1,486 research outputs found

    Hubungan Antara Model Komunikasi Dua Arah Antara Atasan Dan Bawahan Dengan Motivasi Kerja Pada Bintara Di Polresta YOGYAKARTA

    Full text link
    Police members should have high work motivation. Every level of police member from Bintara until Perwira should have high responsibility. This research has a purpose to examine the relation between two-ways communication model between ordinate and subordinates with their work motivation in Polresta Yogyakarta. Subjects of this research were 70 Bintara at Polresta Yogyakarta which choosed by random sampling method. The data was collected by Work Motivation Scale and Two-Ways Communication Model of Ordinate and Sib-ordinates Scale then it has been analyzed by Product Moment. The results shown that t score = 0.578 (p < 0.01), so it can be concluded that there is a positive correlation between two-ways communication model of ordinate and sub-ordinates with work motivation of Bintara at PolrestaYogyakarta. The two-ways communication model between ordinate and subordinates has effective support until 32.7% (R = 0.327) and 67.3% were affected by other factors. Keywords: work motivation, two-ways communication model between ordinate and subordinates, Bintara Police

    MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B DENGAN CERITA BERGAMBAR DI TK ABA AL FAJAR, CEPOKO TRIRENGGO BANTUL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak Kelompok B dengan cerita bergambar di TK ABA Al Fajar, Cepoko Trirenggo Bantul. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru TK ABA Al Fajar. Subjek penelitian yang diteliti adalah anak TK ABA Al Fajar Kelompok B yang berjumlah 18 orang anak yang terdiri dari 10 orang anak laki-laki dan delapan orang anak perempuan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara anak Kelompok B di TK ABA Al Fajar dapat meningkat dengan menggunakan cerita bergambar. Data hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakan tindakan terdapat dua anak (11,12%) dari 18 anak pada kriteria baik. Setelah dilakukan tindakan pada Siklus I meningkat menjadi delapan anak (44,45%) dari 18 anak pada kriteria baik, dan pada Siklus II meningkat lagi menjadi 15 anak (83,34%) pada kriteria baik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya keterampilan berbicara anak dalam kegiatan cerita bergambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri, menceritakan kembali cerita yang disampaikan guru, menceritakan isi buku walaupun tidak sama dengan tulisan, serta aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan idenya sudah baik

    Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Angka Melek Huruf Perempuan Dan Angka Partisipasi Sekolah Perempuan Tingkat SMP/MTs Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Dan 2011

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal yang diukur melalui sisi pendapatan dan sisi pengeluaran terhadap angka melek huruf perempuan dan angka partisipasi sekolah perempuan SMP/MTs di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data panel yang mencakup 35 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010 dan 2011. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Analisis digunakan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel yang diteliti pengaruhnya terhadap angka melek huruf perempuan dan angka partisipasi sekolah perempuan SMP/MTs adalah desentralisasi fiskal, PDRB per kapita, jumlah penduduk perempuan, jumlah sekolah, dan jumlah guru. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa desentralisasi fiskal yang diukur dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran berpengaruh signifikan terhadap angka melek huruf perempuan. Sedangkan desentralisasi fiskal yang diukur baik melalui sisi pendapatan maupun sisi pengeluaran tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap angka partisipasi sekolah perempuan tingkat SMP/MTs di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tenga

    The Effect of Perception of Justice Remuneration and Organizational Commitment Toward the Performance of Blu University in Inspectorate Region II

    Get PDF
    The implementation of Public Service Agency (BLU) governance in University is a form of bureaucratic reform in the public sector to improve education services for the public. To encourage performance leading to sound business practices, a remuneration reward system is implemented at BLU. Remuneration is expected to be able to improve the public reward sector that is currently considered not to prioritize the element of justice. Justice is a middle ground for a transactional relationship to last. Everyone tries to reach the point of justice, so that the perception of fairness of remuneration greatly influences the behavior of members of the organization. This study aims to prove whether the perception of distributive justice and procedural remuneration can improve the performance of PT BLU through organizational commitment. The results showed that the perception of justice was not able to increase the commitment of BLU employees. Respondents in this study still perceive that the remuneration system that is currently being developed has not fulfilled the elements of both distributive and procedural justice so that the system needs to continue to be developed to reach the point of justice for all employees within BLU University. &nbsp; &nbsp; Keywords: perception, distributive justice, procedural, remuneration, commitment, performanc

    PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN E-MAZE UNTUK MEMAHAMI CERITA RAKYAT JEPANG SARU KANI GASSEN ă€Žă‚”ăƒ«ă‚«ăƒ‹ćˆæˆŠă€

    Get PDF
    Abstrak Cerita rakyat Jepang Saru Kani Gassen (ă‚”ăƒ«ă‚«ăƒ‹ćˆæˆŠ) merupakan dongeng yang cukup populer di Jepang. Namun penelitian yang menggunakan cerita rakyat Jepang Saru Kani Gassen (ă‚”ăƒ«ă‚«ăƒ‹ćˆæˆŠ) tidak banyak. Sehingga cerita ini kurang dikenal oleh pebelajar bahasa Jepang. Sedangkan media permainan e-maze mempunyai manfaat memudahkan memahami cerita dengan bantuan ilustrasi dan melatih daya pikir dengan menjawab kuis yang terdapat pada media permainan e-maze. Berdasarkan latar belakang tersebut, pada penelitian ini dikembangkan media permainan e-maze untuk bisa memahami cerita rakyat Jepang berjudul Saru Kani Gassen (ă‚”ăƒ«ă‚«ăƒ‹ćˆæˆŠ). Media permainan e-maze adalah permainan edukatif yang mencari jalan atau alur agar dapat menyelesaikan permainan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengembangan media, kelayakan media dan respon dari terhadap pengembangan media permainan e-maze. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan media menurut Sugiyono (2014:297). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa rumah bahasa dan siswa ekstrakurikuler MA Darul Ulum Waru. Siswa ekstrakurikuler MA Darul Ulum Waru dipilih menjadi subjek uji coba karena banyak prestasi yang diraih dalam pelajaran bahasa Jepang. Sedangkan siswa Rumah Bahasa dipilih karena merupakan tempat kursus gratis sehingga menarik minat masyarakat untuk belajar bahasa Jepang. Hasil dari penelitian ini didapatkan hasil berikut. 1.Pengujian internal diperoleh hasil, yakni dari ahli materi memberikan penilaian 94%. Sedangkan dari ahli media memberikan penilaian pada pengembangan media e-maze yakni 77,5%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa pengembangan media permianan e-maze baik untuk digunakan dalam memahami suatu karya sastra. 2.Pada uji coba produk, hasil respon yang diperoleh dari siswa rumah bahasa Surabaya yakni dengan prosentase 71%. Sedangkan respon dari siswa ekstrakurikuler MA Darul Ulum Waru memperoleh prosentase dengan nilai 81%. Berdasarkan hasil respon tersebut, dapat disimpulkan bahwa media permainan e-maze layak digunakan untuk memahami karya sastra Jepang. namun untuk media yang benar-benar sempurna, media ini masih membutuhkan perbaikan. Kata kunci : Pengembangan, media permainan e-maze, pemahaman karya sastra, cerita rakyat Jepang Saru Kani Gassen (ă‚”ăƒ«ă‚«ăƒ‹ćˆæˆŠ). Abstract Japanese folklore Saru Kani Gassen is very famous in Japan, but since there are not many studies of literature against which it is a contrast, this learner is not so familiar with this story. In response to that, it is thought that the digital labyrinth will be able to improve thought power by explaining the easy illustration , understanding the story, and answering the quetion. Based on that background, this study attempts to develop e-maze game as a medium to comprehend Japanese folklore Saru Kani Gassen. E-maze is an educative game whose plot is to find the correct path to reach its ending. The purpose of this study is to describe media development, feasibility, and response towards development of e-maze game as a medium. This study proposes a research of development by applying the model according to Sugiyono (2014: 297). The subject of this study is students of Rumah Bahasa (house of language) and extracurricular members in MA Darul Ulum Waru. The reason for targeting the Darul Ulum Waru of Islamic High School (MA Darul Ulum Waru) is that there are many achievements related to Japanese. The Surabaya City Language Center (Rumah Bahasa) has conducted various foreign language classes for free, and so many people come to learn Japanese and decided to conduct other research. That is the reason for choosing the subject of the study. The research results as follows: 1. The result obtained from internal testing is, 94% of it are given by material experts. Meanwhile, the media experts give 77.5% for e-maze development. Based on those results, it defines that e-maze game development can be applied for literature comprehension. 2. For product testing, 71% of responses are gained from students of Rumah Bahasa Surabaya, and 81% are obtained from members of extracurricular in MA Darul Ulum Waru. It can be concluded that e-maze game is proper to be implemented as a medium for understanding Japanese literary works. This medium, however, is still far from perfect. Thus, it still requires more improvement for application in near future. Key words: development, e-maze game, literature comprehension, Japanese folklore Saru Kani Gassen (ă‚”ăƒ«ă‚«ăƒ‹ćˆæˆŠ

    Profil Kemampuan Kognitif Siswa SMP Berkemampuan Matematika Tinggi pada Materi Luas Gabungan Berdasarkan Domain TIMSS

    Get PDF
    Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan kognitif siswa SMP berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan soal tes pemahaman luas bangun datar gabungan berdasarkan domain TIMSS, yang meliputi pengetahuan konsep, penerapan konsep, dan penalaran konsep. Subjek penelitian terdiri dari dua siswa kelas VIII SMP berkemampuan matematika tinggi. Instrumen utama adalah peneliti sendiri, dibantu  pedoman wawancara, dokumen dan Tes Kemampuan Matematika yang berisi soal-soal mengacu pada soal TIMSS tentang luas gabungan. Data yang diperoleh dari subjek penelitian dianalisis menggunakan domain kognitif TIMSS pada ranah pengetahuan, penerapan, dan penalaran konsep. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kedua subjek penelitian memiliki kemampuan kognitif dengan predikat yang berbeda, yaitu predikat sangat baik dan baik. Subjek dengan predikat kemampuan kognitif sangat baik mampu mengolah informasi, merencana, menyelesaikan dan secara konsisten memahami luas gabungan dapat disusun dari bervariasi kombinasi luas bangun datar.  Subjek dengan predikat kemampuan kognitif baik mampu mengolah informasi, merencana, dan menyelesaikan permasalahan, namun masih belum memiliki pemahaman yang kuat tentang variasi-variasi kombinasi luas bangun datar penyusun luas gabungan. Hasil ini memberikan gambaran adanya perbedaan kemampuan kognitif  siswa, meskipun sama-sama berada pada kemampuan matematika tinggi. This descriptive qualitative research aims to describe the cognitive abilities of highly mathematics-capable junior high school students in completing the combined shapes area comprehension test based on the TIMSS domain, which includes knowing, applying, and reasoning. The research subjects consisted of two students in grade VIII junior high school with high mathematics ability.data collection is done online via Whatsapp by sending test instruments in PDF format. The main instruments are the researchers themselves, assisted by interview guidelines, documents and Math Ability Tests containing questions referring to the TIMSS question about the combined area. Data obtained from the study subjects were analyzed using the cognitive domain TIMSS in the realm of knowing, applying, and reasoning of concepts. The results revealed that both research subjects had cognitive abilities with different predicates, namely excellent and good predicates. Subjects with excellent cognitive ability predicates are able to process information, plan, complete and consistently understand the combined area can be composed of varied combinations of shapes areas.  Subjects with good cognitive ability predicates are able to process information, plan, and solve problems, but still do not have a strong understanding of the variations of the combination of shapes area combined constituents. These results give an idea of the differences in students' cognitive abilities, although they are both in high math ability.

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Abstrak:Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat, selain itu IPS merupakan program pendidikan yang tidak hanya menyajikan tentang konsep-konsep pengetahuan semata, namun harus mampu membina peserta didik menjadi warga Negara dan warga masyarakat yang tahu akan hak dan kewajibannya. Latar belakang adanya penelitian ini yaitu karena rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Oleh karena itu, perlu adanya solusi untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). Karena model ini menuntut adanya kerjasama dalam kelompok dan setiap individu berusaha berfikir untuk menentukkan keberhasilan kelompok. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 3 siklus. Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SDN Warujayeng I Tanjunganom Nganjuk dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa. teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dang angket.Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan dengan pesentase siklus I 73,61%, siklus II 77,78%, dan siklus III 87,50%. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan persentase siklus I 68,75%,  siklus II 78,75%, dan siklus III 85%. Dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dengan persentase pada temuan awal 68%, siklus I 74%, siklus II 77%, dan siklus III 87%.  Dengan demikian pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaram koopeartif tipe Numbered Heads Together pada kelas V SDN Warujayeng I Tanjunganom Nganjuk dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam materi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif, hasil belajar, pembelajaran IPS.   Abstract: Social science is a subject that was studying human on all aspect of live and its interaction on the society, beside social science is a education program which not only presenting about knowledge concept solely, but must able to develop learner to become citizen and society member who know for their right and obligation’s. The background of this reserach was the low of student learning result on social studies learning. Therefore, it will need a solution to solve this problem by applying cooperative learning model type NHT (numbered head together). Since this model demand cooperation and every individual try to think to determine group success. This research applying class action research that consisted of three cycles. In this research, who become the research subject is teacher and student of SDN Warujayeng I Tanjunganom Nganjuk with the amount of student as big as 31 students. Data collecting technique using observation method, test, and questioner. This research showed that teacher activity experience improvement with the percentage on first cycle is 73.16%, the second cycle is 77.78%, and the third cycle is 87.50%. Student activity during learning process with percentage on first cycle is 68.75%, the second cycle is 78.75%, and the third cycle is 85%. And student’s learning result during learning process with percentage on early finding 68%, first cycle 74%, second cycle 77%, and third cycle 87%. Thus, social science learning by applying cooperative learning model type NHT (numbered head together) on fifth grade of SDN Warujayeng I Tanjunganom Nganjuk able to improve teacher activity, student activity and learning result on Indonesian struggle against colonial matter. Keywords : cooperative learning model type Numbered Head Together, learning result, social studies

    PROFILE OF TAX COMPLIANCE RESEARCH IN INDONESIA

    Get PDF
    This study aims to present the profile of tax compliance studies in Indonesia between 2014 and 2019. The method used refers to the systematic review described by Tranfield et al., (2003) from 34 national journals sourced from the Sprott accreditation journal 2.3 and 4. Sprott (Science and Technology Index) is a portal that contains measurements of the performance of Science and Technology which includes the performance of researchers, writers, journal performance, and the performance of science and technology institutions in Indonesia developed by the Ministry of Research, Technology and Higher Education. The results show that: 1) tax compliance research is consistently studied every year; 2) the object of majority tax compliance research is central tax (income tax); 3) tax compliance research in Indonesia raises many issues of economic crime; 4) in an article many test variables that refer to various issues; 5) some articles have not presented theories in explaining the phenomenon or research findings; 6) the discussion in several articles only convey statistical results that have not been accompanied by further analysis. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan profil studi kepatuhan pajak di Indonesia antara tahun 2014 hingga 2019. Metode yang digunakan mengacu pada systematic review yang dijelaskan oleh Tranfield et al., (2003) dari 34 jurnal nasional yang bersumber dari jurnal akreditasi Sprott 2.3 dan 4. Sprott (Indeks Iptek) adalah portal yang memuat pengukuran kinerja Iptek yang meliputi kinerja peneliti, penulis, kinerja jurnal, dan kinerja lembaga Iptek di Indonesia yang dikembangkan oleh Kementerian Riset, Teknologi. dan Pendidikan Tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penelitian kepatuhan pajak dilakukan secara konsisten setiap tahun; 2) objek penelitian kepatuhan pajak mayoritas adalah pajak pusat (pajak penghasilan); 3) penelitian kepatuhan perpajakan di Indonesia banyak memunculkan isu kejahatan ekonomi; 4) dalam sebuah artikel banyak variabel uji yang mengacu pada berbagai masalah; 5) beberapa artikel belum menyajikan teori dalam menjelaskan fenomena atau temuan penelitian; 6) pembahasan dalam beberapa artikel hanya menyampaikan hasil statistik yang belum disertai analisis lebih lanjut

    A STUDY OF CONTENT AND ORGANIZATION PRODUCED BY THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP N 1 KUDU JOMBANG IN WRITING RECOUNT TEXT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VIII SMPN 1 Kudu dalam menulis teks Recount khususnya pada komponen isi dan organisasi penulisannya. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis teks Recount dilakukan analisis dari hasil tulisan teks Recount siswa. Penelitian ini dirancang sebagai sebuah laporan dalam bentuk deskriptif qualitative dengan menggunakan rubrik penilaian untuk menunjukkan level kemampuan siswa dalam menulis teks Recount khususnya pada komponen isi dan organisasi penulisannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar kemampuan siswa dalam menulis teks Recount berada pada level average atau rata-rata.Kata Kunci: isi, organisasi penulisan, teks Recount.AbstractThis study is conducted to describe the eighth grade students of SMPN 1 Kudu competence in writing recount text in terms of its content and organization. To describe the students&rsquo; competence in writing recount text, analysis on the students&rsquo; recount text composition was done. This study was designed as a report in the form of descriptive qualitative and used scoring rubrik to show the students competence level in writing Recount text in terms of its content and organization. The result of this study showed that most of the students&rsquo; competence in writing Recount text is in average level.Keywords: content, organization, Recount composition
    • 

    corecore