223 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SD NEGERI TEGALPANGGUNG YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2015/2016

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kuliah intrakurikuler yang harus ditempuh oleh semua mahasiswa program strata 1 (S1). PPL mempunyai kegiatan yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman belajara bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, peningkatan ketrampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Tujuan PPL adalah memberikan pengalaman kapada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan. Selain itu Pelaksanaan program-program PPL ini berlangsung selama 1 bulan, sejak 10 Agustus hingga 12 September 2015. Adapun program yang telah terlaksana dan merupakan program pokok individu penulis adalah Pengenalan Permainan Tradisional Disamping itu penulis juga telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatankegiatan yang bersifat insidental yaitu, sosialisasi proker, Kenduri, Pembagian Raskin (Beras Miskin), dan Malam Keakraban denga Pemuda Tembi. Semua program yang telah direncanakan maupun program insidental telah terlaksana dengan baik. Dengan terlaksananya program-program tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat Dusun Tembi untuk lebih baik dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN PADA DEALER MPM SEPEDA MOTOR HONDA VARIO 125 PGM - FI DI SURABAYA

    Get PDF
    Pada era globalisasi saat ini segala sesuatu berjalan dan berkembang dengan pesat. Dewasa ini kebutuhan transportasi menjadi kebutuhan yang sangat penting di negara-negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Pada saat ini kendaraan transportasi di Indonesia dimarakkan oleh hadirnya beberapa produk sepeda motor. Dilihat dari perkembangan otomotif sepeda motor di Indonesia, kini Indonesia memiliki tak kurang dari 6 produk sepeda motor, antara lain Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Kanzen, TVS. Bahwa kategori Vario 125 PGM-FI yang memberikan konstribusi yang paling besar kategori yang lain, untuk itu peneliti ingin meneliti penjualan sepeda motor Honda Vario 125 PGM-FI di Dealer MPM Surabaya Selatan Karang Pilang. Persaingan antara produk sepeda motor cukup ketat, karena semua produk sepeda motor berusaha dalam meraih pasar dan memperoleh keuntungan dari para pelanggannya. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah produk, harga dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen pada Dealer MPM Sepeda Motor Honda Di Surabaya Selatan Karang Pilang. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel produk, harga dan promosi. Sample dari yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 100 orang pengguna atau konsumen Dealer MPM Sepeda Motor Honda Di Surabaya. Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer dengan menyebarkan kuesioner pada 100 orang pengguna atau konsumen Dealer MPM Sepeda Motor Honda Di Surabaya. Tehnik analisis yang digunakan adalah tehnik analisis regresi linier berganda. Hasil analisis dari penelitian ini adalah variabel produk, harga dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Dealer MPM. Variabel produk, harga dan promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Variabel fasilitas mempunyai pengaruh yang dominan dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Keyword : Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X) dan Kepuasan Konsumen (Y

    SIKAP PEROKOK TERHADAP PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DI SURABAYA (Study deskriptif sikap perokok Surabaya terhadap pesan peringatan bahaya merokok pada iklan,reklame, dan label bungkus rokok)

    Get PDF
    Penelitian ini didasarkan atas fenomena permasalahan meningkatnya jumlah perokok pada setiap tahunnya. Dan kematian pada tahun 2020 akan meningkat dua kali jika kebiasaan konsumsi rokok terus bertamabah pada setiap tahun. Usaha Pemerintah dalam mengatasi masalah ini adalah dengan membuat pesan peringatan bahaya merokok pada label bungkus rokok, spaanduk, dan iklan di televisi maupun di media cetak.akan tetapi, masih banyak para perokok yang mengabaikan pesan peringatan tersebut. Dan teteap memilih untuk merokok padahal secara pengetahuan mereka paham dari makna pesan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sikap Mahasiswa perokok terhadap pesan peringatan bahaya merokok Teori yang digunakan yaitu meliputi teori sikap, dan teori S-O-R, Teori Disonansi Kognitf. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan analisis tipe deskriptif. Untuk mengetahui sikap, digunakan pengukuran yang dinyatakan oleh total skor pernyataan responden mengenai sikap mahasiswa perokok terhadap pesan peringatan bahaya merokok. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dari populasi Mahasiswa Surabaya yang merokok. Dan terpilih 100 orang dan sampel diperoleh melalui claster random sampling dengan metode analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa Responden sebenarnya secara pengetahuan mereka memahami isi pesan peringatan bahaya merokok. Tetapi, mereka mengambil sikap untuk mengabaikan pesan larangan tersebut, untuk tetap merokok. Sebenarnya Responden yang tidak konsisten cenderung mengalami kecemasan akan kesehatannya akibat mengkonsumsi rokok secara aktif. Maka untuk mengurangi kecemasan tersebut, mereka mengambil tindakan yang mendukung mereka untuk tetap merokok seperti olahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, dan lain-lai

    PERTANGGUNGJAWABAN KURATOR KARENA MENYEBABKAN TIMBULNYA KERUGIAN DALAM PEMBERESAN HARTA PAILIT MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN DAN PEMBAYARAN UTANG

    Get PDF
     ABSTRAK1.      Sandy Putra Mahardika[1]                   2. H. M. Taufik [2]                    3. Ahmad Bastomi[3]Permasalahan Pertanggungjawaban Kurator Karena Menyebabkan Timbulnya Kerugian Dalam Pemberesan Harta Pailit Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Dan Pembayaran Utang. Pilihan tema tersebut dilatarbelakangi dengan tidak diaturnya batasan-batasan yang bisa menjadi alasan pemaaf jika terjadinya kerugian yang tidak terlalu signifikan yang dilakukan oleh kurator, padahal ada proses secara alamiah berkurangnya harta debitur pailit tersebut karena proses secara alami, sehinga dalam peranannya kurator dalam mengurus harta pailit masih terdapat kelalian yang bisa menimbulkan permasalahan hukum terhadap tanggungjawab kurator sebagai pelaksana pengurus harta pailit.Penelitian ini mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana Pertanggungjawaban Kurator Akibat Kelalaian Yang Menyebabkan Timbulnya Kerugian Harta Pailit Menurut Undang- Undang Nomor 37 Tahun 2004 dan Bentuk Kelalaian Kurator Yang Menyebabkan Timbulnya Kerugian Harta Pailit.Penelitian ini merupakan jenis penelitian yuridis normatif, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, dan pendekatan konseptual. Sumber bahan hukum yakni, bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Selanjutnya dilakukan analisis bahan hukum melakukan sistematisasi dan analisis bahan hukum, dengan langkah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori dan topik penelitian. Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan agar dapat menjawab isu hukum yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini, dan akhirnya ditarik kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertanggungjawaban kurator akibat Kelalaian Yang Menyebabkan Timbulnya Kerugian Harta Pailit menurut ketentuan UU Kepailitan baik secara disengaja maupun tidak disengaja oleh kurator dengan dibebankan pertanggungjawaban sebagaimana yang terdapat dalam ketentuan Pasal 72 UU Kepailitan, dengan bentuk pertanggungjawaban kurator dalam kapasitas profesi sebagai kurator dibebankan pada harta pailit dan bukan pada kurator secara pribadi yang harus membayar kerugian, sehingga kerugian yang timbul menjadi beban harta pailit, serta Tanggung jawab pribadi kurator yang harus membayar sendiri kerugian yang ditimbulkannya.Bentuk kelalaian kurator yang menyebabkan timbulnya kerugian harta pailit dikarenakan adanya Kurator yang berupaya menagih tagihan debitur yang pailit dengan keterengan palsu, Kurator lupa memasukkan salah satu kreditur dalam rencana distribusi, Kurator menjual aset pihak ketiga, Kurator menjual harta pailit dibawah nilai harta pailit beserta Kurator   menjual aset debitur yang tidak termasuk kedalam harta pailit. Adanya Adanya bentuk kelalaian dalam kepailitan akan menimbulkan akibat hukum bagi kurator untuk bertanggungjawab sesuai peraturan yang terdapat UU Kepailitan dan peraturan yang berlaku. Kata Kunci: Kurator, Harta Pailit, Pertanggungjawaban.SUMMARY 1.             Sandy Putra Mahardika[1]                2. H. M. Taufik[2]               3. Ahmad Bastomi[3] In this thesis, the author raises the issue of Curator's Liability for CausingLoss in Settlement of Bankrupt Assets according to Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Postponement of Obligations and Debt Payments. The choice of the theme was motivated by the fact that there were no restrictions that could be used as an excuse for a minor loss by the curator, even though there is a natural process of decreasing the assets of the bankrupt debtor due to a natural process, so that in his role the curator is in managing the bankruptcy estate. there are still omissions that can cause legal problems with the responsibility of the curator as the executor of the bankruptcy estate management.The formulation of the problem as follows: What is the Curator's Liability Due to Negligence Causing Loss of Bankrupt Assets according to Law Number 37 of 2004 and What are the Factors Causing the Occurrence of Curator's Negligence That Caused the Loss of Bankrupt Assets.This research is a type of normative juridical research, using a statutory approach, and a conceptual approach. Sources of legal materials, namely, primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. Furthermore, the analysis of legal materials is carried out by systematizing and analyzing legal materials, with the step of conducting studies related to theories and research topics. In the search for theory, the researcher will collect as much information as possible from the relevant literature in order to be able to answer the legal issues that are the subject of discussion in this study, and finally draw conclusions.The results of this study indicate that the curator's liability due to negligence that causes loss of bankruptcy assets according to the provisions of the Bankruptcy Law either intentionally or unintentionally by the curator is charged with responsibility as contained in the provisions of Article 72 of the Bankruptcy Law, with the form of curator's liability in the professional capacity as curator charged on the assets of the bankrupt and not on the curator personally who has to pay for the losses, so that the losses incurred become the burden of the assets of the bankrupt, as well as the personal responsibility of the curator who must pay for the losses themselves.As for the factors causing the negligence of the curator which caused the loss of bankruptcy estate due to the Curator trying to collect the bankrupt debtor's bill with false information, the Curator forgot to include one of the creditors in the distribution plan, the Curator sold third party assets, the Curator sold the bankruptcy estate below the value of the bankruptcy estate. and the Curator sell the debtor's assets which are not included in the bankruptcy estate. The existence of factors that cause bankruptcy will cause legal consequences for the curator to be responsible according to the regulations contained in the Bankruptcy Law and applicable regulations.Keywords: Curator, Bankruptcy Assets, Liability.

    MAKNA PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN BAGI PEREMPUAN SURABAYA(Studi Fenomenologi Pemadam Kebakaran Perempuan Surabaya)

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini membahas tentang kesetaraan gender, dimana banyak perempuan ingin bisa melakukan apa yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Sehingga perempuan menginginkan peluang yang tanpa batasan untuk kaumnya. Seperti halnya pekerjaan, untuk menjadi pemadam kebakaran mayoritas jika dilihat dari kekuatan fisik hanya bisa dikerjakan oleh kaum laki-laki. Namun berbeda di Surabaya khususnya pada Dinas Kebakaran sudah mempunyai tim pasukan pemadam kebakaran perempuan yang sudah terbentuk dari tahun 2013 dan sudah cukup diakui keberadaannya dikalangan masyarakat Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif sebab dan tujuan dari perempuan yang bekerja sebagai pemadam kebakaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi milik Alfred Schutz mengenai because motive dan in order to motive. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat because motive yang terdiri dari latar belakang pendidikan, ekonomi, persepsi keluarga terkait pekerjaan, kepribadian sosial, jejaring atau relasi sosial, menambah pengalaman. Selanjutnya tedapat in order to motive (motif tujuan) yang diantaranya menggali tentang peningkatan ekonomi dan sosial dan juga menggali keberadaan kesetaraan gender dilingkungan kerja. Kata Kunci: makna  pekerjaan, pemadam kebakaran, fenomenologi, perempuan.   Abstract   In the era of  gender equality, that so many women want to be able to do what has been exercised by mens interest. So the women wanting of the opportunities that without limitation to his tribe. As is the case with the work, to be a firefighters the majority if seen from the physical strength can only be done by house of men. But distinct in Surabaya espesially in city the fire is have a troops fire woman who had since of 2013 and it’s simply recognize its existence among all these community Surabaya. This research is to find out the cause and a woman who worked there as by fire. The method is applicable in qualitative approach phenomenology with the motive owned by Alfred Schutz because motive and in order to motive.  The perceptions of family related work, social networking, personality or social relations, add to the experience. Furthermore there in order to motive which include digging about economic and social improvement and also the existence of gender equality work surroundings. KeyWords: the significance of the work, firefighter, phenomenology, wome

    Kerukunan antara Jemaat Gereja Kristen Jawa (Gkj) Slawi dengan Masyarakat Muslim di Desa Balapulang Kulon Kabupaten Tegal

    Full text link
    There is a harmony formed between congregations in BalapulangKulon village. This article intends to study a form of harmony and socio-cultural factors that influence the occurrence of the harmony. This study uses qualitative methods. Location of the study wasBalapulangKulon village, Tegal regency. Subjects were resident congregations and local Muslims. Research informants are boards of Gereja Kristen Jawa (Javanese Christian Church) Slawi, Islamic religion leaders and village officials. Data collection techniques used is observation, interviews, and documentation. The validity of the data usessource triangulation techniques. Techniques of data analysis include data collection, data reduction, data presentation, and verification. Form of harmony between the Muslim and church congregations in BalapulangKulon village is a joint effort and deliberation. Socio-cultural factors are the same region of residence, kinship, tolerance, community performance position, economic interests, self-awareness, and education. Suggestion for BalapulangKulon village government should be able to provide the same rights in society for Muslims and Javanese Christian Church congregation in Slawi and eliminate domination efforts against Christianity who belong to minorities so that inter-religious harmony can be maintained

    EFEKTIVITAS LINDUNG NILAI BERDASARKAN PSAK 55

    Get PDF
    The aim of this research is to measure gold-hedging effectiveness using gold futures traded in Jakarta Futures Echange. This quantitative research uses four methods in measuring hedge effectiveness: ratio analysis, regression analysis, volatility risk reduction and percentage offset ratio. The result shows that each method can give contradictory conclusion. Of the four method used to measure effectiveness only ratio analysis and percentage offset ratio that categorized gold futures as effective. Absent of compulsory single method in PSAK 55 and inconsistency result among methods allow hedger to choose the most favourable method in calculating hedging effectiveness

    Model Pelatihan Warming Up Multi Tenor Pada Battery Percussion : Studi Kasus Marching Band Saraswati Institut Seni Indonesia Yogyakarta

    Get PDF
    Multi tenor merupakan salah satu instrumen dari sebuah kelompok ensembel battery percussion. Hal yang menarik untuk diteliti, multi tenor memiliki drum lebih banyak dibanding instrumen battery percussion lainnya. Dengan demikian tentunya memiliki tingkat kesulitan yang lebih kompleks dibanding instrumen battery percussion lainnya. Tahap pembentukan pemain marching band (skill, visual, dan sebagainya) ada tiga tahap yaitu technique, reading, dan musicianship. Di dalam tiga tahap tersebut, penelitian ini berada pada tahap technique atau hal yang paling dasar. Lokus yang diteliti adalah cara atau model pelatihan warming up multi tenor studi kasus : Marching Band Saraswati Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Selain cara/model melatih, juga diteliti mengenai kendala-kendala dan cara mengatasi kendala-kendala dalam melatih 15 warming up multi tenor

    PENDAMPINGAN PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMBUATAN EKSTRAK KULIT NANAS MENJADI PERMEN JELLI DI SMK MUHAMMADIYAH LEBAKSIU

    Get PDF
    Abstrak: Permen jeli disebut juga dengan permen lunak merupakan jenis makanan selingan berbentuk padat, dibuat dari gula atau campuran gula dengan pemanis. Nanas merupakan salah satu buah yang memiliki aktivitas sebagai pembunuh bakteri. Bagian nanas seperti daging dan kulitnya mempunyai kandungan klor, iodium, fenol dan enzim bromealin dalam kulit buah nanas Nama kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan keterampilan siswa tentang pemanfaatan kulit nanas menjadi permen jeli di SMK Muhammadiyah Lebaksiu. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kemanfaatan permen jeli ekstrak kulit nanas untuk siswa siswi SMK. Pengabdian masyarakat ini melibatkan 40 siswa siswi SMK. Metode yang digunakan adalah seminar dan praktek. Instrumen yang digunakan lembar pre-test dan post-test. Kemudian dianalisis menggunakan distribusi frekuensi untuk data demografi dan grafik untuk nilai pre-test dan post-test. Dari hasil analisis pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan keterampilan siswa siswi sebesar 30%. Hal ini dikarenakan SMK Muhammadiyah Lebaksiu menerapkan mata pelajaran terkait bahan alam serta mulai dikembangkannya Green House untuk budidaya TOGA. Peningkatan keterampilan ini signifikan yaitu 75%.Abstract: Jelly candy also known as soft candy, is a type of solid snack made from sugar or a mixture of sugar and sweeteners. Pineapple is a fruit that has activity as a bacteria killer. Parts of pineapple such as flesh and skin contain chlorine, iodine, phenol and bromealin enzymes in pineapple skin. The purpose of this activity is to increase knowledge and understanding of the benefits of pineapple peel extract jelly candy for vocational students. This community service involved 40 SMK students. The method used is seminar and practice. The instruments used were pre-test and post-test sheets. Then analyzed using frequency distribution for demographic data and graphs for pre-test and post-test scores. From the results of the pre-test and post-test analysis showed an increase in the skills of students by 30%. This is because SMK Muhammadiyah Lebaksiu applies subjects related to natural materials and has begun to develop a Green House for TOGA cultivation. This skill increase is significant at 75%.

    PERENCANAAN KEBUTUHAN ANGKUTAN TAKSI DAN SEWA ONLINE DI PROVISI JAWA BARAT

    Get PDF
    Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan pergerakan yang sangat padat di Indonesia, dalam hal tersebut mempengaruhi kebutuhan angkutan yang tersedia sebagai moda transportasi yang dibutuhkan oleh manusia diantaranya angkutan taksi dan sewa online. Provinsi Jawa barat terdapat 18 kabupaten dan dan 9 kota, dengan pola pergerakan moda transportasi padat dengan jasa angkutan taksi dan sewa online. Angkutan taksi dan sewa online merupakan angkutan yang tidak terikat dalam trayek, yang melakukan pelayanan dengan penjemputan pada lokasi yang ditentukan oleh penumpang. Angkutan ini bekerja berdasarkan kebutuhan penumpang dengan pelayanan dalam kota dengan biaya berdasarkan jarah yang ditempuh. Keberadaan angkutan ini cukup penting, di saat masyarakat membutuhkan kendaraan dalam waktu singkat  yang tidak dapat terlayani oleh kendaraan umum lainnya, angkutan ini berbasis pelayanan angkutan umum dengan rute pelayanan dari suatu titik asal ke titik tujuan yang ditentukan oleh penumpang berdasarkan aplikasi yang memadai moda tersebut.   Kata Kunci : Taksi, Sewa Online
    corecore