15 research outputs found
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGAS CLEANING SERVICE TENTANG PENGELOLAHAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA DALIN (PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL)DI RSI A.YANI SURABAYA
Petugas cleaning service di Rumah Sakit mempunyai risiko untuk terpajan sampah medis maupun non medis yang dapat meningkatkan risiko untuk terkena penyakit infeksi, salah satunya yaitu infeksi nosokomial. Di Indonesia infeksi nosokomial mencapai 15,74% jauh diatas negara maju yang berkisar 4,8 – 15,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap petugas cleaning Service tentang pengelolahan sampah medik sebagai upaya pengendalian infeksi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya adalah seluruh cleaning service di Rumah Sakit A Yani Surabaya dengan besar sampel 26 responden. diambil menggunakan Total sampling. Variabelnya adalah pengetahuan dan sikap dengan instrumen data menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan table distribusi frekwensi dan dinarasikan.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (69,2%) responden memiliki pengetahuan baik tentang pengelolaan sampah medis terkait infeksi nosokomial dan sebagian besar (61,5%) responden memiliki sikap positif tentang pengelolaan sampah medis terkait infeksi nosokomial.
Dapat disimpulkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik yaitu mengetahui sampah medis dan non medis dan sikap positif yaitu memahami dan bersedia memisahkan sampah medis dan non medis. Diharapkan bagi petugas cleaning service meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah medis dan selalu menggunakan APD pada saat menangani pengolahan sampah medis
IMPLIKASI HUKUM PUTUSAN KASASI NOMOR 1055/K/PDT/2023 TERHADAP STATUS ANAK HASIL HUBUNGAN DILUAR PERKAWINAN
This research aims to understand the legal considerations of judges in Cassation Decision Number 1055/K/Pdt/2023 and its legal implications for the status of children born out of wedlock. The research method used is normative juridical, employing legislative and case law approaches, primary, secondary, and tertiary legal materials, with literature study collection techniques, then analyzed using qualitative descriptive methods. The result of this research is that the consideration of the Panel of Judges in Cassation Decision Number 1055/K/Pdt/2023 is that the judex factie decision which annulled the Decision of the Tangerang District Court; to partially grant the lawsuit; did not incorrectly apply the law and proved that the Plaintiff lived together with the Defendant until the birth of a daughter from the Plaintiff, with the rejection of the cassation petition implying the legal reinforcement and implementation of the Judex Facti Decision (Appeal Decision Number 109/PDT/2022 PT BTN) which stated that the Defendant/Appellee had committed an unlawful act and a daughter named Naira Kaemita Tarekat is the biological child of Rezky Adhitya Dradjamoko, which means the child also has civil relations with her biological father as stated in Constitutional Court Decision Number 46/PUU-VIII/2010 and civil rights such as maintenance rights (Article 45) and maintenance obligations (Article 46) of the Marriage Law, the right to be represented in all legal actions as stated in Article 47 of the Marriage Law and inheritance rights as stated in Article 863 of the Civil Code. It is advisable that the Panel of Judges in deciding each case should thoroughly consider all aspects, as in this case, to ensure that every child receives legal protection and rights as they should
KESIAPAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PENYAKIT PASCA BANJIR DI DUSUN LOHGAWE DESA GAWEREJO KECAMATAN KARANGBINANGUN KABUPATEN LAMONGAN
Background: Banjir mengakibatkan timbulnya penyakit pasca banjir diantaranya diare, demam berdarah Leptospirosis, ISPA, cacingan, penyakit kulit dan berbagai penyakit penyerta lain. Objective: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesiapan masyarakat menghadapi penyakit pasca banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Lamongan. Design: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, dengan populasi 70 Kepala Masyarakat dan sampel sebanyak 59 Kepala Masyarakat. Sampling yang digunakan yaitu simpel random sampling. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner, skoring, koding, tabulating dan penarikan kesimpulan dengan prosentasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Sebagian kesiapan dana masyarakat dalam mengahadapi penyakit pasca banjir adalah sedang yaitu 30 responden atau 50,85 %, sebagian besar kesiapan alat transportasi masyarakat dalam mengahadapi penyakit pasca banjir adalah kurang yaitu 34 responden atau 57,63 %, sebagian besar kesiapan lingkungan masyarakat dalam mengahadapi penyakit pasca banjir adalah sedang yaitu 36 responden atau 61,01 %, sebagian kesiapan alat komunikasi masyarakat dalam mengahadapi penyakit pasca banjir adalah sedang yaitu 26 responden atau 44,06 %, dan sebagian kesiapan tenaga kesehatan dalam mengahadapi penyakit pasca banjir adalah sedang yaitu 24 responden atau 40,68 %. Upaya untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi penyakit pasca banjir maka peran tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu memberikan informasi tentang masalah penyakit pasca banjir, cara mencegahnya dan bagaimana penanganannya, agar masyarakat dapat siapsiaga dalam menghadapi penyakit pasca banjir.Kata Kunci: Kesiapan Masyarakat, Penyakit, Pasca banji
Pengeringan Lumpur IPAL Biologis pada Unit Sludge Drying Bed (SDB)
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan bangunan pengolahan air limbah yang menghasilkan lumpur yang mengandung air, residu organik, dan logam anorganik yang dapat mencemari lingkungan. Sludge Drying Bed (SDB) merupakan bangunan pengolahan lumpur dengan sistem pengeringan. Prinsip pengolahan lumpur pada SDB yaitu mengurangi kadar air dan volume lumpur. Pengeringan mampu mengurangi volume lumpur dengan meningkatkan kadar TS dan pengurangan pada komponen organic volatile sebesar 51-65%. Operasi unit SDB terdiri atas periode pengisian lumpur (dari 1 sampai 10 hari) diikuti dengan periode pengeringan (dari 4 hari sampai 3 bulan) yang kemudian dilakukan pengurasan. Susunan media filter yang ada pada unit SDB yaitu pada bagian bawah terdapat saluran underdrain sebagai tempat keluarnya filtrat, kemudian diatasnya terdapat lapisan kerikil dengan ketinggian 20-30 cm, di lapisan tengah terdapat media pasir dengan ketinggian 20-30 cm, dan lapisan paling atas terdapat lumpur yang akan dikeringkan. Tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan ukuran media pasir, ketebalan lumpur, dan waktu yang paling efektif dalam proses pengeringan lumpur dengan hasil analisis filtrat yang paling mendekati baku mutu efluen air limbah.
Pada penelitian ini digunakan sampel lumpur dari proses pengolahan biologis pada IPLT Keputih Surabaya. Sampel lumpur tersebut dimasukkan ke dalam reaktor dengan susunan media yang sama dengan SDB sebanyak ± 30 L. Sebelumnya dilakukan penelitian pendahuluan terlebih dahulu untuk mengetahui waktu pengendapan lumpur yang efektif. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ukuran media pasir (0,15-0,425; 0,425-0,85; 0,15-0,85 mm) dengan jenis pasir yang digunakan yaitu pasir gunung (pasir Lumajang) dan variasi ketebalan lumpur (20, 30, dan 40 cm). Penelitian ini menggunakan 9 reaktor dengan penutup pada bagian atas. Penelitian dilakukan selama 30 hari dengan dilakukan analisis BOD5, ammonia, dan total Coliform pada awal dan akhir penelitian. Analisis COD setiap 3 hari sekali, serta analisis suhu lumpur, suhu lingkungan dan intensitas cahaya yang dilakukan sebanyak 1 kali dalam sehari.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran media pasir dan ketebalan lumpur yang paling efektif dalam proses pengeringan lumpur IPAL biologis adalah 0,15-<0,425 mm dengan ketebalan lumpur 20 cm. Persentase penyisihan lumpur yang menjadi filtrat pada unit SDB adalah COD 99,88%, TS 98,37% dan TSS 98,27%, BOD 97,3%, Amonium 96,47% , dan Total Coliform 94,5%.
===========================================================================================================
Waste Water Treatment Plant (WWTP) is a waste water treatment unit that produces sludge containing water, organic residue, and inorganic metals that can pollute the environment. Sludge Drying Bed (SDB) is a sludge treatment unit with a drying system. The principle of sludge treatment in SDB is reducing water content and sludge volume. Drying can reduce the volume of by increasing TS content and reducing volatile organic component by 51-65%. The operation of the SDB unit consists of sludge filling period (1 – 10 days) followed by drying period (4 days – 3 months) and then draining period. Filter media composition in SDB unit consists of underdrain channel for filtrate to pass through in the lower part, then 20 – 30 cm of gravel layer, 20-30 cm of sand media in the middle part, and drying sludge in the uppermost part. The purpose of the study is to determine the most effective size of sand media, sludge thickness, and time in sludge drying process with filtrate analysis result that is closest to the effluent quality standard of waste water.
In this research used sludge sample from the biological treatment on IPLT Keputih Surabaya. The sludge samples were fed into the reactor with the same media arrangement as SDB of ±30 L. Previously, preliminary research was done to determine the effective sludge settling time. The variation used in this research is the size of media (0,15-0,425 ; 0,425-0,85; 0,15-0,85 mm) with the type of and used is mountain sand (Lumajang sand) and sludge thickness (20, 30, dan 40 cm). This research used 9 reactors with lid on top. This research was for 30 days with analysis of BOD5, ammonium, and total Coliform at the beginning and end of the research. Analysis COD once every 3 days, and then sludge temperature, ambient temperature, and light intensity analysis in a day.
The result of this research indicate that the most effective size of sand media and sludge thickness in the biological sludge drying process is 0.15-<0.425 mm with 20 cm sludge thickness. The percentage of removal of sludge into filtrate on the SDB unit is COD 99,88%, TS 98,37% dan TSS 98,27%, BOD 97,3%, Amonium 96,47% , dan Total Coliform 94,5%
Ibm Optimalisasi Peran Guru Paud untuk Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang Anak Prasekolah
Upaya pembinaan tumbuh kembang anak diarahkan untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental dan psikososial anak melalui kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang (SDIDTK) dengan perhatian khusus anak dibawah lima tahun dan anak prasekolah.Pembinaan tumbuh kembang anak dilakukan melalui kegiatan Posyandu, namun tingkat partisipasi masyarakat masih rendah. Sebagai solusi, pemantauan tumbuh kembang anak diintegrasikan dengan fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Guru PAUD tentang SDIDTK. Metode IbM adalah Pelatihan dan pendampingan SDIDTK bagi guru PAUD. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari, dilanjutkan pendampingan setiap satu bulan sekali sebanyak empat kali. Sebelum dan sesudah pelatihan dilakukan pretest dan post test menggunakan kuesioneruntuk mengetahui tingkat pengetahuan. Skills guru PAUD dalam SDIDTK diobservasi menggunakan checklist sebelum dan setelah pendampingan. Setelah diberikan pelatihan dan pendampingan terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan guru PAUD dalam melaksanakan SDIDTK secara signifikan. Rerata pengetahuan guru meningkat 17.33 point setelah pelatihan, dan skills guru PAUD rerata meningkat 27.92 poin setelah pendampingan. Pelatihan dan pendampingan dapat mengoptimalkan peran guru PAUD dalam melaksanakan SDIDTK sehingga kualitas tumbuh kembang anak prasekolahmeningkat
Rumah Susun Nelayan Dengan Konsep Tanggap Iklim Di Romokalisari Surabaya
Ketersediaan lahan di kota Surabaya semakin menipis sehingga perlu adanya pembangunan secara vertikal yakni dengan rumah susun. Rumah susun yang akan dibangun tletak dipesisir pantai dekat dengan Tempat Pelelangan Ikan dan mayoritas penduduknya adalah nelayan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menerapkan rumah susun yang akan dihuni oleh Nelayan dengan konsep tanggap iklim sebagai solusi dari masalah iklim dan bau dari hasil pengolahan ikan. Metode yang digunakan adalah konten analisis dan sintesis yang kemudian akan dikembangkan selama proses desain menghasilkan desain skematik, kemudian desain skematik akhir, sesuai dengan metodologi perancangan yang digunakan. Hasil yang diharapkan adalah desain yang mampu menerapkan konsep tanggap iklim pada tapak dan bangunan melalui orientasi bangunan, bukaan, shading devices, material dan vegetasi
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-ORDER DI PUJASERA KERTOSONO
Business competition between coffee shops in Kertosono is very tight. So, to stand in this competition, different and unique services are needed to make it fairer. The transfer of manual to computerized systems can be an alternative way. This research was conducted at Cafe Pujasera Kota Kertosono. Researchers use interviews, observations, and literature studies as a collection of data. System design in this research is systemic and sequential. The result of observations, Cafe Pujasera still uses the conventional system. customer order was conducted by waitress which continued to the kitchen. Sales report count based on bill archives was printed by the cashier. The Solution is a self-service and paperless concept. Customer reserve the menu on the system which integrated with the cashier and kitchen. The system gives automatic notification to the kitchen to process the reserve menu. Bill and Report also can be printed directly from the system and can give the better service to the customer.
Keywords: Information System, Order Menu, PHP, MySQL
Persepsi dan Pilihan Tindakan Guru dalam Menangani Korban Kejatahatan Seksual pada Anak di Lingkungan Sekolah
Kejahatan seksual merupakan tindakan pemaksaan seorang pelaku kepada seorang yang lain untuk berhubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perspektif dan tindakan guru terhadap kasus kejahatan seksual pada anak yang terjadi di sekolah SD se-Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data metode survey berupa instrumen kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada kepala sekolah dan guru SD se-Kabupaten Malang berjumlah 87 responden yang terdiri dari 45 perempuan dan 42 laki-laki. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua responden menyetujui bahwa lingkungan sekolah dapat berpotensi menjadi tempat terjadinya kejahatan seksual. Sementara itu, dari 46 dari 87 guru menjawab bahwa guru memiliki potensi untuk menjadi pelaku kejahatan seksual. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa ada tiga tindakan yang paling diprioritaskan guru dari tujuh pilihan tindakan ketika mendapati kasus kejahatan seksual di sekolahnya. Tiga tindakan prioritas tersebut antara lain diselesaikan secara kekeluargaan, membawa korban ke dokter untuk diperiksa secara medis, dan melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian
Persepsi dan Pilihan Tindakan Guru dalam Menangani Korban Kejatahatan Seksual pada Anak di Lingkungan Sekolah
Kejahatan seksual merupakan tindakan pemaksaan seorang pelaku kepada seorang yang lain untuk berhubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perspektif dan tindakan guru terhadap kasus kejahatan seksual pada anak yang terjadi di sekolah SD se-Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data metode survey berupa instrumen kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada kepala sekolah dan guru SD se-Kabupaten Malang berjumlah 87 responden yang terdiri dari 45 perempuan dan 42 laki-laki. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua responden menyetujui bahwa lingkungan sekolah dapat berpotensi menjadi tempat terjadinya kejahatan seksual. Sementara itu, dari 46 dari 87 guru menjawab bahwa guru memiliki potensi untuk menjadi pelaku kejahatan seksual. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa ada tiga tindakan yang paling diprioritaskan guru dari tujuh pilihan tindakan ketika mendapati kasus kejahatan seksual di sekolahnya. Tiga tindakan prioritas tersebut antara lain diselesaikan secara kekeluargaan, membawa korban ke dokter untuk diperiksa secara medis, dan melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian
Hubungan adversity quotient dengan pemaknaan menghafal al-Qur'an pada musyrif/ah di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
INDONESIA:
Kesuksesan dalam proses menghafal Al-Qur'an di kalangan mahasiswa tidak lepas dari hambatan-hambatan. Kondisi kesehatan psikologis dan suasana hati seperti munculnya rasa jenuh, malas, lelah, maupun hubungan yang tidak sehat dapat menjadi pemicu ketidakbermaknaan dalam rutinitas menghafal. Dibutuhkan kemampuan daya juang dan cara pandang yang tepat untuk memecahkan persoalan, karena pada dasarnya makna yang berharga dapat ditemukan melalui kebijaksanaan seseorang dalam menyikapi penderitaan.Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient dengan pemaknaan menghafal Al-Qur’an pada musyrif/ah yang masih berstatus mahasiswa di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penelitian korelasional ini mengadaptasi skala Adversity Response Profile (ARP; Stoltz, 1997) dan Meaning in Life Questionnaire (MLQ; Steger et al., 2006) untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian primer pada 82 populasi responden yang memenuhi kriteria seabagai subjek penelitian. Subjek terdiri dari 18 musyrif dan 64 musyrifah dengan kisaran usia 18-24 tahun pada periode pengabdian 2019-2020. Berdasarkan skor corrected item total, ditemukan validitas ARP bergerak dari angka 0,261-0,685 dengan reliabilitas (Cronbach’s Alpha) 0,850, sedangkan validitas MLQ diketahui berada pada kisaran 0,430-0,728 dengan reliabilitas 0,892.
Hasil penelitian yang diuji dengan formula Spearman Correlation ini menunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan antara kedua variabel yang diteliti (r = 0,235 < 0,05). Mayoritas responden juga diketahui medominasi kategori sedang pada masing-masing variabel beserta hampir keseluruhan aspeknya. Meski didominasi tingkatan sedang, para responden tetap bertahan menghadapi kesulitan dengan beragam strategi yang dijalankan dalam menghafal Al-Qur’an. Selain itu, dukungan sosial dari orang terdekat dan spiritualitas diketahui dapat menjadi sumber makna seorang penghafal Al-Qur’an. Konsep makna juga diketahui memiliki korelasi yang lemah pada konteks menghadapi penderitaan dan cenderung terkait dengan hadirnya kebahagiaan. Hal ini tidak lepas dari perbedaan perspektif psikologi eksistensial dan psikologi positif dalam mengkaji kebermaknaan pada individu.
Terbatasnya kajian terdahulu pada populasi penghafal Al-Qur’an, jumlah subjek peneltian yang sedikit, dan adaptasi istrumen dalam konteks hifzhul qur’an yang perlu dikembangkan adalah beberapa kelemahan dalam penelitian ini. Selain itu, perlu dipahami bahwa fenomena makna merupakan konstruk yang luas sehingga akan menarik jika dikaji secara komprehensif dengan membandingkan perbedaan perspektif. Oleh karena itu, temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan perspektif terkait kebermaknaan yang merupakan komponen penting bagi terwujudnya kesehatan mental manusia.
ENGLISH:
The students'success in memorizing the Qur'an is inseparable from obstacles. Psychological health conditions and moods such as the appearance of boredom, laziness, fatigue, or unhealthy relationships can trigger meaninglessness in the memorization routine. It takes the ability to fight and the right perspective to solve problems, because basically the meaning of a valuable life can be found through one's wisdom in dealing with suffering. Therefore, this study aims to determine the relationship between the adversity quotient and the meaning in memorizing Qur’an of musyrif/ah who are still students at Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang.
This correlational study adapted the Adversity Response Profile scale (ARP; Stoltz, 1997) and Meaning in Life Questionnaire (MLQ; Steger et al., 2006) as the primary research instrument in 82 respondent populations who met the criteria as research subjects. Subjects consisted of 18 musyrif and 64 musyrifah with an age range of 18-24 years in the 2019-2020 service period. Based on the corrected item total score, it was found that the validity of ARP ranging from 0.261 to 0.685 with a reliability (Cronbach's Alpha) of 0.850, while the validity of MLQ is known ranging from 0.430 to 0.728 with a reliability of 0.892.
The results of this study tested with the Spearman Correlation formula indicate a positive and significant correlation between the two variables studied (r = 0.235 <0.05). The majority of respondents are known to dominate the moderate category of each variable and almost all of its aspects. Even though it is dominated by moderate level, the respondents still face difficulties with various strategies used in memorizing the Qur'an. In addition, social support from the closest people and spirituality is known to be a source of meaning in memorizing Qur’an Qur'an. The concept of the meaning is also known to have a weak correlation in the context of dealing with suffering and tends to be related to the presence of happiness. It is inseparable from the different perspectives of existential psychology in examining the meaning of individual.
The limitation of previous studies on the Al-Qur'an memorizer population, the small number of subjects, and the adaptation of instruments in the context of the hifzhul qur'an that need to be developed are some of the weaknesses of this study. In addition, it is necessary to understand that the phenomenon of the meaning in life is a broad construct so that it will be interesting if it is studied comprehensively by comparing different perspectives. Therefore, the findings in this study are expected to provide a perspective related to the meaningfulness which is an important component for the realization of human mental health.
ARABIC:
نجاح الطلاب في حفظ القرآن لا ينفصل عن المقاومات. يمكن للحالات الصحية النفسية والحالات المزاجية ، مثل ظهور الملل أو الكسل أو التعب أو العلاقات غير الصحية أن تؤدي إلى إجراءات حفظ لا معنى لها. يتطلب الأمر قوة قتالية ومنظورًا صحيحًا لحل المشكلات ، لأنه في الأساس يمكن العثور على معنى الحياة القيمة من خلال حكمة الفرد في التعامل مع المعاناة. لذلك ، تهدف هذه الدراسة إلى تحديد العلاقة المتبادلة بين الشدائد القسمة ومعنى حفظ القرآن لدى المشرفين والمشرفات الذين لا يزالون طلابًا في جامعة مولانا مالك
إبراهيم الاسلامية الحكومية مالانج
قامت هذه الدراسة الارتباطية باستخدام أداة البحثAdversity Response Profile (ARP) (Stoltz, 1997) وأداة البحث (MLQ; Steger et al., 2006) Meaning in Life Questionnaire في ٨٢ من السكان الذي يناسب بمعايير البحث. تألفت الموضوعات من ١٨ مشرف و ٦٤ مشرفة تتراوح أعمارهم بين ٢٤ -١٨ عامًا في فترة الخدمة ٢٠٢٠- ٢٠١٩ بناءً على مجموع نقاط العنصر المصححة ، وجد رقم الصحة من 0.261 إلى 0.685 ورقم الثبات (Cronbach's Alpha) يعني 0.850في ARP حين رقم الصحة من 0.430-0.728 و رقم الثبات يعني 0.892 في.MLQ
أظهرت نتائج البحث المختبرة بصيغة ارتباط Spearmanوذلك وجد ارتباط الإيجابي والهام احصائيا بين المتغيرين بقيمة (r = 0.235 < 0.05) ومن المعروف أيضا أن أكثر من المستطلعين موقع الفئة المتوسطة في كل متغير وجميع فرعه تقريبًا ، إلا أن أكثر المستطلعين في موقع الفئة المتوسطة, هم لا يزالون يواجهون صعوبات با الاستراتيجيات المختلفة المستخدمة في حفظ القرآن. بالإضافة إلى ذلك ، من المعروف أن الدعم الاجتماعي من أقرب الناس والروحانية مصدر المعنى في حفظ القرآن. و أيضًا أن مفهوم المعنى له ارتباط ضعيف في سياق التعامل مع المعاناة ويميل إلى أن يكون مرتبطًا بوجود السعادة. وذلك لاينفصل بوجودفرق النظر في علم النفس الوجودي وعلم النفس الإيجابي في دراسة المعنى عند الأفراد
إن محدودة الدراسة السابقة لحافظ القرآن ، عدد قليل من الموضوعات، وتكييف الأدوات في سياق حفظ القرآن يحتاج إلى التطوير هي بعض العيوب في هذه الدراسة. ومن الضروري أن نفهم أن المعنى هو بناء واسع بحيث تكون مثيرة للاهتمام إذا تم دراسته بشكل شامل من خلال مقارنة النظر المختلفة. لذلك ، من المتوقع أن تقدم النتائج في هذه الدراسة منظورًا يتعلق بالمعنى وهو عنصر مهم لتحقيق الصحة النفسية للإنسان