102 research outputs found

    OUTLINING TECHNIQUE ON STUDENTS’ ABILITY TO WRITE RECOUNT TEXT

    Get PDF
    This research aims at finding out the effectiveness of outlining technique toward students’ ability to write recount text. The research design of this study is quasi-experiment. The subject of this research is the tenth-grade students of SMKN 2 Boyolangu. The researcher takes two classes, namely experimental group and control group. The number of students from the experimental group is 36 students and control group is 36 students. Then, the total of students is 72 students. The results of the research showed that: the tenth-grade students before using outlining technique shows that the mean score is 22.17 and after being treated by using outlining technique the mean score is 62.58. There is a significant difference between the students before being taught by using SMKN 2 Boyolangu and after being taught by using outlining technique. Then, the result of statistical computation Independent Sample Mann Whitney U Test by using SPSS shows that outlining technique method is effective. The significant value of the data is 0.000. It means that 0.000 lower than 0.05. Therefore, the null hypothesis is rejected. It can be concluded that outlining technique is effective to be implemented to the students at tenth grade of SMKN 2 Boyolangu. Because, those who are taught using outlining technique shows better writing skill than those who are not taught using outlining technique. From the research findings, there are some suggestions recommended by the researcher. For teachers, the teachers get new technique especially in teaching writing. The future researchers can get additional information about outlining technique

    Utilizing multifaceted requirement traceability approach: a case study

    Get PDF
    Software evolution is inevitable. When a system evolves, there are certain relationships among software artifacts that must be maintained. Requirement traceability is one of the important factors in facilitating software evolution since it maintains the artifacts relationship before and after a change is performed. Requirement traceability can be expensive activities. Many researchers have addressed the problem of requirement traceability, especially to support software evolution activities. Yet, the evaluation results of these approaches show that most of them typically provide only limited support to software evolution. Based on the problems of requirement traceability, we have identified three directions that are important for traceability to support software evolution, i.e. process automation, procedure simplicity, and best results achievement. Those three directions are addressed in our multifaceted approach of requirement traceability. This approach utilizes three facets to generate links between artifacts, i.e. syntactical similarity matching, link prioritization, and heuristic-list based processes. This paper proposes the utilization of multifaceted approach to traceability generation and recovery in facilitating software evolution process. The complete experiment has been applied in a real case study. The results show that utilization of these three facets in generating the traceability among artifacts is better than the existing approach, especially in terms of its accuracy

    HUBUNGAN KOMUNIKASI TERPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG MINA RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

    Get PDF
    Kepuasan pasien merupakan indikator keberhasilan keperawatan. Namun, penelitian tahun 2013 didapatkan 50% pasien yang dirawat di Ruang Mina menyatakan kurang puas terhadap perawat di Ruang Mina RSi. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Mina Rumah Sakit Islam Surabaya. Desain penelitian menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah perawat yang bertugas di Ruang Mina, dan pasien yang menjalani perawatan hari kedua di Ruang Mina RSI Surabaya, sebanyak 12 responden. Besar sampel 11responden yang diambil secara simple random sampling. Variabel independen komunikasi terapeutik perawat dan variabel dependen kepuasan pasien. Pengambilan data menggunakan data primer. Hasil Fisher’s Exact Test, diperoleh responden yang mendapatkan komunikasi terapeutik perawat baik, hampir seluruhnya (85,5%) menyatakan puas. Sebaliknya, responden yang mendapatkan komunikasi terapeutik perawat jelek, seluruhnya (100%) menyatakan tidak puas. Hasil uji Fisher’s Exact Test diperoleh ρ 0,015 < α = 0,05 sehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Mina Rumah Sakit Islam Surabaya. Simpulan penelitian, responden yang mendapatkan komunikasi terapeutik baik, berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Bagi perawat perlu meningkatkan kualitas komunikasi terapeutik yang baik, demi tercapainaya kepuasan pasien

    Matakuliah "Projek Perangkat Lunak" Untuk Mengatasi Kesenjangan Teori Dan Praktik Pembangunan Perangkat Lunak

    Get PDF
    Kemajuan teknologi pada dekade kini menunjukkan bahwa pemanfaatan peralatan elektronika seperti personal komputer, pembangkit kontrol manufaktur, dan peralatan otomatisasi lainnya menjadi semakin penting dan dominan. Perangkat lunak sebagai komponen inti pada peralatan-peralatan tersebut menjadi semakin dominan posisinya di dalam mekanisme sistemnya. Kegiatan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang terstruktur dan terencana dengan baik dalam rangka membangun suatu sistem perangkat lunak mutlak diperlukan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang berkualitas tinggi. Kurikulum Nasional untuk Pendidikan Tinggi bidang Informatika telah mencantumkan matakuliah Rekayasa Perangkat Lunak sebagai salah satu matakuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa tingkat sarjana. Untuk itu, mulai tahun ketiga, mahasiswa telah diperkenalkan secara teoritis tentang ilmu-ilmu RPL. Akan tetapi sampai saat ini kesenjangan antara teori yang didapatkan dengan aplikasinya di dunia nyata masih cukup besar. Untuk memperkecil kesenjangan antara teori dan praktik terhadap ilmu-ilmu RPL tersebut diperlukan satu tahap pemahaman lagi yaitu pengetahuan praktis untuk membangun suatu perangkat lunak. Tahap pemahaman tersebut dapat diperoleh melalui pemberian matakuliah ‘Projek Perangkat Lunak\u27 yang berisi praktik-praktik pembangunan perangkat lunak dengan kasus nyata yang dihadapi oleh para pelaku di lapangan (baca: industri). Matakuliah tersebut bertujuan untuk menghilangkan kesenjangan antara teori di kuliah dengan aplikasinya di lapangan. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan modus pengajaran yang baru, yaitu adanya interaksi antara mahasiswa, pengajar, dan pihak industri secara langsung dalam memecahkan persoalan-persoalan dari pihak industri. Disamping itu, diperlukan sarana pokok berupa standard dokumentasi yang baku, mudah, dan cocok digunakan baik oleh mahasiswa di kuliah, maupun oleh pihak industri yang memerlukannya. Dengan adanya standard dokumen tersebut, pihak pengembang dapat melaksanakan kegiatan RPL dengan lebih mudah, dan pada akhirnya budaya untuk menerapkan praktik RPL yang benar dalam pengembangan perangkat lunak akan terwujud. Tulisan ini berisi gambaran umum penyelenggaraan kuliah berarah projek (dalam hal ini kuliah Projek Perangkat Lunak) berdasarkan pengalaman penulis yang pernah terlibat selama empat tahun pertama penyelenggaraan kuliah ini pada Departemen Teknik Informatika ITB yang mulai diselenggarakan sejak tahun ajaran 1998

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT)

    Get PDF
    Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) Universitas Negeri Yogyakarta merupakan program yang disusun dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa pada program studi yang ditekuninya. Program PLT dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Sebagai wujud nyata pelaksanaan PLT, UNY bekerja sama dengan SD Ngoto yang ditunjuk sebagai salah satu satuan pendidikan untuk melaksanakan PPL bagi mahasiswa praktikan. PLT bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa praktikan agar dapat mengaplikasikan ilmu yang selama ini diperoleh dalam kegiatan perkuliahan. Selain itu, PLT juga bertujuan untuk meningkatkan kesiapan mahasiswa praktikan sebelum memasuki dunia kerja setelah lulus nantinya. Kegiatan PLT di SD Ngoto dimulai pada hari Jumat, 15 September 2017 hingga berakhir pada hari Rabu, 15 November 2017. Program PLT terdiri dari dua besaran program, yaitu program mengajar dan program nonmengajar. Program mengajar merupakan program utama mahasiswa praktikan. Program ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Program mengajar diwujudkan dalam 10 kali mengajar yang terdiri dari 4 kali mengajar terbimbing, 4 kali mengajar mandiri, dan 2 kali mengajar ujian. Adapun praktik mengajar yang dilakukan mahasiswa praktikan yaitu kelas IA,IB, IIA, IIB untuk kelas rendah, sedangkan praktik mengajar untuk kelas tinggi dilaksanakan di kelas IVA,B-VA,B. Program nonmengajar merupakan program kerja yang bersifat menunjang pelaksanaan PLT. Mahasiswa praktikan telah menempuh jam kerja selama 377.5 jam sehingga telah memenuhi jam kerja minimal yaitu 240 jam. Program PLT di SD Ngoto secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun terdapat beberapa permasalahan dan kendala saat dilapangan, semuanya dapat diselesaikan dengan baik berkat sinergi antara mahasiswa praktikan, dosen pembimbing lapangan (DPL), kepala sekolah, guru pamong, guru kelas, dan siswa-siswi SD Ngoto

    CATATAN DEWAN REDAKSI

    Get PDF
    Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi (JUTI) edisi Juli 2013 ini merupakan edisi kedua dari Volume 11. Kami menyadari bahwa tidak semua makalah yang dikirim ke JUTI memiliki standar yang cukup untuk diterbitkan pada suatu jurnal ilmiah nasional. Oleh karena itu kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyaring makalahyang berkualitas tinggi saja yang dapat terbit pada JUTI ini. Semoga seluruh artikel pada edisi ini mampu menjadikontribusi nyata para peneliti tanah air sebagai solusi atas berbagai problem dalam dunia industri, sosial kemasyarakatan, dan lainlain. Kami mengundang para peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya di JUTI pada edisi berikutnya yakni Januari 2014

    Behavioral Analysis for Detecting Code Clones

    Get PDF
    The activities of copy and paste fragments of code from a source code into the other source code is often done by software developers because it's easier than generate code manually. This behavior leads to the increase of effort to maintain the code. One of the detection methods of semantic cloning is based on the behavior of the code. The code behavior detected by observing at an input, output and the effects of the method. Methods with the same value of input, output, and effect will indicate that semantically the same. However, the detection method based on the input, output, and effect could not be used in a void method or method without parameters, another side comprehensively detection is required. The challenge is how to detect which variable in a method that acts as input, output, and effect. Detection of the variable input, output, and effects in a void method done using Program Dependence Graph. The use of clone detection methods semantically based on behavior can increase the agreement value

    DESIGN AND IMPLEMENTATION OF PROJECT MANAGEMENT APPLICATION FOR NETWORK PLANNING AND DEVELOPMENT: CASE STUDY AT PT. TELKOM KANDATEL SURABAYA TIMUR

    Get PDF
    Aplikasi Manajemen Proyek Perencanaan dan Pembangunan Jaringan merupakan sebuah aplikasi yang mencakup proses-proses yang ada dalam perencanaan jaringan telekomunikasi di PT. Telkom Surabaya Timur. Proses tersebut antara lain meliputi proses perencanaan, pengadaan, pengawasan, dan uji terima. PT. Telkom menerapkan konsep inventori nol untuk melaksanakan perencanaan dan pengembangan jaringan. Konsep ini secara umum mengacu pada pemahaman bagaimana membuang ”sampah” yang tidak diperlukan oleh perusahaan. Dalam aplikasi ini, terdapat fasilitas-fasilitas yang dapat memudahkan dan membantu proses pembangunan jaringan di PT. Telkom Kandatel Surabaya Timur.Untuk memudahkan pengembangan, aplikasi ini dibangun di atas platform berbasis web (PHP) dengan PostGreSQL sebagai manajemen sistem basisdatanya.. Untuk membuat antarmuka dipergunakan pula teknologi ajax dan javascript. Aplikasi ini dapat mempermudah kerjasama di antara bidang-bidang yang ada, mempermudah pelaporan, dan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan beberapa proye

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT)

    Get PDF
    Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) Universitas Negeri Yogyakarta merupakan program yang disusun dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa pada program studi yang ditekuninya. Program PLT dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Sebagai wujud nyata pelaksanaan PLT, UNY bekerja sama dengan SD Ngoto yang ditunjuk sebagai salah satu satuan pendidikan untuk melaksanakan PPL bagi mahasiswa praktikan. PLT bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa praktikan agar dapat mengaplikasikan ilmu yang selama ini diperoleh dalam kegiatan perkuliahan. Selain itu, PLT juga bertujuan untuk meningkatkan kesiapan mahasiswa praktikan sebelum memasuki dunia kerja setelah lulus nantinya. Kegiatan PLT di SD Ngoto dimulai pada hari Jumat, 15 September 2017 hingga berakhir pada hari Rabu, 15 November 2017. Program PLT terdiri dari dua besaran program, yaitu program mengajar dan program nonmengajar. Program mengajar merupakan program utama mahasiswa praktikan. Program ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Program mengajar diwujudkan dalam 10 kali mengajar yang terdiri dari 4 kali mengajar terbimbing, 4 kali mengajar mandiri, dan 2 kali mengajar ujian. Adapun praktik mengajar yang dilakukan mahasiswa praktikan yaitu kelas IA,IB, IIA, IIB untuk kelas rendah, sedangkan praktik mengajar untuk kelas tinggi dilaksanakan di kelas IVA,B-VA,B. Program nonmengajar merupakan program kerja yang bersifat menunjang pelaksanaan PLT. Mahasiswa praktikan telah menempuh jam kerja selama 377.5 jam sehingga telah memenuhi jam kerja minimal yaitu 240 jam. Program PLT di SD Ngoto secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun terdapat beberapa permasalahan dan kendala saat dilapangan, semuanya dapat diselesaikan dengan baik berkat sinergi antara mahasiswa praktikan, dosen pembimbing lapangan (DPL), kepala sekolah, guru pamong, guru kelas, dan siswa-siswi SD Ngoto

    PENGUKURAN MANFAAT PENGGUNAAN KOMPONEN PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN METRIK FUNCTION POINT DAN ALGORITMA BAYESIAN NETWORK

    Get PDF
    Pembangunan Perangkat Lunak (PL) berbasis komponen menjadi hal yang penting, dimana ketika seorang pengembang ingin membangun PL yang baru, tidak perlu membangun PL dari awal. Untuk mendukung keputusan para pengembang PL perlu dibangun sebuah toolset sebagai pembuktian bahwa penggunaan komponen pada pengembangan PL memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan pengukuran terhadap data waktu, harga, dan usaha pada dataset. Dataset yang digunakan berasal dari beberapa proyek pengembangan PL yang telah diukur data waktu pengerjaan dan data biaya pengerjaannya oleh beberapa software house serta dari beberapa skim penelitian dosen dalam bidang TI, yang terbagi dalam skala kecil, menengah, dan besar. Pada dataset yang digunakan, harga PL diukur ulang dari data usaha dan data waktu pengerjaan PL menggunakan Metrik Function Point (FP). Hasil pengukuran dengan metrik FP selanjutnya digunakan untuk menghitung probabilitas keterkaitan diantara harga hasil pengukuran metrik FP dengan harga awal perangkat lunak menggunakan Algoritma Bayesian Network (BN). Penerapan kombinasi Metrik FP dengan Algoritma BN di atas kemudian direpresentasikan ke dalam sebuah kakas bantu. Hasil akhir dari kakas bantu diuji tingkat akurasinya menggunakan metode kappa. Hasil pengujian akhir ini menunjukkan bahwa kakas bantu layak untuk digunakan dalam mengukur manfaat penggunaan komponen pada pengembangan perangkat lunak. Kata kunci: Komponen, Metrik Function Point, Algoritma Bayesian Network, Dataset, Kakas Bant
    corecore