564 research outputs found
PERANGKAT LUNAK PENCATAT KEHADIRAN PEGAWAI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC
Tujuan utama dari pembuatan proyek akhir ini adalah untuk menciptakan suatu alat agar dapat mengatasi permasalahan sistem presensi yang ada pada suatu kantor negeri maupun swasta. Kelemahan pada sistem presensi pegawai tetap ditetapkan jam kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai, sehingga jika pekerja tidak berada di tempat, maka kehilangan waktu kerja itupun dapat tercatat secara otomatis. Selain itu, dapat membantu sistem presensi yang telah ada dan dapat meminimalisir penyalahgunaan presensi pegawai sehingga tidak merugikan kantor. Perancanagan perangkat lunak pencatat kehadiran pegawai menggunakan Visual Basic melewati beberapa tahap, yaitu mulai dari analisis kebutuhan, desain dan perancangan serta pengkodean. Perangkat lunak dalam proyek akhir ini dibuat menggunakan Pemrograman Database Dengan VB 6.0, sehingga masalah databasenya akan menggunakan Microsoft Access dan Interfacenya Visual Basic. Bagian perangkat lunak berfungsi untuk memberikan antarmuka pengguna terhadap data-data kepegawaian yang diperlukan, yaitu data pegawai, data jadwal monitoring , serta data monitoring sesungguhnya. Software ini dibuat dengan mengidentifikasi kebutuhan, seperti form cek manual, form monitoring kehadiran, form scan, form data karyawan, dan form laporan, berfungsi untuk mencetak laporan tiap bulan yang dibutuhkan oleh kantor Berdasarkan data perangkat lunak ini telah dapat mengamati keberadaan pegawai di kantor sehingga telah dapat membantu sistem presensi di kantor tersebut. Pembuatan software ini alat sudah dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, didapatkan bahwa aplikasi telah dapat dipergunakan yaitu program pencatatan dapat mencatat keberadaan karyawan yang menggunakan ID dan ID tersebut kemudian dicatat dan dicocokkan dengan nama pegawai. Software ini membantu admin untuk melakukan jadwal pencatatan (scan) keberadaan pegawai pada area kerja, dan mencatatnya pada tabel monitoring yang dapat dilaporkan dan dicetak. Hasil pengujian software ini dapat berfungsi untuk melakukan program scan atau pencatatan keberadaan pegawai
THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ MOTIVATION IN LISTENING TO ENGLISH SONGS AND THEIR LISTENING COMPREHENSION AT THE ELEVENTH GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL 1 PEKANBARU
Based on the writer’s preliminary research, it was found that some of the
eleventh grade students of Senior High School 1 Pekanbaru had problems in
listening comprehension. The problems are seen in their inability to achieve the
passing grade.The specific objective of this research was to find out whether there
is or no significant correlation between students’ motivation in listening to
English songs and their listening comprehension at the eleventh grade of Senior
High School 1 Pekanbaru. This research had two variables, students’ motivation
in listening to English songs as an independent variable and students’ listening
comprehension as a dependent variable. This research was a correlational
research. The subject of this research was the eleventh grade of Senior High
School 1 Pekanbaru. The population of this research was the eleventh grade
students which consisted of 12 classes. The total population of this research was
378 students. Because the population was too large, so the writer used simple
random sampling technique to take the sample. Thus, the writer took 38 students
as the sample of this research. In collecting the data, the writer used questionnaire
to measure students’ motivation in listening to English songs and test to measure
the students’ listening comprehension. The writer analyzed the data by using
Pearson Product Moment formula of SPSS Version 24.0. Based on the result, it
was found that the mean score of students’ motivation in listening to English
songs was 62.21 (high level), while their listening comprehension was 64.87
(sufficient level). In terms of the correlation between students’ motivation in
listening to English songs and their listening comprehension, the writer found that
the sig. (2-tailed) < α = 0.000 < 0.05. Thus, the writer concluded that Ho was
rejected and Ha was accepted. Moreover, the writer found that the value of
correlation coefficient (r) was 0.683 which indicated that there was a strong
positive correlation between the two variables. Based on the writer findings, it
could be concluded that there was a significant correlation between students’
motivation in listening to English songs and their listening comprehension at the
eleventh grade of Senior High School 1 Pekanbaru.
Key words: Correlation, Motivation, Songs, Listening Comprehension
ANALISIS KEMANDIRIAN FISKAL SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN ( SWP ) IV JAWA TIMUR
Dengan Diberlakukannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah sebagai pengganti Undang-Undang No. 5
tahun 1974 tentang pokok–pokok pemerintah di daerah dan Undang-
Undang No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintah Desa dan Undang-Undang
No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah sebagai Pengganti Undang- Undang No. 32 tahun 1956
tentang Perimbangan Keuangan antara Negara dan Daerah pada 1 januari
2001 maka Bangsa dan Negara Indonesia memulai babak baru
penyelenggaraan pemerintahan, dimana otonomi daerah dilaksanakan di
seluruh Dati II (kota dan kabupaten) yang jumlahnya mencapai 336.
Otonomi daerah yang dilasanakan sejak awal 2001 memberikan
kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara
proposional yang diwujudkan dengan pembagian dan pemanfaatan sumber
daya nasional serta perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Oleh
karena itu tumpuan dan harapannya adalah dengan cara pemerintah daerah
menggali dan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui tingkat dan perbedaan
kemandirian fiscal pada Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) IV
(Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo) pada
tahun 2007 sampai 2008 dengan menganakan analisis derajat
desentralisasi fiscal. Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa
derajat desentralisasi fiscal di Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) IV
Jawa Timur masih sangat rendah yaitu dibawah 25% dan menpunyai pola
hubungan keuangan dengan pemerintah pusat yang bersifat instruktif, hal
ini dikarenakan persentase sumbangan daerah lebih besar daripada
persentase pendapatan asli daerah dengan bagi hasil pajak dan bagi hasil
bukan pajak, sehingga daerah –daerah tersebut dapat dikatan belum dapat
melaksanakan otonomi daerah
CAMPAIGN FOR THE REAL BEAUTY SHAMPOO DOVE DITINJAU DARI TERMINOLOGI PEMASARAN 360 DERAJAT
Kampanye pemasaran "Campaign for the Real Beauty" diluncurkan di seluruh dunia oleh PT Unilever pada tahun 2004. Pada peluncurannya, produk Dove melakukan pemasaran yang mencakup iklan video, papan iklan, lokakarya, social networking, website, serta produksi iklan di Youtube. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pencitraan Dove melalui “Campaign For The Real Beauty” menggunakan berbagai media yang ada ditinjau dengan 360 Degree of Branding. Penelitan ini diteliti dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode semiotika pemasaran guna menganalisis kampanye merk Dove dengan penerapan komunikasi pemasaran terpadu melalui terminologi pemasaran 360 derajat menggunakan beberapa media yang mencakup online maupun offline. Di dalam implementasi penggunaan strategi pemasaran terdapat beberapa elemen penting yang terdapat di dalam 360 Degree of Branding. Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa, produk Dove menggunakan elemen berupa virtual, physic, dynamic, dan static. Dove menggunakan media seperti website, memasukkan produknya ke dalam sebuah majalah, Dove menggunakan jalur dari Public Relations untuk membangun hubungan dengan tim pemasaran yang berada di Amerika Utara, serta melakukan campaign dengan memasang billboard yang berjudul “6 Real Woman Wearing White Underwear” yang bertujuan untuk mengubah cara pandang masyarakat tentang keindahan dalam penerapan keempat elemen dari 360 Degree of Branding tersebu
TANGGUNG JAWAB NOTARIS TERHADAP PEMBUATAN AKTA JUAL BELI KAVELING TANAH MATANG TANPA BANGUNAN OLEH BADAN HUKUM
Tujuan penelitian ini mengungkap tanggung jawab Notaris terhadap pembuatan akta jual beli kavling tanah matang tanpa bangunan oleh badan hukum. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengkaji serta menelaah peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Notaris. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Conceptual Approach. Penelitian ini menghasilkan suatu petunjuk bahwa akta jual beli kavling tanah matang tanpa bangunan yang dilakukan oleh badan hukum yang dibuat oleh dan di dihadapan Notaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah merupakan akta autentik dan sah menurut hukum. Keabsahan akta jual beli kavling tanah matang tanpa bangunan yang dibuat oleh Notaris didasarkan kepada tugas dan kewenangan Notaris dalam membuat akta autentik yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan kewenangan Notaris adalah tugas dan kewenangan yang sah menurut hukum karena diberikan dan ditentukan oleh hukum. Sedangkan tanggung jawab Notaris terhadap pembuatan akta jual beli kaveling tanah matang tanpa bangunan oleh badan hukum erat kaitannya dengan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014, bahwa tindakan yang dilakukan oleh subjek hukum dalam hal ini Notaris dalam melaksanakan tugas dan dan kewenangan tidak terlepas dari pertanggungjawaban hukum dalam kedudukannya sebagai pribadi yang berprofesi sebagai Noataris dan secara profesional bertanggung jawab terhadap akta yang dibuatnya. Pelanggaran terhadap norma hukum pidana dalam KUHP yang berkaitan dengan surat-surat (akta autentik) yang dilakukan Notaris dalam membuat akta autentik dapat dikenakan sanksi pidana karena merupakan suatu bentuk kejahatan profesional
Pengaruh Celebrity Credibility Blackpink terhadap Brand Attitude, Advertisement Attitude, dan Purchase Intention pada Oreo Blackpink
Cara berpromosi dengan memanfaatkan celebrity endorser sudah lazim dijumpai dalam industri makanan ringan, yang sangat digandrungi masyarakat, khususnya biskuit. Salah satu contohnya, ialah Oreo. Oreo menggandeng KPOP Girl group Blackpink, dan secara resmi meluncurkan produk kolaborasi Oreo X Blackpink. Meskipun berhasil memuncakki market share dalam kategori brand kue kering melalui kolaborasi ini, tidak membuat penjualan Oreo naik secara signifikan dibanding tahun lalu. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif, teknik sampling non-probability sampling, judgmental sampling. Data dari 181 responden diolah menggunakan metode analisis PLS-SEM menggunakan SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan celebrity credibility memiliki pengaruh positif terhadap brand attitude, advertisement attitude, dan purchase intention. Lalu, advertisement attitude berpengaruh positif terhadap purchase intention. Namun, brand attitude tidak memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention
Pengaruh Terpaan Media Pemberitaan Gempa Megathrust Terhadap Kecemasan Warga Desa Tambakasri Malang
Penelitian ini berfokus untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari terpaan media terkait pemberitaan isu gempa megathrust di selatan Jawa yang berpotensi terjadi tsnuami setinggi 20 meter terhadap kecemasan masyarakat Desa Tambakasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dimana hasilnya diambil dari penyebaran kuesioner kepada 99 responden yang dipilih berdasarkan kualifikasi pada penelitian ini. Dalam penelitian ini Hasil uji t menunjukan bahwa variabel Durasi - Frekuensi dengan tingkat kepercayaan 95% memperoleh nilai sebesar 0.047 < 0.05 yang memiliki arti bahwa hipotesis pertama diterima. Hasil uji t menunjukan bahwa indikator variabel Atensi dalam terpaan media terkait isu tsunami 20 meter memiliki nilai signifikansi dengan tingkat kepercayaan 95% memperoleh nilai sebesar 0.088 > 0.05 yang memiliki arti bahwa hipotesis kedua ditolak. Hasil analisis uji F dengan tingkat kepercayaan 95% memperoleh nilai sigifikansi atau nilai probabilitas dari indikator variabel Durasi - Frekuensi dan Atensi sebesar 0.000 < 0.05 yang berarti terdapat adanya pengaruh terkait Terpaan Media dengan tingkat kecemasan masyarakat. Kesimpulannya bahwa terdapat pengaruh terkait Terpaan Media terhadap tingkat Kecemasan Masyarakat namun dari dua variabel indikator dari Terpaan Media yakni Durasi - Frekuensi dan Atensi, tidak sepenuhnya berpengaruh signifikan, variabel Durasi - Frekuensi berpengaruh signifikan dan variabel Atensi berpengaruh tidak signifikan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kata Kunci:Terpaan; Media; Kecemasan; Masyarakat; Pemberitaan. . . . . . . . . . .
Pengaruh Praktek Kerja Industri (Prakerin) dan Keterampilan Siswa terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Administrasi Perkantoran Smk N 3 Padang
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) pengaruh praktek kerja industri (prakerin) terhadap keterampilan siswa (2) pengaruh praktek kerja industri dan keterempilan siswa terhadap kesiapan memesuki dunia kerja siswa admnistrasi perkantoran SMK Negeri Bisnis dan Manajemen Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif asosiatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK Negeri 3 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014, berjumlah 77 orang yang telah mengikuti praktek kerja industri. Teknik penarikan sampel dengan proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) praktek kerja industri (prakerin) berpengaruh signifikan terhadap keterampilan siswa administrasi perkantoran (3) praktek kerja idustri (prakerin) dan keterampilan siswa berpengaruh signifikan terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa administrasi perkantoran SMK Negeri 3 Padang. Dari hasil penelitian ini diharapkan pelaksanaan praktek kerja industri lebih ditingkatkan lagi sehingga siswa betul-betul dapat mengaplikasikan kompetensi kejuruan yang mereka miliki dan meningkatkan keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa administrasi perkantoran dan siswa menjadi lebih siap untuk memasuki dunia kerja
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMBELIAN,PENJUALAN, DAN PENDISTRIBUSIAN GAS ELPIJI 3 KG PADA PT. LOGOS JAYA LUBUK LINGGAU
Sistem Informasi yang dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual
Basic 6.0 sebagai program aplikasinya SQL Server 2005 sebagai databasenya, dan proses pencetakan
laporan menggunakan Seagate Crytstal Report. Selama ini PT. LOGOS JAYA mengalami kesulitan
dalam pencarian data pembelian, penjualan, dan pendistribusian gas elpiji. Tujuan dalam pembuatan
sistem ini adalah untuk membantu mempermudah pencarian data pembelian, penjualan, dan
pendistribusian gas elpiji 3 kg pada PT.LOGOS JAYA sehingga dapat meningkatkan kinerja
perusahaan
- …