405 research outputs found

    Hubungan Kerja Komite Sekolah Dengan Sekolah, Studi Situs Di SMPN 5 Klaten

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan diantaranya untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik komunikasi formal antara komite sekolah dengan sekolah dalam rangka memaksimalkan fungsi komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency), (2) mendeskripsikan karakteristik komunikasi informal yang dilaksanakan antara komite sekolah dengan sekolah dalam rangka memaksimalkan peran komite sebagai pendukung (supporting agency) yang berwujud pemikirandan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan dan (3) mendeskripsikan karakteristik nilai-nilai komunikasi yang dilakukan oleh komite sekolah dengan pihak sekolah dalam rangka melaksanakan fungsi komite sekolah dalam menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan. Subjek utama dalam penelitian ini adalah ketua komite dan kepala sekolah SMPN 5 Klaten, sedangkan subjek pendamping yaitu anggota komite sekolah. Data dikumpulkan oleh peneliti melului wawancara, observasi dan dokumentasi Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif, dengan desain penelitian menggunakan pendekatan enthnografi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan menggunakan alur reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi dan hipotesis kerja. Berdasarkan penelitian di SMPN 5 Klaten, bahwa hubungan kerja komite sekolah dengan sekolah dalam kontek komunikasi (formal dan informal) dalam rangka menjalankan fungsi dan peranya belum berjalan dengan baik, komunikasi yang berjalan hanya sebatas pada tingkat perencaraan program dan tahap pelaporan, sedangkan tahap pelaksanaan program sekolah komite tidak dilibatkan. Dari hasil analisis, peneliti menyarankan (1) Dalam ubungan kerja kerjanya komite dengan sekolah sebaiknya membangun pola pola komunikasi formal yang lebih intensif, terarah dan terprogram, bukan pola komunikasi yang tidak jelas arah dan tujuanya. Kejelasan hubungan komunikasi formal ini akan mampu menempatkan konsep kemitraan yang sesungguhnya sehingga menghasilkan sebuah hubungan yang sederajat, saling percaya, saling memberi dan saling berpartisipasi., (2) Hubungan kerja komite dengan sekolah sebaiknya mulai dibangun komunikasi yang runtut dan jelas, dari tingkat perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan komunikasi tahap evaluasi program, bukan pada pola komunikasi yang bisa menimbulakn mis komunikasi, kecurigaan dan hilangnya rasa percaya., (3) Hubungan kerja komite dengan sekolah sebaiknya segera dibangun konsep kemitraan dengan PACTS Principles, bukan pada pola kemitraan yang berat sebelah dan tidak seimbang, PACTS Principles akan mengasilkan sebuah hubungan yang sinergis., (4) Bagi penelitian berikutnya, peneliti perlu melakukan kajian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kerja antara komite dengan sekolah di sekolah yang lain, hal ini disebabkan penelitian ini hanya satu sekolah, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan hubungan kerja komite sekolah informasinya sangat minim

    Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Integratif Penjasorkes Berbasis Permainan bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas 1 Kecamatan Gantiwarno Klaten

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran tematik integratif Penjasorkes berbasis permainan bagi siswa sekolah dasar kelas 1 Kecamatan Gantiwarno Klaten yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk siswa sekolah dasar kelas 1 di Kecamatan Gantiwarno Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang terdiri atas dua tahapan yaitu tahap penelitian pendahuluan dan tahap pengembangan. Tahap penelitian pendahuluan terdiri dari kajian literatur, kajian penelitian relevan dan studi lapangan. Tahap pengembangan terdiri perencanaan, validasi ahli, uji skala kecil, dan uji skala besar. Validasi melibatkan 3 orang ahli. Uji skala kecil dilakukan terhadap 16 siswa kelas 1 dan 2 orang guru di Sekolah Dasar Muhammadiyah Gantiwarno Klaten. Uji skala besar dilakukan terhadap dua kelas yang masing-masing terdiri dari 26 siswa kelas 1 dan 3 orang guru di Sekolah Dasar Muhammadiyah Gantiwarno dan Sekolah Dasar Negeri Ngandong 2. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket, lembar observasi, dan rubrik penilaian. Analisis data pada tahap penelitian pendahuluan dan tahap pengembangan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian berupa model pembelajaran tematik integratif Penjasorkes Berbasis permainan bagi siswa sekolah dasar kelas 1 Kecamatan Gantiwarno Klaten, yang berupa permainan Meriam Bola. Model disusun dalam buku petunjuk dengan judul “model permainan integratif bagi siswa sekolah dasar kelas 1”. Berdasarkan penilaian para ahli, isi materi sangat baik, bahasa sangat baik, dan format penulisan sangat baik. Pada uji skala kecil secara substansi dan pelaksanaan tergolong sangat baik. Pada uji skala besar aspek substansi dan pelaksanaan tergolong sangat baik, sehingga dihasilkan model yang layak untuk digunakan. Hasil uji beda terhadap pemerolehan hasil belajar siswa (rata-rata nilai pertemuan ketiga lebih besar dari rata-rata nilai pertemuan pertama), maka dapat disimpulkan model pembelajaran tematik integratif penjasorkes Berbasis permainan bagi siswa sekolah dasar kelas 1 Kecamatan Gantiwarno Klaten efektif untuk meningkatkan sikap mentaati peraturan (sikap), kemampuan membilang banyak benda dan memahami petunjuk (pengetahuan), serta keterampilan melempar dan menangkap (keterampilan)

    PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA MELALUI DISKRESI DALAM PENGGUNAAN KEKUATAN KEPOLISIAN

    Get PDF
    Menggunakan metode penelitian hukum normatif mengacu pada penerapan kaedah hukum, yang terkait dengan diskresi kepolisian dan perlindungan hak asasi manusia. Meliputi peraturan perundang-undangan yang berlaku di masyarakat maupun secara kelembagaan yang menjadi acuan perilaku setiap orang. Norma hukum yang berlaku tersebut berupa norma hukum positif yang dibentuk oleh lembaga berwenang. Alat pengumpulan bahan hukum yang dipergunakan dalam penelitian yang dilakukan adalah dengan study dokumen atau penelusuran literatur dan kepustakaan, dengan mempelajari dan memahami bahan-bahan hukum yang terkait dengan penelitian ini. Pendekatan metode analisa bahan hukum dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukan penerapan diskresi yang dilakukan oleh anggota Polisi bertujuan untuk memelihara keamanan dan ketertiban untuk tegaknya supremasi hukum guna melindungi hak asasi manusia. Wewenang Polisi untuk menerapkan diskresi sebagai kebijakan penegakan hukum dalam pencegahan kejahatan, diskresi yang dimiliki anggota Polisi didasarkan pada Undang-undang Nomor. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pasal 18 ayat 1, wewenang penerapan diskresi yang dimiliki oleh anggota Polisi harus dipandang sebagai batasan dalam membuat keputusan menurut penilaiannya sendiri harus tetap memperhatikan syarat-syarat kecakapan dan kewenangan serta pengalaman dalam menjalankan dinas kepolisian. penerapan diskresi tersebut dapat dilindungi oleh hukum. Tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum: Selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan; Harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya; Pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa, dan Menghormati hak azasi manusia.Kata Kunci : Perlindungan Hak Asasi Manusia, Diskresi, Kepolisia

    PERMOHONAN IZIN PERKAWINAN BEDA AGAMA ( Studi dalam Prespektif Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Juncto Pasal 35 Huruf A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 dan Penetapan Pengadilan Negeri Nomor 04/Pdt.P/2012/PN.MGL Magelang )

    Get PDF
    Beragamnya agama yang dianut oleh masyarakat di Indonesia menimbulkan keaneragaman ritual keagamaan termasuk persoalan perkawinan. Perkawinan merupakan salah satu peristiwa yang penting dalam kehidupan manusia guna meneruskan keturanan dan membentuk bangsa dan negara. Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tetang Perkawinan dijelaskan Perkawinan adalah sah apabila dilaksanakan menurut hukum agama dan kepercayaan masing-masing. Oleh karenanya Undang-Undang Perkawinan tidak memandang suatu tindakan perkawinan dari aspek yuridis saja tetapi juga melihat dari aspek keagamaan. Sehingga menutup kemungkinan untuk melaksanakan perkawinan beda agama. Akan tetapi dalam praktek yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat masih banyak terdapat keluarga-keluarga yang terbentuk dari perkawinan beda agama, dimana salah satunya adalah dengan cara melalui Pengadilan Negeri Kota Magelang dengan Penetapan Nomor : 04/Pdt.P/2012/PN.MGL.Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan dalam penjelasan Pasal 35 huruf (a) menjelaskan Perkawinan yang ditetapkan oleh Pengadilan adalah perkawinan yang dilakukan oleh antar umat berbeda agama. Maka Undang-Undang Administrasi Kependudukan seakan memungkinkan terjadinya perkawinan beda agama sedangkan dalam Undang-Undang Perkawinan menutup kemungkinan adanya perkawinan beda agama.Kata Kunci : Perkawinan, beda agam

    Simulasi Fluktuasi Temperatur Pada Wind Tunnel Transien Jenis Gun Tunnel

    Full text link
    Wind tunnels can be used to simulate supersonic and hypersonic flight conditions, but different wind tunnels can give different results for the same model and nominal flow conditions. Short duration wind tunnels gun tunnels rely on a transient compression process and are likely to generate significant turbulent fluctuations in the nozzle reservoir region. In the present study, a simulation to predict stagnation temperature fluctuation was conducted into transient wind tunnel gun tunnel by adopting a method of other worker. The friction velocity Reynolds numbers for the gun tunnel considered presently were Re = 31,579. The RMS stagnation temperature fluctuations, when averaged over the pipe flow diameter, are estimated to be 15.3. The estimated RMS value in the case of the gun tunnel is significantly larger than the experimental value previously measured on the centre line of the gun tunnel nozzle of 2.3 K. The difference observed between the inferred and measured temperature fluctuations in the gun tunnel case may be related to spatial variations in the temperature fluctuations. The present approach for estimating the magnitude temperature fluctuations should be refined, but more detailed measurements of temperature fluctuations in such facilities are also required

    Jarak Optimum Panci Terhadap Selubung Pada Efisiensi Sistem Pemanasan Air

    Full text link
    Energy conservation from fossil fuel is urging to be implemented recently, including conservation in a conventional gas stove (CGS). Considering the mechanism of a CGS, there are many prospects to enhance its performance. In this study, efficiency of a CGS has been investigated by varying the gap between pan and stove cover. Many parameters were measured as energy from fuel, cover temperature and water temperature to develop efficiency equation of heating system. Ceramic cover was used to prevent heat release from flame. Gaps between pan and stove cover were varied in 1 mm to 7 mm with increment of 1 mm. The results showed that in certain fuel rate of 45 l/h, the gap of 4 mm indicated the highest efficiency of 46.4 % due to the optimum condition was achieved simultaneous in convection and radiation heat transfer processes of the heating system

    CRYPTOGRAPHIC PROTOCOL SECURITY IN NATIONAL ENCRYPTION APPLICATIONS

    Get PDF
    In the era of digital transformation, information exchange, especially confidential and strategic information has become the most vital aspect for almost all organizations. Various bad precedents regarding classified and strategic information leaks in Indonesia have become a slap in the face that must be acknowledge and answered with effective solutions. In 2020, XYZ Agency developed a file encryption application (ABC Application) to address the challenge of securing confidential information, especially those transmitted on electronic channels. Until 2022, the ABC Application has been implemented in a limited scope and its implementation is planned to be expanded nationally. After 2 years of operation, the XYZ Agency has conducted a study on the security of the algorithm used in ABC Application, but unfortunately has not conducted an in-depth study regarding the security of the protocol suite used in the Application. In this research, a security analysis of ABC application protocol suites, namely the registration protocol, user verification, key generation, and key request for the encryption-decryption process protocol was conducted through formal verification approach using the Scyther Tool. The analysis focuses on aspects of guaranteeing confidentiality of information and authentication with four criteria, namely secrecy, aliveness, synchronization, and agreement. The experimental results showed that these protocols meet the security criteria for the transmitted confidential information but have general weaknesses in the authentication aspect, especially for synchronization and agreement criteria. Based on these weaknesses, technical recommendations are proposed that are able to overcome the identified weaknesses

    PERSEPSI SISWA KELAS XI SMA N 1 DEPOK SLEMAN TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa kelas XI SMA N 1 Depok Sleman tahun pelajaran 2010/2011 terhadap proses kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas XI SMA N 1 Depok Sleman tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 210, dengan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 66 anak menggunakan random sampling. Intrumen yang digunakan berupa angket dan untuk menganalisis data digunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukan persepsi siswa kelas XI SMA N 1 Depok Sleman tahun pelajaran 2010/2011 terhadap proses kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani berdasarkan faktor materi pelajaran sebesar 27,45 %, berdasarkan faktor guru sebesar 26,61 %, berdasarkan faktor sarana dan prasarana sebesar 20,44 % dan berdasarkan faktor perhatian siswa sebanyak 25,50%. Hasil tersebut dapat disimpulkan berdasarkan persepsi siswa bahwa faktor yang paling baik dalam kegiatan belajar mengajar adalah faktor materi pelajaran

    PENGGUNAAN STRATEGI POINT COUNTERPOINT MELALUI MEDIA COMPACT DISC (CD) INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk: (1) mengetahui keterlaksanaan penggunaan strategi point counter point melalui media compact disc (CD) interaktif pada proses pembelajaran biologi di kelas XI IA 1 SMA N 1 Banguntapan; (2) mengetahui banyaknya siklus pembelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas XI IA 1 SMA N 1 Banguntapan; dan (3) mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IA 1 SMA N 1 Banguntapan dengan menggunakan media compact disc (CD) interaktif melalui strategi point counter point pada materi sistem reproduksi manusia. Model penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research/CAR). Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IA 1 SMA N 1 Banguntapan tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 38 siswa. Keberhasilan penelitian ini ditunjukkan oleh keberhasilan peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Keberhasilan peningkatan motivasi belajar siswa diperoleh melalui lembar observasi dan angket, sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai pre-tes dan post-tes. Data motivasi belajar siswa dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan memaparkan persentase rata-rata motivasi belajar siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil pre-tes dan post-tes dengan teknik effect size, yaitu membandingkan rerata nilai post-tes siklus I dan rerata nilai post-tes siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran menggunakan strategi point counter point melalui media compact disc (CD) interaktif dapat terlaksana di kelas XI IA 1 SMA N 1 Banguntapan; (2) Siklus pembelajaran yang dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sebanyak 2 siklus; dan (3) strategi point counter point melalui media compact disc (CD) interaktif dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 26% pada siklus II. Rata-rata nilai post-tes siklus I adalah 7,77, dan rata-rata nilai post-tes siklus II adalah 8,13. Jadi, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari tiap siklusnya dengan effect size sebesar 0,36. Kata kunci: Strategi point counterpoint, compact disc, motivasi dan hasil belajar
    corecore