197 research outputs found

    EFEKTIVITAS PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN TIM SELEKSI PESERTA DIKLAT DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS DI KANTOR PENDIDIKAN PEGAWAI DEPPEN (PPD.PEN.) DAERAH BANDUNG

    Get PDF
    Menghadapi tuntutan pembangunan di masa depan yang berat dan komplek membutuhkan Aparatur Pemerintah yang unggul, menguasai iptek, kreatif, adaptif, inovatif dan berkepribadian. Sebagai insan yang dipercaya oleh rakyat untuk memimpin, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembangunan, Aparatur Pemerintah selayaknya membenahi diri dengan melakukan introspeksi dan reformasi berbagai sikap negatif. Aparat harus jujur melihat kenyataan yang sedang terjadi, terutama ketika melaksanakan tugas-tugas rutin yang penuh dengan rekayasa dari pihak-pihak tertentu yang kadangkala bertentangan dengan kebijakan atasan. Untuk menciptakan kesadaran akan tugas dan tanggung jawab serta mewujudkan rasa kebersamaan dalam memahami, melaksanakan suatu kebijakan diperlukan pendekatan yang berorientasi pada program pendidikan dar pelatihan. Artinya perlu beberapa modifikasi dalam kurikulum program pendidikan dan pelatihan guna mempersiapkan Aparatur yang adaptif melalui Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Pemerintah disingkat Diklat Aparatur. Berdasarkan sasaran Diklat PNS menurut PP No. 14/1994 diketahui tujuan utama antara lain (1) meningkatkan kesetiaan dan ketaatan Pegawai Negeri Sipil kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia, (2) menanamkan kesamaan pola pikir yang dinamis dan bernalar agar memiliki wawasan yang komprehensif untuk melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan, (3) memantapkan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pengembangan partisipasi masyarakat, (4) meningkatkan pengetahuan, keahlian dan atau keterampilan serta pembentukan sedini mungkin kepribadian Pegawai Negeri Sipil. Demikian urgennya pendidikan dan latihan dalam sistem pengembangan karier dan jabatan Aparatur Pemerintah, Departemen Penerangan sebagai organisasi pemerintah yang mempunyai fungsi melaksanakan tugas-tugas komunikasi pembangunan dan sosial untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang bernuansa kerakyatan, juga melaksanakan Diklat sesuai dengan aturan yang berlaku. Di Jawa Barat dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan Pegawai Deppen (PPD Pen) Daerah Bandung. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor 98/B/KEP/Menpen/ 1979, tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pendidikan Pegawai Deppen (PPD Pen) Daerah Bandung, akan tetapi ditemui gejala penyimpangan seperti seleksi yang dilakukan masih diwarnai sikap arogan, tidak jujur dan belum terbuka, sehinga prinsip "like and dislike" berkembang menjadi pola dan lain sebagainya. Dari kenyataan ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan permasalahan yang diajukan yaitu bagaimana Efektivitas Pembinaan dan Pengembangan Tim Seleksi Peserta Diklat dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegau d Negeri Sipil di Kantor Pendidikan Pegawai Departemen Penerangan (PPD. Pen) Daerah Bandung?. Problematik mengetengahkan pertanyaan pokok antara lain tentang proses perekrutan Tim Seleksi, manajemen pembinaan dan pengembangan Tim Seleksi, kualitas kinerja Tim Seleksi serta pengaruhnya terhadap penyelenggaraan Diklat secara keseluruhan. Dalam praktek operasional pembinaan dan pengembangan Tim Seleksi yang dianalisis dengan membanding teori-teori yang relevan, serta pendekatan deskriptif kualitatif maka secara umum pembinaan dan pengembangan kualitas kinerja Tim Seleksi peserta Diklat pada Diklat PPD Pen. Daerah Bandung Propinsi Jawa Barat belum efektif. Sekalipun masih banyak nilai-nilai unggul yang dijadikan sebagai upaya peningkatan kelak. Oleh karena itu direkomendasikan kepada pihak-pihak terkait agar hasil penelitian bermanfaat bila dijadikan salah satu sumber aspiratif untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam tubuh Tim Seleksi Peserta Diklat. Selanjutnya dapat juga dijadikan dasar dalam penelitian komparatif dan eksploratif di masa yang akan datang

    ANALISIS HAK WARIS ISTRI AKIBAT MURTAD PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM DAN GENDER

    Get PDF
    Perkawinan yang sering menimbulkan perdebatan adalah perkawinan beda agama. Dari perkawinan beda agama tersebut dipandang sebagai salah satu faktor penghambat dalam mendapatkan kewarisan dari orang tuanya.Rumusan masalah adalah apakah faktor dan dampak perkawinan beda agama pada suku Bali sehingga tidak mendapatkan hak waris dan bagaimanakah hak waris akibat perkawinan beda agama perspektif hukum Islam dan gender pada masyarakat suku Bali di Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti Lampung Timur. Serta bertujuan untuk mengetahui faktor dan dampak perkawinan beda agama pada suku Bali sehingga tidak mendapdan untuk mengetahui atkan hak waris hak waris akibat perkawinan beda agama perspektif hukum Islam dan gender pada masyarakat suku Bali di Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti Lampung Timur. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Risearch).. Sumber data pada penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Faktor dalam perkawinan beda agama yang terjadi Desa Mulyosari Kecamatan PasirSakti Lampung Timur yang mengakibatkan terhalangnya ahli waris untuk mendapatkan harta warisan. Akan tetapi terdapat solusi seorang ahli waris beda agama tersebut tetap memperoleh harta waris melalui wasiat wajibah. Wasiat wajibah merupakan solusi dalam hal pembagian waris kepada ahli waris beda agama dengan jumlah perolehannya tidak boleh melebihi 1/3 dari harta waris. Dari adanya solusi dalam masalah waris bagi non muslim menjadi prinsip keadilan dalam gender yang mengutamakan kerukunan keluarga, menjaga dan mempertahankan keutuhan keluarga dengan tetap saling menghargai dan menghormati

    ENHANCING STUDENTS' READING ABILITY THROUGH PEER-ASSISTED LEARNING STRATEGIES (PALS)

    Get PDF
    Abstract:This study aims to enhance the students' reading ability through Peer-Assisted Learning Strategies (PALS) in SMA Negeri 19 Makassar. This research is a Classroom Action Research (CAR), which consists of four stages: planning, implementing, observing, and reflecting. The research techniques used are pretest, post-test, and observation. The findings showed that the use of Peer-Assisted Learning Strategies was successful in improving the students' reading ability. The improvement can be seen from the mean score of the students in cycle one is 23.1, which is categorized as good, while in cycle two, it is 73.1, which is classified as very good. Seventeen students met the Minimum Completeness Criteria (MCC) in cycle one, and 22 students completed the MCC in cycle two. Therefore, this research concludes that Peer-Assisted Learning strategies improve the students' learning outcomes of reading ability in SMA Negeri 19 Makassar.Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa melalui Peer-Assisted Learning Strategies (PALS) di SMA Negeri 19 Makassar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 4 tahap; perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik penelitian ini menggunakan tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Peer-Assisted Learning Strategies berhasil meningkatkan kemampuan membaca siswa SMA Negarei 19 Makassar. Peningkatan tersebut terlihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 23,1 dengan kategori baik, dan pada siklus II sebesar 73,1 tergolong sangat baik. Tujuh belas siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada siklus satu, dan 22 siswa memenuhi KKM pada siklus dua. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa kemampuan membaca siswa meningkat melalui model pembelajaran Peer-Assisted Learning Strategies di SMA Negarei 19 Makassar

    FLOWERING AND FRUITING CYCLE OF Cinnamomum sintoc Blume IN LOWLAND FOREST OF CIREMAI MOUNTAIN NATIONAL PARK, WEST JAVA AND THE IMPLICATION FOR CONSERVATION

    Get PDF
    Cinnamomum sintoc Blume is an endangered species experiencing an ongoing decline due to overharvesting; in- and ex-situ conservation efforts are urgently needed to ensure its survival. We performed a detailed assessment of the flowering and fruiting phenology of C. sintoc in a lowland forest in West Java, Indonesia. We aimed to relate the duration of each phenological phase to environmental factors including elevation, humidity, temperature, and slope, as well as the orientation of the flowers. A total of 30 trees were sampled from three elevation ranges (500–700, 700–900, and 900–1,100 m). We found that C. sintoc requires approximately 40 days to complete flowering and an additional 82 days to produce mature fruit. The period from flower initiation to fruit ripening spans 4 months, from late July to early November. Flowers that are east-facing developed mature fruit more rapidly than those facing other directions, and the shortest flowering and fruiting phenological period was observed for east-facing flowers at 700–900 m. These results provide a baseline for studying phenological shifts in C. sintoc, and could inform seed harvesting efforts for conservation projects in the study area of Gunung Cermai National Park.    Key words: Bintangkot, declining population, Endangered species, Lauraceae, phenology &nbsp

    Efektivitas Pembelajaran Daring Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Gorontalo

    Get PDF
    This article discusses the effectiveness of online learning in the mathematics education study program at the State University of Gorontalo. It intends to describe the effectiveness of online learning in the mathematics education study program. This research uses descriptive quantitative research methods and data collection techniques by distributing questionnaires and observations. The results showed that the effectiveness of online learning in the mathematics education study program at the State University of Gorontalo was effective. The effectiveness is indicated by the results of observations that meet the effectiveness criteria. The analysis of the questionnaire obtained based on three aspects is in the fairly good category, namely the learning planning aspect with a percentage of 76.67% classified in the good enough category, and the online learning activity aspect with a percentage of 73.11% is classified in the good enough category, aspects of media and online learning facilities with a percentage of 64.83% classified in the fairly good category. This result means that online learning can be an effective learning alternative if it has a good learning plan, interesting learning activities, as well as supporting and adequate media and facilities

    Derajat Kestabilan Tegakan Karet (Havea Brasiliensis) di Kelurahan Margomulyo Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atau menghitung tingkat kestabilan dan persentase tajuk jenis tegakan karet (Havea Brasiliensis), mengetahui hubungan kestabilan dengan tinggi dan diameter dan merekomendasikan kegiatan pengaturan jarak tanaman berdasarkan hasil perhitungan tingkat kestabilan jenis tanaman tersebut.Objek yang digunakan dalam penelitian berupa tegakan karet (Havea Brasiliensis) berumur 5 tahun dengan jarak tanam 3 m x 6 m. Data primer yang diambil berupa tinggi pohon, diameter pohon dan panjang tajuk. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui kegiatan pengumpulan data atau dokumen yang ada, baik dari kepustakaan, maupun informasi yang diperoleh dari lembaga terkait dalam keperluan penelitian serta melakukan studi literatur seperti data potensi tegakan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk jarak tanam 3 m x 6 m didapatkan nilai derajat kestabilan kurang dari 100 yaitu sebesar 61,24 dimana hal ini menandakan bahwa tegakan tersebut stabil, dengan nilai persen tajuk sebesar 70,28. Hal ini kemudian memperlihatkan bahwa hubungan antara tingkat kestabilan tegakan dan parameter tinggi menunjukkan hubungan yang lebih erat dengan diameternya. Hasil penelitian juga merekomendasikan bahwa untuk mendapatkan kestabilan tegakan yang lebih baik maka dianjurkan menggunakan jarak tanam 3 m x 6 m dengan tidak melupakan kegiatan penjarangan.Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya pada tanaman karet dilakukan dengan jarak tanam 3 m x 6 m dengan harapan diperolehnya pertumbuhan yang seimbang antara pertumbuhan diameter dan tinggi tanam, pada tegakan karet tersebut perlu dilakukan pengamatan lanjut sehingga dapat diketahui batasan umur untuk dilakukan penjarangan pada jarak tanam yang berbeda pula, mengingat pengamatan tentang derajat kestabilan untuk tegakan jenis lain pada kawasan-kawasan lain belum banyak dilakukan, maka perlunya pengamatan lebih lanjut tentang hal ini, pada pengamatan tentang derajat kestabilan tegakan sebaiknya dilakukan pada umur setengah daur dan sebaiknya pada pengamatan selanjutnya penelitian-penelitian lebih menguasai dan memahami dalam menggunakan alat-alat yang digunakan dalam penelitian seperti clinometer sehingga penelitian benar-benar sempurna dan akurat

    Perilaku Ibu Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Selama Hamil dan Penggunaan Kontrasepsi Selama Menyusui

    Full text link
    Background: The 2002-2003 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) data indicated an increase up to 41% in the number of children not breastfed until two years old. Previously, according to 1997 IDHS data, there were only 34% babies who were weaning before they had reached two years. This increase was in line with the increasing number of pregnant mothers utilizing health care and hormonal contraceptives.Objective: to explore the correlation between the length of breastfeeding and the behaviors of Indonesian pregnant mothers utilizing health care and hormonal contraceptives.Methodology: Using the cohort retrospective approach, the research was conducted upon 5940 mothers, who were 15 years to 49 years old. Each had at least one under-five-years-old child. The proportional Odds Model was employed to analyze the ordinal out come of the study. The life table served to show the continuity of breastfeeding. The variables taken were the length of breastfeeding. ANC visits, contraceptive USAge, ownership assets, educational level, working status, parity, residence, prelactal liquid and milk from bottles.Findings; The probability of breastfeeding up two years old between mothers with ANC visits and without ANC visits were notdifferent. The probability of breastfeeding until two years old between mothers using non-hormonal contraception was higher compared to hormonal ones. The risk of weaning before two years in mothers using hormonal contraception was higher (1.5 times) compared to those using non-hormonal contraception.Conclusion: Factors significantly correlated with breastfeeding period were women's behaviors and characteristic as well as the family's economic status, the declining median of breastfeeding period of Indonesian mothers had strong correlation with hormonal contraceptive USAge and bottles milk

    IMPLEMENTASI KONSEP PENDIDIKAN IMAM AL GHAZALI DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL QODIRI SUKA MAKMUR KECAMATAN GUNUNG SAHILAN KABUPATEN KAMPAR

    Get PDF
    ABSTRAK Agus Ismail : IMPLEMENTASI KONSEP PENDIDIKAN IMAM AL GHAZALI DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL QODIRI SUKA MAKMUR KECAMATAN GUNUNG SAHILAN KABUPATEN KAMPAR Penelitian ini bertujuan untuk ; (1) Mengetahui Bagaimana Implementasi konsep pendidikan imam Al-Ghazali dalam Membentuk akhlak santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qodiri Suka Makmur Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar (2) Untuk mengetahui Apa Saja Strategi Kepala Sekolah dalam mewujudkan sekolah efektif di SMP Satu Apa saja faktor pendukung dan penghambat Implementasi konsep pendidikan imam Al-Ghazali dalam Membentuk akhlak santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qodiri Suka Makmur Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif, Adapun wakt u penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 -. Maret 2020 Penelitian ini berlokasi di Pondok Pesantren Hidayatul Qodiri Suka Makmur Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Informan dalam penelitian ini terdiri dari : 1 orang Kepala Sekolah, 1 orang Wakil Kepala Sekolah, 5 orang Guru dan 2 orang Tenaga Kependidikan dan 10 orang Siswa Kelas VII dan VIII .Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Konsep Pendidikan Imam Al-Ghozali Dalam Membentuk Akhlak Santri tergantung pada orang yang mendidiknya serta lingkungan yang membentuk santri tersebut. Akhlak merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengoptimalkan sumber data potensi untuk mencapai kesejahteraan hidup manusia baik didunia maupun diakhirat. berikut ini merupakan hasil wawancara untuk mengetahui Implementasi Konsep Pendidikan Imam Al-Ghozali Dalam Membentuk Akhlak Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qodiri Suka Makmur Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Kata Kunci : Konsep, Akhlak, Imam Al-Ghazal

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 13 MAKASSAR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh melalui permainan tradisional siswa kelas XII IPA 3 SMA Negeri 13 Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, pada setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 13 Makassar tahun ajaran 2019/2020, sebanyak 34 siswa dimana siswa perempuan berjumlah 22 orang dan siswa laki-laki berjumlah 12 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat digambarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran lompat jauh melalui permainan tradisional siswa kelas XII IPA 3 SMA Negeri 13 Makassar meningkat. Dapat dilihat dari hasil belajar siswa siklus I dan siklus II. Dari 34 jumlah siswa 14 siswa yang mencapai kategori tidak tuntas dengan presentase 41 % siswa yang berada pada kategori tuntas 20 siswa dengan presentase 59 %. Nilai rata-rata pada siklus I 74. Pada siklus II terdapat 2 siswa yang mencapai kategori tidak tuntas dengan presentase 6 % sedangkan 32 dengan presentase 94 % siswa yang berada pada kategori tuntas dan nilai rata-rata pada siklus II 94 . Sehinggah dapat dilihat hasil belajar siswa pada siklus I dan hasil belajar pada siklus II yang mengalami peningkatan
    • …
    corecore