228 research outputs found
OPTIMALISASI NILAI KEARIFAN LOKAL PADA TEMA MENGHARGAI JASA PAHLAWAN NYI AGENG SERANG DI SD KULON PROGO
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajarantematik integratif pada tema menghargai jasa pahlawan di kelas IV SD dengan mengambil tokoh pahlawan Nyi Ageng Serang yang kini kalah populer dibandingkan dengan tokoh pahlawan wanita lain. Indikator awal ialah monumen Nyi Ageng Serang di Perlimaan Karangnongko Kulon Progo lebih dikenal dengan sebutan “patung kuda” daripada sebuah monumen tokoh pahlawan yang makamnya terletak di Kecamatan Kalibawang ini. Oleh karena itu perlu adanya suatu optimalisasi kearifan lokal tentang menghargai jasa pahlawan Nyi Ageng Serang terutama bagi masyarakat Kulon Progo DIY sebagai salah satu maskot daerah tersebut.Metode penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian pengembangan mini (Mini Research and Development). Model pengembangan menggunakan desain modifikasi dari Borg and Gall yang terdiri atas 6 langkah sebagai berikut: (1) mengumpulkan informasi dan melakukan penelitian awal; (2) perencanaan; (3) mengembangkan produk awal; (4) uji coba; (5) melakukan revisi untuk menyusun produk utama dan produk operasional; (6) melakukan revisi produk final. Sementara pendekatan yang digunkan ialah deskriptif historis dalam merekonstruksi penokohan Nyi Ageng Serang.Produk penelitian ini berupa perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, media pembelajaran berupa video animasi dan video drama tentang perjuangan Nyi Ageng Serang, dan penilaian hasil belajar dengan target khusus ialah perangkat pembelajaran ini menjadi model pembelajaran untuk peserta didik SD di Kulon Progo agar lebih mengenal dan menghargai jasa pahlawan yang secara sosiokultural begitu dekat dengan mereka
PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK
Bahasa anak berkembang dari sederhana ke kompleks dalam pola yang dapat
diramalkan pada setiap individu. Perkembangan bahasa anak merupakan kombinasi
antara interaksi sosial, perkembangan emosinya, kemampuan kognitif, dan
perkembangan fisik/ motoriknya. Perkembangan tata bahasa anak bergerak dari satu
kata atau kalimat holographic phrases ke telegraphic phrases, tetapi beberapa kata
dalam kaliamat komplek dengan frase kata depan, aturan , dan bentuk jamak perlu
dikoreksi lagi
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
Pendidikan di sekolah sampai saat kini masih dipercaya sebagai media yang sangat ampuh dalam membangun kecerdasan, keterampilan dan kepribadian peserta didik. Sekolah merupakan suatu tempat yang mengelola dan menyelenggarakan kegiatan belajar yang memiliki konsistensi intensitas dan berkesinambungan agar transformasi ilmu menjadi tuntas, mengembangckan kepribadian dan karakter peserta didik yang bernafaskan nilai-nilai luhur bangsa dan agama. Pengembangan pendidikan karakter di sekolah yang intensif merupakan usaha untuk membangkitkan dan meningkatkan kegiatan belajar secara efektif dalam menanamkan nilai dan karakter kepada setiap warga sekolah yang meliputi aspek-aspek pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan guna melaksanakan nilai-nilai yang terkait dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan, sehingga diharapkan menjadi generasi yang berkualitas tindakan, akhlak, iman dan taqwa dalam kehidupan nyata sebagai warga negara Indonesia
DIGITAL PARENTING SEBAGAI WAHANA TERAPI UNTUK MENYEIMBANGKAN DUNIA DIGITAL DENGAN DUNIA NYATA BAGI ANAK
Kemajuan teknologi menyebabkan perubahan yang sangat besar pada kehidupan manusia dengan segala peradaban dan kebudayaan. Perubahan ini memberi dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di Indonesia. Saat ini di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap tranformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat, khususnya masyarakat dengan budaya ketimuran baik pada masyarakat pedesaan maupun perkotaan yang disebut dengan era modernisasi.
Kemajuan teknologi ini seperti dengan adanya televisi, telepon, HP, bahkan internet. Internet bukan hanya melanda pada masyarakat perkotaan tetapi juga oleh masyarakat di pelosok-pelosok pedesaan, sehingga diakui ataupun tidak memiliki dampak secara langsung karena segala informasi baik yang benilai positif maupun negatif dapat dengan mudah diakses masyarakat dan secara perlahan-lahan mengubah pola pemikiran dan pola hidup masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yag menjadi ciri khas mereka.
Digital parenting atau pengasuhan digital adalah memberikan batasan yang jelas kepada anak tentang hal-hal yang boleh maupun yang tidak boleh dilakukan pada saat menggunakan perangkat digital. Adapun yang harus dilakukan orang tua terhadap anak adalah controlling
Exploring depth connections in therapy: understanding practitioners’ experiences of Open Dialogue training
Open Dialogue (OD) is a social network approach to mental healthcare, originating from Finland. With the approach growing in popularity internationally, a wide range of healthcare professionals are being trained in the method. At the time of writing, the NHS is also piloting the approach across five Trust sites for individuals with severe mental health difficulties. Transformational Learning theory has been used here to understand the process of change which individuals may undergo in adult education. This study used interpretative phenomenological analysis of focus group data to explore the experiences of thirteen individuals who had undertaken a three-year OD UK private training programme. Four superordinate themes emerged: (1) A powerful experiential process (2) Personal therapeutic change, (3) Experiencing deeper and more open relationships, (4) Changing relationships with power in working practice. Findings suggest that practitioners feel more deeply connected to their clients’ distress as a result of training. This may have important implications for the role of clinical psychologists in supporting staff in OD teams who may be at greater risk of burnout as a result. The findings also contribute to the TL literature regarding how dialogue-based teaching methods can help learners alter their relationship to power in working practices
Capturing residents' values for urban green space: mapping, analysis and guidance for practice
Planning for green space is guided by standards and guidelines but there is currently little understanding of the variety of values people assign to green spaces or their determinants. Land use planners need to know what values are associated with different landscape characteristics and how value elicitation techniques can inform decisions. We designed a Public Participation GIS (PPGIS) study and surveyed residents of four urbanising suburbs in the Lower Hunter region of NSW, Australia. Participants assigned dots on maps to indicate places they associated with a typology of values (specific attributes or functions considered important) and negative qualities related to green spaces. The marker points were digitised and aggregated according to discrete park polygons for statistical analysis. People assigned a variety of values to green spaces (such as aesthetic value or social interaction value), which were related to landscape characteristics. Some variables (e.g. distance to water) were statistically associated with multiple open space values. Distance from place of residence however did not strongly influence value assignment after landscape configuration was accounted for. Value compatibility analysis revealed that some values co-occurred in park polygons more than others (e.g. nature value and health/therapeutic value). Results highlight the potential for PPGIS techniques to inform green space planning through the spatial representation of complex human-nature relationships. However, a number of potential pitfalls and challenges should be addressed. These include the non-random spatial arrangement of landscape features that can skew interpretation of results and the need to communicate clearly about theory that explains observed patterns
- …
