278 research outputs found
Environmentally Responsible Behavior of High School Students in terms of The Ability to Solve Environmental Problems
This research aimed to determine whether there is a positive relationship between the ability to solve environmental problems with environmentally responsible behavior and to determine other factors that have a relationship with environmentally responsible behavior. The population of this study were students of SMAN 1 Arjawinangun. This research was conducted in March-May 2021. The quantitative research data were obtained by using questionnaires, and multiple choice. The qualitative research data were obtained by doing interviews and observations. The data hypothesis was tested using statistics SPSS version 26. The results of this research showed that there was a positive relationship between environmentally responsible behavior and the ability to solve environmental problems. The interpretation correlation coefficient value is very low and is influenced by other factors
Syarat Cukup dan Perlu Elemen Gelanggang Merupakan Pembagi Nol Kiri maupun Kanan )(RMnn×
Himpunan matriks ordo atas gelanggang nR komutatif, yang selanjutnya
dinotasikan dengan , membentuk struktur gelanggang terhadap operasi penjumlahan
matriks dan operasi pergandaan matriks standar. ()RMnn×
Dengan memandang himpunan ()RMnn× sebagai gelanggang, dalam tulisan ini
akan diselidiki syarat perlu dan cukup elemen ()RMnn× merupakan pembagi nol kiri
maupun kanan jika R adalah gelanggang komutatif maupun daerah integral.
Diperoleh hasil bahwa: Jika R gelanggang komutatif, maka matriks merupakan
pembagi nol kiri dalam jika dan hanya jikaA)(RMnn×)()det(RZAא, matriks merupakan
pembagi nol kanan dalam jika dan hanya jikaA)(RMnn×)()det(RZAא, matriks merupakan
pembagi nol kiri dalam jika dan hanya jika matriks merupakan pembagi nol kanan
dalam . Selanjutnya, jika A)(RMnn×A)(RMnn×R adalah daerah integral, maka berlaku
matriks merupakan pembagi nol kiri dalam jika dan hanya jika, matriks merupakan
pembagi nol kanan dalam jika dan hanya jikaA)(RMnn×0A=)det(A)(RMnn×0A=)det(.
Kata kunci: matriks atas gelanggang, pembagi nol kiri, pembagi nol kanan, pembagi nol
KOMBINASI ALGORITMA AFFINE CIPHER DAN ELGAMAL UNTUK PENGAMANAN PESAN RAHASIA
Kemajuan dan perkembangan teknologi informasi dewasa ini telah
berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk bidang
komunikasi. Informasi-informasi rahasia perlu disimpan atau disampaikan melalui
suatu cara tertentu agar tidak diketahui oleh pihak yang tidak dikehendaki. Untuk
mengatasi permasalahan di atas, dapat diselesaikan dengan kriptografi. Untuk
menghasilkan algoritma yang kuat sehingga akan menyulitkan penyadap yang
tidak berhak yang ingin membaca pesan, maka diperlukan perlindungan ganda
untuk mengamankan pesan rahasia tersebut. Tujuan penulisan skripsi ini adalah
menjelaskan proses pembuatan pengamanan pesan rahasia dengan
mengkombinasikan algoritma Affine Cipher dan ElGamal yang dibahas secara
matematis.
Dasar dari pembuatan pengamanan pesan rahasia adalah dengan
mengkombinasikan algoritma Affine Cipher dan ElGamal. Affine Cipher memiliki
kelebihan yaitu menggunakan angka bilangan prima serta memiliki dua data
masukan kunci. Sedangkan Algoritma ElGamal memiliki tingkat keamanan dalam
pemecahan masalah logaritma diskret pada grup pergandaan bilangan bulat
modulo prima.
Pembuatan kombinasi algoritma Affine Cipher dan ElGamal untuk
pengamanan pesan rahasia diawali dengan pembentukan kunci publik dan kunci
privat. Tahap pembuatan kunci ini membutuhkan kunci rahasia , kunci rahasia
, bilangan prima , elemen primitif dari ℤp* dan sebarang *
+, kemudian menghitung: Sehingga didapatkan kunci publik
( ) dan kunci rahasia , dan . Tahap selanjutnya adalah melakukan
enkripsi. Plaintext terlebih dahulu dienkripsi dengan algoritma Affine Cipher,
dengan menghitung: ( ) ( ) , kemudian melakukan
enkripsi kembali dengan menggunakan algoritma ElGamal, dengan menghitung:
( ) dan ( ). Dari hasil enkripsi tadi diperoleh
ciphertext yang sebenarnya. Tahap selanjutnya adalah melakukan dekripsi.
Ciphertext yang diperoleh terlebih dahulu didekripsi dengan menggunakan
algoritma ElGamal dengan menghitung: dan
( , kemudian melakukan dekripsi kembali dengan
menggunakan algoritma Affine Cipher dengan menghitung: ( )
( ) ( ). Selanjutnya akan diperoleh pesan asli yang telah dikirim
oleh pengirim pesan.
Kata Kunci: algoritma Affine Cipher, algoritma ElGamal, enkripsi, dekripsi,
ciphertext, plaintext, kunci publik dan kunci priva
Parameter-parameter Curah Hujan yang Mempengaruhi Penaksiran Indeks Erosivitas Hujan di Sri Aman, Sarawak
The soil erosion in some areas can be serious and may continue for such a period that most fertile soil may be lost. Rainfall is the main factor that may result soil erosion. The rainfall erosivity factor used in the Universal Soil Loss Equation (USLE) is ability of rainfall to cause soil erosion. However, there is insufficiency of information available on the estimation of rainfall erosivity index and its rainfall parameters in Sarawak. The aims of this study were to estimate rainfall erosivity index based on Bols Formula and to examine the rainfall parameters influencing its estimation in Sri Aman, Sarawak, East Malaysia. The climate data such as monthly rainfall, monthly raindays, and maximum rainfall for the last 27 years (1983-2009) were collected from Meteorology Department Malaysia (Sarawak Branch). The annual rainfall erosivity index during the analysed period was the highest in 1995 (4194.10) and the lowest in 2006 (1832.37). The highest and lowest values of annual rainfall had also recorded in these years (425.81 cm in 1995 and 236.43 cm in 2006). The average annual rainfall, raindays, maximum rainfall, and rainfall erosivity index were 336.50 cm, 227 days, 11.23 cm, and 2929.18, respectively. The average rainfall erosivity index on monthly basis showed that the maximum value was 348.31 in January and the minimum value was 169.00 in June. The estimation of annual rainfall erosivity index was very influenced by rainfall parameters, namely, annual rainfall, annual raindays, and maximum rainfall. The information on rainfall erosivity index is useful as a basis for planning and designing appropriate soil and water conservation practices in Sarawak
Improving The Students’ Ability In Writing Recount Text Through Guided Picture of Class X DKV 2 Semester 1 at SMKN 1 Banyuwangi In The 2017/2018 Academic Year
This classroom action research discussed certai ways to solve studentsdifficulties in composing recount, and the researcher would like to developthe technique of learning composing recount through guided picture, andthe problem of this research is: How can the students’ ability in writing recounttext through guided picture of X DKV 2 Semester 1 at SMKN 1 Banyuwangi inthe 2017/2018 Academic Year be improved?. This classroom action researchapplied the strategy in order to improve the students’ ability in writingcomposition of recount text, and the strategy which is used in teachingwriting composition is the use of guided picture as the media.. The use of guided pictures as media in teaching writing composition ofrecount can improve the students’ ability of class X DKV 2 SMKN 1Banyuwangi. It can be seen in the result of cycle I and cycle II. Frompreliminary test, the students writing composition of recount score rangedfrom 55 to 68, there were 24 students. It gradually improved to 37.1%, it meansthat the score range in cycle 1 was from 55 to 68 there were 11 students. Incycle 2, there were 9 students in the score range from 55 to 68. It means thatthere was 5.7% achievement. It can be concluded that the test result frompre-action, cycle 1, to cycle 2 have had improved significantly based on thecriteria of success which has been stated in previous chapter that is 75%. On the other hand, it can be concluded that the students’ motivation andinterest in learning writing composition of recount are also improve
ANALISIS POTENSI EKONOMI LOKAL DAN MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN MAHAKAM ULU
Kabupaten Mahakam Ulu memiliki sumberdaya yang sebagian telah dikelola oleh masyarakat menjadi kegiatan ekonomi yang potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan melakukan assessment serta melukiskan model pengembangan pertanian di Kabupaten Mahakam Ulu. Statistika deskriptif digunakan untuk menganalisis data penelitian. Kabupaten Mahakam Ulu memiliki potensi ekonomi yang terdapat pada berbagai lapangan usaha. Terdapat peluang untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal di wilayah tersebut. Potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya fisik mendukung pengembangan kegiatan ekonomi pada tingkat lokal di Kabupaten Mahakam Ulu. Peengembangan pertanian dapat dilakukan dengan program/kegiatan yang sesuai dengan potensi ekonomi lokal. Model pengembangan pertanian menunjukkan pembangunan pertanian dipengaruhi dan didukung oleh pembangunan pada lapangan usaha lainnya
APLIKASI MODEL FUZZY UNTUK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN WILAYAH RAWAN DEMAM BERDARAH DENGUE PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Demam berdarah dengue merupakan penyakit menular yang dapat
menyebabkan kematian dan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Daerah
Istimewa Yogyakata yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan
penyebarannya semakin luas. Penelitian ini bertujuan menjelaskan proses aplikasi
model fuzzy untuk menentukan wilayah rawan demam berdarah dengue serta
mengimplementasikan dalam sistem informasi geografis berupa peta tematik dan
mendeskripsikan tingkat keakuratannya.
Proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan hasil
kerawanan wilayah menggunakan 12 variabel input, yaitu angka bebas jentik, house
index, sarana kesehatan, frekuensi DBD, kepadatan penduduk, ketinggian wilayah,
curah hujan, jumlah hari hujan, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, dan
sinar matahari. Dengan output merupakan hasil tingkat kerawanan wilayah, yaitu
tidak rawan, rawan, dan sangat rawan. Data yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 78 data dari 78 kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang didapat
dari Dinas Kesehatan DIY, BPS DIY, dan BMKG DIY (ECMWF). Data tersebut
kemudain dibagi menjadi 2 yaitu, data training dan data testing. Sebanyak 64 data
training digunakan untuk menentukan himpunan fuzzy pada masing-masing variabel
input dan output dengan pendekatan kurva segitiga, kurva trapesium, dan kurva
bentuk bahu yang kemudian digunakan untuk menentukan aturan fuzzy IF-THEN
sehinggga diperoleh 59 aturan fuzzy. Sedangkan sebanyak 14 data testing digunakan
untuk validasi model fuzzy sehingga diperoleh tingkat akurasi model. Penelitian ini
menggunakan model fuzzy Mamdani dengan metode defuzzifikasi bisector.
Model fuzzy yang telah dibangun diperoleh tingkat akurasi yang tinggi yaitu
dengan akurasi data training sebesar 98.437%, sedangkan data testing sebesar
92.857%, Sistem fuzzy kemudian dibuat dalam bentuk Graphical User Interface
(GUI) supaya lebih menarik dan interaktif dengan menggunakan MATLAB R2010b,
kemudian diimplementasikan dalam sistem informasi geografis berupa peta tematik
seluruh kecamatan menggunakan ArcGIS
RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA
Salah satu struktur aljabar yang melibatkan satu operasi biner adalah grup. Grup adalah himpunan (klasik) yang di dalamnya didefinisikan operasi biner yang memenuhi aksioma: (i) bersifat asosiatif, (ii) memiliki elemen identitas, dan (iii) setiap elemennya mempunyai invers. Dalam struktur grup dikenal subgrup, subgrup normal, grup faktor dan homomorfisme suatu grup serta sifat-sifatnya. Pada perkembangannya, himpunan (klasik) tersebut dikembangkan ke dalam konsep himpunan fuzzy yang diperkenalkan oleh L. A. Zadeh pada tahun 1965. Struktur aljabar klasik telah dikembangkan ke struktur aljabar fuzzy oleh beberapa peneliti, di antaranya grup fuzzy dan semigrup fuzzy. Selain grup terdapat struktur aljabar ring, struktur yang melibatkan dua operasi biner. Dalam ring juga dikenal istilah subring, ideal ring dan homomorfisme ring, maupun ring faktor. Analog dengan penelitian mengenai grup klasik dan grup fuzzy, pembahasan mengenai struktur ring dilakukan berdasarkan pada himpunan fuzzy yakni mengenai ring fuzzy dan sifat-sifatnya.
Grup fuzz
Relasi Kongruensi Fuzzy pada Grup dan Grup Hasil Bagi
Subhimpunan fuzzy μ pada himpunan X adalah suatu pemetaan dari X ke interval [ 0, 1 ] .
Definisi ini adalah generalisasi dari himpunan klasik dengan pemetaannya didefinisikan dari himpunan
tersebut ke himpunan { 0, 1 } . Pada himpunan klasik didefinisikan suatu relasi ,relasi refleksif, simetrik,
transiftif, similaritas dan kongruensi. Selanjutnya dikonstruksi definisi relasi biner fuzzy yang refleksif,
simetrik, transitif, similaritas dan kongruensi .
Dalam tulisan ini akan diberikan contoh-contoh relasi kongruensi pada sebarang grup dan grup
hasil baginya.
Diperoleh hasil bahwa: Misalkan G adalah grup dengan elemen idenitasnya e dan μ adalah
subgrup fuzzy pada
G . Didefinisikan suatu relasi β pada G × G dipetakan ke interval [ 0, 1 ] sebagai
berikut: β (a, b) = min{ μ ( a), μ (b)} , jika a ≠ b dan β ( a, b) = μ (e) jika a = b maka β adalah
relasi kongruensi fuzzy pada G × G . Selanjutnya dibangun suatu pemetaan λ : G H → [ 0, 1 ] , yang
didefinisikan λ ( xH ) = β ( x, h) untuk setiap h∈H . Terbukti bahwa λ adalah relasi kongruensi
fuzzy. Pemetaan α , dari
G
× G ke interval [ 0, 1 ] , yang didefnisikan
α ( xH , yH ) = λ( xHy −1 H ) .
H
H
Terbukti juga bahwa α adalah relasi kongruensi fuzzy.
Kata Kunci: subgrup fuzzy, subgrup hasil bagi fuzzy , subgrup normal fuzzy, relasi kongruensi fuzz
- …