Institut Teknologi Nasional Malang Repository
Not a member yet
12417 research outputs found
Sort by
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) UNTUK MEMINIMALKAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA BARISTA AROMATIC MALANG
Fegi Afrilga, Program Studi Teknik Industri S-1, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang, Juli 2024. Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) Untuk Meminimalkan Keluhan Musculoskeletal Disorders Pada Pekerja Barista Aromatic Malang. Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE dan Sanny Andjar Sari, ST, MT.
Pada industri pelayanan makanan dan minuman, keluhan muskuloskeletal merupakan masalah umum yang dialami oleh pekerja, termasuk barista. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja barista di Aromatic Malang menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Nordic Body Map (NBM) untuk meminimalkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Metode RULA digunakan untuk menilai risiko postur kerja yang berpotensi menyebabkan cedera pada anggota tubuh bagian atas, sedangkan NBM digunakan untuk mengidentifikasi area tubuh yang sering mengalami keluhan nyeri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan wawancara dengan barista di Aromatic Malang. Hasil analisis menggunakan metode RULA menunjukkan bahwa sebagian besar postur kerja barista berada pada tingkat risiko sedang hingga tinggi yang memerlukan intervensi segera untuk mencegah cedera. Data NBM mengungkapkan bahwa area tubuh yang paling sering mengalami keluhan nyeri adalah punggung bawah, tangan, pergelangan tangan dan kaki.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan adanya penambahan meja kerja dan perbaikan postur kerja melalui pelatihan ergonomi dan pengaturan ulang lingkungan kerja. Dengan penambahan desain meja kerja terbukti efektif dalam mengidentifikasi dan meminimalkan risiko keluhan yang sebelumnya skor RULA barista saat menggiling biji kopi 7 (tinggi) menjadi skor RULA 3 (kecil), sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kenyamanan kerja mereka.
Kata Kunci: Postur Kerja, Rapid Upper Limb Assessment, Nordic Body Map, Musculoskeletal Disorders, Antropometri, Barista, Aromatic Malan
ANALISA PERANCANGAN ALAT DESALINASI AIR LAUT MENGGUNAKAN FILTER BATU ZEOLIT DENGAN METODE TAGUCHI
Desalinasi air laut merupakan solusi penting untuk mengatasi krisis air bersih di berbagai wilayah di seluruh dunia. Dengan meningkatnya permintaan akan air tawar yang bersih dan kemajuan teknologi, desalinasi menjadi opsi utama untuk memenuhi kebutuhan air manusia. Penelitian ini menguji penggunaan batu zeolit sebagai filter dalam proses desalinasi, dengan pengukuran nilai pH dan TDS. Batu zeolit dipilih karena kemampuannya menangkap kontaminan yang tidak diinginkan dalam air. Dalam penelitian ini menggunakan filter batu zeolite dengan 3 filter batu zeolit yang memiliki ketebalan, suhu dan holding waktu yang berbeda-beda. Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Taguchi. Selama proses pengujian ini batasannya adalah untuk mengetahui dampak filter Batu zeolit terhadap nilai TDS dan pH air juga mengetahui pengaruh variasi suhu, penahanan waktu, dan juga ketebalan filter terhadap nilai dari pH dan TDS air laut yang sudah di Desalinasi
PEMBUATAN PROTOTYPE PENGEREMAN TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU MENGGUNAKAN DUMMY LOAD RESISTOR
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menguji prototype sistem pengereman turbin pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) menggunakan dummy load resistor. PLTB memiliki potensi besar sebagai solusi dalam memenuhi kebutuhan energi listrik, terutama dalam upaya diversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dalam kondisi ekstrim, seperti badai, kecepatan angin yang tinggi dapat merusak turbin dan generator serta mengganggu sistem kelistrikan. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengereman yang efektif untuk mengendalikan kecepatan turbin dan menjaga stabilitas operasionalnya. Prototype yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan dummy load resistor sebagai komponen utama untuk membatasi jumlah tegangan yang mengalir dalam rangkaian. Pengujian dilakukan dengan kecepatan turbin yang dikendalikan pada nilai tegangan yang di hasilkan pltb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dummy load resistor efektif dalam mengalihkan tegangan berlebih dengan set point 14 volt. Pengendalian tegangan dilakukan menggunakan MOSFET sebagai kontrol tegangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem pengereman yang dirancang mampu mengurangi kecepatan putaran turbin dan menjaga kestabilan operasional PLTB. Selain itu, penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi PLTB, khususnya dalam aspek keamanan dan efisiensi operasional. Dengan demikian, penggunaan dummy load resistor sebagai sistem pengereman pada PLTB terbukti efektif dan dapat diterapkan dalam skala yang lebih besar
pPENGARUH VARIASI BRIKET DAN RUANG BAKAR KOMPOR BERBENTUK DIFFUZER DENGAN LUBANG STAGGERED TERHADAP LAJU PEMBAKARAN, KADAR ABU, EFISIENSI TERMAL, RADIASI RUANG BAKAR, WAKTU KEMAMPUAN MENAHAN PANAS TH (MAX β 80Β°)
Pemanfaatan energi yang terus meningkat mendorong perlunya pengembangan
energi terbarukan, salah satunya dengan memanfaatkan limbah batok kelapa dan
kayu sebagai bahan dasar pembuatan briket arang. Limbah ini melimpah di
Indonesia, namun belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pengganti bahan
bakar fosil. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh komposisi briket dengan tiga
variasi: 70% kayu dan 30% tempurung kelapa, 50% kayu dan 50% tempurung
kelapa, serta 30% kayu dan 70% tempurung kelapa terhadap laju pembakaran,
kadar abu, efisiensi termal, radiasi ruang bakar, dan waktu menahan panas (MAXοΏ½80Β°C). Selain itu, pengaruh desain ruang bakar berbentuk diffuser dengan lubang
staggered sebanyak 75 lubang juga dievaluasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai kalor tertinggi dihasilkan oleh briket dengan komposisi 70% kayu dan 30%
tempurung kelapa sebesar 6219,78 Kcal/kg, sedangkan nilai kalor terendah
dihasilkan oleh briket dengan komposisi 30% kayu dan 70% tempurung kelapa
sebesar 4706,86 Kcal/kg. Semakin tinggi komposisi kayu dalam briket, semakin
tinggi pula nilai kalor yang dihasilkan. Briket dengan komposisi kayu yang lebih
tinggi juga cenderung memiliki efisiensi termal yang lebih baik dan kadar abu yang
lebih rendah dibandingkan dengan briket dengan komposisi tempurung kelapa yang
lebih tinggi. Penggunaan blower meningkatkan laju pembakaran namun dapat
menurunkan efisiensi termal dan waktu menahan panas, tergantung pada jumlah
blower yang digunakan. Ruang bakar berbentuk diffuser dengan lubang staggered
terbukti lebih efisien dibandingkan dengan ruang bakar berbentuk kotak atau
segienam.
Kata kunci : Energi terbarukan, Briket arang, Limbah batok kelapa, Limbah kayu,
Komposisi briket, Laju pembakaran, Kadarabu, Efisiensi termal,
Radiasi ruang bakar, Desain ruang bakar diffuser, Lubang staggered,
Nilai kalor, Penggunaan blowe
ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DI TUBAN DENGAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS
Abstrak
Meidijas Yoedianto, Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Nasional Malang, Juni 2024, Analisis Biaya Dan Waktu Pada Proyek Pembangunan Dermaga Di Tuban Dengan Metode Earned Value Analysis, Tesis, Pembimbing: ( I ) Prof. Dr. Ir. Sutanto Hidayat, MT., ( II ) Dr. Lila Ayu Ratna Winanda, ST., MT.
Pembangunan suatu proyek harus memperhatikan biaya, mutu dan waktu pelaksanaan. Perencanaan dan pengendalian perlu dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan proyek. Kondisi proyek pembangunan dermaga di Tuban sebagai objek penelitian, mengalami keterlambatan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan hasil analisa biaya dan waktunya. Salah satu metodenya adalah Earned Value Analysis (EVA). Status proyek bisa diidentifikasi lebih awal dan akurat dengan EVA, sehingga dapat digunakan sebagai dasar perbaikan kondisi proyek dengan menghitung tiga indikator, yaitu Planned Value, Earned Value dan Actual Cost. Analisis tersebut digunakan pada penelitian ini. Prosedur penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan, merangkum dan menganalisis data. Data-data yang dibutuhkan yaitu rencana anggaran biaya, time schedule, laporan progress mingguan proyek dan biaya aktual mingguan. Pemrosesan data-data tersebut menghasilkan nilai perencanaan (PV), nilai hasil (EV) dan nilai aktual (AC). Analisis penelitian ini memperoleh hasil indeks kinerja biaya, CPI, sampai minggu ke 29 di bawah 1, berarti mengalami cost overrun, minggu ke 30 sampai minggu ke-49 di atas 1, berarti cost underrun. Minggu ke-49 bernilai 1,11. Indeks kinerja waktu, SPI, sampai dengan minggu ke-19 di atas 1, berarti mengalami percepatan, minggu ke-20 sampai ke-49 di bawah 1, berarti mengalami keterlambatan. Minggu ke-49 bernilai 0,81. Dengan total kontrak Rp. 10.403.914.724 dan CPI 1,11, maka diharapkan proyek dapat diselesaikan dengan sisa biaya sejumlah Rp. 2.047.216.930 saja. Penelitian dilakukan pada minggu ke-49, dari jadwal rencana proyek selama 54 minggu. Dengan asumsi perubahan kinerja proyek tetap, maka diharapkan proyek akan selesai dalam waktu 62 minggu, berarti memerlukan penambahan waktu selama 8 minggu dari kontrak awal.
vi
Kata kunci: CV, Earned Value Analysis, EV, PV, SV
Abstract
The construction of a project must pay attention to cost, quality, and implementation time. Good planning and control need to be done to increase the success of a project. The jetty construction project in Tuban, which served as the subject of the research, experienced delays. This research is intended to be able to provide cost and time analysis results. One of the methods is Earned Value Analysis (EVA). With EVA, issues and project status can be precisely and quickly identified, providing a basis for improving project conditions by calculating three indicators, namely Planned Value, Earned Value and Actual Cost. Those analyses were used in the expansion of the jetty in Tuban. The research procedure begins with collecting, summarizing, and analyzing the data. The data needed to determine the value of the results are the cost budget plan, time schedule, weekly project reports and weekly actual cost. Processing of these data results in planning value (PV), earned value (EV) and actual value (AC). The analysis of this study obtained the results of the cost performance index, CPI, until week 29 was below 1, meaning it experienced a cost overrun, week 30 to week 49 is above 1, meaning cost underrun.
The 49th week is worth 1.11. The time performance index, SPI, up to week 19 is above 1. meaning acceleration, week 20 to 49 is below 1, meaning delay. Week 49 is 0.81.
With a total contract of Rp. 10,403,914,724 and a CPI of 1.11, it is expected that the project can be completed with a remaining cost of Rp. 2,047,216,930 only. Research was conducted in the 49th week, out of the 54-week project plan schedule.
Assuming the change in project performance is constant, it is expected that the project will be completed in 62 weeks, meaning it takes an additional 8 weeks from the original contract.
vii
Translated with DeepL.com (free version)Keywords: CV, Earned Value Analysis, EV, PV, S
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN ALOKASI BANDWIDTH MENGGUNAKAN METODE AHP DAN SAW (STUDI KASUS: LAN KAMPUS 2 ITN MALANG)
Aktivitas pendidikan bergantung pada koneksi internet yang stabil dan berkecepatan tinggi. Semakin meningkatnya jumlah pengguna dan aktivitas online di kampus khususnya di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, membuat kebutuhan akan bandwidth juga semakin meningkat. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terdapat permasalahan yang dialami oleh administrator jaringan yaitu belum memiliki sistem untuk menentukan alokasi bandwidth yang diberikan. Dengan ini diperlukan adanya suatu sistem yang membantu dalam mengambil pilihan untuk mengalokasikan kebutuhan bandwidth berdasarkan jumlah total bandwidth dari suatu perangkat. Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, untuk menentukan keputusan untuk mengalokasikan bandwidth dapat menggunakan metode AHP dan SAW. Sehingga administator mengetahui seberapa banyak yang akan dialokasikan di setiap alternatif. Karenanya penelitian ini menghasilkan nilai konsistensi ratio yaitu -1.02 yang artinya kurang dari 0.1 dan dinyatakan konsisten sehingga dapat dijadikan bobot prioritas untuk menghitung data nilai alternatif. Berdasarkan hasil nilai total pada sistem menunjukkan bahwa untuk total lebih dari atau sama dengan 1 akan dialokasikan sebesar 10 sampai 20 MB, total antara 0.5 sampai dengan 0.99 akan dialokasikan sebesar 5 sampai 10 MB serta total kurang dari 0.5 akan dialokasikan kurang dari 5 MB. Berdasarkan hasil pengujian sistem dengan manual menunjukkan bahwa sistem berjalan dengan baik sebesar 99.99% dengan presentasi tingkat error yaitu 0.01%.
Kata kunci : Bandwidth, SPK,AHP, SA
TUGAS AKHIR STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN PADA PRODUKSI PERTANIAN BUAH NAGA DI DESA WONOREJO KECAMATAN LAWANG KABUPATEN MALANG
ABSTRAK
Desa Wonorejo yang berada di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang Merupakan salah satu Wilayah di Kecamatan Lawang yang memiliki potensi bagus dalam mengembangkan sektor pertanian, khususnya pada pertanian hortikultura. Desa Wonorejo merupakan penyumbang hasil pertanian terbesar di Kecamatan Lawang khususnya pada pertanian hortikultura. Pada Tahun 2010 hingga tahun 2015 merupakan masa kejayaan pada pertanian buah naga di Desa Wonorejo. Pada masa kejayaannya pertanian buah naga di Desa Wonorejo sukses mengembangkan usaha pertanian ini dan setiap harinya permintaan pembeli cukup tinggi, hingga pada saat itu pertanian buah naga di Desa Wonorejo mendapatkan julukan Pesantren Naga . Menurut PDRB Kecamatan Lawang, peningkatan ini belum terbilang stabil karena pada tahun 2010 β 2015 pertanian buah naga dapat menghasilkan 35 Ton/Ha dalam satu tahun dan pada tahun 2018 β 2022 hanya menghasilkan 40,5 Ton/Ha. Penelitian inI bertujuan untuk merumuskan terkait strategi pengembangan infrastruktur pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian buah naga, guna meningkatkan nilai tambah pada hasil produksi pertanian buah naga.
Kata Kunci : Pengembangan, Infrastruktur Pertanian, Pertanian Buah Naga, Proses Produks
Studi Alternatif Perencanaan Struktur Atas Jembatan Kali Kering Menggunakan Busur Rangka Baja Dengan Profil Box di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jembatan merupakan suatu konstruksi yang dibuat untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya suatu ringtangan seperti sungai, danau, lembah yang dalam dan segala penghalang lainnya. Jembatan Kali Kering terletak di Desa Umbu Langgang, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jembatan ini merupakan salah satu akses utama transportasi penghubung Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur yang membentang diatas sungai kali kering dengan bentang 100 meter dan lebar lantai kendaraan 7 meter. Dengan mempertimbangkan kondisi jembatan yang sudah lama dan meningkatnya volume lalu lintas kendaraan setiap harinya, maka perlu dicoba alternatif jembatan rangka baja dengan tipe busur rangka baja. Untuk membantu dalam menganalisa struktur jembatan, digunakan program bantu SAP2000. Adapun hasil perencanaan yang di dapat untuk gelagar memanjang digunakan profil WF 400 Γ 200 Γ 8 Γ 13, gelagar melintang WF 1000 Γ 450 Γ 16 Γ 32, gelagar induk busur BOX 400 Γ 400 Γ 19 Γ 19, gelagar memanjang induk BOX 700 Γ 700 Γ 40 Γ 40, rangka horizontal BOX 400 Γ 400 Γ 19 Γ 19, rangka vertikal BOX 400 Γ 400 Γ 19 Γ 19, rangka diagonal BOX 400 Γ 400 Γ 19 Γ 19, ikatan angin atas dan bawah L 250 Γ 250 Γ 35 Γ 35, kabel penggantung Tension Rood Macalloy dengan diameter 72 mm. Untuk perletakan jembatan didapatkan dimensi perletakan elastomer 1000 Γ 1000 Γ 239
SISTEM PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIONAL SMOOTING (STUDI KASUS : DEALER HONDA KARTIKA SARI PUTRA DINOYO)
Kartika Sari Putra merupakan dealer Honda yang menjual berbagai jenis sepeda motor Honda terbaru dengan beragam pilihan model seperti sepeda motor untuk sehari hari, sepeda motor sport, sepeda motor fashion, dan lainnya. Dealer ini mendata penjualan produknya dengan cara direkap menggunakan aplikasi Microsoft Excel sehingga membutuhkan sistem yang dapat mengelola data penjualan tersebut.Sistem yang dibuat juga bisa untuk meramalkan penjualan sepeda motor perbulanannya agar pengelolaan data penjualan sepeda motor lebih teratur dan bisa menentukan strategi penjualan yang lebih efisien kedepannya. Maka, dibuat Sistem Peramalan Penjualan Sepeda Motor menggunakan Metode Double Exponentional Smooting. Metode ini merupakan salah satu metode peramalan dalam teknik data mining. Data yang digunakan adalah data produk dan data transaksi penjualan dari bulan Januari 2022 hingga Agustus 2023 yang akan diolah untuk memprediksi penjualan satu bulan ke depan. Hasil pengujian menyatakan bahwa penggunaan metode Double Exponentional Smooting dapat menghasilkan peramalan dengan nilai rata-rata MAPE sebesar 0,0% sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil peramalan yang dilakukan termasuk dalam kategori peramalan yang sangat baik
Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Mendukung Telemetri Pengidentifikasi Mikroba Pada Air Sungai
Pembangkit listrik tenaga surya merupakan salah satu sumber energi listrik yang tidak memerlukan bahan bakar fosil karena penerapannya hanya menggunakan energi dari matahari yang menyebabkan PLTS menjadi sumber energi yang ramah lingkungan dan dapat ditempatkan Dimana saja. Karena sistem kerja nya yang dapat menghasilkan energi secara mandiri. Maka dirancanglah sebuah PLTS yang dapat memenuhi kebutuhan dari alat telemetri pengidentifikasi mikroba pada air sungai . Tujuan penelitian ini adalah merancang PLTS yang dapat bekerja secara maksimal selama 24 jam 365 hari nonstop. Oleh karena itu, sebelum perancangan PLTS dilakukanlah perhitungan guna menentukan sudut kemiringan paling efektif dari PLTS. Dengan subyek penelitian yaitu berada di kampus 2 ITN Malang. Didapatkanlah sudut kemiringan sebesar 5Λ dengan sudut azimuth 180Λ tepat menghadap utara dengan nilai rata rata radiasi sebesar 4.900958 KWh/m2/hr.. kemudian hasil perhitungan digunakan untuk menentukan besar kapasitas alat PLTS. Didapatkan, Panel surya yang di butuhkan 50Wp, Baterai 12v 20Ah dan SCC(MPPT) 10A. lalu untuk simulasi dengan software PVSyst didapatkan, PR sebesar 64 % dan untuk perhitungan riil didapatkan nilai sebesar 70%. Kemudian dalam hasil pengujian selama 3 hari dengan beban yang menyala secara terus menerus dan kondisi cuaca yang mendung, didapatkan total energi sebesar 520.88 Watt. Dan selama pengujian tersebut PLTS mampu mencukupi kebutuhan dari beban selama 3 x 24 jam