238 research outputs found

    PRARANCANGAN PABRIK POLIETILENA DARI ETILENA DENGAN PROSES FASE CAIR KAPASITAS 280.000 TON PER TAHUN

    Get PDF
    Polyethylene merupakan senyawa polimer thermoplastic yang memiliki sifat tahan panas, daya regang tinggi serta tidak larut dalam pelarut organik. Polyethylene banyak digunakan sebagai bahan baku pada industri kontainer, kawat/kabel, botol, pipa, film, semikonduktor serta produk-produk lainnya yang terbuat dari plastik. Pembuatan pabrik ini beroperasi dengan kapasitas 280.000 ton/tahun. Pembuatan Polyethylene ini menggunakan Proses Fase Cair. Di rencanakan berlokasi di kawasan industri Gersik, Jawa timur. Bahan baku etilena diperoleh dari Shell Eastern Petrochemicals Complex(SEPC) dari singapura. Polyethylene menggunakan bahan baku utama etilen ditambah dengan komonomer metil akrilat untuk menyambung rantai Polyethylene, siklohekasana sebagai solvent dan sebagai pengaktif katalis, dan hidrogen sebagai pemutus rantai Polyethylene, Katalis yang digunakan TiCl4 dan MgCl2. Reaksi ini berlangsung pada reaktor CSTR dengan kondisi tekanan 20 atm dan suhu 150oC dengan konversi produk keluar reaktor sebesar 25%. Bahan baku dan bahan penunjang secara sinambung diumpankan ke reaktor bersama-sama dengan katalis. Produk Polyethylene kemudian dialirkan ke dalam Tangki Terminasi untuk memutus rantai. Setelah dialirkan ke Flash Drum untuk memisahkan bahan baku yang terikut, dilanjutkan ke dalam Polimer Degasing (PD). Polyethylene masuk ke dalam Extruder dan Pelletizer untuk dilelehkan dan kemudian dipotong menjadi pelet. Analisis hasil ekonomi terhadap perancangan pabrik Polyethylene ini memberikan hasil bahwa Percent Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 84,24% dan setelah pajak sebesar 67,39%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,07 tahun sedangkan setelah pajak selama 1.31 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 50,15%, Shut Down Point (SDP) sebesar 41,49% dan Discounted Cash Flowrate (DCF) terhitung sebesar 21,81% Berdasarkan data analisis kelayakan di atas maka pabrik Polyethylene ini menguntungkan dan layak untuk didirikan

    PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BANK BSM (BANK SYARIAH MANDIRI) CABANG CIREBON

    Get PDF
    Budaya organisasi adalah sistem yang diyakini yang dapat dipelajari dan diterapkan kemudian dikembangkan secara terus-menerus dalam organisasi dan dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah yang ada dalam organisasi tersebut yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau hasil/target yang ditetapkan. Untuk mendapatkan produktivitas kerja yang maksimal dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk budaya organisasi yang ada dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan dengan survey pada karyawan Bank BSM Cabang Cirebon (Plered). Dimana Bank BSM Cabang Cirebon (Plered) ini sedang berusaha meningkatkan produktivitasnya agar mampu bersaing sesuai dengan tuntutan zaman sehingga visi dan misi perusahaan dapat tercapai dengan baik. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana budaya organisasi yang berlaku di Bank Syariah Mandiri (BSM)?, bagaimana produktivitas kerja karyawan di Bank Syariah Mandiri (BSM)?,dan Adakah pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Cirebon?. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat ditetapkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui budaya organisasi di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Cirebon, untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Cirebon, dan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian populasi. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 reponden. Data primer yang dikaji dengan menggunakan hipotesis dengan tahap pertama Uji Prasyarat Analisis, meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Kedua Uji Hipotesis meliputi analisis regresi, uji korelasi, dan uji kebaikan model dan koefisien determinasi. Dan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi. Berdasarkan hasil pengujian regresi terlihat bahwa nilai ttabel< thitung atau 2,101<8,906, dengan demikian hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara budaya organisasi terhadap produktifitas kerja. Dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,903, artinya keeratan pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja termasuk dalam kategori sangat kuat. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh (R square) = 0,774 artinya produktivitas kerja 77,4% dipengaruhi atau ditentukan oleh budaya organisasi dan sisanya 22,6% (100%-77,4% = 22,6%) harus dijelaskan oleh factor-faktor lain yang berasal dari luar regresi ini. Hal ini cukup membuktikan bahwa budaya organisasi merupakan prasyarat untuk produktivitas kerja. Kata Kunci : Budaya organisai, Produktivitas Kerj

    PENGARUH PASOKAN LIMBAH CAIR TEKSTIL PT. BATIK KERIS SUKOHARJO TERHADAP PERUBAHAN SUHU, pH, DO, BOD, NO3, Ca, Mg DAN PLANKTON DI SUNGAI PREMULUNG SURAKARTA

    Get PDF
    ABSTRACT Hadi Prayitno. 2006. THE EFFECT OF LIQUID TEXTILE WASTE SUPPLY OF PT. BATIK KERIS SUKOHARJO ON THE CHANGE OF TEMPERATURE, pH, DO, BOD, NO3, Ca, Mg, AND PLANKTON IN THE PREMULUNG RIVER SURAKARTA. Biology Departement. FMIPA. UNS. Surakarta. PT. Batik Keris Sukoharjo is a textile manufacture with batik as a motif, it is located in Cemani villages, Grogol, Sukoharjo, Central of Java. This manufacture disposed continuously the liquid industrial waste into the canal, which is supplies water to the Premulung river in Surakarta. The aims of this research were to know the quality of the liquid textile waste canal of PT. Batik Keris Sukoharjo, and how the effect to the conditions of Premulung river, based on temperature, pH, DO, BOD, NO3, Ca, Mg and diversity index of plankton. The water samples are taken from the rivers by using a range methods (plotless sampling methods), by dividing the river into 5 (five) monitoring stations with the distance of its station is ± 50 metre and done by 3 (three) repetitions, that is on the left of the river-bank, middle, and on the right of the river-bank. Data were analyzed by using descriptive analysis. The result of the research indicate: (1) Quality of the liquid waste textile in the waste canal of the PT Batik Keris Sukoharjo based on parameters for temperature, BOD, NO3 is exceeding maximum boundary and DO that is below from minimum boundary, and based on the diversity index of plankton is classify to the moderate pollution, (2) Liquid waste textile supplies of PT. Batik Keris Sukoharjo do not show the signifikan influence to the change of temperature, pH, DO, BOD, NO3, Ca, Mg and diversity index of plankton of Premulung river Surakarta

    ISSUES IN CURRICULUM DEVELOPMENT ANDDECENTRALIZATION OF VOCATIONAL EDUCATION TO NATIONAL ECONOMIC GROWTH: THE CASE OF INDONESIA

    Get PDF
    ASEAN Economic Community (AEC) will be started next year 2015. ASEAN country members needbe ready toexchange, or even to compete their products or services. Skilled labor is essential to be possessed by all the country members to successfully participate in AEC. Vocational school is a strategic institution assigned to prepare its students to possess competence for work in certain occupation. Therefore, the curriculum of vocational education needs to be developed then consistently executed in such a way to gain expected skilled labors. This paper will cover two discussions. First, in macro level, how the development of vocational education curriculumrelevant to labor market as well as relevant to the national philosophy, and eight (8) National Education Standards.Second, in micro level,how the curriculum is to be implemented in school, especially in classroom and out ofclassroom settings. Furthermore, the roles and commitment of National and Local governments,in decentralization era, together with their stakeholders to support vocational education will also be analyzed. Summary as a conclusion will be provided at the end of this paper combined with recommendations especially for Government and people in business and industry. Keywords: curriculum development, vocational education, decentralization, national economy growth

    Simulasi Sistem E-Voting Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Batang

    Get PDF
    Pemilihan kepala daerah (Pilkada) diadakan setiap lima tahun sekali di setiap daerah. Voting merupakan komponen yang sangat penting dalam proses demokrasi. Metode yang dipakai pada saat ini adalah voting dengan menggunakan kartu/surat suara. Metode yang dapat digunakan selain dengan metode kartu/surat suara adalah dengan sistem e-voting. Sistem e-voting adalah sistem berbasis web yang memungkinkan masyarakat untuk memilih pada pemilihan kepala daerah melalui internet.Metode pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan sistem ini adalah model pengembangan sekuensial linear (waterfall). Pada metode ini terdapat beberapa aktivitas, yaitu analisis kebutuhan, desain, pengkodean, dan pengujian. Hasil dari pembuatan simulasi sistem e-voting dengan menggunakan web dapat diterapkan setidaknya sampai tahap simulasi. Jika simulasi sistem e-voting ini diterapkan ke dunia ril maka hendaknya aspek keamanan sistem harus benar-benar ditingkatkan, misalnya dengan menggunakan teknologi biometri

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MISMATCH KERJA PADA BAGIAN PLANT ENGINERING DALAM RANGKA MENCARI BENTUK LEMBAGA PELATIHAN YANG SESUAI : STUDI KASUS DI PT. TARUMATEX BANDUNG

    Get PDF
    Pendidikan memiliki peran sangat strategis dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, sebab jenjang pendidikan ini berorientasi pada penyiapan tenaga kerja yang berkemampuan akademis dan atau profesional. Sesuai dengan sifatnya sebagai studi deskriptif analitis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatis,yaitu berupa kata-kata,tindakan atau perilaku, dan dokumen yang secara langsung diperoleh dari para responden melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan studi kasus pada PT. Taru- matex Bandung. Studi dilakukan berdasaikan situasi yang wajar ( natural setting) Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah : (1) Seluruh karyawan bagian Plant Enginering, khususnya yang berlatar belakang pendidikan non tehnik ( mismatch ) PT. Tarumatex (2) Direksi PT. Tarumatex/ Kepala Pabrik (3) Manager Plant Enginering PT. ri irumatex. (4) Human Resources Fdvelopment Mana- ger PT. Tarumalex. (5) Direksi SDM Salim Textile (6) Staff Direk n Salim Tex- tile (7) Training Manager Human Resources Development Salim Textile (8). Koordinator Training Advisory Service/TAS BLK Bandung (9) Kepala Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (BPPD) Jabar. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara pengamatan dan studi dokumentasi : yang dilakukan dari orientasi hingga eksplorasi berlang¬sung secara intensif dtu bulan Juni 1997 sampai October 1997. Alat pengumpul datanya adalah peneliti sendiri ( human instrument ) dibantu dengan dokumen karyawan, kamera foto dan buku catatan. Sedangkan analisis datanya dilakukan melalui prosedur Reduksi Data, Display Data, Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi Hasil analisis ditemukan bahwa: Kondisi Personil bagian Plant Enginering di PT.Tarumatex Bandung, karyawan yang mismatch (tidak berbasis tehnik) menghasilkan prestasi kurang baik dibandingkan karyawan yang match.Juga terdapat kesenjangan antara kemampuan keija nyata dengan kemampuan kerja Standard yang dituntut oleh sebab itu perlu ditingkatkan pengadaan tenaga yang match baik melalui prosedur penerimaan karyawan baru, maupun melalui pela¬tihan. Juga dirasakan perlu peningkatkan pengetahuan tehnik. Disamping hobby dan minat yang kuat, pengalaman serta pelatihan sangat menunjang untuk meraih prestasi yang tinggi. Ada faktor-faktor yang menyebabkan mismatch kerja baik berupa faktor yang melekat pada karyawan perusahaan seperti Latar belakang pendidikan dan Pengalaman keija, Typologi orang. Lingkungan Budaya serta faktor yang melekat pada keadaan perusahaan seperti mismatch dalam Mana¬jemen Personalia, kurang memahami Peraturan Perusahaan, Disiplin Kerja, Kepe¬mimpinan kurang mengarahkan, Budaya Perusahaan dan Etos Kerja, Situasi kerja dan Pergaulan sesama tenaga keija, lingkungan kerja, baik Tempat kerja maupun Pelayanan kerja. Yang kesemuanya memerlukan langkah-langkah yang sebaiknya ditempuh demi mengatasi kesenjangan , mismatch kerja serta hambatan-hambatan yang terjadi. Meskipun di PT Tarumatex telah diadakan pelatihan-pelatihan yang cukup mencapai sasaran, tetapi demi peningkatan kinerja yang lebih baik perlu diadakan pelatihan Total Productive Maintanane (TPM) dan pelatihan Just in Time Workshop. Tak kalah pentingnya proses penyusunan personalia yang beru¬pa program jangka panjang maupun program jangka pendek harus dirancang sebaik-baiknya. Untuk itu penulis perlu merekomendasikan beberapa hal yaitu: Untuk bagian plant Enginering. (1) Memperhatikan lingkungan kerja demi menghindari timbulnya kecelakaan keija, mengadakan sistim rotasi, melakukan karyawan sebagai anggota organisasi. (2) Melaksanakan dengan konsekwen prinsip tidak menerima karyawan yang mismatch. (3) Mengembangkan program On-The-Job Training (4) Perlu diadakan pelatihan Total Productive maintanance dan pelatihan Just In Time Woricshop. Untuk PT.Tarumate„ (1) Fungsi umum serta fungsi operasi manajemen harus dilaksanakan dan dievaluasi setiap saat. (2) Dibina dan dilengkapi sarana anjang komunikasi. (3) Bagi karyawan baru perlu mendapat pelajaran dan Keterampilan teknis serta pengetahuan dasar mengenai nilai-nilai yang dianut perusahaan. (4) Mengembangkan Lembaga Pelatihan seperti yang telah diadakan Salim Textile. (5) Memanfaatkan program pema¬gangan yang diperkenalkan oleh pemerintah serta mengadakan Management Training. Untuk Dunia Pendidikan /Pemerintah (1) Perlunya kesadaran pentingnya kemampuan dan kekuatan sendiri demi bertekad meningkatkan kualitas SDM Indonesia (2) Diperlukan manajemen SDM yang tepat pada tingkat nasional se¬hingga terintergrasikan SDM kedalam pembangunan (3) Mengupayakan Pembangunan ketenaga keq an yang sifatnya menyeluruh (4) Tersedianya pemetaan mengenai peluang keija ditiap wilayah (5) Tersedianya Dana untuk modal usaha (6) Tersedianya Peta kemampuan Tehnologi dan juga peta kemampuan SDM (7) Lembaga Pendidikan harus dapat melihat apa yang dibutuhkan kalangan dunia usaha (8) Adanya keterkaitan penyelenggaraan pendidikan antara pemerintah dan swasta (9) Perlu adanya undang-undang bagi perusahaan untuk melatih para karyawannya (10) Mencari bentuk Lembaga Pelatihan yang dapat meminimalkan mismatch kerja

    PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT NASABAH MENGGADAI EMAS DI BAITULMALWA TAMWIL (BMT) (Survey Pada Nasabah BMT Al Ishlah Bobos - Cirebon)

    Get PDF
    Egli Hadi Prayitno: PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT NASABAH MENGGADAI EMAS (Suvey pada Nasabah BMT Al Ishlah Bobos) Munculnya UU No. 21/ 2008 tentang perbankan syariah menjadi era baru bagi bank syariah di Indonesia untuk memperluas ekspansi bisnisnya. Namun produk gadai emas dari perbankan syariah masih banyak belum diminati oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan masih minimnya pangsa pasar perbankan syariah dibandingkan dengan lembaga keuangan nonbank. Dengan demikian bank syariah harus menerapkan strategi promosi yang tepat supaya bisa menarik hati dan diminati oleh masyarakat sehingga tercipta minat yang bisa menyebabkan masyarakat tertarik untuk menggunakan jasa dan memutuskan untuk lebih memilih menggadai emas di bank syariah daripada lembaga keuangan nonbank Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat bagi nasabah di Baitulmal wa Tamwil Al Ishlah Bobos, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi, kualitas pelayanan terhadap minat nasabah menggadai emas di Baitulmal wa tamwil Al Ishlah Bobos. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey. Pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah 96 Responden . Data primer yang dikaji dengan menggunakan hipotesis dengan tahap uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterodiksitas, uji autokoleritas, uji regresi, dan uji korelasi serta teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Dari hasil uji regresi, diketahui besarnya pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap nilai jasa secara simultan sebesar 63,1%. Sedangkan secara parsial besarnya pengaruh promosi terhadap minat sebesar 79,4% dan pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat sebesar 0,02%. Hasil ini menginformasikan bahwa bauran promosi berpengaruh signifikan terhadap minat, sedangkan kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa promosi dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan dan menjadi faktor yang penting bagi minat nasabah menggadai emas di BMT Al Ishlah Bobos Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon. Kata Kunci: Promosi, Kualitas Pelayanan,Mina

    PEMANFAATAN BATU KORAL SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN ALAT THERAPY BATU REFLEKSI

    Get PDF
    Refleksologi berasal dari kata refleks,yang artinya suatu gerak cepat yang tidak disengaja tanpa&nbsp;diperintah secara sadar oleh otak, akan tetapi dalam refleksologi, reflek adalah suatu reaksi&nbsp;automatis salah satu organ tubuh terhadap perangsangan. Cara kerja refleksi ini adalah denganmenekankan titik-titik pada telapak kaki yang berhubungan dengan saraf-saraf disistem cara kerja&nbsp;tubuh kita. Kegiatan ini bertujuan untuk membuatkan suatu tempat atau alat yang bisa digunakan&nbsp;untuk merelaksasi warga dari rutinitas mereka yang sebagian besar sebagai petani. Kegiatan ini&nbsp;menggunakan metode praktek dengan membuat secara langsung media jalan refleksi dan&nbsp;melakukan kegiatan jalan di atas batu refleksi. Dengan sasaran target program ini yaitu ibu-ibu&nbsp;dan petani. Jadi kesimpulan dari pembuatan jalan refleksi batu koral ini adalah, kita bisa&nbsp;membuatnya sendiri baik secara permanen ataupun bisa dibuat secara portable, manfaat yang&nbsp;bisa didapat dari refleksi batu koral yang diinjak secara otomatis mengenai titik-titik akupuntur di&nbsp;telapak kaki.Titik- titik ini berhubungan dengan kelancaran aliran darah. Jika terapi ini dilakukan&nbsp;secara terus menerus maka titik akupuntur yang mengalami penekanan ini merangsang aliran&nbsp;darah yang tersumbat akibat timbunan lemak dan kotoran.Penekanan ini juga akan&nbsp;mengoptimalisasikan fungsi ginjal sehingga sistem pembuangan kotoran dari dalam tubuh dan air&nbsp;seni semakin lancar

    Rechtsvacuum In The Conviction Of The Criminal Act Of Bribery Assistance

    Get PDF
    Bribery assistance perpetrators have an essential function in a series of incidents of bribery. It has juridical consequences regarding the need for a clear and definite conviction for them. The ambiguity of Article 15 of Law Number 20 of 2001 concerning Amendments to Law Number 31 of 1999 concerning the Eradication of Corruption Crimes, given the position of perpetrators of bribery assistance, has had a major impact on the rechtsvacuum in the criminal justice system on bribery crimes. Based on the study of this normative method article, it was found that criminalization in bribery cases, in fact, does not only include active and passive perpetrators of bribery, but the existence of perpetrators of bribery assistance cannot be ruled out either. There is the fact that the provision for bribery assistance in Article 15 of Law Number 20 of 2001 concerning Amendments to Law Number 31 of 1999 concerning the Eradication of Corruption Crimes has resulted in a rechtsvacuum in terms of conviction in bribery cases. This situation has clearly resulted in uncertainty regarding the criminal sanction imposition for bribery assistance perpetrators

    EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ZOOM MEETING DI SDN KEBRAON II

    Get PDF
    Abstract: Teachers and students need the right media and appropriate learning during the COVID-19 pandemic. The target of achieving learning outcomes is the goal. This goal requires students to have critical thinking skills. By applying the problem-based learning model and the right media as well as the zoom meeting application to make it easier for teachers and students in teaching and learning activities. This research to know the effectiveness of problem-based learning by applying zoom meeting in class V of SDN Kebraon II is a descriptive quantitative study. The subjects used were fifth-grade students of SDN Kebraon II. Data were obtained using 4 instruments, namely: learning management observation sheets and student activity observations, learning outcomes test questions, and student response questionnaire sheets. Then the data were analyzed descriptively according to the indicators of each aspect, namely learning management, student activities, and learning outcomes, as well as student responses. The research results on the observation aspect of learning management have a value of 3.64 which is included in the "good" category. The observation aspect of student activity has an average of 91.275% included in the "very active" category. In the aspect of learning outcomes, the percentage of classical completeness of 87.5% (21) is included in the "completed" category. In the aspect of student response, 79.17% agreed to be included in the "positive" category. From the four aspects that have been met, problem-based learning with zoom meetings in class V SDN Kebraon II is said to be effective Keyword : effectiveness, problem based learning, zoom meeting Abstrak : Guru maupun siswa membutuhkan media yang tepat dan pembelajaran yang sesuai pada masa pandemi covid-19. Target mencapai hasil belajar menjadi tujuannya. Tujuan tersebut menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir kritis. Dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning dan media yang tepat serta aplikasi zoom meeting agar mempermudah guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui keefektivan pembelajaran problem based learning dengan menerapkan zoom meeting di kelas V SDN Kebraon II ini, merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek yang digunakan adalah siswa kelas V SD Kebraon II. Data diperoleh dengan menggunakan 4 instrumen yaitu: lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dan pengamatan aktivitas siswa, soal tes hasil belajar, serta lembar angket respon peserta didik. Kemudian data dianalisis secara deskriptif sesuai dengan indikator masing-masing aspek yakni pengelolaan pembelajaran, aktivitas siswa, dan hasil belajar, serta respon siswa. Hasil researt pada aspek observasi pengelolaan pembelajaran memiliki nilai 3,64 termasuk pada kategori “baik”. Aspek observasi aktivitas siswa memiliki rata-rata 91,275 % termasuk dalam kategori “sangat aktif”. Pada aspek hasil belajar memiliki presentase ketuntasan secara klasikal sebesar 87,5% (21) termasuk dalam kategori “tuntas”. Pada aspek respon siswa 79,17% setuju termasuk dalam kategori “positif”. Dari keempat aspek tersebut telah terpenuhi maka pembelajaran problem based learning dengan zoom meeting di kelas V SDN Kebraon II dikatakan efektif. . Kata Kunci: efektivitas, problem based learning, zoom meeting &nbsp
    corecore