19 research outputs found
PENINGKATAN KESADARAN ANTI-BULLYING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anti-bullying pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Muntilan melalui teknik sosiodrama.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas XI SMA Muhammmadiyah 1 Muntilan yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus secara kolaborasi antara peneliti dan guru BK yang dimulai pada tanggal 16 Oktober 2012 sampai dengan 7 November 2012. Pelaksanaan teknik sosiodrama dilakukan dalam 2 siklus dimana pada siklus I meliputi 3 tindakan dalam 3 pertemuan dan siklus II meliputi 2 tindakan dalam 2 pertemuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala psikologis, observasi dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah skala kesadaran anti-bullying, pedoman observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskirptif. Uji validitas menggunakan Product Moment person diperoleh nilai validitas 0,367 sedangkan uji reliabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach dan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,911.
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: pemutaran video bullying, diskusi dan sosiodrama. Sosiodrama yang dilaksanakan pada siklus I menggunakan naskah drama, sedangkan pada siklus II tanpa menggunakan naskah drama. Pada siklus I aspek kesadaran anti-bullying yang muncul pada aspek penginderaan, sedangkan pada siklus II aspek perasaan, tindakan dan pikiran. Peningkatan kesadaran anti-bullying dibuktikan dengan perolehan hasil post-test sebesar 55,22%, siklus I sebesar 74,47%, dan siklus II sebesar 80,34% yang berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran anti-bullying dapat ditingkatkan melalui teknik sosiodrama.
Kata kunci: kesadaran anti-bullying, sosiodram
PENGUATAN PENDEKATAN DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVISI AKADEMIS UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN INSTRUMEN EVALUASI HOTS DI UPTD SMP NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Dalam konteks penerapan Kurikulum 2013 dengan pembelajaran saintifik dan upaya mendorong keterampilan berpikir kritis, maka kemampuan menyusun instrumen tes yang dapat mengukur ranah keterampilan berpikir kritis menjadi sangat penting. Ranah berpikir kritis atau disebut dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi adalam bahasa Inggri disebut Higher Order Thinking Skill disingkat HOTS. Ranah berpikir kritis atau HOTS merupakan tujuan yang dapat dicapai oleh para siswa setelah melalui proses belajar sehingga para siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), khususnya SMPN 3 Metro, akan dapat mengembangkan sikap kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Rendahnya frekuensi kunjungan untuk melakukan pembinaan menjadi salah satu penyebab dari rendahnya kemampuan guru dalam menyusun instrumen penilaian. Selain rendahnya frekuensi kunjungan, kualitas tindakan dalam membina juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Peran kepala sekolah menjadi krusial untuk menjembatani kesenjangan tersebut, kerja sama yang baik dengan pengwas.
Subjek dalam penelitian ini adalah para guru UPTD SMPN 3 Metro berjumlah 49 orang guru dengan variasi kelompok usia, Tahun Pelajaran 2020/2021. Secara menyeluruh konsep supervisi, sebagian tugas dari kepala sekolah, yang digunakan adalah supervisi Akademis, selan-jutnya supervisi Akademis tersebut dibagi dalam beberapa pendekatan, yaitu: 1) direktif, 2) pendekatan kolaboratif, perbedaan tindakan dalam tiap siklus adalah pada jenis penggunaan teknik tersebut. Dilaksanakan pada bulan Januari s.d Maret 2021. Penggunaan pendekatan kolaboratif rupanya telah mampu mengakomodasi segenap potensi para guru, sehingga kinerja mereka meningkat. Peningkatan mencapai sepenuhnya sebesar 75% dari tujuan penelitian tindakan ini, namun dari siklus ke siklus telah menunjukkan perubahan yang signifikan.
Peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan guru UPTD SMPN 3 Metro dalam menyusun instrumen tes HOTS pilihan ganda dan esai meningkat melalui penerapan supervisi akademik dengan menguatkan pendekatan direktif dan kolaboratif. Sebaran predikat kemampuan menyusun instrumen tes HOTS Pilihan Ganda, pada siklus II, <30 sebaran predikat Sangat Baik 85,7, Baik 14,3. Umur 30an Sangat Baik 45,5, Baik 54,5. Umur 40an Sangat Baik 54, Baik 46. Pada kelompok lansia, Umur 50an Sangat Baik 33,3, Baik 66,7, sedangkan pada usia Umur >55 sebanyak 100% berpredikat sangat baik. Capaian aspek kelompok dewasa, <30 capaian persentase Materi 96, Konstruksi 95, dan Bahasa 97, Usia 30an Materi 79, Konstruksi 88, Bahasa 94.Umur 40an Materi 80, Konstruksi 76, Bahasa 82. Pada kelompok lansia, usia 50an capaian persentase, Materi 76, Konstruksi 71, Bahasa 39, usia >55 capaian persentase Materi 80, Konstruksi 79, Bahasa 83. Sebaran predikat kemampuan menyusun instrumen tes HOTS esai pada siklus II, sebaran predikatnya mencapai perubahan maksimal. Untuk kelompok dewasa, usia <30 sebaran predikatnya Sangat Baik 71, Baik 29. Usia 30an dengan sebaran predikat Sangat Baik 55, Baik 45, Usia 40an Sebaran predikatnya Sangat Baik 31, Baik 69. Usia 50an sebaran predikatnya Sangat Baik 20, Baik 80. Pada usia >55 sebaran predikatnya Sangat Baik 33, Baik 67. Pada siklus II, usia <30 capaian persentasenya Materi 79, Konstruksi 100, dan Bahasa 88. Usia 30an Materi 80, Konstruksi 75, Bahasa 78. Usia 40an Materi 74, Konstruksi 71, Bahasa 63. Kelompok Lansia usia 50an Materi 74, Konstruksi 77, Bahasa 77. Usia >55 Materi 74, Konstruksi 77, Bahasa 72. Perubahan yang terjadi karena perubahan capaian dari tiap butir penilaian kemampuan guru dalam mengembangkan instrumen tes HOTS. Para guru merasa lebih dihargai, sehingga peningkatan kinerja menjadi miliknya sendiri dan bukan milik pengawas atau sekolah. Respon yan
Relasi Kuasa Pemerintah Surabaya Dalam Pemenuhan Ruang terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan kawasan-kawasan hijau dalam bentuk taman-taman kota, hutan kota, jalur-jalur hijau ditepi atau ditengah jalan, bantaran tepi sungai atau tepi jalur kereta, halaman setiap bangunan dari semua fungsi yang termasuk dalam Garis Sempadan Bangunan dan Koefisien Dasar. Kebijakan tentang RTH di kota Surabaya merupakan elemen penting dalam pembangunan berkelanjutan. Pada kajian ini dapat dilihat dari implementasi Perda yang berjalan dengan tidak konsisten karena Pemkot Surabaya melakukan interpretasi atas konsep RTH. Kajian ini menggunakan teori relasi kuasa sebagai kekuasaan yang dibangun atas dasar kolaborasi dengan pihak swasta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan wawancara, observasi, dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dengan model deskriptif eksplanatif dengan “triangulasi”. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Pengelolaan RTH yang berdampak pada pengembalian kembali lahan konservasi. Hal ini bertolak belakang dengan kebijakan Pemkot Sebelumnya yang menjadikan Pamurbaya sebagai kawasan pemukiman. Implementasi program muncul polemik yang berkaitan dengan konsistensi Pemkot Surabaya dalam menjalankan Perda No. 3 Tahun 2007. Pemkot melakukan interpretasi sendiri terhadap perda berkaitan dengan kawasan lindung (hutan mangrove) yang ada di pesisir pantai serta ruang terbuka hijau. Kondisi ini menempatkan wajah Kota Surabaya lebih berpihak pada kapitalis dengan dominasi penamaan ruang sesuai dengan nama pengembang, seperti Pakuwon Center, Citraland
Analysis of Ability to Write and Read Letters in Children With Special Needs at SDN 1 Picungremuk
Based on the results of observations in class V SDN 1 Picungremuk, it shows that in the learning process the teacher has not used the right learning method so that learning is less interesting and students think writing and reading is a difficult subject. The purpose of this study was to determine the development of writing and reading for children with special needs, to determine the development of children with special needs after being given picture cards during the study. The method used in this research is qualitative research with the Grounded theory approach, which is to produce a general explanation of a process, researchers focus on different processes or actions from time to time, develop theories of these processes or actions, take notes to be collected and analyzed, carry out interviews, and data analysis. The findings showed that the use of media in recognizing the letters A-Z in children with special needs can run well through various stages and approaches, creating a fun and interesting learning atmosphere. Even though the child still has difficulty remembering the letters, there has been progress in writing because the child has a habit of writing these letters
PENINGKATAN KESADARAN ANTI-BULLYING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN
PENINGKATAN KESADARAN ANTI-BULLYING MELALUI
TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI
SMA MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN
Oleh
Lusi Andriyani
NIM 08104244023
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anti-bullying pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Muntilan melalui teknik sosiodrama.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas XI SMA Muhammmadiyah 1 Muntilan yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus secara kolaborasi antara peneliti dan guru BK yang dimulai pada tanggal 16 Oktober 2012 sampai dengan 7 November 2012. Pelaksanaan teknik sosiodrama dilakukan dalam 2 siklus dimana pada siklus I meliputi 3 tindakan dalam 3 pertemuan dan siklus II meliputi 2 tindakan dalam 2 pertemuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala psikologis, observasi dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah skala kesadaran anti-bullying, pedoman observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskirptif. Uji validitas menggunakan Product Moment person diperoleh nilai validitas 0,367 sedangkan uji reliabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach dan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,911.
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: pemutaran video bullying, diskusi dan sosiodrama. Sosiodrama yang dilaksanakan pada siklus I menggunakan naskah drama, sedangkan pada siklus II tanpa menggunakan naskah drama. Pada siklus I aspek kesadaran anti-bullying yang muncul pada aspek penginderaan, sedangkan pada siklus II aspek perasaan, tindakan dan pikiran. Peningkatan kesadaran anti-bullying dibuktikan dengan perolehan hasil post-test sebesar 55,22%, siklus I sebesar 74,47%, dan siklus II sebesar 80,34% yang berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran anti-bullying dapat ditingkatkan melalui teknik sosiodrama.
Kata kunci: kesadaran anti-bullying, sosiodram
Quality Of Pie Skin From Cornflour
West Pasaman is the city with the highest corn production in West Sumatra. High corn production is mostly used for animal feed. The utilization of corn in West Pasaman in processed food is not optimal, even though corn has good nutritional content. Corn has the weakness of perishability, so it needs to be processed into semi-finished products such as flour so that it is resistant to storage and easy to apply to processed foods, such as pies. Pies vary a lot from the filling, so it is necessary to innovate the pie crust. The purpose of this study was to analyze the quality (shape, color, aroma, texture, and taste) of pie crust from corn flour as much as 20%, 30%, and 40%. This type of research is a pure experiment with a completely randomized design method (CRD) and uses primary data obtained from 5 expert panelists through a questionnaire. After the data was obtained, it was tabulated in the form of a table and an Analysis of Variance (ANOVA) was performed. If the analysis of variance shows Fcount Ftable, then it is continued with Duncan's test. The best results were found in X3 treatment with 40% corn flour substitution, therefore it is recommended for further researchers to use 40% corn flour substitution
POLITIK PANGAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI TINJAUAN EKONOMI POLITIK : PELAKSANAAN POLITIK PANGAN DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI DI KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN
Krlsis pangan yang terjadi di Indonesia sangat menarik. Fenomena ini dapat dilihat di berbagai daerah di wilayah Indonesia pada penengahan tahun 1998. Harga beras yang melambung telah menyebabkan masyarakat tidak mampu lagi untuk membeli beras. Dengan keadaan seperri ini pemerintah berusaha untuk meneukupi kebutuhan pangan masyarakat dengan eara rnalakukan impor beras, sena membuat kebijakan tentang distribusi beras dan kebijakan harga dasar gabah yang dikeluarkan melalui Inpres No 32 tahun 1998. Penelitian ini menyoroti masalah pelaksanaan politik pangan dan ada tidaknya hubungan politik pangan dengan peningkatan kesejahteraan petani di Kecamatan Glagah kabupaten Lamongan. Untuk menjelaskan pelaksanaan politik pangan dan kesejahteraan petani menggunakan kerangka pemikiran dengan pendekatan ekonomi politik, yang merupakan penerapan dan cara pendekatan yang bersumber pada teori ekonomi untuk memahami permasalahan politik yang teIjadi pada situasi krisis ekonomi di Indonesia secara umum dan di Kecamatan GJagah kabupaten Lamongan secara khusus.
Tipe penelitian yang digunakan adalah disknptif kualitatif, dengan teknik penarikan sampel purposive sampling. Sampel yang diambil dengan pertimbangan tertentu dan diharapkan dapat menjaring informasi dari berbagai sumber. Penelitian yang mengambillokasi di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik wawancara, observasi dan dokmnentasi. Teknik analisa yang digunakan untuk mengoiah data adaiah diskriptif kualitatif untuk mendiskripsikan secara mendalam tentang perrnasalahan politik pangan dalam hal ini bems dan kesejahteman petani yang diinterpretasikan dan kemudian dipaparkan secara naratif.
Daerah kabupaten Lamongan merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa Timur yang tergabung di dalam Sub Oolog wilayah III Bojonegoro. Kecamatan Glagah merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan sebagai penghasil padi. Dapat dilihat dari stru\..:tur matapencaharian penduduk yang mayoritas sebagtai petani. Begitu juga dengan struktur pemilikan tanah lihat tabel 13. Dan hasil padi pada tabel 14. Dalam pelaksanaan politik pangan di dapat data bal1wa pengadaan pangan dan distribusi hasil pertanian padi di Kecamatan Glagah tidak berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena kurang berperannya KUD sebagai alat untuk menampung padi dari. petani. Serta kebijakan penghapusan subsidi pupuk 60% oleh Pemerintah. Adanya beras Impor yang masuk melalui OPK sernakin memperparah usaha untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kebijakan harga dasar gabah yang dikeluarkan melalui lnpres No.32 Tahun 1998 juga belum dinikmati oleh petani. Belum dinikmatinya harga dasar oleh petani karena sistem pemasaran ke tengkulak dan penentuan harga oleh pasar. Juga disebabkan karena tidak adanya kontrol dari pemerintah terhadap harga dasar gabah yang berlaku di masyarakat
Dengan melihat pelaksanaan politik pangan tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah,yang berkaitan dengan usaha peningkatan kesejahteraan petani hanya bersifat parsial dan tidak menyentuh obyek sasaran (petani). Sehingga kebijakan yang dikeluarkan tersebut hanya sebagai retorika politik saj
The Power of Sex Localization Closure in Dolly Surabaya
- Dolly is part of the Surabaya city which is located in Putat Jaya District. The money flows in Dolly for a night reached 1 billion rupiah. This fact forced people from some groups to take benefits in Dolly's economy activities. In other hand, social groups were still strongly maintain the moral aspects from Dolly closure, escpecially for children rights protection. Children about 14 to 16 years old often became the actors from human trafficking that offered their own friends. Beside that, children at lower ages acted as sex addict from sex media. These findings informed us the Dolly closure were not easy. As Risma, the Surabaya Mayor, Dolly closure was a must that would need a strong effort to manage and control its impacts. The Dolly closing which conducted on 18 June 2014 had economic, social, and politic impacts. The closing program need to be discuss by all aspects in Surabaya. It should be emphasize people from Dolly to have enough skill for their family income.Keywords – Commercial Sex Worker, Dolly, Power interpla
Optimization of Land Use in Kuripan Village, Ciseeng District, Bogor Regency
Farmers in Kuripan Village cultivate cassava plants. Some farmers plant to get the tubers and others grow to harvest the leaves (oyek). The harvest obtained has not contributed significantly to the income of the farmer's household. For cassava tubers it takes 7 months to harvest while oyek takes a month to harvest. Low prices and market opportunities through middlemen have prevented farmers from relying on their land optimally. As a village assisted by the University of Muhammadiyah Jakarta, the Community Service team provides training to optimized land use by diversifying and regulating cropping patterns to cassava farmers. The targets and outcomes, first, increase the knowledge and skills of farmers to choosing the right plants according to the physical conditions to diversification. Through crop diversification, it will minimize crop failure because more than one type of plant is planted. Second, farmers have skills to design appropriate cropping patterns so the farmers have income continuity throughout the year and loss of soil nutrients at harvest can be minimized so that soil fertility can be save
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI ZAT ADITIF
Penelitian ini merupakan penelitian R & D (Research and Development) yang bertujuan untuk (1) mengetahui validitas lembar kerja peserta didik berbasis keterampilan proses sains pada materi zat aditif , dan (2) mengetahui respon peserta didik terhadap lembar kerja peserta didik berbasis keterampilan proses sains pada materi zat aditif. Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan memiliki karakteristik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dan menerapkan keterampilan proses sains. Prosedur penelitian dengan model pengembangan 4D dengan mengadopsi tiga tahapan yaitu tahap define (analisis kebutuhan), tahap design (perancangan) dan tahap development (pengembangan). Tahap define dilakukan melalui kegiatan observasi kelas, angket, wawancara, mengkaji kurikulum dan mengidentifikasi materi. Tahap design dilakukan dengan membuat lembar kerja peserta didik berbasis keterampilan proses sains yang kemudian dikembangkan melalui tahap development untuk mengetahui validitas lembar kerja peserta didik berbasis keterampilan proses sains melalui proses validasi ahli dan respon peserta didik. Validasi ahli terdiri dari 4 orang ahli yaitu 2 ahli materi, 1 ahli bahasa dan 1 ahli media. Proses uji coba skala kecil melibatkan 10 orang peserta didik dan uji coba skala besar melibatkan 30 orang peserta didik di kelas VIII.7 di SMP Negeri 18 Palembang. Hasil validasi para ahli diperoleh persentase sebesar 86 % dalam kategori sangat valid. Respon peserta didik diperoleh persentase sebesar 86 % dalam kategori sangat baik. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) lembar kerja peserta didik (LKPD) Berbasis keterampilan proses sains (KPS) pada materi Zat Aditif sangat valid digunakan; (2) Lembar kerja peserta didik (LKPD) pada materi zat aditif sangat baik untuk digunakan.