Portal Jurnal Online Kopertais Wilyah IV (EKIV) - Cluster MATARAMAN
Not a member yet
    1493 research outputs found

    Transformasi Nilai Moderasi Beragama Pada Generasi Z di Organisasi IPNU IPPNU Cabang Kencong

    Get PDF
    Abstract: Generasi Z kini telah dilenakan dengan dunia maya yang sudah menjadi bagian dari kehidupannya tanpa takut batas sosial. Dengan keunikan kepribadian dan perilakunya, generasi Z perlu dibina agar bernilai positif dan tidak merugikan diri sendiri maupun lingkungannya. Berada di lingkungan yang penuh dengan keberagaman suku, agama, maupun budaya, adalah sebuah tantangan bagi generasi Z untuk menerapkan moderasi beragama. Melalui pendekatan studi kasus, bertujuan memahami transformasi nilai moderasi beragama generasi Z pada generasi Z yang tergabung dalam organisasi IPNU-IPPNU. Berdasarkan analisis data Cresswell yang diolah dari ditemukan upaya pelestarian karakteristik ajaran Nahdlatul Ulama yakni tawasuth, tasamuh, tawazun, I’tidal dan amar makruf nahi munkar serta mengembangkan eksistensi ajarannya agar keberadaan kader-kadernya mampu menjawab problematika masyarakat.Proses tranformasi nilai moderasi beragama pada generasi Z dilingkungan IPNU IPPNU Cabang Kencong berlangsung secara konstruktif melalui beberapa proses, Pertama, melalui Institusi Pendidikan di sekolah, kampus atau pesantren yang merupakan tempat di mana nilai itu bisa dibangun sejak dini. Kedua, kegiatan kepemudaan yang dilakukan untuk mempererat solidarias kebersamaan dalam bingkai perbedaan. Ketiga, Media Sosial karena media sosial menjadi salah satu fokus perhatian anak muda. Keywords: Beragama, Generasi Z, Moderasi, Transformasi   Abstract: Generation Z has now become accustomed to the virtual world which has become a part of their lives without fear of social boundaries. With their unique personalities and behavior, generation Z needs to be nurtured so that they have positive values ​​and do not harm themselves or their environment. Being in an environment full of ethnic, religious and cultural diversity, is a challenge for generation Z to implement religious moderation. Through a case study approach, it aims to understand the transformation of generation Z's religious moderation values ​​in generation Z who are members of the IPNU-IPPNU organization. Based on Cresswell's data analysis, which was processed from efforts to preserve the characteristics of Nahdlatul Ulama's teachings, namely tawasuth, tasamuh, tawazun, I'tidal and amar makruf nahi munkar, as well as developing the existence of its teachings so that its cadres are able to answer society's problems. The process of transforming the value of religious moderation in generations Z in the IPNU IPPNU Kencong Branch environment takes place constructively through several processes, First, through Educational Institutions at schools, campuses or Islamic boarding schools which are places where these values ​​can be built from an early age. Second, youth activities are carried out to strengthen solidarity within the framework of differences. Third, Social Media because social media is one of the focuses of young people's attention. Keywords: Generation Z, Moderation, Religion, Transformation.     &nbsp

    Upaya Pemanfaatan Kotoran Hewan Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi Pada Anggota Kelompok Tani Gerih Ngawi

    Get PDF
    Abstract: Incentive and massive use of chemical fertilizers has a negative impact on soil quality. Lack of attention to these problems causes environmental damage. This encourages the people of Siwalan Hamlet to reduce the use of inorganic fertilizers and switch to using organic fertilizers. Community service activities are carried out with PAR (Participatory Action Research). The Agricultural Technology Research and Assessment Installation (IPPTP) socializes and develops a technique for making organic fertilizer in the form of bokashi. Residents are enthusiastic about taking part in the training because of the double benefits of using animal waste to keep the environment clean and reduce fertilizer costs. Meanwhile, the lack of time to carry out assistance results in a lack of detailed explanations about the quality of fertilizer produced by residents, thus requiring ongoing follow-up activities.   Keywords: Bokashi, Organic Fertilizer,  Soil, Training   Abstrak: Penggunaan pupuk kimia secara insentif serta masif berakibat buruk terhadap kualitas tanah. Kurangnya perhatian terhadap permasalahan tersebut menimbulkan kerusakan lingkungan. Hal ini mendorong masyarakat Dusun Siwalan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan beralih menggunakan pupuk organik. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan PAR (Participatory Action Research). Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) mensosialisaikan dan mengembangkan salah satu teknik pembuatan pupuk organik berupa bokashi. Warga bersemangat mengikuti pelatihan karena adanya keuntungan ganda dalam memanfaatkan kotoran hewan dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi biaya pupuk. Sedangkan kurangnya waktu pelaksanaan pedampingan menyebabkan kurangnya penjelasan secara detail tentang kualitas pupuk yang dihasilkan warga sehingga memerlukan tindak lanjut kegiatan yang berkelanjutan.   Keywords: Bokashi, Pelatihan, Pupuk Organik, Tanah &nbsp

    Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Metode Tadarruj, Tikrar, dan Tadrib Ibnu Khaldun di Boarding School SMPIT Yogyakarta

    Get PDF
    Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pembelajaran bahasa arab melalui metode tadarruj, tikrar, dan tadrib Ibnu khaldun di Boarding School SMPIT Yogyakarta. Jenis penelitian yakni pendekatan Kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan Koordinasi Mushrif, Observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi pembelajaran bahasa arab melalui metode tadarruj, takrir, dan tadrib merupakan metode yang sangat efektif bagi peserta didik karena metode tersebut tidak memberatkan peserta didik melainkan peserta didik bisa lebih bisa memahami dan mengingat terhadap materi yang telah disampaikan. Metode tadarruj membantu peseta didik secara kemampuan akalnya yaitu bertahap, takrir melatih peserta didik untuk mengulang-ulang materi yang telah disampaikan baik melalui percakapan atau imla, dan metode tadrib memberi pengalaman secara praktik yang nantinya peserta didik akan terbiasa dalam mengingat dan memahami materi yang sudah pernah disampaikannya. Keywords: Pembelajaran, Bahasa Arab, Metode tadarruj, tikrar, dan tadrib Abstract: This research will reveal Arabic language learning through Ibnu Khaldun's tadarruj, takrir, and tadrib methods at the SMPIT Yogyakarta Boarding School. The type of research is a qualitative approach. Data collection techniques include interviews with Mushrif Coordination, observation and documentation, which are then analyzed by reducing data, presenting data and drawing conclusions. The research results show that internalizing Arabic language learning through the tadarruj, takrir, and tadrib methods is very effective because this method benefits students. Still, rather students can better understand and remember the material that has been presented. The tadarruj method helps students with their intellectual abilities, namely in stages. Takrir trains students to repeat material given through conversation or imla, and the tadrib method provides a practical experience so that later, students will get used to remembering and understanding the material already taught. He conveyed. Keywords: Learning, Arabic, tadarruj method, tikrar, and tadri

    Layanan bantuan hukum dalam kasus kekerasan rumah tangga pada masyarakat terdampak covid-19

    Get PDF
    Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui layanan bantuan hukum yang diberikan oleh Women Crisis Center Yayasan Harmoni Jombang sebagai suatu bantuan untuk mendapatkan solusi kasus KDRT dan kekerasan seksual yang dialami oleh sebagian besar perempuan di masa pandemi Covid-19 di wilayah kecamatan jombang kota. KDRT dan Kekerasan Seksual ini lebih sulit untuk diungkap dan ditangani pihak berwajib dibandingkan dengan kasus kekerasan terhadap perempuan yang lainnya. Adanya lembaga swadaya masyarakat seperti Women Crisis Center Yayasan Harmoni Jombang ini dapat sedikit membantu proses penyelesaian kasus dan penguatan mental korban dari KDRT dan kekerasan seksual yang terjadi dikalangan warga sekitar. Penelitian ini menjelaskan tentang pola penyelesaian konflik KDRT, faktor penyebab terjadinya KDRT dan bentuk-bentuk KDRT yang ditangani oleh Women Crisis Center Yayasan Harmoni Jombang yaitu meliputi kekerasan terhadap istri, kekerasan terhadap anak, pemerkosaan, pelecehan seksual, kekerasan dalam pacaran dan perdagangan orang. Adapun untuk menyelesaikan kasus tersebut dapat dibantu dengan advokasi layanan bantuan hukum oleh Women Crisis Center Yayasan Harmoni Jombang dalam bentuk perlindungan, pendampingan, dan pemberdayaan. Upaya layanan bantuan hukum ini memang dikhususkan dan disesuaikan untuk korban yang sedang ditangani supaya tidak terjadi trauma yang berkelanjutan pada korban KDRT dan kekerasan seksual. Kata Kunci : Layanan Bantuan Hukum, KDRT, Covid-1

    Strategi merawat fitrah anak di sekolah

    Get PDF
    Abstrak : Setiap anak terlahir membawa fitrahnya. Fitrah bawaan anak diartikan keyakinan atas nilai-nilai tauhid kepada Allah ta’ala. Termasuk di dalamnya nilai-nilai etika dan moral. Fitrah beragama merupakan keistimewaan yang diberikan oleh Alloh kepada manusia. Setiap orang tua diwajibkan Allah ta’ala untuk menjaga, merawat dan mengokohkan fitrah suci itu dalam diri anak. Bahkan, keberhasilan orang tua menjaga fitrah anak merupakan tolok ukur kesuksesannya sebagai orang tua. Fitrah suci bawaan setiap anak ibarat kertas putih bersih belum ternoda oleh tinta dengan warna apapun. Tiada berbeda antara anak-anak kaum muslimin atau yang kedua orang tuanya non muslim.  Fitrah beragama yang mencakup aspek tauhid, Syariah dan akhlak dapat diupayakan tumbuhkembangnya melalui Pendidikan. Fitrah yang terawat dengan baik akan mendorong  manusia sebagai kholifatulloh fil ard yang meyakini akan keesaan Alloh, patuh dan tunduk kepada Alloh, serta berbuat baik kepada sesama hamba Alloh. Kata Kunci : Fitrah, Anak, Merawa

    Developing the Brain towards Language Acquisition during Childhood from Age 2 to 10 a Systematic Review

    Get PDF
    The early age is often recognized as the optimal period to start the acquisition of a foreign language. The optimal period for acquiring linguistic skills is during early life. Studying another language is the most efficient means of breaking beyond the limitations of just one language and culture. Moreover, gaining exposure to a different culture allows individuals to get a much deeper comprehension. Individually possessed. Hence, language acquisition may be seen as a valuable instrument for assimilating into a new culture and community. Learning a language entails acquiring knowledge about a different culture. Adolescent learners have high levels of motivation when it comes to acquiring a second language. The immature brain has remarkable plasticity, enabling it to readily acquire novel information. They possess a strong inclination to explore and understand the world surrounding them. The earlier we begin the greater the duration available for language exposure. The brain of young learners is sometimes referred to as a malleable brain. They have the ability to acquire knowledge without conscious awareness. Adults, in reality, have minds occupied with many concerns, whereas children's minds are focused on their lessons. In this study, we will discuss several benefits of early language acquisition. Studies indicate that the optimal period to teach fresh languages to a young kid is from birth to the age of 10. This review finding explores how children may acquire language more rapidly, have improved retention, and often have near-native pronunciation. Ultimately, this research emphasizes the benefits and drawbacks of acquiring a foreign language throughout infancy

    Relevansi Nilai-Nilai Etika Politik dan Konsep Moderasi Beragama dalam Tafsir al-Qurthubi: Refleksi Menyambut Pemilu 2024

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat relevansi nilai-nilai etika politik dan konsep moderasi beragama di dalam Tafsir al-Qurthubi dalam menyambut Pemilu 2024. Hal ini terlihat dari seringnya perselisihan di antara masyarakat Indonesia mengenai masalah agama dan politik selama pemilihan umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an pada topik yang dibahas, yaitu QS. an-Nisa/4: 59, QS. al-Baqarah/2: 30, QS. al-Maidah/5:8, QS. Ali Imran/3: 159, QS. asy-Syura/42: 38, QS. al-Hujurat/49: 13, dan QS. al-Maidah/5: 2 beserta apa yang dikatakan dalam Tafsir al-Qurthubi tentang ayat-ayat tersebut. Hasil studi menyimpulkan enam poin penting tentang bagaimana moderasi beragama dapat beradaptasi dengan nilai-nilai etika politik yang berkembang. Relevansi antara nilai-nilai etika politik dan konsep moderasi beragama menurut Tafsir al-Qurthubi terletak pada 6 persamaan, yaitu Beriman dan Pengambilan Jalan Tengah (Tawassuth), Amanah dan Berkeadaban (Tahadhdhar), Keadilan dan Tegas & Lurus (I’tidal), Musyawarah (Syura), Persamaan dan Tidak Diskriminatif (Musawa), Kerja Sama dan Mendahulukan yang Prioritas (Aulawiyah).   Keywords: Etika Politik, Moderasi Beragama, Pemilu 2024.   Abstract: This research aims to see the relevance of political ethical values and the concept of religious moderation in Tafsir al-Qurthubi in welcoming the 2024 elections. This can be seen from the frequent disputes among Indonesian people regarding religious and political issues during the general elections. This research uses a descriptive qualitative method by analyzing the verses of the Al-Qur'an on the topic discussed, namely QS. an-Nisa/4: 59, QS. al-Baqarah/2: 30, QS. al-Maidah/5:8, QS. Ali Imran/3: 159, QS. ash-Shura/42: 38, QS. al-Hujurat/49: 13, and QS. al-Maidah/5: 2 along with what is said in Tafsir al-Qurthubi about these verses. The results of the study conclude six important points about how religious moderation can adapt to developing political ethical values. The relevance between political ethical values and the concept of religious moderation according to Tafsir al-Qurthubi lies in 6 similarities, namely Faith and Taking the Middle Way (Tawassuth), Trustworthiness and Civility (Tahadhdhar), Justice and Firm & Straight (I'tidal), Deliberation (Shura), equality and non-discrimination (Musawa), cooperation and prioritizing priorities (Aulawiyah). Kata Kunci: Political Ethics, Religion Moderation, 2024 Election, Tafsir al-Qurthub

    Peningkatan Pengetahuan Demam Berdarah Santri Melalui Penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah Di TPA Ash-Sholeh

    Get PDF
    Abstract:The emergence of cases of death due to dengue fever has caused anxiety and concern among residents about the high possibility of contracting dengue fever. There is a desire to immediately start real efforts to prevent this, especially in the TPA environment where there are many children who are studying the Koran. Apart from increasing students' knowledge and understanding of dengue fever prevention, this movement aims to maintain the continuity of the teaching and learning process so that it can run smoothly. Children can still learn the Al-Quran and explore the real values of living together with their environment. Service Uses the PAR method so that service members, students and the community actively make changes determined together. Dengue fever prevention outreach activities can increase students' knowledge and understanding of dengue fever material. Increased knowledge of dengue fever by 37.5%, knowledge of the characteristics of the Aedes aegypti mosquito by 48.67% and the time when mosquitoes attack humans by 31.25%. Changes in knowledge and understanding occur due to the involvement of parents in counseling activities and the use of learning multimedia so that information is more easily absorbed. The question and answer process guided by the presenter and the involvement of parents further increased the students' understanding of the material on dengue fever prevention. This encourages students' enthusiasm to use their knowledge to protect themselves and their environment from dengue fever. Furthermore, it is necessary to carry out practical activities to protect oneself and the environment at school and at home so that students can have a real impact in preventing dengue fever.   Keywords: Children, Dengue Fever, Extension Program, Santri, Knowledge,   Abstrak: Munculnya kasus kematian akibat demam berdarah menimbulkan keresahan dan kekhawatiran warga terhadap tingginya kemungkinan terjangkit demam berdarah. Terdapat keinginan untuk segera memulai upaya  nyata pencegahan tersebut, terutama di lingkungan TPA yang banyak terdapat anak-anak yang sedang belajar Al-Qur;an. Selain peningkatan pengetahuan dan pemahaman santr I terhadap pencegahan demam berdarah, gerakan ini bertujuan menjaga keberlangsungan pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga dapat berjalan lancar. Anak-anak tetap dapat belajar Al-Qura’n dan mendalami nilai-nili hidup bersama dengan lingkungannya secara nyata. Pengabdian Menggunakan metode PAR supaya pihak pengabdi, santri dan masyarakat aktif melakukan perubahan yang ditetapkan bersama. Kegiatan penyuluhan pencegahan demam berdarah  dapat meningkatkan  pengetahuan dan pemahaman santri terhadap materi penyakit demam berdarah. Peningkatan pengetahuan demam berdarah sebesar 37.5%, pengetahuan ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti 48,67%dan waktu kapan nyamuk menyerang manusia 31.25%. Perubahan pengetahuan dan pemahaman terjadi karena adanya keterlibatan orang tua dalam kegiatan penyuluhan dan penggunaan multimedia pembelajaran sehingga informasi lebih mudah diserap. Proses tanya jawab yang dipandu pemateri dan keterlibatan orang tua semakin menambah pemahaman santri terhadap materi pencegahan demam berdarah. Hal ini mendorong semangat santri untuk menggunakan pengetahuannya dalam menjaga diri dan lingkungannya dari penyakit demam berdarah. Selanjutnya diperlukan kegiatan praktik menjaga diri dan lingkungan yang dilakukan di sekolah dan di rumah sehingga santri mendapatkan dampak nyata dalam pencegahan demam berdarah.   Keywords:Anak, Demam Berdarah, Pengetahuan, Penyuluhan, Santri. &nbsp

    Implementasi manajemen keuangan inklusif bank wakaf mikro dalam mencapai sustainable development goals (SDGs) di Kediri; studi komparasi antara BWM berkah rizki lirboyo dan BWM amanah makmur sejahtera

    Get PDF
    Abstrak : Hadirnya Bank Wakaf Mikro (BWM) sebagai lembaga keuangan inklusif betujuan untuk menyediakan akses permodalan tanpa bunga, tanpa agunan, imbal hasil rendah, dengan konsep tanggung renteng dan memberikan pendampingan bagi UMK. Lembaga ini mewadahi para pelaku UMK yang mengalami kesulitan mendapatkan aksebilitas pembiayaan pada lembaga keuangan formal (tidak bankable) seperi bank syariah. BWM sejatinya merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mendorong program pembangunan berkelanjutan atau biasa dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditargetkan akan terealisasikan pada tahun 2030. Di wilayah Kediri hanya terdapat dua BWM dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda, yaitu BWM Berkah Rizqi Lirboyo Dan BWM Amanah Makmur Sejahtera. Sangat penting mengkomparasikan keduanya sebagai upaya memberikan infomasi tentang pencapaian keuangan inklusif dan tujuan SDGs di lingkup BWM khususnya di Kediri. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif deskritif. Dengan menggunakan teknik penganmbilan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi, penelitian ini bertujuan menjawab rumusan masalah yaitu: bagaimana implementasi manjemen keuangan insklusif dan capaian Sustaianable Development Goals (SDGs) pada BWM Berkah Rizqi Lirboyo dan BWM Amanah Makmur Sejahtera. Adapun temuan penelitian ini adalah pertama, implementasi manajemen keuangan insklusif kedua BWM ini memiliki kesamaan dalam hal strategi penggunaan (usage) dan dampak kesejaheteraan kepada nasabah, namun memiliki perbedaan terutama dalam strategi implementasi ketersediaan akses (acces) dan kualitas (quality). Kedua, Capaian Sustaianable Development Goals (SDGs) pada kedua BWM ini masih concern pada pilar pertama SDGs yaitu pilar pembangunan sosial yang memuat 5 upaya yaitu: menghilangkan kemiskinan,  mengindari kelaparan, mewujudkan kehidupan yang sehat dan sejahtera, mendapatkan pendidikan berkualitas, serta menjujung persamaan dan kesetaraan gender. Kata Kunci: Keuangan Inklusif, SDGs, BWM Berkah Rizqi Lirboyo, BWM Amanah Makmur Sejahter

    Analisis Tingkat Kognitif dalam Kitab Nahwu Wadhih Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom

    Get PDF
    Abstract:. Kitab an-Nahwu al-Wadhih telah menjadi sumber pembelajaran yang sangat bermanfaat dalam memahami qawaid (kaidah-kaidah) bahasa Arab di berbagai lembaga pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat kognitif yang tercermin dalam kitab tersebut dengan memanfaatkan kerangka kerja revisi taksonomi Bloom. Analisis ini bertujuan untuk meningkatkan optimalitas penggunaan kitab ini, baik oleh para guru maupun murid. Pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kepustakaan digunakan peneliti untuk mengeksplorasi aspek kognitif yang terdapat dalam buku ajar tersebut. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa tingkat kognitif yang dominan tercermin dalam penyajian materi kitab an-Nahwu al-Wadhih serta panduan mengajar bahasa arab yang ditunjukkan oleh penulis melibatkan kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, dan berkreasi (sintesis). Meskipun tingkat evaluasi tidak secara eksplisit ditemukan dalam penyajian materi, namun diakses melalui panduan mengajar yang menunjukkan peran guru dalam melakukan evaluasi terhadap tugas murid. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami lebih dalam penggunaan kitab ini dalam konteks pembelajaran bahasa Arab. Keywords: Kognitif, Kitab an-Nahwu al-Wadhih, Revisi Taksonomi Bloom. Abstract: The book "an-Nahwu al-Wadhih" has become a highly valuable learning resource for comprehending the basics of the Arabic language in a variety of educational institutions. The purpose of this study is to examine the cognitive levels represented in the book using the updated Bloom's taxonomy framework. The analysis aims to improve the best usage of this book by both teachers and students. The researcher used a qualitative descriptive technique with a library research method to investigate the cognitive features of the instructional material. The research findings suggest that the primary cognitive levels represented in the presentation of "an-Nahwu al-Wadhih" and the author's Arabic language teaching recommendations involve the capacities of remembering, understanding, applying, and generating (synthesizing). Although the evaluation level is not expressly mentioned in the instructional material, it may be accessible via teaching guidelines that outline the teacher's responsibility in evaluating student work. As a result, this study adds to a better understanding of the book's use in the context of Arabic language acquisition. Keywords: an-Nahwu al-Wadhih, Cognitive, Revised Bloom's Taxonomy

    558

    full texts

    663

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Portal Jurnal Online Kopertais Wilyah IV (EKIV) - Cluster MATARAMAN is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇