13 research outputs found

    Praktikalitas Multimedia Interaktif Dilengkapi Educational Games pada Materi Archaebacteria dan Eubacteria untuk Siswa Kelas X

    Get PDF
    ABSTRACT. Based on the result of observation and interview, many students were not interested in following the learning because the learning media is less varied. The appropiate learning media could help students learn to master the lesson materials. The solution was by using interactive multimedia was completed by educational games which can be used whenever they want for involving their study. The Biology teacher and the students in SMA Negeri 8 was trained to use interactive multimedia was completed by educational games in biology learning. This training was evaluated through practicality instrument. Data analyzed using descriptive statistical analysis. Based on the results of data analysis obtained the value of practicality is 79,54% by teacher with practice category and by student equal to 89,60 % with very practice category. ABSTRAK.  Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, banyak siswa kurang berminat mengikuti pembelajaran karena media yang kurang bervariasi. Media pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa belajar menguasai materi pelajaran. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan multimedia interaktif yang dilengkapi dengan game edukasi yang dapat digunakan kapan saja mereka mau untuk mempelajari materi pelajaran. Multimedia interaktif yang dilengkapi dengan game edukasi dalam pembelajaran biologi diujicobakan pada guru Biologi dan siswa di SMA Negeri 8. Uji coba ini dievaluasi melalui instrumen kepraktisan. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai kepraktisan dengan kategori praktis yaitu dengan nilai 79,54% oleh guru dan 89,60% oleh siswa

    FENOMENA PERKEMBANGAN TARI NIRBAYA KARYA SETYASTUTI

    Get PDF
    ABSTRAKTari Nirbaya karya Setyastuti, merupakan sebuah karya tari yang terinspirasi dari ‘edan-edanan’. ‘Edan-edanan’ merupakan rangkaian upacara yang harus ada saat ritual upacara temanten agung di Kraton Yogyakarta. Proses terciptanya tari Nirbaya diawali saat Setyastuti melihat secara langsung rangkaian upacara perkawinan yaitu ‘edan-edanan’ dalam prosesi pernikahan GBPH Cokroningrat, yaitu putra Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Keberadaan ‘edan-edanan’ dalam upacara temanten agung Kraton Yogyakarta merupakan sebuah ritual adat yang berfungsi sebagai penolak bala. Figur yang unik yang bertugas sebagai cucuk lampah dan diperankan oleh abdi dalem khusus yang dipercayai dapat mengusir hal-hal gaib yang dapat menganggu acara. Nirbaya dalam bahasa Jawa yang artinya ora ana alangan; ora ana bebaya (tidak ada halangan; tidak ada bahaya), sehingga kata Nirbaya dapat diterjemahkan sebagai sesuatu untuk menolak bahaya atau menghalau dari yang sifatnya negatif. Ditarikan oleh sepasang penari laki-laki dan perempuan, dengan tidak melupakan esensi gerak tari gaya Yogyakarta yang dirancang dengan nuansa komikal yang diwarnai gerak-gerak improvisasi.Terinspirasi dari tradisi itulah, tari Nirbaya diciptakan untuk mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka Festival Tari Nusantara pada tanggal 31 Desember 1989. Dalam perspektif fenomenologi penelitian ini menampakkan sebuah fenomena kondisi faktual di masyarakat, setelah tari Nirbaya dipentaskan di Jakarta menampakkan tari Nirbaya tetap difungsikan untuk keperluan upacara pernikahan dan berkembang sampai sekarang. Dalam berbagai peristiwa tersebut menampakkan unsur gerak improvisasi, menyebabkan terjadinya perubahan sesuai dengan kreativitas penarinya. Perubahan yang mencolok adalah pada gerak improvisasi, pelaku, pola lantai, penari, rias dan busana sehingga bentuk penyajiannya mengalami perubahan.ABSTRACTNirbaya dance by Setyastuti, is a new dance work inspired by 'edan-edanan'. 'edan-edanan' is a series of ceremonies that must be present during the ritual of the temanten agung ceremony, especially at the Yogyakarta Palace. The creation process of the Nirbaya dance began when Setyastuti saw firsthand the series of wedding ceremonies, namely 'edan-edanan' in the wedding procession of GBPH Cokroningrat, the son of Sri Sultan Hamengkubuwana IX. The existence of 'edan-edanan’ in the ceremony of temanten agung Kraton Yogyakarta is a traditional ritual that functions as a repellent to disaster. The unique figure who serves as a cucuk lampah and is played by the abdi dalem, specifically becomes the figure of a lunatic who is often called 'edan-edanan' '. This figure portrays a figure as ‘edan-edanan’ just acting, but not crazy. It is the form of a madman that is believed to be able to ward off magical things that can interfere with the event. According to Setyastuti, 'edan-edanan' is a unique figure, when a dance is made it looks interesting without forgetting the nuances of classical dance in Yogyakarta style and the nuances of the rituals of the great temanten ritual in the Yogyakarta Palace. Inspired by this tradition, Setyastuti finally created the Nirbaya dance in the framework of the Festival Tari Nusantara in Jakarta representing the Special Region of Yogyakarta on December 31, 1989. Nirbaya is in Javanese which means ora ana alangan; ora ana bebaya (no obstruction; no danger), so that the word Nirbaya can be translated as something to reject danger or drive away from negative things. Danced by a pair of male and female dancers, not forgetting the essence of Yogyakarta-style dance movements designed with comical nuances tinged with improvised movements. In a phenomenological perspective, this research shows a phenomenon of factual conditions in society, after the Nirbaya dance was staged in Jakarta, it shows that the Nirbaya dance is still used for the purposes of wedding ceremonies and is developing until now. In various events, the elements of improvisational motion are seen, causing changes to occur according to the creativity of the dancers. The striking changes are in the improvisation movement, actors, floor patterns, dancers, make-up and clothing so that the form of presentation changes

    Pengaruh Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah Dan Pendapatan Transfer Terhadap Pendapatan Perkapita Di Kota Medan

    Get PDF
    Tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tujuan penting pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Pertumbuhan ekonomi mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pembanguan ekonomi dengan mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan dengan masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru yang akan mempengaruhi perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut. Pembangunan ekonomi ditandai dengan meningkatnya produktivitas dan pendapatan perkapita penduduk sehingga terjadi perbaikan kesejahteraan. Kenyataan yang terjadi dalam pemerintah daerah saat ini adalah peningkatan Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Transfer tidak diikuti dengan meningkatnya pendapatan rata-rata penduduk di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Transfer terhadap Pendapatan Perkapita di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data bersumber dari Laporan Realisasi Anggaran tahun 2013-2017 yang di ambil dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Medan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil uji signifikan parametik (Uji T) untuk variabel Belanja Modal diperoleh thitung lebih kecil dari ttabel yaitu 1,36991 2,00324. Hal ini dapat bahwa disimpulkan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita. Variabel Pendapatan Transfer diketahui thitung lebih kecil dari ttabel yaitu 1.12916 Ftabel (174,6717 > 2,77). Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah, dan Pendapatan Transfer secara simultan berpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita

    Produktivitas Pengarang Menggunakan Hukum Lotka Dengan Teknik Complete Count Pada Jurnal Kedokteran YARSI Tahun 2009-2018

    Get PDF
    Researchers research to develop science. Research results are published as a form of scientific communication. One type of scientific publication is a journal article. YARSI Medical Journal is a peer-reviewed journal in the field of medicine and health that is open to the public owned by YARSI University. The author's productivity patterns in the YARSI Medical Journal so far are unknown. Author productivity is the number of papers produced by the author on a particular subject and published in scientific journals in a certain period. This study aims to (1) Determine the author's productivity patterns using Lotka's Law with complete count techniques in YARSI Medical Journal 2009-2018; (2) Testing the suitability of the frequency of Lotka's Law with the author's frequency distribution using the complete count technique in YARSI Medical Journal 2009-2018. The research method used in this study is a quantitative method with bibliometric analysis. Data collection uses documentation method. The results of this study include (1) the pattern of author productivity with an exponent value (n) 2.874110535 and the constant (C) 0.820080499 meaning that the author contributing to one article is 82.00% of the total number of authors, it can be said that the YARSI Medical Journal Author Productivity Pattern 2009- 2018 is low or less productive. (2) Based on the K-S test the maximum deviation is 0 and the critical value is 0.0829206. Dmax is smaller than the critical value, so H0 is accepted. That is, the Author Productivity Pattern uses the Complete Count Technique in YARSI Medical Journal 2009-2018 following Lotka's Law

    Validity of Interactive Multimedia Equipped with Educational Games in Archaebacteria and Eubacteria Materials for Students Class X

    Get PDF
    Based on result of observation and interview, many students were not interested in following biology learning because the learning media is less varied. Interactive multimedia equipped with educational games expected to facilitate students in biology learning. This is a research and development that aims to produce a valid product. This study uses three stages of the 4-D model. The data collection of interactive multimedia validity was carried out by two biology lecturers and one biology teacher at SMA Negeri 8 Padang and the data were analyzed using descriptive statistical analysis. Based on the results of interactive multimedia was completed by educational games analysis obtained the value of validity is 78,90% with valid category. It can be concluded that interactive multimedia was completed by educational games is valid and can be used in biology learning

    Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Risiko Bisnis Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019)

    Get PDF
    This study aims to analyze the effect of capital structure, profitability, business risk, and firm size on firm value. This type of research is quantitative. The population used in this study were all pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2016-2019 period. Testing the hypothesis of this study using secondary data with purposive sampling method, and the companies that meet the sampling criteria are 8 companies. Secondary data uses data collection methods by means of literature studies and documentation. The analytical methods used for this research are: panel data regression test, classical assumption test, test the accuracy of the estimator model (goodness of fit), and hypothesis testing. The results of this study indicate that capital structure has a positive and insignificant effect on firm value, profitability has a positive and significant effect on firm value, business risk has a negative and insignificant effect on firm value, and firm size has a negative and insignificant effect on firm value

    Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetik Metformin Dan Glimepirid Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di RSUD Caruban Madiun Tahun 2016

    Get PDF
    Indonesia ranks 4th in the world as the country with the highest number of Diabetes Melitus (DM) patien. This leads to increased use of antidiabetic. The existence of cost effectiveness analysis is required to assist the decision making process of effective antidiabetic selection in terms of costs. The purpose of this study was to compare the cost and effectiveness of antidiabetic use in patients with type II diabetes in outpatient installation of Caruban Madiun Hospital in 2016 using ACER and ICER method. This research is a non experimental study with retrospective time dimension without any treatment or intervention in patients at RSUD Caruban Madiun at 2016. DM patient data obtained from medical record installation and financial verification section. Data taken for this cost effectiveness analysis are data on the effectiveness of antidiabetic drug therapy and direct medical costs. The results of this study can be concluded that the most cost-effective antidiabetik is glimepirid with the value of ACER 67.935 and ICER value -13.529,92

    Kombinasi Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation pada Dorsolateral Prefrontal Cortex kiri dengan Repetitive Peripheral Magnetic Stimulation Menurunkan Skala Nyeri pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Kronik

    Get PDF
    Prevalence of chronic low back pain (CLBP) is still high, there is no effective pharmacological treatment with minimal side effects when consumed in the long term, while the treatment of CLBP generally requires long-term pain treatment. This study aims to assess the effect of a combination of repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) and repetitive Peripheral Magnetic Stimualtion (rPMS) on pain scale changes in patients with CLBP. This is an experimental study using consecutive sampling which is divided randomly into two groups. The treatment group received pharmacology treatment and combination of rTMS and rPMS for two weeks, the control group was only given pharmacology treatment. Pain was measured in both groups on the first, sixth, and thirteenth days. The results showed that there was a significant difference in pain reduction between the treatment group and the control group. The decrease in pain scale in the treatment group was much greater with a mean value of -6.07 compared to the control group with a value of -3.00, significant with a p value of 0.001. Conclusion: After 10 intervention sessions the combination of rTMS and rPMS had an effect on reducing the pain scale in patients with chronic low back pain.Prevalensi nyeri punggung bawah kronik (NPBK) masih tinggi, saat ini belum ada pengobatan farmakologis yang efektif dengan efek samping yang minimal apabila dikonsumsi dalam jangka panjang sedangkan pengobatan NPBK pada umumnya membutuhkan pengobatan nyeri jangka panjang. Penelitian ini bertujuan  menilai pengaruh intervensi kombinasi repetitive Transcranial Magnetic Stimulation ( rTMS) dan repetitive Peripheral Magnetic Stimualtion (rPMS)  terhadap perubahan skala nyeri pada pasien nyeri punggung bawah kronik. Jenis penelitian adalah studi eksperimental menggunakan consecutive sampling yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Kelompok perlakuan mendapat pengobatan farmakologis dan terapi intervensi rTMS dan rPMS selama dua minggu, kelompok kontrol hanya diberikan pengobatan farmakologis. Pengukuran skala nyeri dilakukan pada kedua kelompok pada hari pertama, ke-enam, dan hari ke-tiga belas. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan penurunan nyeri yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penurunan skala nyeri pada kelompok perlakuan jauh lebih besar dengan nilai mean -6.07 dibanding kelompok kontrol nilai -3.00, signifikan dengan nilai p 0.001. Setelah 10 kali sesi intervensi kombinasi rTMS dan rPMS terdapat pengaruh terhadap penurunan skala nyeri pada pasien nyeri punggung bawah kronik

    PEMBERDAYAAN KADER ‘AISYIYAH MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN MPASI FISH-KUIT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING BAGI ANAK

    Get PDF
    Abstrak: Kasus penderita stunting Di Kabupaten Pacitan sangat tinggi. Pada tahun 2022 sejumlah 10.375 anak berpotensi mengalami stunting yang diakibatkan genetik dan ekonomi, serta kurangnya asupan nutrisi serta gizi (salah satunya dengan pemberian MPASI). Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan softskill dan hardskill mitra dalam bidang pengelolaan MPASI Fishkuit dan pemasaran produk. Metode pendampingan yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR), yang dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2023 dengan jumlah peserta 30 orang di GDM Kabupaten Pacitan. Evaluasi dilakukan melalui test tertulis. Hasil yang telah dicapai dalam pengabdian adalah: (1) Pemahaman peserta tentang bahaya dan solusi atas stunting meningkat menjadi 83%; (2) wawasan pengolahan makanan MPASI bertambah; dan (3) pengetahuan pengemasan produk, pengurusan label produk halal dan manajemen pemasaran meningkat menjadi 71%.Abstract: Cases of stunting sufferers in Pacitan Regency are very high. In 2022, a total of 10,375 children have the potential to experience stunting due to genetics and the economy, as well as a lack of nutritional intake (one of which is by providing complementary foods). This assistance aims to improve the soft skills and hard skills of partners in the field of MPASI Fishquit management and product marketing. The mentoring method used was participatory action research (PAR), which was held on January 27, 2023, with a total of 30 participants at GDM Pacitan Regency. The evaluation technique using written test. The results that have been achieved in community service are: (1) participants' understanding of the dangers and solutions to stunting increased to 83%; (2) knowledge of complementary food processing has increased; and (3) knowledge of product packaging, handling halal product labels, and marketing management increased to 71%

    Fenomena Perkembangan Tari Nirbaya Karya Setyastuti

    Get PDF
    Tari Nirbaya karya Setyastuti, merupakan sebuah karya tari baru yang terinspirasi dari ‘edan-edanan’. ‘edan-edanan’ merupakan rangkaian upacara yang harus ada saat ritual upacara temanten agung khususnya di Kraton Yogyakarta. Proses terciptanya tari Nirbaya diawali saat Setyastuti melihat secara langsung rangkaian upacara perkawinan yaitu ‘edan-edanan’ dalam prosesi pernikahan GBPH Cokroningrat, yaitu putra Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Keberadaan ‘edan-edanan’ dalam upacara temanten agung Kraton Yogyakarta merupakan sebuah ritual adat yang berfungsi sebagai penolak bala. Figur yang unik yang bertugas sebagai cucuk lampah dan diperankan oleh abdi dalem, khusus menjadi figur orang gila yang sering disebut ‘edan-edanan’. Figur tersebut memerankan figur sebagai ‘edan-edanan’ hanya memerankan saja, tetapi tidak gila. Wujud orang gila itulah yang dipercayai dapat mengusir hal-hal gaib yang dapat menganggu acara. Menurut Setyastuti ‘edan-edanan’ merupakan figur yang unik, apabila dibuat tarian sepertinya menarik dengan tidak melupakan nuansa gerak tari klasik gaya Yogyakarta dan nuansa ritual temanten agung yang ada di Kraton Yogyakarta. Terinspirasi dari tradisi itulah, akhirnya Setyastuti menciptakan tari Nirbaya dalam rangka Festival Tari Nusantara di Jakarta mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 31 Desember 1989. Nirbaya dalam bahasa Jawa yang artinya ora ana alangan; ora ana bebaya (tidak ada halangan; tidak ada bahaya), sehingga kata Nirbaya dapat diterjemahkan sebagai sesuatu untuk menolak bahaya atau menghalau dari yang sifatnya negatif. Ditarikan oleh sepasang penari laki-laki dan perempuan, dengan tidak melupakan esensi gerak tari gaya Yogyakarta yang dirancang dengan nuansa komikal yang diwarnai gerak-gerak improvisasi. Dalam perspektif fenomenologi penelitian ini menampakkan sebuah fenomena kondisi faktual di masyarakat, setelah tari Nirbaya dipentaskan di Jakarta menampakkan tari Nirbaya tetap difungsikan untuk keperluan upacara pernikahan dan berkembang sampai sekarang. Dalam berbagai peristiwa tersebut menampakkan unsur gerak improvisasi, menyebabkan terjadinya perubahan sesuai dengan kreativitas penarinya. Perubahan yang mencolok adalah pada gerak improvisasi, pelaku, pola lantai, penari, rias dan busana sehingga bentuk penyajiannya mengalami perubahan. Kata Kunci: Tari Nirbaya, penyajian, fenomen
    corecore