16 research outputs found

    IMPLEMENASI PROGRAM EDU-TOURISM DI PERPUSTAKAAN: Studi Deskriptif Perpustakaan Museum Konperensi Asia Afrika

    Get PDF
    Luqman Fauzi (1102390), “IMPLEMENASI PROGRAM EDU-TOURISM DI PERPUSTAKAAN (Studi Deskriptif Perpustakaan Museum Konperensi Asia Afrika), Skripsi, Program Studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2016. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan pemustaka akan informasi. Upaya pemenuhan informasi perpustakaan menerapkan program sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Edu-tourism merupakan program yang di terapkan di perpustakaan Museum Konperensi Asia Afrika (MKAA) sebagai salah satu upaya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Pada penelitian ini difokuskan kepada implementasi program edu-tourism di Perpustakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Bagaimana implementasi program edu-tourism di Perpustakaan MKAA? (2) Bagaimana implementasi program edu-tourism dalam memenuhi kebutuhan informasi pada aspek kognitif pemustaka? (3) Bagaimana implementasi program edu-tourism dalam memenuhi kebutuhan informasi pada aspek afektif pemustaka? (4) Bagaimana implementasi program edu-tourism dalam memenuhi kebutuhan informasi pada aspek integrasi personal pemustaka ? (5) Bagaimana implementasi program edu-tourism dalam memenuhi kebutuhan informasi pada aspek integrasi sosial pemustaka? (6) Bagaimana implementasi program edu-tourism dalam memenuhi kebutuhan informasi pada aspek imajinasi pemustaka? Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka Perpustakaan MKAA, dengan jumlah sampel yaitu 73 orang yang telah dihitung berdasarkan rumus Sholvin dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan skala likert untuk memperoleh jawaban yang pasti. Dengan analisis data menggunakan analisis deskriptif Hasil penelitian menunjukan program edu-tourism mampu emberikan kontribusi yang positif dalam pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka. Rekomendasi pada penelitian ini adalah perlunya pengembangan metode dan penggunaan media dalam program edu-tourism yang mampu memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. ---------- Luqman Fauzi (1102390). The implementation of edu-tourism program in library (descriptive study of museum of the Asian African Conference library), bachelor theses of Library and Information Science study program, Department of Curriculum and Educational Technology, Faculty of Science Education Indonesia University of Education.Bandung 2016. This research was based on the information needs of the library users. The effort to fulfill the information need, the library implemented a program as one way to meet the needs of the information of the library user.The research focused on implermrntation of edu-tourism program in library. The purpose of this study was to determine 1) how implementation of edu-tourism programs in library (2) how implementation of edu-tourism programs in meeting the needs of information on cognitive aspects of library users (3) how implementation of edu-tourism programs in meeting the needs of information on affective aspect of library user (4) how implementation of edu-tourism programs in meeting the needs of information on aspects of the personal integration of the library user (5) how implementation of edu-tourism programs in meeting the needs of information on aspects of social integration of Library user (6) how implementation of edu-tourism programs in meeting the needs of information on aspects of imagination of library user.The population in this research is the user of the library of the museum of the Asian African Conference. with the number of samples that is 73 people who have been calculated based on the formula of sholvin and sampling technique used is random sampling. Collection techniques using a questionnaire with Likert scale to obtain a definitive answer.data analysis using descriptive analysis.Recommendations based on the results of this research is the need for the methods developments and the use of media in edu-tourism program that is able to meet the information needs of users of the library

    Implementasi Program Edu-tourism di Perpustakaan Museum Asia Afrika

    Get PDF
    Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan pemustaka akan informasi. Permasalahan umum yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi program edu-tourism di perpustakaan Museum konperensi Asia Afrika. Edu-tourism merupakan program yang di terapkan di perpustakaan Museum Konperensi Asia Afrika (MKAA) sebagai salah satu upaya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka yang berkunjung di perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika yang berjumlah 815 orang pada tahun 2015 dengan jumlah sampel 73 pemustaka yang mengunjungi Perpustakaan Museum Konperensi Asia Afrika. Hasil penelitian menunjukan program edu-tourism mampu memberikan kontribusi yang positif dalam pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka.Kata Kunci : Edu-tourism, Kebutuhan informasi, implementasi Abstract. This research was based on the information needs of the library users. Issues being the topic of discussion is how implementation of edu-tourism programs in museum of the Asian African Conference library. Edu-tourism is a program implemented in museum library Asia African Conference as part of efforts to meet te information needs of the users library. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The results of the study show that edu-tourism program is able to provide a positive contribution in meeting the information needs users. Keywords: Edu-tourism, information requirements, implementatio

    Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Osteoarthritis Genu Sinistra Di RSO Prof. Dr Soeharso Surakarta

    Get PDF
    Background : Osteoarthritis is an abnormality on cartilage ( cartilage ) are characterized by changes in clinical , histological and radiological . This disease is asymmetrical , not inflamed and no components systematically Methods : the methods in the management of this case, using Microwave Diathermy (MWD),Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), exercise therapy. manually muscle strength (MMT), measuring of the range of motion goneometer, ability of ADL Jette Scale. Objectives :above methods to understand the benefits of MWD, TENS and exercise therapy in reducing pain,increasing range of motions, increasing muscle strength, and increasing of ability ADL. Results :after had given physiotherapy 6 times the results obstained : decreased of pain, increased range of motions, increased muscle strength and then increased ability of functional activity. Conclusion : MWD, TENScan reduce pain in that case. Exercise therapy can increases range of motions, muscle strength, and ability of functional activity. Key words: Osteoarthritis, Microwave Diathermy, Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, exercise therapy

    Actuating Dalam Al-Qur’an

    Get PDF
    Actuating adalah proses mengalihkan atau mengarahkan sumber daya kelembagaan yang ada, baik manusia maupun non manusia. Actuating, yang dapat dilihat sebagai usaha untuk menggerakkan atau menjalankan, merupakan salah satu fungsi dan juga merupakan tahapan manajemen. Proses mobilisasi sumber daya manusia dimulai dengan perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, instruksi, pelatihan, dan motivasi sumber daya. Saat memobilisasi lebih banyak sumber daya, upaya dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya yang sudah tersedia sebaik mungkin atau mentransfer komponen untuk menyelesaikan semua operasi terjadwal. Pemimpin adalah komponen penting dari penggerakan, dan biasanya diyakini bahwa memimpin adalah peran ketiga dari manajemen. Hal ini disebabkan karena pemimpin berfungsi sebagai focal point untuk semua jenis kontrol, yang menjadikan pemimpin sebagai pihak yang mendominasi fungsi ketiga ini. Kepala lembagalah yang memutuskan bagaimana melanjutkan dan bagaimana melaksanakan kegiatannya. Kami akan berbicara tentang bagaimana literatur Islam membahas tugas manajerial mobilisasi di pos ini. Hal ini dimaksudkan agar kajian Al-Qur'an lebih menonjolkan tugas-tugas manajerial yang berkaitan dengan aktuasi (pergerakan)

    Pengaruh Penerapan 4P (Product, Price, Promotion, Place) Terhadap Loyalitas Pasien di Klinik Fisioterapi Physio Suport Ngawi

    Get PDF
    Background :. Health services including physiotherapy sites are one form of health care facilities that can be administered by the government and the private sector. Therefore, where physiotherapy needs to be formulated marketing programs so that the product gets a response from the target market and programs that can be controlled by the organization is called the marketing mix or the 4P principle (Product, Price, Promotion and Location). This can affect customer loyalty. Objective: This study was conducted to determine the effect of 4P (product, price, promotion, place) on patient loyalty at Physiotherapy Clinic "Physiotherapy-Physiotherapy Clinic & Physio Suport" Ngawi. Research Benefits: Gives feedback to the managerial to find out whether the marketing program that has been made effective and targeted and as a basis for knowing the loyalty of patients for services at the clinic physiotherapy. Methods: Type of quantitative research using cross sectional design. Sampling technique using purposive sampling, that is as much as 100 respondents. Measurement tool using questionnaire. The statistical test used is by regression analysis and t test. Research Result: Statistically there is influence of 4P application on product to patient loyalty in Physiotherapy Clinic "Physio Suport" Ngawi (p-value = 0,006); There is an effect of 4P on pricing on patient loyalty at the Physiotherapy Physio Suport Ngawi Clinic (p-value = 0.004); There is an effect of 4P implementation on promotion of patient loyalty in "Physio Suport" Ngawi Physiotherapy Clinic (p-value = 0,022); There is an effect of 4P on location implementation on patient loyalty at "Physio Suport" Ngawi Physiotherapy Clinic (p-value = 0,000). Conclusion: There is a positive influence of the application of 4P (product, price, promotion, place) to patient loyalty in Physiotherapy Clinic "Physiotherapy-Physiotherapy & Physiotherapy Clinic" Ngawi

    Determinants of organic food purchase intention among Malaysian consumers / Azyanee Luqman...[et al.]

    Get PDF
    Recent report revealed that the demand for organic food in Malaysia was small and most of the organic products in the market were imported. This has made it difficult for the local organic food producers to market their products to the local consumers. Hence, this paper aims to identify the factors influencing intention to purchase organic food among Malaysian consumers which are acceptability, affordability, awareness and consumer innovativeness. Data were collected from 100 respondents from an East Coast state in Malaysia using convenience sampling. Subsequently, the data were analysed using SPSS. The multiple regression analysis result shows that acceptability and awareness were found to be significantly related to organic food purchase intention, explaining 53.1% of the variance. On the other hand, affordability and consumer innovativeness were not significant. Finally, the similar and contradict findings to the present study are discussed as well as marketing strategies for local organic food producers and marketers to ensure consumers’ acceptance and awareness are also highlighte

    Aplikasi Mobile Penganggaran Keuangan Mahasiswa Dengan Pendekatan User Interface dan User Experience

    Get PDF
    Beragamnya aktivitas yang dijalani mahasiswa berdampak secara langsung pada tingkat kebutuhan mahasiswa. Kebutuhan tersebut meliputi berbagai macam, antara lain: keperluan perkuliahan, biaya kost, biaya transportasi, berbelanja keperluan pribadi, dan lain-lain. Pengelolaan keuangan pribadi dapat dilakukan dengan berbagai media, salah satunya adalah melalui aplikasi berbasis mobile. Penggunaan media smartphone dalam mengelola keuangan pribadi merupakan penerapan yang dirasa tepat untuk mengelola keuangan pribadi pada saat ini, hal itu dapat dilihat pada tingginya tingkat intensitas penggunaan smartphone pada kalangan mahasiswa. Pada platform berbasis mobile terdapat pendekatan yang sedikit berbeda di dalam konsep keilmuan Human Computer Interaction (HCI) yang melibatkan beberapa aspek, antara lain: business process, design guidelines, dan platform capability. Oleh karena itu diperlukan sebuah pendekatan yang dapat mengakomodasi aspek-aspek tersebut melalui konsep interaksi pengguna dengan perangkat lunak, dalam hal ini berkaitan dengan tampilan antarmuka (User Interface) dan pengalaman interaksi pengguna (User Experience). Sehingga melalui aplikasi berbasis mobile, mahasiswa dapat dengan mudah untuk melakukan pengelolaan keuangan pribadi merekaa agar terjadi penyesuaian terhadap pemasukan dan pengeluaran keuangan secara periodik selama mahasiswa menjalani masa perkuliahan

    EVALUASI KESESUAIAN LOKASI MINIMARKET MENURUT PERDA KOTA MALANG NO. 8 TAHUN 2010 MENGGUNAKAN APLIKASI SIG

    No full text
    Pertumbuhan minimarket modern semakin tak terkendali, begitu banyak minimarket baru yang dibangun setiap tahunnya disamping itu keberadaan minimarket-minimarket ini terkesan tidak tertata rapi. Imbas dari menjamurnya minimarket tersebut membuat pelaku usaha kecil seperti toko dan pasar tradisional kehilangan pendapatannya atau bahkan gulung tikar. Olah karena itu diperlukan informasi mengenai kesesuaian lokasi minimarket dimana informasi tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pemerintah setempat untuk menentukan sesuai atau tidaknya sebuah minimarket. Pada penelitian ini dibuat suatu Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk melakukan evaluasi terhadap kesesuaian lokasi minimarket. Evaluasi dilakukan terhadap minimarket-minimarket berdasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) Kota Malang No. 8 Tahun 2010. Parameter dalam penelitian ini meliputi kesesuaian terhadap RDTR, kesesuaian terhadap pasar tradisional, kesesuaian terhadap toko sekitar dan kesesuaian terhadap minimarket lainnya. Metode yang digunakan adalah scoring dimana parameter tersebut dibagi menjadi dua kelas yang menunjukan tingkat kesesuaian, yaitu untuk minimarket yang sesuai diberi skor tiga (3) dan untuk minimarket yang tidak sesuai diberi skor satu (1). Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Lowokwaru terdapat kurang lebih 82 minimarket dimana 27 minimarket pendiriannya telah sesuai berdasarkan pada Perda Kota Malang No.10 Tahun 2010 dan 55 minimarket tidak sesuai dengan Perda tersebut. Faktor utama yang paling banyak membuat minimarket-minimarket ini tidak sesuai adalah lokasi pendirian minimarket yang saling berdekatan

    Syibhul ‘Iddah bagi Laki-Laki: Studi Analisis Pendapat Wahbah Zuhaili

    Get PDF
    ‘Iddah adalah salah satu konsekuensi yang harus dijalani oleh perempuan setelah terjadinya perceraian, entah itu cerai karena talak, maupun cerai akibat kematian. Sebenarnya, pemberlakuan ‘iddah bagi perempuan setelah terjadi perceraian bukanlah syari’at murni yang ada dalam Islam. Pemberlakuan ‘iddah sudah ada sebelum datangnya agama Islam. Tetapi, penerapan ‘iddah yang bersamaan dengan ‘Ihdad sangatlah tidak manusiawi. Islam datang merubah praktek ‘iddah tersebut agar lebih adil bagi perempuan. Semakin berkembangnya zaman, peraturan ‘iddah yang hanya bagi perempuan dianggap memberiatkan dilihat dari sisi keadilan dan faktor psikologis perempuan itu sendiri sehingga ada wacana agar ‘iddah juga diterapkan kepada laki-laki. Sejatinya ‘iddah bagi laki-laki telah diperkenalkan oleh para ulama fiqih dalam literatur-literatur fiqih, walaupun hanya terbatas dalam dua keadaan. Oleh karena itu fiqih yang menjadi representasi dari hukum Islam ditinjau kembali untuk disinergikan dengan keadaan sosial masyarakat, ini sejalan dengan kaidah yang mengatakan perubahan hukum disebabkan berubahnya situasi dan kondisi. Adapun tujuan penelitian ini adalah adalah : 1) Untuk memahami pendapat para ulama fiqih tentang ‘iddah bagi laki-laki. 2) Untuk menjelaskan landasan hukum yang digunakan para ulama fiqih mengenai ‘iddah bagi laki-laki. 3) Untuk menjelaskan relevansi ‘iddah bagi laki-laki di masa kini. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah secara dokumentatif. Ada dua metode pendekatan yang penulis gunakan. Yang pertama adalah pendekatan sosio historis, yaitu sebuah proses yang meliputi pengumpulan dan penafsiran gejala sosial, peristiwa ataupun gagasan yang timbul di masa lampau yang dilihat dari sisi sosiologisnya. Yang kedua adalah pendekatan feminisme, melalui pendekatan feminisme penulis menganalisis bahwa ada beberapa praktek ritual keagamaan yang menimbulkan ketidak adilan hak antara laki-laki dan perempuan, salah satunya adalah konsep ‘iddah. Dimana praktek ‘iddah dianggap menyudutkan kaum perempuan, karena membatasi ruang gerak perempuan ketika sedang menjalani ‘iddah. Dalam menganalisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Fiqih Islam sebenarnya terdapat aturan tentang ‘iddah bagi laki-laki, walaupun hanya dalam dua kondisi, yaitu: Pertama, jika seorang laki-laki mencerai isterinya dengan talak raj’i lalu dia ingin menikah dengan perempuan yang semahram dengan isterinya, semisal saudara perempuan isteri, maka si laki-laki tidak boleh menikah dengan perempuan tersebut sampai masa ‘iddah isteri yang dicerai selesai. Kedua, jika seorang laki-laki memiliki empat isteri, lalu dia mencerai salah satu isterinya dan ingin menikah dengan perempuan yang kelima maka dia harus menunggu masa ‘iddah isteri yang dicerai selesai. Landasan hukum yang digunakan oleh para ulama adalah masalah keadilan dan karena adanya mani syar’i, yaitu adanya pembatasan seorang laki-laki untuk memiliki isteri tidak boleh lebih dari empat, dank arena dalam Islam haram mengumpulkan dua perempuan semahram dalam satu ikatan perkawinan

    TERTIARY ESL STUDENTS’ PERCEPTIONS ON THE ACQUIRED AND USED LANGUAGES ( A CASE STUDY AT UNIVERSITY LEVEL)

    No full text
    Abstract Language attitudes towards languages acquired and use in young generation is the main issue of this study,  This study aimed to answer the following questions; 1. How do tertiary ESL students perceive their language  acquisition and  use?  a. How do they rate their proficiency in each language?    b.What language(s) are dominantly used ? for what purposes?   In what settings?  c.What do they think  of  their heritage language and its maintenance? 2. What efforts have they done to maintain their heritage languages and/or  languages they acquired and use? a.What factors that motivate them to maintain their heritage languages  and/or   languages they acquired  and use?  b.What are the constraints in their efforts to maintain  the languages?   c. What strategies have they adopted in maintaning  their heritage language?. The methodology used in this study is qualitative which employs 65 students of English department at fifth semester. The result of this study, all participants have positive attitudes towards the languages they acquired and used. Most of them perceive that they have to maintain their heritage languages, and some of them have done some efforts in maintaining it. Moreover, they also have the same problems in persevere their heritage language, that the languages are rarely used. So, in conclusion the students know that they have to something in maintaining the languages they have acquired and use, however, they did less action.Key words: Heritage language, Language attitude, Language acquisition, Language use, Perception
    corecore