63 research outputs found

    PKM PENERAPAN OVEN PENGERING KOPRA PUTIH DI KABUPATEN SELAYAR

    Get PDF
    The common process of making copra is by drying under sunlight or fumigating by utilizing biomass (coconutshell). The disadvantages of this method of drying and fumigation are that processing time lasts for 5-7 days and it isvery dependent on weather conditions. In addition copra quality was often unstable, mouldy and moisture content is notsuitable therefore cannot fulfill requirements as white copra. Selayar regency has known as a copra producing centre inSouth Sulawesi, therefore it becomes one of the considerations of choosing community creativity program (PKM)partners from this region. The goal to be achieved is the process of transferring technology to partners so that motivateother coconut farmers who will eventually be able to increase their income. The output of this activity is the result of awhite copra drying oven. The program implementation phase begins with the design of the drying oven at the PoliteknikNegeri Ujung Pandang (PNUP) mechanical workshop followed by demonstration of equipment usage at the partnerlocation and the final stage of the activity is the delivery of the equipment to the partners. From the result of testingequipment, the quality obtained was 10.14% moisture content, 54.15 oil content and 0.05% free fatty acid level for 25hours drying time. This result has met the C Grade of SNI standard

    QUALITY IMPROVEMENT OF COPRA THROUGH THE IMPLEMENTATION OF WHITE COPRA DRYING OVEN

    Get PDF
    The common process of making copra is by drying under sunlight or fumigating by utilizing biomass (coconut shell). The disadvantages of this method of drying and fumigation are that processing time lasts for 5-7 days and it is very dependent on weather conditions. In addition  copra  quality  was  often  unstable,  mouldy  and  moisture  content  is  not  suitable therefore  cannot  fulfill  requirements  as  white  copra.  Selayar  regency  has  known  as  a  copra producing centre in South Sulawesi, therefore it becomes one of the considerations of choosing community creativity program (PKM) partners from this region. The goal to be achieved is the process of transferring technology to partners so that motivate other coconut farmers who will eventually be able to increase their income. The output of this activity is the result of a white copra  drying  oven.  The  program  implementation  phase  begins  with  the  design  of  the  drying oven  at  the  Politeknik  Negeri  Ujung  Pandang  (PNUP)  mechanical  workshop  followed  by demonstration of equipment usage at the partner location and the final stage of the activity is the delivery of the equipment to the partners. From the result of testing equipment, the quality obtained was 10.14% moisture content, 54.15 oil content and 0.05% free fatty acid level for 25 hours drying time. This result has met the C Grade of SNI standard

    Government's Official’s Professionalism in Public Service (Case Study in Licensing Service Innovation in Pinrang District, South Sulawesi)

    Get PDF
    This study aimed to analyze the professionalism of the government officials and the factors that influence the official's professionalism in implementing license service innovations, as well as the strategy to develop it. This study used a descriptive qualitative approach to analyze the research objectives comprehensively. The informant was determined by purposive sampling of 12 people who understood the substance of the study problem. In-depth interviews and focus group discussions were used to collect the data. The leadership and operational staff in the service unit were quite professional in doing their main tasks policy, which was supported by the existence of the regent's policy to follow the technical guidance. The strategy to improve the government official's professionalism was: maintaining the relationship between superiors and subordinates; follow the technical guidance; upholding integrity; giving rewards to high-performing government officials and honorary staff, and repositioning the government officials based on the job evaluation

    Analisis Kesesuaian Lahan Rehabilitasi Mangrove di Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan

    Get PDF
    Mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang sangat penting karena memiliki fungsi ekologis serta ekonomis bagi masyarakat pesisir. Saat ini hutan mangrove mengalami kerusakan dari tekanan yang berat akibat pertumbuhan penduduk. Untuk mengurangi kerusakan mangrove maka perlu dilakukan upaya rehabilitasi mangrove. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan memetakan kesesuaian lahan untuk mengrove di Kecamatan Bontoa. Manfaat dari penelitian yaitu memberikan informasi tentang analisis kesesuaian lahan untuk rehabilitasi mangrove. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011. Metode yang digunakan adalah metode survey lapangan dengan parameter kondisi arus, pasang surut, gelombang, suhu, salinitas, kondisi substrat dan kemiringan lereng. Data dianalisis dengan metode skoring dan diplot berdasarkan peta. Hasil penelitian menunjukkan dua kategori kesesuaian yaitu sesuai dan cukup sesuai. Untuk jenis sesuai didapatkan jenis Rhizophora  spp, Avicennia  spp, Sonneratia alba , S. caseolaris , Bruguiera parvilofa  dan B. Xesangula . Sementara kategori cukup sesuai dari jenis B. gymnorhiza . Kondisi mangrove yang dapat direhabilitasi di Desa Ampelkale sebesar 55,375 ha, Desa Pajukuang 6,636 ha, dan Desa Bontobahari 16,011 ha.Kata kunci : kesesuaian lahan dan rehabilitasi ekosistem mangrov

    Collaborative Government in Tourism Sector Development

    Get PDF
    The purpose of this article is to delve into the concept of Collaborative Government in the context of tourism development and its implications. The study examines existing literature and research that focuses on the roles, benefits, challenges, and recommendations associated with Collaborative Government in the tourism sector. To accomplish this, a literature review method was employed, as it is effective in providing a comprehensive understanding of Collaborative Government in tourism development. The findings of the study reveal that Collaborative Government necessitates cooperation and partnership among diverse stakeholders, including government agencies, tourism industry participants, local communities, and other relevant actors. This approach promotes joint decision-making, resource sharing, and collective efforts in planning, implementing, and managing tourism initiatives. The concept emphasizes the significance of coordination, communication, and cooperation among stakeholders to achieve common objectives. Collaborative Government presents a promising approach to enhancing the tourism sector by fostering inclusive decision-making, encouraging partnerships, and attaining sustainable outcomes. This literature review contributes to a deeper comprehension of Collaborative Government in tourism and offers valuable insights for policymakers, practitioners, and researchers seeking to improve collaboration and governance in tourism development. Nevertheless, further empirical research is necessary to explore specific case studies and assess the results and impacts of Collaborative Government initiatives in diverse tourism contexts. Keywords: Collaborative government, tourism, developmen

    EKSPLORASI POTENSI KEARIFAN LOKAL SASAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR PPKN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS IX

    Get PDF
    Kearifan lokal merupakan suatu kekayaan budaya yang mengandung pandangan hidup yang turun menurun diwariskan oleh nenek moyang berupa adat istiadat, norma, bahasa, kepercayaan, dan kebiasaan sehari–hari. Kearifan lokal bisa menjadi sumber belajar untuk digunakan dalam materi pembelajaran. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kearifan lokal Sasak serta relevansi kearifan lokal dengan materi PPKn. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dan jenis penelitian etnografi. Adapun yang menjadi data penelitian ini kearifan lokal Sasak pada Masyarakat Dusun Jurit Baru, Masbagik, Lombok Timur. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Analisis data yang penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini ditemukan bentuk kearofan lokal yang terdiri dari begawe, begibung, banjar, bejango, begundem, dan presean. bentuk kearifan lokal tersebut memiliki relevansi dengan materi PPKn dan dijadikan sebagai sumber belajar

    EKSPLORASI POTENSI KEARIFAN LOKAL SASAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR PPKN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS IX

    Get PDF
    Kearifan lokal merupakan suatu kekayaan budaya yang mengandung pandangan hidup yang turun menurun diwariskan oleh nenek moyang berupa adat istiadat, norma, bahasa, kepercayaan, dan kebiasaan sehari–hari. Kearifan lokal bisa menjadi sumber belajar untuk digunakan dalam materi pembelajaran. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kearifan lokal Sasak serta relevansi kearifan lokal dengan materi PPKn. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dan jenis penelitian etnografi. Adapun yang menjadi data penelitian ini kearifan lokal Sasak pada Masyarakat Dusun Jurit Baru, Masbagik, Lombok Timur. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Analisis data yang penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini ditemukan bentuk kearofan lokal yang terdiri dari begawe, begibung, banjar, bejango, begundem, dan presean. bentuk kearifan lokal tersebut memiliki relevansi dengan materi PPKn dan dijadikan sebagai sumber belajar

    Hubungan Persepsi Tentang Vaksin Dengan Kecemasan Saat Akan Menjalani Vaksinisasi Covid-19 Bagi Mahasiswa KPI 2018 IAIN Parepare

    Get PDF
    This study aims to find out what percentage of the comparison between perceptions about vaccines and anxiety when undergoing a covid-19 vaccination for 2018 Islamic Communication and Broadcasting (KPI) students IAN Parepare. This study uses a quantitative approach to research design with the correlation method. The data collection technique used in this study was a questionnaire distributed to KPI 2018 IAIN Parepare students when they were about to undergo the covid-19 vaccine. Namely as many as 40 respondents consisting of two variables, namely variable X is the perception of vaccines and variable Y is anxiety when going to undergo covid-19 vaccination. Based on this research, it can be concluded that the relationship between perceptions about vaccines and anxiety when going to undergo covid-19 vaccination for KPI 2018 IAIN Parepare students is in the medium category. Because based on the research we have done, the average respondent has their own reasoning in sorting out news that can affect their perception, so it is in the moderate category because they know but on the same side they are still in a level of doubt.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa persen perbandingan persepsi tentang vaksin dengan kecemasan saat menjalani vaksinasi covid-19 pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) tahun 2018 IAN Parepare. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian dengan metode korelasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa KPI 2018 IAIN Parepare saat akan menjalani vaksin covid-19. Yaitu sebanyak 40 responden yang terdiri dari dua variabel yaitu variabel X yaitu persepsi terhadap vaksin dan variabel Y yaitu kecemasan saat akan menjalani vaksinasi covid-19. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara persepsi tentang vaksin dengan kecemasan saat akan menjalani vaksinasi covid-19 pada mahasiswa KPI 2018 IAIN Parepare berada pada kategori sedang. Karena berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, rata-rata responden memiliki penalaran tersendiri dalam memilah berita yang dapat mempengaruhi persepsinya, sehingga masuk dalam kategori sedang karena tahu tetapi di sisi yang sama masih dalam taraf ragu-ragu

    Analysis of Community Behaviour in The Search of Treatment During the Covid-19

    Get PDF
    Peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pada pandemi Covid-19 sangat penting khususnya Puskesmas dalam melakukan penanganan dan deteksi dini untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku masyarakat dalam pencarian pengobatan pada masa pandemi COVID-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2022. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 86 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Teknik pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan google formular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 62,8%, Responden yang menyatakan sikap dan perilaku sangat setuju mencari pengobatan ke puskesmas saat menderita sakit sebanyak 74,4% dan Cara pencarian pengobatan yang dilakukan oleh responden lebih banyak adalah puskesmas sebanyak (32,6%). Diharapkan penelitian selanjutnya pada perilaku pencarian pengobatan seperti faktor kualitas pelayanan, faktor dukungan lingkungan dan dukungan keluarga

    ANALISIS DEBIT ANDALAN UNTUK KEBUTUHAN AIR PADA DAERAH IRIGASI LEKO PANCING KABUPATEN MAROS

    Get PDF
    Pada irigasiarnya, Kebutuhan air bersumber pada daerah irigasi Leko Pancing, dimana pada irigasi Leko Pancing terdapat Pos Duga Air (PDA) yaitu Pos Duga Air (PDA) Leko Pancing. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis debit andalan (Q80%) pada IRIGASI Jampue, dan menganalisis ketersediaan air dalam memenuhi kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi Leko Pancing. Dalam menganalisis debit andalan penelitian ini menggunakan metode F. J. Mock. Hasil analisis memperoleh jumlah debit andalan pada irigasi Leko Pancing dengan menggunakan data curah hujan didapatkan debit andalan (Q80%) yaitu = 295,47 m3/dtk, dan dengan menggunakan data pos duga air didapatkan debit andalan (Q80% ) yaitu = 0,93 m3/dtk. Kemudian rata – rata debit andalan menggunakan data curah hujan yaitu = 12,31 m3/dtk, dan dengan menggunakan data pos duga air Lanrae yaitu untuk Q80% = 0,93 m3/dtk. Sedangkan besar kebutuhan air pada daerah irigasi Leko Pancing sebesar 22,96 m3/dtk dan rata – rata kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi sebesar 1,86 m3/dtk. Beririgasiarkan hasil perhitungan ketersediaan air didapatkan kesimpulan yaitu terjadi surplus/kelebihan air dalam memenuhi kebutuhan air irigasi pada daerah irigas
    • …
    corecore