28 research outputs found

    Pengaruh Transformasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Serta Kinerja Pegawai Bpjs Kesehatan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Fokus penelitian kepada transformasi organisasi itu sendiri dan perubahan budaya organisasi sebagai konsekuensi transformasi organisasi. Pengaruh transformasi dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dan dampakmya terhadap peningkatan kinerja pegawai BPJS Kesehatan. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai BPJS Kesehatan berjumlah 483 orang. Hasil analisis data menunjukkan bahwa semua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Artinya terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel transformasi organisasi, budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai serta kinerja pegawai BPJS Kesehatan.

    Penerapan Economic Value Added (EVA) untuk mengukur kinerja keuangan di PT Jasa Marga Tbk

    Get PDF
    Penelitian ini berangkat dari permasalahan terkait penyajian kinerja keuangan yang menggunakan metode tradisional yaitu rasio-rasio keuangan. Metode pengukuran kinerja keuangan tradisional belum memperhitungkan besarnya biaya modal sendiri, sehingga metode pengukuran ini mengabaikan tingkat resiko modal sendiri, dengan tidak memperhitungkan besarnya biaya modal sendiri dalam pengukuran kinerja keuangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) Penerapan kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA pada PT Jasa Marga Tbk yang terdaftar di BEI periode 2013-2017. (2) Untuk mengetahui faktor yang mendukung penerapan Economic Value Added dalam mengukur kinerja keuangan pada PT Jasa Marga Tbk. (3) Untuk mengetahui faktor yang menghambat penerapan Economic Value Added dalam mengukur kinerja keuangan pada PT Jasa Marga Tbk. (4) Untuk mengetahui upaya untuk meminimalisir hambatan dalam penerapan Economic Value Added dalam mengukur kinerja keuangan pada PT Jasa Marga Tbk Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan desain penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik dokumentasi, riset kepustakaan, dan wawancara yang dilakukan secara langsung dengan pegawai di PT Jasa Marga Tbk. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa penerapan metode Economic Value Added (EVA) untuk mengukur kinerja keuangan di PT Jasa Marga Tbk. menyatakan bahwa (1) PT Jasa Marga Tbk mempunyai nilai positif karena >0 menunjukkan PT Jasa Marga Tbk telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan para pihak-pihak yang membutuhkan khususnya investor dan pemegang saham guna mengambil keputusan dimasa mendatang. (2) Faktor yang mendukung berasal dari Sumber daya manusia, Penciptaan nilai tambah, Kebijakan struktur modal, Pengembalian tinggi. (3) Faktor yang menghambat berasal dari Sumber pendaanan, Lingkungan Ekonomi, Keyakinan investor, Transparasi. (4) Upaya untuk meminimalisir hambatan yaitu dengan cara memaksimalkan kinerja keuangaan adalah dengan cara menjadi ETIBDA dan mendapatkan laba, menjadi perusahaan yang berdaya saing kuat untuk mempertahankan kehidupan perusahaan, mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya modal yang telah dikeluarkan, keterbukaan infomasi tentang keuangan

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MATERI PECAHAN SENILAI KELAS IV SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of the discovery learning learning model on students' understanding of mathematical concepts in fractional material worth class IV of Elementary School 47 Cakranegara. This type of research is a Pre-Experimental Design type of One Group Pretest-Posttest Design. The population in this study were all students of class IV at State Elementary School 47 Cakranegara as many as 47 students, while the sample in this study were students of class IV B as an experimental class of 23 students. The instruments used were observation sheets of learning implementation and concept understanding tests. Data analysis begins with the normality test and continues with the homogeneity test, then the hypothesis is tested with the t-test using the Paired Sample T-test. The results of data analysis show that the value of t_count>t_table is 6.310 > 1.717 and the value of Sig. (2-tailed) 0.00 < 0.05. This shows that students' understanding of mathematical concepts using the discovery learning learning model is better than before using the discovery learning learning model, meaning that the discovery learning learning model influences students' understanding of mathematical concepts

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MATERI PECAHAN SENILAI KELAS IV SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of the discovery learning learning model on students' understanding of mathematical concepts in fractional material worth class IV of Elementary School 47 Cakranegara. This type of research is a Pre-Experimental Design type of One Group Pretest-Posttest Design. The population in this study were all students of class IV at State Elementary School 47 Cakranegara as many as 47 students, while the sample in this study were students of class IV B as an experimental class of 23 students. The instruments used were observation sheets of learning implementation and concept understanding tests. Data analysis begins with the normality test and continues with the homogeneity test, then the hypothesis is tested with the t-test using the Paired Sample T-test. The results of data analysis show that the value of t_count>t_table is 6.310 > 1.717 and the value of Sig. (2-tailed) 0.00 < 0.05. This shows that students' understanding of mathematical concepts using the discovery learning learning model is better than before using the discovery learning learning model, meaning that the discovery learning learning model influences students' understanding of mathematical concepts

    Penggunaan Daun Gamal (Gliricidia sepium) dan Sengon (Falcataria moluccana) pada Proses Percepatan Pematangan Buah Pisang Ambon Putih

    Get PDF
    Pemeraman merupakan cara untuk mempercepat serta menyeragamkan kematangan buah pisang ambon putih. Salah satu cara untuk pemeraman buah pisang yaitu pemeraman dengan menggunakan daun tanaman. Jenis tanaman yang daunnya biasa digunakan dalam pemeraman adalah daun gamal dan daun sengon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan buah pisang ambon putih yang diperam tanpa daun, daun gamal, dan daun sengon. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan analisis deskriptif. Perlakuan pada penelitian ini adalah proses pemeraman tanpa daun, pemeraman dengan daun sengon, serta pemeraman dengan daun gamal, masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Bobot daun tanaman yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 30% dari bobot buah yang diperam. Parameter yang diamati pada proses pemeraman ini adalah kadar air, Total Padatan Terlarut, kekerasan, laju respirasi, warna, serta susut bobot. Perlakuan terbaik adalah buah pisang yang diperam dengan menggunakan daun sengon. Nilai terbaik yang dihasilkan pada perlakuan daun sengon ini diantaranya adalah nilai Total Padatan Terlarut (TPT) tertinggi berkisar 4,00-24,83% Brix, nilai kekerasan (bioyield point dan flesh firmness) terendah yang terjadi pada pangkal buah masing-masing bernilai 2522,06±1427,08 kg dan 868,62±517,90 kg, serta warna (nilai lightness) tertinggi yang terjadi pada pangkal buah dengan nilai 71,57

    Evaluasi Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Double Dosis (Jam Ke 2 Dan Ke 8) Terhadap Kualitas Berahi Pada Sapi Persilangan Ongole

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi tingkat keberhasilan IB double dosis terhadap kualitas berahi pada selang waktu IB jam ke 2 dan jam ke 8 pada sapi Peranakan Ongole. Penelitian dilaksanakan di Desa Senggreng, Kabupaten Malang pada Juli-Oktober 2020. Materi yang digunakan sapi betina persilangan Ongole Crossbred sebanyak 25 ekor yang dipilih secara purposive. Semen yang digunakan adalah semen beku dari Limousine jantan produksi Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu dengan memilih sapi sesuai kriteria dan memiliki kualitas berahi yang baik. Hasil penelitian menunjukkan persentase lendir servik (ada, basah, banyak) NRR1 84,62%, NRR2 76,92%, CR 53,85% dan PR 76,92%. Persentase warna vulva merah yaitu NRR1 90%, NRR2 80%, CR 55,56% dan PR 80%. Persentase suhu >38oC NRR1 93,33%, NRR2 86,67%, CR 53,33% dan PR 66,67%. Indikator pH 8 menunjukkan persentase NRR1 92,86%, NRR2 92,86%, CR 57,14% dan PR 64,29%

    TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN DOUBLE DOSIS PADA SAPI PERSILANGAN ONGOLE DENGAN KUALITAS BERAHI YANG BERBEDA

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan inseminasi buatan double dosis pada jam ke-8 dan jam ke-16 pada sapi Persilangan Ongole dengan kualitas berahi yang berbeda. Materi dalam penelitian ini menggunakan 25 ekor sapi betina Persilangan Ongole yang dipilih secara purposive. Metode dalam penelitian ini adalah observasi langsung di lapang, dengan menyeleksi sapi betina dengan kriteria BCS >3, umur >1,5 tahun dan telah melahirkan. Penelitian ini menggunakan semen beku pejantan Limousin yang diproduksi oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang. Hasil penelitian menujukkan persentase karakteristik yaitu Non Return Rate (NRR-1, NRR-2) masing-masing 92,31% dan 58,33%, Conception Rate (CR) 38,46% dan 25%, Pregnancy Rate (PR) 53,85% dan 50%. Suhu Vagina 37,0-37,9ÂșC dan >38,0ÂșC NRR-1, NRR-2 masing-masing 77,78% dan 57,14%, CR 14,28% dan 33,33%, PR 42,86% dan 55,56%. Lendir servik (ada, basah, sedikit) dan (ada, basah, banyak) NRR-1, NRR-2 masing-masing 89,47% dan 16,67%, CR 31,58% dan 16,67%, PR 47,37% dan 66,67%. Lendir Servik pH 7 dan pH 8 NRR-1, NRR-2 masing-masing 77,78% dan 68,75%, CR 11,11% dan 37,50%, PR 44,44% dan 56,25%. Nilai HD 21-30 dan 31-40 NRR-1, NRR-2 masing-masing 50% dan 82,35%, CR 12,50% dan 35,29%, PR 50% dan 52,94%. Kesimpulan penelitian ini bahwa karakteristik warna vulva merah, suhu vagina >38ÂșC, karakteristik lendir (ada, basah, banyak), lendir servik pH 8 dan nilai HD 31-40, memberikan persentase kebuntingan yang lebih tinggi

    Potential of Small-Scale Business Development and Sociocultural of Beef Cattle Farm at Pamekasan Regency: Case Study at Madura Island

    Get PDF
    Most of beef cattle farmers in Indonesia are dominated by small-scale farmer with ownership of three heads per household, homever the existence of small-scal farmer is expected to contribute to the development of the livestock sectore as whole. The interview was conducted with the total respondent at 30 beef cattle farmers at Larangan Dalam and Panaguan Village, Larangan Sub-District, Pamekasan Regency. The majority of the respondents' age range is 46-50 years old, with male breeders dominating, namely 76.67%, with the most educational qualifications being elementary school, namely 46.67%. The age and education level significantly affect the adoption rate of new technology. The objectives of raising livestock include fattening, breeding, and savings. In summary, the socio-culture was acted as important support in small-scale business development. The correlation between each socio-culture with new adaptation was a help to increase productivity in the future.

    Karakter Motilitas Spermatozoa Hasil Sexing pada Sapi Peranakan Ongole dengan Volume Awal yang Berbeda

    Get PDF
    ABSTRAK. Sexing spermatozoa bertujuan untuk mengatur jenis kelamin sesuai harapan. Salah satu metode sexing adalah dengan menggunakan Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai parameter motilitas menggunakan Computer-assisted Sperm Analysis dan proporsi spermatozoa X dan Y menggunakan metode Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll dengan volume awal yang berbeda. Penelitian dilakukan di Loka Penelitian Sapi Potong Grati, Pasuruan, pada bulan Januari sampai Maret 2020. Materi yang digunakan adalah Semen Sapi Peranakan Ongole berumur ±5 tahun dan bobot badan ±700 kg sebanyak 3 ekor, motilitas masa ≄ 2+ dan motilitas individu ≄ 70%. Metode yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan volume saat sexing yaitu P1= 1 ml, P2= 1,5 ml dan P3= 2 ml dengan ulangan 11 kali. Ulangan juga berfungsi sebagai kelompok (block). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan sexing dan pendinginan hingga 5oC persentase motilitas adalah P1:71,02+10,08 %; P2: 79,63+8,65 % dan P3: 83,38+6,67 %, sedangkan motilitas progresif pada P1: 47,68+8,71%; P2: 59,61+7,26 % dan P3: 62,21+6,74%. Curvilinear Velocity (VCL) pada P1: 50,9±7,73 ”m/s, P2: 55,2±5,03 ”m/s dan P3: 53,2±5,97%. Straight-line Velocity (VSL) pada P1: 20,8±8,19 ”m/s; P2: 21,6±6,02 ”m/s; P3: 22,1±5,77 ”m/s, sedangkan Average Path Velocity (VAP) pada P1: 30,2±7,82 ”m/s; P2: 32,5±6,14 ”m/s dan P3 : 31,5±6,18 ”m/s. Linearity (LIN) pada P1: 40,2±12,26%;P2: 39,1±10,31%;P3: 39,8±7,25%. Straightness (STR) pada P1: 67,2±11,20%; P2: 65,7±10,06%;P3: 67,2±7,92% sedangkan Wobble (WOB) pada P1: 59±9,49%; P2: 58,8±8,63% dan P3: 59,1±7,74%. Kesimpulan dari penelitian adalah motilitas dan motilitas progresif spermatozoa pada sampel dengan volume awal 2 ml lebih baik dibandingkan dengan sampel dengan volume awal 1 ml dan 1,5 ml. (Characteristics of Sexing Spermatozoa Motility in Ongole Cattle with Different Initial Volume) ABSTRACT. Sperm sexing is a technique of sorting a specific type of sperm cell to fertilize the egg cell. One of the sexing methods that can be used for spermatozoa sexing is percoll gradient density centrifugation. This research aims to find out various motility parameters using Computer-assisted Sperm Analysis and the proportion of spermatozoa X and Y using density gradient centrifugation method percoll with different initial volume. The study was conducted at Grati Beef Cattle Research Station, Pasuruan, from January to March 2020. Materials of the study were Semen of 3 Filial Ongole Cattles, aged ± 5 years, with ± 700 kg body weight, mass motility ≄ 2+, and individual motility ≄ 70%. The method used was experimental using a Randomized Group Design with 3 treatment volume when sexing i.e. T0= 1 ml, T1= 1.5 ml dan T2= 2 ml with repetition 11 times. The repetition also functions as groups (blocks). The results showed that after sexing and cooling up to 5oC, the percentage of motility is T0:71.02+10.08 %; T1: 79.63+8,65 % and T2: 83.38+6.67 %. Progressive motility on T0: 47.68+8.71%; T1: 59.61+7.26 % and T2: 62.21+6.74%. Curvilinear Velocity (VCL) on T0: 50.9±7.73 ”m/s, T1: 55.2±5.03 ”m/s and T2: 53.2±5.97%. Straight-line Velocity (VSL) on T0: 20.8±8.19 ”m/s; T1: 21.6±6.02 ”m/s; T2: 22.1±5.77 ”m/s. The Average Path Velocity (VAP) on T0: 30.2±7.82 ”m/s; T1: 32.5±6.14 ”m/s and T2 : 31.5±6.18 ”m/s. Linearity (LIN) on T0: 40.2±12.26%; T1: 39.1±10.31%;T2: 39.8±7.25%. Straightness (STR) on T0: 67.2±11.20%; T1: 65.7±10.06%; T2: 67.2±7.92%. Wobble (WOB) on T0: 59±9.49%; T1: 58.8±8.63% and T2: 59.1±7.74%. The conclusion of the study is the motility and progressive motility of spermatozoa in samples with an initial volume of 2 ml is better than samples with an initial volume of 1 ml and 1.5 ml

    Effect of Body Condition Score Limousine Crossbred Cow on Cattle Oestrus Response Synchronized using PGF2α Single Dose

    Get PDF
    One  of  the  strategies  to  increase  the  cattle  population  in  Indonesia  is  the  AI (Artificial   Insemination)  method.  The  AI program's  improvement  of   reproductive efficiency can use the oestrus synchronization method. The purpose of this study was to evaluate   the   effect   of   body   weight   and   body   condition   score   on   the   oestrus synchronization  response with  the brand  "lutelyse."  This  research  was  conducted  in  Senggreng  Village,  Sumberpucung  District,  Malang Regency,  This  research  method uses experimental field experiments  with a sampling technique of purposive sampling. This study took a sample of 21, aged 1,5 –5 years, synchronized with PGF2α as much as  5  ml,  which  was  then  carried  out  by  observing  oestrus  behavior  for  24  hours after synchronization.  The  results  showed  that,  the  percentage  of  oestrus in  cows  with body condition  score  (BCS) 4,  which  is  76.92%,  is  lower  than  cows  with  BCS  5,  which  is 100%.  For  the synchronization  distance  with  the  onset  of  oestrus  in  BCS  4  cattle, namely 3802.92 ± 1007.80 (minutes) and BCS 5, namely 4081 ± 884.91 (minutes) with  the results of the conception rate of BCS 4 cattle of 38.46% and BCS 5 of 50%. Based on the results of the study, it was concluded that BCS 5 has a higher success pregnancy rate than BCS 4
    corecore