HUBUNGAN PAPARAN MEDIA SOSIAL (INSTAGRAM) DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 5 SAMARINDA

Instagram di masa sekarang menjadi rutinitas setiap hari para remaja. Instagram adalah media yang membuat pengguna terhubung dengan orang-orang yang ada diseluruh dunia. karena itu dampak yang didapatkan remaja pada masa sekarang tentunya lebih beresiko menyebabkan perilaku seks bebas.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan paparan media sosial (Instagram) dengan perilaku seks bebas pada remaja di SMA Negeri 5 Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.Jenis penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan studi “Cross Sectional”. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2019. Jumlah sampel sebanyak 75 responden yang didapatkan menggunakan tekhnik stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan statistik Chi Square (derajat kemaknaan 95%).Hasil penelitian didapatkan hasil ada hubungan antara paparan media sosial (instagram) dengan perilaku seks pranikah (p  0.027). Disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara paparan media sosial (Instagram) dengan perilaku seks bebas pada remaja di SMA Negeri 5 Samarinda

The Effect of Work Experience, Job Satisfaction and Work Discipline On Working Achievement with Job Placement as Intervening Variables on PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Sidoarjo

This study aims to determine the effect of Experience, Satisfaction, and Work Discipline on Job Performance and the influence of Experience, Satisfaction, and Work Discipline on Job Performance with Placement as an Intervening Variable at PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. The approach used in this research is quantitative. The population in this study was 250 employees. This research used  non probability sampling especially purposive sampling. The sample in this study was 96 respondents—analyzed using SmartPLS 3.0 software. The results show that experience, satisfaction, and work discipline have a significant effect on work performance, experience has a significant effect on job performance, satisfaction has a significant effect on job performance, and discipline has a significant effect on job performance. In addition, the results show that experience, satisfaction, and work discipline significantly affect job performance through job placement as an intervening variable

Perancangan Aplikasi Pemantauan Browser Anak Melalui SMS

Penggunaan internet di kalangan anak-anak saat ini sudah menjadi gaya hidup, bahkan banyak orangtua telah memberikan ponsel android kepada anak-anak mereka untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Hal ini sangat mempengaruhi anak dalam pemanfaatan teknologi internet yang kurang sehat seperti mendapatkan data dan informasi melalui penjelajahan (browsing) internet tanpa adanya pemantauan orang tua sehingga anak-anak mudah mendapatkan kata-kata atau informasi yang tidak layak dikonsumsi oleh anak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pemantauan aplikasi mobile browser yang menerapkan metode pengendalian orang tua untuk internet yang sehat menggunakan SDLC (System Development Life Cycle). Hasil riset tersebut berupa konsep aplikasi pengawasan anak-anak yang dapat digunakan untuk memantau aktivitas browsing internet pada mobile child online pada platform android dengan notifikasi otomatis untuk mengirim pesan kepada orang tua saat anak sedang berusaha melakukan aktivitas browsing internet yang tidak sehat. Kata Kunci: Parental Control, Safe Browsing, Monitoring System, Daily Browser Activity.ABSTRACT The usage of internet among children is become a lifestyle, even a lot of parents give their children an android mobile phone to communicate with them daily. This is influencing children in the matter of utilization of unhealthy internet usage such as obtaining data and information by browsing the internet without parents supervision so children could easily obtained words or information that not suitable for them. This research aims to design a mobile browser application supervision system that applies parental control method for a healthy internet using SDLC (System Development Life Cycle). The result of the research is a concept of children supervision application that can be used to monitor the internet browsing activity on children’s android mobile phone with automatic notification which will send a message to parents when their children is trying to do some unhealthy internet browsing activity. Keywords : Parental Control, Safe Browsing, Monitoring System, Daily Browser Activity 

Predictors of Response to Hydroxyurea and Switch to Ruxolitinib in HU-Resistant Polycythaemia VERA Patients: A Real-World PV-NET Study

In polycythemia vera (PV), the prognostic relevance of an ELN-defined complete response (CR) to hydroxyurea (HU), the predictors of response, and patients' triggers for switching to ruxolitinib are uncertain. In a real-world analysis, we evaluated the predictors of response, their impact on the clinical outcomes of CR to HU, and the correlations between partial or no response (PR/NR) and a patient switching to ruxolitinib. Among 563 PV patients receiving HU for ≥12 months, 166 (29.5%) achieved CR, 264 achieved PR, and 133 achieved NR. In a multivariate analysis, the absence of splenomegaly (p = 0.03), pruritus (p = 0.002), and a median HU dose of ≥1 g/day (p < 0.001) remained associated with CR. Adverse events were more frequent with a median HU dose of ≥1 g/day. Overall, 283 PR/NR patients (71.3%) continued HU, and 114 switched to ruxolitinib. In the 449 patients receiving only HU, rates of thrombosis, hemorrhages, progression, and overall survival were comparable among the CR, PR, and NR groups. Many PV patients received underdosed HU, leading to lower CR and toxicity rates. In addition, many patients continued HU despite a PR/NR; however, splenomegaly and other symptoms were the main drivers of an early switch. Better HU management, standardization of the criteria for and timing of responses to HU, and adequate intervention in poor responders should be advised

Impact of opioid-free analgesia on pain severity and patient satisfaction after discharge from surgery: multispecialty, prospective cohort study in 25 countries

Background: Balancing opioid stewardship and the need for adequate analgesia following discharge after surgery is challenging. This study aimed to compare the outcomes for patients discharged with opioid versus opioid-free analgesia after common surgical procedures.Methods: This international, multicentre, prospective cohort study collected data from patients undergoing common acute and elective general surgical, urological, gynaecological, and orthopaedic procedures. The primary outcomes were patient-reported time in severe pain measured on a numerical analogue scale from 0 to 100% and patient-reported satisfaction with pain relief during the first week following discharge. Data were collected by in-hospital chart review and patient telephone interview 1 week after discharge.Results: The study recruited 4273 patients from 144 centres in 25 countries; 1311 patients (30.7%) were prescribed opioid analgesia at discharge. Patients reported being in severe pain for 10 (i.q.r. 1-30)% of the first week after discharge and rated satisfaction with analgesia as 90 (i.q.r. 80-100) of 100. After adjustment for confounders, opioid analgesia on discharge was independently associated with increased pain severity (risk ratio 1.52, 95% c.i. 1.31 to 1.76; P < 0.001) and re-presentation to healthcare providers owing to side-effects of medication (OR 2.38, 95% c.i. 1.36 to 4.17; P = 0.004), but not with satisfaction with analgesia (beta coefficient 0.92, 95% c.i. -1.52 to 3.36; P = 0.468) compared with opioid-free analgesia. Although opioid prescribing varied greatly between high-income and low- and middle-income countries, patient-reported outcomes did not.Conclusion: Opioid analgesia prescription on surgical discharge is associated with a higher risk of re-presentation owing to side-effects of medication and increased patient-reported pain, but not with changes in patient-reported satisfaction. Opioid-free discharge analgesia should be adopted routinely

Peran production designer dalam perancangan konsep desain berdasarkan karakter tokoh dalam film pendek “rumah setelah badai”

Di Indonesia, banyak masyarakatnya yang membangun kehidupan berkeluarga sehingga tema kehidupan keluarga sangat erat hubungannya dengan lingkungan masyarakat di sekitar penulis. Laporan ini akan menjelaskan kerja Production designer dalam film pendek “Rumah Setelah Badai” yang menceritakan tentang keluarga disfungsional. Production designer bertanggung jawab untuk merancang konsep akan tampilan film. Hal-hal seperti waktu, tempat, warna, kostum, serta set tentu akan saling berkaitan dengan watak karakteristik para tokoh dalam film pendek ini. Dengan perancangan konsep yang dikaitkan dengan watak karakter akan memberikan kesan bahwa karakter tersebut nyata kepada penonton, karena sifat masing-masing tokoh dalam film pendek ini berbeda dan tiap karakter mempunyai cirinya masing-masing. Metode yang dilakukan adalah studi literatur serta praktik pembuatan film pendek sehingga teori-teori yang telah ditemukan dalam studi literatur dapat dicoba penerapannya secara langsung, dimana akhirnya nanti dapat dilihat apakah teori yang dipilih berhasil diterapkan dengan baik dalam film pendek ini

Hubungan Antara Dimensi Pembentukan Identitas dengan Intimasi pada Emerging Adult yang Sedang Berpacaran

pada usia 18 – 25 tahun yang ciri-cirinya ditunjukkan dengan eksplorasi diri untuk membentuk relasi romantis yang intim dengan pasangan. Intimasi dapat terbentuk ketika individu sudah menerima identitas yang dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dimensi pembentukan identitas dengan intimasi pada emerging adult yang sedang berpacaran. Penelitian ini bersifat kuantitatif survei. Partisipan penelitian merupakan individu yang berusia 18 – 25 tahun yang sedang berpacaran minimal enam bulan dan berdomisili di Surabaya (N=165) yang dipilih berdasarkan teknik kuota sampling. Data diperoleh dengan menggunakan skala intimasi (Stenberg Triangle Scale) dan skala pembentukan identitas (Utrecht-Management of Identity Commitments Scale). Data yang didapat untuk menguji hipotesis dianalisis menggunakan uji hubungan non parametrik Spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi komitmen pada pembentukan identitas dengan intimasi (r = 0,220 dan p = 0,004). Komitmen merupakan aspek dari pembentukan identitas yang memiliki korelasi positif dengan intimasi. Bagi pasangan yang sedang berpacaran untuk dapat memiliki relasi yang intim maka perlu memiliki komitmen karena komitmen merupakan indikator keberhasilan individu dalam mencapai identitas