167 research outputs found

    ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK BAHAN BAKU AGREGAT PASIR MALANG DAN KERIKIL PANDAAN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK, DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

    Get PDF
    Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik beton yang meliputi berat jenis dan penyerapan dari pasir dan kerikil, analisa ayakan pasir dan kerikil, berat volume pasir dan kerikil, kadar lumpur pasir dan kerikil, serta keausan dari kerikil terhadap kuat tekan, modulus elastisitas, dan kuat tarik belah beton mutu tinggi. Agregat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir dari Malang yang berasal dari hulu sungai brantas, dan kerikil yang berasal dari pemecah batu di Pandaan. Metode dalam penelitian ini adalah uji coba potensi material pasir Malang dan kerikil Pandaan sebagai campuran beton mutu tinggi. Sebelumnya dilakukan pengujian karakteristik agregat yang meliputi analisa ayakan pasir dan kerikil, berat jenis dan penyerapan pasir dan kerikil, berat volume pasir dan kerikil, kadar lumpur pasir dan kerikil, serta keausan kerikil dengan benda uji silinder beton 15 cm x 30 cm, sebelum ke penelitian sebenarnya, dilakukan uji coba mix design, jika hasil mix design dapat tercapai maka dapat dilanjutkan ke tahap penelitian sebenarnya. Perhitungan pada penelitian ini menggunkan software Conmixer Vista 1.0. Kekuatan yang direncanakan yaitu beton mutu f’c 40 MPa, f’c 45 MPa dan f’c 50 MPa dengan benda uji sebanyak 33 buah dengan pengujian kuat tekan 5 silinder, modulus elastisitas 3 silinder dan kuat tarik belah 3 silinder untuk tiap-tiap kekuatan yang direncanakan. Pengujian beton dilaksanakan setelah perendaman selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  dari beberapa pengujian karakteristik yang meliputi berat jenis pasir dan kerikil, analisa ayakan pasir dan kerikil, berat volume pasir dan kerikil, kadar lumpur pasir dan kerikil, dan keausan kerikil terhadap kuat tekan, modulus elastisitas dan kuat tarik belah beton mutu tinggi rata-rata mencapai nilai tegangan yang direncanakan namun belum memenuhi syarat regangan. Nilai kuat tekan rata-rata mencapai hasil 41,74 MPa untuk beton mutu f’c 40 MPa, 46,18 MPa untuk beton mutu f’c 45 MPa, dan 51,63 MPa untuk beton mutu f’c 50 MPa. Nilai modulus elastisitas rata-rata mencapai hasil 5020,7 MPa untuk beton mutu f’c 40 MPa, 5724,84 MPa beton mutu f’c 45 mpa, dan 5750,7 MPa untuk mutu f’c 50 MPa. Nilai kuat tarik rata-rata mencapai hasil 3,46 MPa untuk beton mutu f’c 40 MPa, 3,21 MPa untuk beton mutu f’c 45 MPa, dan 3,26 MPa untuk beton mutu f’c 50 MPa. Kata kunci: Beton, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, Modulus Elastisitas The purpose of this study is to analyze the influence of the concrete characteristics which include specific gravity, absorption of sieve analysis, heavy volume, anorganic levels, and abrasion test of sand and gravel, compressive strength test, modulus of elasticity, and splitting test of high quality concrete. The aggregates were taken from the upstream of Brantas river at Malang, and the gravesl were taken from the stone crushers in Pandaan. The method of applied for this research is using are also carried out to identity the quality of concrete. Prior testing aggregate characteristics which include sieve analysis sand and gravel, specific gravity and absorption, heavy volume, levels of mud, and abrasion test of gravel with concrete cylinder specimen 15 cm x 30 cm, before to the actual study, conducted trials mix design. If the mix design results achieved the stage of actual research. The calculation uses the software Conmixer Vista 1.0. The was used design force is f’c 40 MPa, f’c 45 MPa and f’c 50 MPa with specimen testing as many as 33 pieces with 5 cylinder for compressive strength test, 3 cylinder for modulus of elasticity and 3 cylinder for splitting test for each data point. Concrete testing carried out after for 28 days immersion. The results showed an average value of the stress force was achieved for all specimen, however the strain showed a lower value than normal concrete. Compressive strength test values obtained an average yield 41,74 MPa for quality concrete f’c 40 MPa, 46,18 MPa to f’c 45 MPa, and 51,63 MPa to f’c 50 MPa. Modulus of elasticity values ​​obtained an average yield 5020,7 MPa for quality concrete f’c 40 MPa, 5724,84 MPa for quality concrete f’c 45 MPa, and 5750,7 MPa for quality concrete f’c 50 MPa. Splitting test values obtained an average yield 3,46 MPa for quality concrete f’c 40 MPa, 3,21 MPa for quality concrete f’c 45 MPa, and 3,26 MPa for quality concrete f’c 50 MPa.  Key words: Compressive Strength, Concrete, Modulus of elasticity, Splitting tes

    ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.E MASA HAMIL SAMPAI DENGAN NIFAS DAN KB DI BPS SITI RAHMAH SURABAYA

    Get PDF
    Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur yang sensitif untuk melihat keberhasilan pelayanan kesehatan, khususnya ibu dan anak. Tahun 2013 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya mencapai 119,15/100.000 Kelahiran Hidup , jumlah ini melampaui target Dinas Kesehatan Jawa Timur yaitu 97,39/100.000 KH. Sedangkan untuk Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya 6,18/1.000 KHyang sudah dibawah target Dinas Kesehatan Jawa Timur yakni 28,31/100.000 KH. Hal tersebut menunjukkan adanya perbaikan, oleh sebab itu dinas kesehatan kota Sidoarjo perlu mempertahankan agar AKI dan AKB tidak meningkat dan tetap dibawah dari target yang ditentukan. Tujuan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara Continuity Of Care pada ibu hamil,bersalin, nifas, neonatus, dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Metode yang digunakan yaitu Asuhan Kebidanan yang dilakukan secara Continuity Of Care yang dilakukan pada Ny. E dimulai dari masa ibu hamil trimester III, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana yang berkelanjutan dengan menggunakan standar asuhan kebidanan. Asuhan diberikan di BPS Siti Rahmah Surabaya mulai tanggal 31 Maret 2016 sampai 15 Mei 2016. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan melihat data rekam medis, pendokumentasian dilakukan dengan menggunakan SOAP. Asuhan Kebidanan didapatkan hasil pemeriksaan pada kehamilan berjalan secara fisiologis namun ada keluhan yang dirasakan dan masih termasuk hal yang fisiologis dan dpat diatasi dengan HE yang diberikan tenaga kesehtan, Saat Proses persalinan ibu bersalin secara normal, nifas berjalan dengan fisiologis, bayi baru lahir berjalan dengan fisiologis dan asuhan kebidanan KB ibu memilih kontrasepsi suntik 3 bulan uang dilakukan tanggal 15 Mei 2016. Berdasarkan hasil asuhan kebidanan Continuity Of Care yang telah dilakukan pada Ny. E saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batasan normal, dan tidak ada kesenjangan antara teori dan asuhan yang diberikan. Diharapkan klien dapat menerapkan konseling yang telah diberikan selama dilakukan asuhan kebidanan sehingga kondisi ibu dan bayi tetap baik dan dapat mencegah terjadinya komplikasi hingga kematian

    Paired d18O and Sr/Ca records of Porites corals from Tahiti (Frensch Polynesia) and Timor (Indonesia)

    Get PDF
    Untersucht wurden Korallenkerne aus dem "Western Pacific Warm Pool" (Timor, Indonesien) und dem zentralen Pazifik (Tahiti, Französisch Polynesien)

    PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG-GEDUNG PUSKESMAS DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN BERBASIS METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS GEDUNG-GEDUNG PUSKESMAS KABUPATEN SUKOHARJO)

    Get PDF
    Vina Putri C, 2015. Prioritas Pemeliharaan Bangunan Gedung Puskesmas dengan Bahasa Pemrograman Berbasis metode Analitycal Hierarchy Process (Studi Kasus Gedung Puskesmas Kabupaten Sukoharjo). Skripsi Program Studi Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. Bangunan Puskesmas adalah salah satu infrastruktur milik pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Infrastruktur Bangunan adalah salah satu pendukung dalam terjadinya kegiatan untuk mencapai fungsi pelayanan kesehatan. Dengan demikian pemeliharaan bangunan perperan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik. Penelitian ditujukan untuk mengetahui kondisi bangunan dari urutan prioritas bangunan untuk digunakan sebagai acuan tindakan pemeliharaan. Penelitian menggunakan dua jenis data, yakni data primer dan data sekunder. Data primer adalah data pokok untuk menganalisa prioritas pemeliharaan bangunan. Data primer diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada responden ahli dan nilai prosentase assessment kerusakan bangunan secara fisik dengan survey. Data sekunder adalah data pendukung seperti lokasi bangunan dan peraturan yang berlaku. Data sekunder diperoleh dari literature dan tanya jawab. Data kuesioner diolah menggunakan metode Analytical Hierachi Process (AHP) untuk menentukan bobot komponen. Penurunan nilai pada komponen/elemen yang ditunjukan dari prosentase volume kerusakan mendapatkan nilai pengurang. Hasil urutan prioritas diperoleh dari Indeks Kondisi Bangunan (IKB) yaitu dengan mengalikan bobot komponen dengan hasil indeks komponen yang diperoleh dari nilai sempurna (100) dikurangi dengan nilai pengurang yang dikalikan faktor koreksi. Untuk mempermudah analisis dilakukan pengembangan program bantu menggunakan visual basic dan GIS. Bangunan gedung puskesmas di Kabupaten Sukoharjo dalam kondisi baik. Hal ini ditunjukan dengan kerusakan kecil yang terlihat belum mempengaruhi fungsi bangunan dan nilai IKB terkecil terdapat pada Puskesmas Bulu (IKB : 89.246). Kata kunci : pemeliharaan, visual basic, kerusakan bangunan, puskesmas, ah

    Annual growth band analysis of Porites corals: case study Seribu Islands corals, Indonesia

    Get PDF
    ABSTRAK Pertumbuhan koral bergantung pada beberapa faktor lingkungan, diantaranya yaitu suhu muka laut, salinitas, sedimentasi dan cahaya. Pada tulisan ini dibahas mengenai analisa parameter pertumbuhan tahunan koral (yaitu kecepatan kalsifikasi, densitas dan pertumbuhan linear) dari koral-koral yang diambil di wilayah Kepulauan Seribu. Hasil analisa beberapa parameter dari beberapa lokasi pengambilan koral di Kepulauan Seribu (yaitu Bidadari, Air dan Jukung) tersebut kemudian dibandingkan untuk lebih mengetahui pengaruh perubahan lingkungan di wilayah daratan terhadap koral di perairan terumbu koral Kepulauan Seribu. Metode Coral XDS digunakan untuk analisa parameter pertumbuhan tahunan koral. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa koral dari Jukung (offshore) memperlihatkan kenaikan kecepatan kalsifikasi, sedangkan koral dari Air dan Bidadari menunjukkan penurunan kecepatan kalsifikasi selama periode 1985-2005. Walau begitu, penyebab penurunan atau kenaikan kecepatan kalsifikasi tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut, terutama diperlukan kalibrasi antara parameter pertumbuhan tahunan koral dengan kondisi lingkungan (suhu, salinitas, sedimentasi dll) dimana koral tersebut diambil. Hal tersebut memerlukan monitoring dalam waktu yang lama

    Tren Kenaikan Suhu Permukaan Laut Pada Abad Ke-14 Berdasarkan Data Geokimia Sr/Ca Dari Fosil Koral Mentawai

    Full text link
    DOI: 10.17014/ijog.v5i2.96Sr/Ca content ratio in coral is a promising tool for a sea surface temperature reconstruction. In this study, Sr/Ca was analyzed from the top core of fossil coral from Central Mentawai, Indonesia (BLS). The dating of U/Th is used for the age determination of the fossil coral. Based on the U/Th dating, the fossil coral used in this study was deposited in 14th century which approximately has a time range 11 years. The result of this study shows that in the 14th century, the sea surface temperature increased by 3.20 C during 11 years period

    Sea Surface Temperature Reconstruction Period 1993 - 2007 Based on Content Analysis of Coral Sr/Ca From the Region Labuan Bajo, Simeulue Island

    Full text link
    DOI: 10.17014/ijog.v6i3.121Sea surface temperature (SST) is one of the important parameters for (paleo) climate studies. The long time series of SST data are required to understand more the climate change. Coral geochemical proxy such as Sr/Ca overcomes this problem. Coral can provide long time series of climate data continuously from present till hundreds years ago, even fossil (dead) coral can do it till thousand years ago. In this study, Sr/Ca content of Porites coral within 10 m deep from Labuan Bajo, Simeulue Island was analyzed to reconstruct SST. Coral Sr/Ca shows a strong correlation with local SST in seasonal scale as well as in the annual mean scale. Reconstructed SST data show that the monsoon between 1993 2007 strongly influence the SST variation in the Simeulue region. It supposed that the seasonal variation signal strongly influence local SST than the annual mean signal such as El Nino

    Geochemical Tracer in Coral as a Sea Surface Temperature Proxy: Records from Jukung Coral

    Get PDF
    Sr/Ca  has been analyzed from coral core from the Seribu Islands  reef complex  i.e  Jukung  Island.  SST  from  ERSST  dataset  and  air  temperature measured at Jakarta is used for Sr/Ca calibration. The results show that Jukung Island  coral  Sr/Ca  correlates  better  with  SST  than  with  air  temperature.  A comparison  between  the  Sr/Ca  records  with  the  Nino  3.4  index  shows  that Jukung  coral  sites  indicate  warming  sea  surface  temperatures  during  the beginning  of El Nino  events followed by cooling temperatures at the end of El Nino years
    corecore