secara signifikan, sehingga diperlukannya kebijakan yang baru untuk kendaraan berat

    MODEL PEMILIHAN BANDARA ANTARA ADISUTJIPTO DAN YOGYAKARTA INTERNASIONAL AIRPORT BERDASARKAN DATA STATED PREFERENCE

    Get PDF
    The Special Region of Yogyakarta is served by two airports: Adisutjipto (JOG) and Yogyakarta International Airport (YIA). For flights to Jakarta, air travellers can depart from both airports. This study presents a model of airport choice behaviour by air travellers in the Yogyakarta multi-airport region in order to analyze the factors that influence airport choice and to find out the probability of airport choice. Using a stated preference method, a face-to-face survey was conducted on 420 respondents who had made on the Yogyakarta-Jakarta route air trip within the past year. The SP survey uses a binary choice set, with 24 scenarios. In each scenario, the respondents are faced with a choice between the Adisutjipto (JOG)–Halim Perdanakusuma (HLP) and Yogyakarta International Airport (YIA)–Soekarno Hatta (CGK) flight routes. The variables tested are airfares, flight frequency, access time, egress time, access cost, egress cost, modes of access with rail services, check-in queue time, baggage claim time, and inertia. By using the binomial logit model, the results show that airfare, flight frequency, access time, egress costs, and inertia variables affect the airport choice behaviour. The inertia variable is only used in the utility function of Adisutjipto Airport (JOG). Scenarios 1 give almost the equal probability values, with a YIA probability of 48.9% and a JOG of 51.1%. ABSTRAK Daerah Istimewa Yogyakarta dilayani oleh dua bandara, yaitu Adisutjipto (JOG) dan Yogyakarta International Airport (YIA). Pelaku perjalanan dapat berangkat dari kedua bandara tersebut untuk menuju Jakarta. Penelitian ini menyajikan pemodelan perilaku pemilihan bandara oleh pelaku perjalanan udara di wilayah multi bandara Yogyakarta untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bandara dan mengetahui probabilitas pemilihan bandara. Dengan metode stated preference, survei tatap muka dilakukan terhadap 420 responden yang telah melakukan perjalanan udara rute Yogyakarta–Jakarta dalam satu tahun terakhir. Survei SP menggunakan pilihan biner dengan 24 skenario. Dalam setiap skenario, responden dihadapkan pada pilihan antara rute penerbangan melalui Adisutjipto (JOG)­–Halim Perdanakusuma (HLP) dan Yogyakarta International Airport (YIA)–Soekarno Hatta (CGK). Variabel yang diuji adalah tarif penerbangan, frekuensi penerbangan, waktu akses, waktu egress, biaya akses, biaya egress, moda akses dengan layanan kereta api, waktu antrian check-in, waktu pengambilan bagasi dan inersia. Dengan menggunakan model binomial logit, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tarif penerbangan, frekuensi penerbangan, waktu akses, biaya egress dan inersia mempengaruhi perilaku pemilihan bandara. Variabel inersia hanya digunakan pada fungsi utilitas Adisutjipto (JOG). Probabilitas yang memiliki nilai hampir seimbang terdapat pada skenario 1 dengan probabilitas YIA sebesar 48,9% dan JOG sebesar 51,1%

    429

    full texts

    464

    metadata records
    Updated in lastΒ 30Β days.
    Jurnal Transportasi
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! πŸ‘‡