1,298 research outputs found

    OPTIMALISASI PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN BERINKUIRI DAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA MELALUI MODUL BERBASIS INKUIRI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul berbasis inkuiri bermuatan nilai karakter dan nilai sains pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan pada sub konsep organ daun. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan (research and develovment), yang meliputi empat tahap utama yiatu: pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran. Dari hasil validasi terhadap modul yang sudah dikembangkan diketahui bahwa pada setiap aspek uji kelayakan yang meliputi aspek penyajian, bahasa dan isi modul, dinilai bahwa modul yang sudah dikembangkan sudah memenuhi kriteria kelayakan produk. Dari hasil uji efektifitas modul, modul yang dikembangkan dinilai cukup efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep, sikap ilmiah dan kemampuan berinkuiri mahasiswa.   Kata Kunci: modul berbasis inkuiri, nilai karakter, nilai sain

    CONCEPTUAL FRAMEWORK OF INQUIRY-BASED PRACTICAL WORK THROUGH ONLINE LEARNING

    Get PDF
    Pengalaman belajar melalui praktikum berbasis inkuiriĀ  merupakan pengalaman belajar substansial bagi peserta didik khususnya dalam pembelajaran biologi. Pengalaman belajar ini dapat membekalkan kompetensi yang dibutihkan oleh peserta didik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerangka kerja pengalaman belajar praktikum inkuiri yang dilakukan melalui pembelajaran online. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskripstif melalui studi kasus, dokumen dan literatur. Pendekatan saintifik merupakan salah satu standar proses dalam pembelajaran mata pelajaran biologi dalam kurikulum 2013. Pandemi covid-19 menyebabkan kegiatan pembelajran dilakukan di rumah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran praktikum berbasis inkuiri. Guru harus menyiapkan tugas, instruksi atau bimbingan dengan memperhitungkan banyak hal sehingga memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan praktikum berbasis inkuiri di rumah, untuk menyiapkan hal tersebut guru memerlukan kerangka kerja pembelajaran praktikum inkuiri online yang dapat dilaksanakan oleh peserta didik di rumah

    Analisis Respon Mahasiswa dalam Pembelajaran Online Berbasis Aktifitas di Perguruan Tinggi

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk melakukan analisis terhadap respon mahasiswa selama pembelajaran daring pada mata kuliah Pengelolaan Pendidikan dengan menggunakan E-learning berupa LMS yang disediakan oleh pihak kampus. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan  kuantitaif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah sukabumi yang mengambil mata kuliah pengelolaan pendidikan (n= 78) yang merupakan mahasiswa Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Instrumen yang digunakan adalah angket respon mahasiswa  selama pembelajaran daring dilaksanakan. Berdasarkan pengolahan dan analisis data bahwa pembelajaran daring yang dilaksanakan oleh dosen pada mata kuliah Pengelolaan Pendidikan sudah efektif,  efisien, bervariasi, membantu mahasiswa memahami materi,  membentuk kemandirian belajar,  serta meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.  Pada penelitian ini juga diperoleh informasi berupa saran konstruktif dari mahasiswa terkait dengan pembelajaran daring yang harus dilakukan oleh dosen.selain itu mahasiswa juga menemukan sejumlah kedala terkait dengan pembelajaran daring mengunakan LMS, salah satu kendala yang paling umum adalah aksesibilitas mahasiswa dalam mengakses LMS serta beberapa fitur dalam LMS yang kurang praktis sehingga menghambat proses pembelajaran dalam LMS

    Profil Hasil Belajar Kognitif Siswa Dengan Metode Blended Learning Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia: (Profile of Student Cognitive Learning Results With The Blended Learning Method in Human Respiratory System Materials)

    Get PDF
    Cognitive learning outcomes are the student's ability to understand a concept expressed in a score through a test. Cognitive learning outcomes are important learning outcomes as the basis for mastery of other abilities. The purpose of this study was to determine the cognitive learning outcomes of class XI IPA 2 students on the material of the human respiratory system. The research method used is a qualitative method using an instrument in the form of a multiple choice written test. The research was conducted on March 22, 2021. The subjects of this study were class XI IPA 2 with a total of 30 students. The data obtained is the result of students' cognitive learning on the material of the human respiratory system. The results obtained by an average value on the material of the human respiratory system are 27% of students in category A, 17% in category B, 30% with C criteria and 26% with D criteria. thus providing the achievement of better cognitive learning outcomes, the obstacle is the lack of direct interaction between educators and students. Abstrak. Hasil belajar kognitif merupakan kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep yang di nyatakan dalam sebuah skor melalui tes. Hasil belajar kognitif merupakan hasil belajar yang penting sebagai dasar penguasaan kemampuan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa kelas XI IPA 2 pada materi sistem pernapasan manusia. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan menggunakan instrumen berupa tes tertulis pilihan ganda. Penelitian di lakukan pada 22 Maret 2021. Subjek penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dengan jumlah sebanyak 30 siswa. Data yang di peroleh merupakan hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pernapasan manusia. Hasil yang di peroleh rata-rata nilai pada materi sistem pernapasan manusia yaitu 27% peserta didik berkategori A, 17% berkategori B, 30% berkriteria C dan 26% berkriteria D. Penggunaan metode Blended learning membantu peserta didik dalam menambah pengetahuan yang lebih luas, namun kendalanya adalah kurangnya interaksi secara langsung antara pendidik dan peserta didik

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MIX DESIGN BETON NORMAL DENGAN METODE ROAD NOTE NO. 4

    Get PDF
    Concrete mix design is a technique to determine the proportions of cement, coarse and fine aggregates and also water as concrete omponents as for such conditions concreteā€™s strength must meet a certain value that required for the safety of the constructions. It requires a number of charts and s to look up and is considered time consuming and less accurate. In this p r, we discuss the use of information technology to develop a software that helps the concrete mix design process based on one of concrete mix design techniques available in concrete technology i.e. Road Note No. 4. From the result, sof are for concrete mix design, we conclude that it is accelerate the work of concrete mix designer with high accuracy where errors resulted are close to 0 % for all aspect measured and also user friendly with less input forms

    Analisis Profil Kemampuan Penalaran Ilmiah Siswa SMA kelas XI melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving : (Analysis of the Scientific Reasoning Ability Profile of Class XI High School Students through the Creative Problem Solving Learning Model)

    Get PDF
    The purpose of the study was to determine the level of scientific reasoning ability of high school students in class XI through the Creative Problem Solving Learning model on the respiratory system material. This study uses a quantitative descriptive method. The sample was not chosen at random but with a specific purpose, namely by using a purposive sampling technique, totaling 35 students. The research instrument used in this study is the question of scientific reasoning ability, a modification of the questions developed by Lawson, namely LCTRS (Lawson Classroom Test Of Scientific Reasoning). The questions used are 10 multiple choice questions with 6 indicators. The results of the study show that gender does not affect a person's scientific reasoning ability. The average score shows the level of scientific reasoning of male students and female students, which has the same percentage, namely 71%, which means that it is included in the good category. The highest score of the level of scientific reasoning in male students is the Correlation Reasoning indicator with a total percentage of 84% female students also the highest score is found in the correlation indicator but the percentage is slightly different, lower than male students, namely 82%. Key words: scientific reasoning, gender, creative problem solving Ā  ABSTRAK Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat kemampuan penalaran ilmiah siswa SMA kelas XI melalui model Pembelajaran Creative Problem Solving pada materi sistem pernapasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel yang dipilih tidak secara acak melainkan dengan tujuan tertentu yaitu dengan Teknik Purposive sampling yang berjumlah 35 orang siswa. Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu soal kemampuan penalaran ilmiah modifikasi dari soal yang dikembangkan oleh Lawson yaitu LCTRS (Lawson Classroom Test Of Scientific Reasoning). Soal yang digunakan berjumlah 10 soal pilihan ganda beralasan dengan 6 indikator. Dari hasil penelitian menunjukan gender tidak mempengaruhi kemampuan penalaran ilmiah seseorang. Ā Skor rata-rata menunjukan tingkat penalaran ilmiah siswa laki-laki dan siswa perempuan yaitu memiliki persentase yang sama yaitu 71% yang artinya termasuk kedalam kategori baik. Skor tertinggi tingkat penalaran ilmiah pada siswa laki-laki yaitu pada indikator Penalaran korelasi dengan jumlah persentase 84% siswa perempuan juga skor tertingginya terdapat pada indikator korelasi tetapi jumlah persentase nya sedikit berbeda lebih rendah dari siswa laki-laki yaitu 82%.Ā  Kata kunci: penalaran ilmiah, gender, creative problem sovin

    PENGARUH PEMAHAMAN KEAGAMAAN TERHADAP PENDIDIKAN: Kajian Empiris Pada Keluarga Pemulung

    Get PDF
    Family is the main environment for children to make social interaction. The family has the most important role in building childrenā€™s personality. In the family environment, a child will learn knowledge system of norms accepted and recognized by society. Even in education, family should direct their children to get good education since every citizen has right to have education as good as possible. Furthermore, formal education is understood as an education, in which the children are taught to write, read, and count. The school is also good place for educating children and developing their talents. On the other hand, informal education is one obtained since they were born or they are in childhood. This informal education is about religion, moral, ethic, behavior, discipline, honesty, self-reliance and responsibility. The poverty of family is not barrier to get education. For rag picker family, formal education is one based on curriculum, having structure that is taken process through socialization of education in the school. Otherwise, informal education is related to other social regulation such as religion, economy, ethic and family

    Buruh Migran Perempuan di Desa Karanganyar Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap (Studi Pengambilan Keputusan Migrasi dan Penentuan Negara Tujuan)

    Get PDF
    Permasalahan BMI menunjukan jumlah yang cukup tinggi, jumlah di tahun 2019mencapai 4.544 kasus. Permasalahan muncul dari fase pra penempatan, penempatandan purna penempatan. Namun, permasalahan tersebut tidak berpengaruh signifikanterhadap niat para BMI untuk bekerja di luar negeri. Hingga saat ini jumlah BMI yangbekerja di luar negeri cukup banyak. BMI umumnya didominasi oleh Buruh MigranPerempuan (BMP), begitu juga yang terjadi Di Desa Karanganyar Kecamatan AdipalaKabupaten Cilacap, mereka umumnya bekerja di sektor informal yang sangat rentanterhadap permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilankeputusan, penentuan negara tujuan migrasi dan dampak dari pengambilan keputusanterhadap cara pandang BMP dengan sasaran BMP lajang yang ada di Desa Karanganyar.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengambilansampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dimana penelitimemilih BMP lajang, orangtua BMP, Kepala Desa Karanganyar dan Pengurus LPK.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dandokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif dariMiles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data danpenarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan BMP lajang di Desa Karanganyar memutuskanbekerja di luar negeri dikarenakan permasalahan ekonomi. Kesusahan ekonomi danharapan mendapatkan peningkatan ekonomi menjadi alasan mereka bekerja menjadiBMP. Umumnya BMP lajang mengalokasikan pendapatan ketika bekerja di luar negeriuntuk membantu perekonomian orangtua atau keluarga, membantu menyekolahkanadiknya, merenovasi atau membangun rumah, modal untuk menikah. BMP yangberstatus lajang masih menjadi tanggung jawab orang tua tetapi karena faktor ekonomimereka akhirnya memutuskan bekerja menjadi BMP di luar negeri. Pilihan bekerja keluar negeri muncul karena ada harapan mendapatkan pendapatan yang tinggi danharapan sukses, hal tersebut menjadi alasan utama dibandingkan bekerja di Indonesia.Kemudian kepasifan orang tua dalam proses perundingan pemberian izin mendorongperempuan lajang untuk bekerja di luar negeri. Penentuan negara tujuan migrasi padacalon BMP terlihat sangat rasional, di dalam menentukan negara tujuan mereka mempertimbangkan beban kerja, pendapatan atau gaji, bahasa di negara tujuan,kemudahan persyaratan untuk berangkat ke negara tujuan, cepat berangkat ke negaratujuandan aspek agama, pertimbangan ini diperoleh dari mantan BMP yang pernahbekerja di luar negeri dan sudah kembali ke desanya. Pengambilan keputusan padaBMP lajang juga memiliki dampak terhadap kehidupan setelah menjadi BMP berikutdampaknya terbagi jadi dua yaitu dampak ekonomi dan dampak sosial. Dampakekonomi yaitu terciptanya peningkatan taraf hidup dan terpenuhi kebutuhan ekonomi.Kemudian, untuk dampak sosialnya yaitu bertambahnya kemampuan memasak,bertambahnya pengetahuan bahasa negara lain, pengetahuan dan pengalaman semakinbertambah, mental semakin kuat, belajar etos kerja yang baik dan merubah pandanganterkait menikah. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai masukan bagi pemerintahuntuk menentukan kebijakan peraturan bekerja ke luar negeri, agar BMP yang pergiterhindar dari permasalahan ketika bekerja menjadi BM

    Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Konteks dan Kreativitas untuk Melatihkan Literasi Sains Siswa Sekolah Dasar

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini mengembangkan bahan ajar berbasis konteks dan kreativitas untuk meningkatkan literasi sains siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian R & D (Penelitian dan Pengembangan) yang meliputi tiga tahap penelitian yaitu: 1) Studi Pendahuluan, 2) Pengembangan bahan ajar, danĀ  3) Uji coba bahan ajar. Studi pendahuluan dilakukan dengan studi kurikulum IPA di SD dan survey lapangan terhadap guru-guru kelas 4 dan 5 SD di kota sukabumi sebanyak 16 orang. Pengembangan model berupa penyusunan bahan ajar serta validasi oleh expert judgement dan peer reviewer. Uji coba terbatas dan uji coba lebih luas bahan ajar. Tanggapan dari guru dilakukan dengan memberikan kuosioner kepada 3 orang guru. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah, berdasarkan analisis kurikulum pembelajaran IPA di SD menuntut adanya pembelajaran kontekstual yang terintegrasi dengan praktikum untuk menanamkan konsep/konten yang selaras dengan kemampuan literasi sains, 2) telah dihasilkan 3 buah bahan ajar dengan konteks: a) Kemanakah Perginya Capung?, b) Mengapa Hujan Turun?, c)Ā  Mengapa gigi kita bisa sakit?. 3) Hasil uji coba terbatas dan lebih luas dijadikan pijakan untuk pengembangan bahan ajar, 4) umumnya guru memberikan respon yang baik terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan
    • ā€¦
    corecore