60 research outputs found

    Pengaruh Penambahan Back School Setelah Pemberian Short Wave Dyathermy dan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Terhadap Penurunan Nyeri dan Peningkatan Kemampuan Fungsional Pada Penderita Low Back Pain Myogenik

    Get PDF
    Latar Belakang: Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah termasuk salah satu dari gangguan muskuloskeletal, gangguan psikologis dan akibat dari mobilisasi yang salah. LBP menyebabkan timbulnya rasa pegal, linu, ngilu, atau tidak enak pada daerah lumbal bahkan sacrum, nyeri punggung bawah dapat disebabkan pula oleh strain otot-otot vertebra, HNP, spondylosis, spondylolisis, myogenik, tumor vertebra, infeksi. Penanganan penyakit Low Back Pain di RSU Aisiyah Ponorogo secara standart diberikan intervensi dua modalitas yaitu SWD dan TENS. Dengan penambahan Back school diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional pada Low Back Pain myogenik. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penambahan Back School setelah pemberian SWD dan TENS terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional pada penderita Low Back Pain myogenik. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Experiment yang sering disebut eksperimen semu .Jenis penelitian ini dilakukan dengan Pre dan post test with control Desight. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer yaitu dengan melakukan data sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Berdasarkan uji pengaruh SWD, TENS dan Back School terhadap penurunan nyeri dan kemampuan fungsional, terlihat bahwa pada T2-T6 dimana P-value < 0,05, maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh terapi SWD, TENS dan Back School terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional. Sedangkan berdasarkan uji Pengaruh SWD dan TENS terlihat bahwa pada T3-T6 dimana P-value < 0,05, maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh terapi SWD dan TENS terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional. Kesimpulan: Terapi dengan pemberian SWD, TENS maupun terapi dengan pemberian SWD, TENS dan penambahan Back School berpengaruh terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional, namun terapi dengan pemberian SWD, TENS dan Back School lebih efektif dan mempercepat kesembuhan daripada terapi SWD dan TEN

    Konsep Zuhud dalam Ajaran Tasawuf Di Era Modern Menurut Pandangan Ulama

    Get PDF
    In this modern era, almost all fields of life, be it cultural, economic, social and religious, cannot escape the influence of modernization as a form of advanced civilization which actually has such a complex impact. Advances in technology gave birth to various conveniences in human life. However, on the other hand, progress also shifts values in life. As a result, human life becomes spiritually dry, even faith in the Almighty has also begun to fade. Psychological problems such as stress, anxiety, confusion, and so on often approach modern human life. Then the solution is to return to religious teachings through Sufism. Sufism is a way to fight the absurdity of human life. The essence of Sufism is the awareness of communication with God. The initial phase of entering Sufism is zuhud. The method in this study is a qualitative method with a descriptive approach. The method of collecting data in this study is through observation, interviews, and documentation of religious leaders/ulama in Banyumas Regency. The significance of the concept of zuhud in modern life: first, narrowing the will of the heart to be enslaved by the world and matter, second, as a drop of fresh water for the problems of the spirituality of modern life which are increasingly drying up from the value of divinity, third, as a foundation in responding to temporary life and pathomorganna, which always decorated with material, the fourth is as akhlakul karimah which gives birth to wisdom in pursuing the life of the world and in preparing for life after death and the last is as a concept in practicing social behavior in accordance with the Islamic concept of helping each other in goodnes

    MEDIA PEMBELAJARAN MATERI KURVA PADA MATA KULIAH GRAFIKA KOMPUTER BERBASIS MULTIMEDIA

    Get PDF
    Pembelajaran Grafika Komputer pada materi Kurva bagi sebagian mahasiswa dirasa sulit untuk dipahami. Prestasi belajar mahasiswa sering diindikasikan dengan permasalahan belajar dalam memahami materi. Kegiatan belajar di dalam kelas dengan lisan, tulisan bahkan slide powerpoint dapat menyebabkan pembelajaran menjadi kurang menarik dan cenderung membosankan. Grafika Komputer pada materi Kurva dirasa sulit oleh mahasiswa terutama pada langkah-langkah penyelesain perhitungan dan penggambaran bentuk kurva. Jumlah mahasiswa yang membutuhkan alat bantu berupa media pembelajaran lebih banyak dari pada jumlah mahasiswa yang tidak membutuhkan. Untuk itu perlu dibangun aplikasi pembelajaran Grafika Komputer khususnya pada materi Kurva agar dapat digunakan mahasiswa sebagai sarana belajar dan mempermudah dosen dalam menyampaikan materi.Subjek dalam penelitian ini adalah aplikasi multimedia sebagai media pembelajaran Grafika Komputer pada materi Kurva. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode studi pustaka, metode interview dan metode kuisioner. Aplikasi disusun dengan prosedur yang mencakup indentifikasi masalah yang diperoleh, analisis kebutuhan, merancang konsep, merancang isi, design document dan diagram navigasi, merancang naskah, merancang grafis, memproduksi sistem, pengetesan sistem dengan black box dan alpha test.Hasil penelitian ini adalah aplikasi multimedia sebagai media pembelajaran Grafika Komputer pada materi Kurva bagi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika di Universitas Ahmad Dahlan yang berdasarkan hasil uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi pembelajaran ini dapat  membantu proses pembelajaran pada mahasiswa untuk memahami materi dan dapat digunakan sebagai alat  bantu dosen untuk menunjang pembelajaran Grafika Komputer.Kata Kunci : Grafika Komputer, Kurva, Pembelajaran, Multimedia

    Penggunaan Metode Bermain Peran dengan Media Kantin Sekolah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah berupa rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas 3 SDN Genengadal Purwodadi. Rendahnya hasil belajar disebabkan karena siswa kurang aktif dan antusias pada saat proses pembelajaran serta metode mengajar yang digunakan guru masih konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS serta mendeskripsikan langkah-langkah model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi. Subyek penelitian ini berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Teknik pengumulan data menggunakan tes dan observasi. Data yang didapat akan dianalisis dengan cara memberikan paparan detail kenaikan rata-rata hasil belajar dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa untuk mengetahui selisih peningkatan nilai hasil belajar antar siklus. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yakni terjadinya peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi melalui implementasi model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah. Langkah-langkah model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dalam pembelajaran siswa dibagi menjadi 2 kelompok, kemudian guru meminta siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dan mempelajari naskah bermain peran, setelah itu guru mengajak siswa ke kantin sekolah untuk bermain peran dan berdialog sesuai dengan naskah yang telah diberikan. Saran yang dapat disampaikan bagi siswa yaitu untuk mempertahankan peningkatan hasil belajar yang telah didapat serta bagi siswa berkemampuan lebih agar dapat berbagi pegetahuan maupun pengalaman dengan rekannya. Bagi guru, disarankan dapat meningkatkan ketrampilannya dalam menggunakan model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi kepala sekolah, disarankan agar dapat memberikan pengarahan kepada guru untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran. model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah merupakan salah satu model pembelajaran yang inovatif dan telah dibuktikan dalam penelitian dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik

    PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU IPS SMP DI KECAMATAN EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru IPS SMP di Kecamatan Eromoko; (2) Persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru IPS SMP di Kecamatan Eromoko. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling dengan jumlah populasi 438 menggunakan perhitungan pengambilan sampel berdasarkan tabel Isaac dan Michael diperoleh sampel sebanyak 195 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (angket) dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini melalui uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa (1) persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik sebagian besar dalam kategori baik. Dibuktikan dengan perolehan nilai pada kategori sangat tinggi sebesar 8,72%, kategori tinggi sebesar 81,03%, kategori cukup sebesar 9,74 %, dan kategori kurang sebesar 0,51%. (2) persepsi siswa terhadap kompetensi profesional sebagian besar dalam kategori baik. Dibuktikan dengan perolehan nilai diperoleh pada kategori sangat tinggi sebesar 1,54%, kategori tinggi sebesar 70,26%, kategori cukup sebesar 27,18%, dan kategori kurang sebesar 1,03%. Kata Kunci: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan persepsi sisw

    PREFERENSI KONSUMEN GULA KELAPA DI PASAR GODEAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi konsumen mengenai gula kelapa yang beredar di pasaran saat ini. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember 2017 di Pasar Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung konsumen gula kelapa yang ada di Pasar Godean dengan bantuan kuisioner yang telah disusun sebelumnya. Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang konsumen gula kelapa. Responden ditentukan dengan metode accidental sampling. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada konsumen gula kelapa, sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang telah diperoleh dari wawancara kemudian dilakukan analisis conjoint. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer SPSS. Hasil dari penelitian ini yaitu karakteristik konsumen gula kelapa yang ada di Pasar Godean diketahui bahwa 94% adalah perempuan dengan jumlah anggota keluarga antara 2-6 orang. Sebagian besar konsumen gula kelapa di Pasar Godan adalah golongan pendapatan menengah dengan jumlah konsumgi mayoritas antara 1->2,5 kg/bulan/rumah tangga. Prrferensi konsumen gula kelapa di Pasar Godean, Preferensi kombinasi atribut gula kelapa berdasarkan urutan kepentingan relatif yang paling diprioritaskan oleh konsumen berturut-turut dalam membeli gula kelapa adalah berwarna coklat kehitaman, berukuran sedang, dan berbentuk tempurung kelapa. Kata Kunci: Gula Kelapa, Preferensi Konsumen, Pasar

    Pendugaan tingkat pemanfaatan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Prigi, Jawa Timur

    Get PDF
    Abstract. Skipjack fishing activity in Prigi waters mostly used purse seine and troll line. The aims of the research was to determinate the utilization rate of skipjack. Catch per Unit Effort (CPUE), Maximun Sustainable Yield (MSY), and IMP were calculated from primary data of ship log book and secondary data were the statistic report of PPN Prigi from year 2000 - 2011. The research was conducted frm Februari to Nopember 2013.  The result showed that fishing season occurred on June to July and from September to November, where the peak season at September with Effort value (EMSY)  was 245 trip/year and number of catch sustainable (hMSY) was 1.219 ton/year. The highest Estimation of Utilization rate (196.98%) was occurred on 2002, while the lowest (73.54%) was recorded on 2011. In addition the average value was 106% indicate the overfishing, therefore it is crucial to plan the sustainable fisheries management in relation to protect the skipjack fishery in Prigi waters.Keywords: Utilization Rate; Skipjack; Prigi Waters Abstrak. Kegiatan penangkapan ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Prigi, sebagian besar menggunakan alat tangkap pukat cincin dan pancing tonda.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan ikan cakalang. Nilai Catch per Unit Effort (CPUE), Maximum Sustainable Fisheries (MSY), dan Indeks Musim Penangkapan didapatkan dari data primer berupa log book kapal dan data sekunder berupa data statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi dari tahun 2000 - 2011. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Nopember tahun 2012. Hasilnya menunjukkan bahwa Pola Musim Penangkapan terjadi pada bulan Juni – Juli dan September – Nopember, musim puncak penangkapan terjadi pada bulan September dengan nilai effort lestari (EMSY) sebesar 245 trip/tahun dan total hasil tangkapan lestari (hMSY) sebesar 1.219 ton/tahun. Hasil pendugaan terhadap tingkat pemanfaatan menunjukkan hasil tertinggi dengan nilai sebesar 196,98% pada tahun 2002, sedangkan nilai terendah sebesar 73,54% pada tahun 2011. Dari data menunjukkan rata – rata nilai tingkat pemanfaatan sebesar 114,9%. Diduga telah terjadi upaya penangkapan yang berlebih, jadi dibutuhkan rencana pengelolaan perikanan yang berkelanjutan untuk menjaga perikanan cakalang di Perairan Prigi.Kata Kunci: Tingkat Pemanfaatan; Cakalang; Perairan Prig

    Penanaman Karakter Percaya Diri Pada Siswa (Studi Kasus pada siswa Tunagrahita di SMALB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penanaman karakter percaya diri pada siswa tunagrahita di SMALAB Bina Karya Insani Cangakan Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014 dan mendeskripsikan hambatan-hambatan penanaman karakter percaya diri pada siswa tunagrahita di SMALAB Bina Karya Insani Cangakan Kabupaten Karanganyar tahunpelajaran 2013/2014. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, obser-vasi dan wawancara. Untuk menguji keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan teknik. Untuk menganalisis data menerapkan model analisis interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk penanaman karakter percaya diri: 1)siswa tunagrahita diberikan semangat dan motivasi untuk tampil percaya diri, 2) Siswa tunagrahita diberikan keteladan oleh guru dalam menunjukan rasa percaya diri, 3) Siswa tunagrahita diberikan bimbingan untuk berkomunikasi dengan orang lain (guru dan siswa), 4) Siswa tunagrahita diberikan tugas secara individu dalam proses pembelajaran di kelas, 5) Siswa tunagrahita diberikan tugas secara berkelompok dalam proses pembelajaran di kelas, 6)Siswa tunagrahita diberikan bimbingan dalam mengerjakan tugas individu dan kelompok, 7) Siswa tunagrahita diberikan kepercayaan untuk menjadi petugas upacara bendera, 8) Siswa tunagrahita diberikan kepercayaan untuk menjadi petugas piket membersihkan kelas, 9) Siswa tunagrahita diberikan bimbingan dalam keterampilan di luar proses pembelajaran.Penanaman karakter percaya diri juga terdapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaanya. Hambatan yang dialami : 1)Siswa tunagrahita memiliki keterbatasan dalam menerima pesan atau instruksi dari guru untuk mengikuti psosespembelajaran, 2) Siswa tunagrahita masih memiliki rasa kurang percaya diri saat diberikan perintah untuk mempresentasikan tugasnya di depan kelas, 3)Siswa tunagrahita masih memiliki rasa kurang percaya diri saat diberikan kesempatan untuk tampil di depan orang banyak, 4)Siswa tunagrahita masih memiliki rasa kurang percaya diri untuk meminta bantuan saat tidak bisa mengerjakan tugas
    • …
    corecore