16 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTIES

    Get PDF
    Dalam tahap perencanaan dan perancangan sistem informasi seharusnya lebih mempertimbangkan faktor perilaku manusia. Kalau peran teknologinya saja yang diperhatikan, maka akan muncul permasalahan dari faktor manusia tersebut seperti timbulnya ketidakpuasan dalam pekerjaan, yang tentu saja akan sangat merugikan organisasi tersebut. Permasalahan yang terjadi di PT. Lotus Indah Textile Industries adalah kurang akuratnya perencanaan produksi antara target volume produksi dengan realisasi volume produksi yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah produksi setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya pelatihan karyawan atas sistem standar yang telah ditentukan oleh perusahaan akibat dari kurangnya dukungan manajemen puncak, pemakai sistem yang minim dan kulitas sistem informasi yang dihasilkan kurang relevan dan tepat waktu. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah menguji secara empiris adanya dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai dan kemampuan teknik personal sistem informasi berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi. Variabel penelitian yang digunakan adalah dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal sistem informasi dan kinerja sistem informasi akuntansi sebagai variabel terikat. Sampel yang diambil berjumlah 30 responden dengan teknik pengambilan sample sampling jenuh. Untuk menjawab perumusan masalah, tujuan dan hipotesis,analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linier terutama uji t dapat menjawab hipotesis yaitu variabel yang tidak terbukti berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah dukungan manajemen puncak dan partisipasi pemakai, sedangkan variabel yang terbukti berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah kemampuan teknik personal sistem informasi. Keywords : Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal sistem Informasi, Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

    PERBEDAAN DIAMETER KOLONI JAMUR Aspergillus fumigatus PADA MEDIA Sabouraud Dextrose Agar (SDA) DAN Malt Extract Agar (MEA)

    Get PDF
    Latar Belakang : Jamur merupakan salah satu penyebab penyakit infeksi di dunia. Jamur Aspergillus fumigatus merupakan penyebab infeksi pada manusia terbanyak dimana > 90% menyebabkan invasif dan non-invasif aspergillosis. Diagnosis atau identifikasi suatu jamur dapat dilakukan dengan pemeriksaan kultur biakan yang dilakukan dalam suatu media. Penelitian bidang Mikrobiologi sering terkendala pada media dengan harga yang mahal dan susah didapatkan. Jamur yang berbeda juga tidak akan memberikan reaksi pertumbuhan yang sama pada media pertumbuhan yang sama digunakan. Tujuan Penelitian : Mengetahui perbedaan diameter koloni jamur Aspergillus fumigatus pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan Malt Extract Agar (MEA). Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur Aspergillus fumigatus sedangkan objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah media MEA (Malt Extract Agar) dan media SDA (Sabouraud Dextrose Agar). Hasil Penelitian : Rerata diameter koloni jamur Aspergillus fumigatus pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) adalah sebesar 23,35 sedangkan rerata diameter koloni jamur Aspergillus fumigatus pada media Malt Extract Agar (MEA) sebesar 21,39. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan diameter koloni jamur Aspergillus fumigatus pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan Malt Extract Agar (MEA). Kesimpulan : Tidak ada perbedaan diameter koloni jamur Aspergillus fumigatus yang signifikan pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan Malt Extract Agar (MEA) Kata Kunci : Perbedaan diameter, Aspergillus fumigatus, SDA, ME

    HUBUNGAN SUSU FORMULA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PASIEN DIARE AKUT (FREKUENSI DIARE) DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA A. YANI

    Get PDF
    Upaya penanganan diare baik secara medis maupun melalui perubahan tingkah laku sudah sering dilakukan, namun upaya tersebut belum memberikan hasil yang menggembirakan, sehingga sering ditemukan bayi dibawa ke layanan kesehatan dalam keadaan agak parah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan susu formula dengan tingkat kesembuhan pasien diare akut (frekuensi diare) di Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebesar 38 orang . besar sampel sebesar 35 responden menggunakan simple random sampling. Variabel independen penelitian ini adalah pemberian susu formula bebas laktosa dan variabel dependen adalah tingkat kesembuhan diare ditinjau dari frekuensi diare. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan, nilai kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden sebagian besar (62,9%) susu yang diberikan kepada anak bebas laktosa sebagian besar (62,9%) kategori sembuh ditinjau dari frekuensi diare. Hasil uji statistik didapatkan nilai ρ = 0.000 menunjukkan ada pengaruh susu formula terhadap tingkat kesembuhan ditinjau dari frekuensi diare pasien dengan diare akut diruang Madinah Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya. Pemberian susu formula bebas laktosa dapat mempersingkat lama diare dan meningkatkan kadar serum natrium pada diare rotavirus. Bagi perawat yang bertugas diperlukan ketelitian dan kesesuaian dalam pengelolaan diare akut dengan pemberian susu formula bebas laktosa

    ANALISIS KUALITAS AIR AKIBAT PENAMBANGAN EMAS DI SUNGAI MANUHING KABUPATEN GUNUNG MAS

    Get PDF
    Penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kualitas fisika dan kimia air di Sungai Manuhing serta untuk mengetahui jumlah penambang emas disepanjang Sungai Manuhing. Metode penelitian ini dilakukan dengan observasi kelapangan serta pengukuranparameter fisika dan kimia dilakukan secara insitu dan eksitu. Lokasi stasiun penelitian berada di 3 desa yaitu, stasiun 1 berada diDesa Tehang Kecamatan Manuhing Raya, stasiun 2 berada di Desa Tumbang Talaken Kecamatan Manuhing dan stasiun 3 beradadi Desa Takaras Kecamatan Manuhing. Hasil penelitian parameter fisika Sungai Manuhing menunjukkan suhu air Sungai Manuhing berkisar antara 26-28 °C, kecerahan air Sungai Manuhing berkisar antara 9,5-78 cm, kedalaman sungai manuhing berkisar antara 1,6-2,8 m, kecepatan arus Sungai Manuhing berkisar antara 0,17-0,42 m/det, total suspended solids (TSS) air Sungai Manuhing berkisar antara 4-167 mg/L, total dissolved solids (TDS) air Sungai Manuhing berkisar antara 12-24 mg/L, nilai kekeruhan sungai manuhing berkisar antara 6,28-122 NTU. Sedangkan hasil penelitian parameter kimia sungai manuhing nilai derajat keasaman (pH) berkisar antara 5,2-6,1, nilai oksigen terlarut (DO) berkisar antara 3,7-6,6 mg/L dan hasil kandungan merkuri (Hg) di Sungai Manuhing <0,075 µg/L. Berdasarkan hasil penelitian beberapa parameter fisika dan kimia seperti Kecerahan, Total Suspended Solids (TSS), Kekeruhan, Derajat Keasaman (pH) tidak sesuai baku mutu air yang ditetapkan oleh PP No.22 Tahun 2021 kelas III tetapi hanya di beberapa stasiun yang tidak sesuai dengan baku mutu sedangkan beberapa parameter fisika dan kimia seperti Suhu, Kedalaman, Kecepatan Arus, Total Disolved Solids (TDS) dan Oksigen Terlarut (DO) telah memenuhi baku mutu air tersebut, termasuk Merkuri (Hg). Namun secara umum kualitas perairan Sungai Manuhing masih memungkinkan untuk mendukung kehidupan organisme perairan

    PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA TAHUN 2007-2014 ( Studi Empiris di Eks-Karisidenan Madiun)

    Get PDF
    Dana yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat tidak dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah sebagai dana untuk pembangunan daerahnya, melainkan digunakan untuk belanja daerah yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK), berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi (PE) di Eks-Karisidenan Madiun. Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Sampel yang diperoleh adalah 5 Kabupaten dan 1 Kota se Eks-Karisidenan Madiun yang menggunakan data dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) daerah se-Eks Karesidenan Madiun dan Badan Pusat Statisitik (BPS) dengan periode selama 8 tahun yaitu tahun 2007-2014, sehingga jumlah sampel sebanyak 48 data. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda dan regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi, sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Secara simultan, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pertumbuhan Ekonomi

    JENIS DAN KELIMPAHAN ZOOPLANKTON YANG BERENANG BEBAS DAN TERLEPAS DARI PERAKARAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes), KIAMBANG(Salvinia natans) DAN APU-APU (Pistia stratiotes) DI ZONA INTERRHIZONE

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengamati kelimpahan jenis zooplankton yang terdapat di bawah eceng gondok (Eichornia crassipes), apu-apu (Pistia stratiotes) dan kiambang (Salvinia natans) serta untuk mengetahui hubungan zooplankton dengan beberapa parameter lingkungan. Penelitian ini dilakukan di kolam Peat Techno Park Universitas Palangka Raya terhadap 3 jenis tutupan spesies tumbuhan air dengan 4 kali pengambilan sampel. Kelimpahan zooplankton dihitung dengan menggunakan rumus kelimpahan. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan dan teridentifikasinya 3 kelompok zooplankton yaitu Rotifera, Copepoda dan Cladocera yang terdiri dari 6 genera seperti Trichocerca sp., Anuraeopsis sp., Brachionus sp., dan Bosmina sp. Disebutkan juga Cyclopoid dan Nauplli dari copepoda. Di antara 3 spesies makrofita terapung, spesies zooplankton lebih disukai dibandingkan eceng gondok, dengan jumlah mencapai 792 ind/l. Parameter kualitas air yang diukur adalah DO berkisar (berkisar antara 3,3 mg/l hingga 3,6 mg/l), pH (berkisar antara 7,65 hingga 7,96), dan suhu air (berkisar antara 24,75oC hingga 25,25oC). Zona di bawah tumbuhan air merupakan habitat yang sangat penting untuk reproduksi dan tempat berkembang biaknya zooplankton

    Risk Factors of Hypoxemia in Children With Pneumonia

    Get PDF
    Objective To evaluate the risk factors of hypoxemia in children with pneumonia. Methods A retrospective study was conducted for children aged 2 months until 5 years old with pneumonia who were hospitalized from 2015 to 2016 at Dr. Soetomo Hospital. We evaluated comorbidities as risk factors of hypoxemia in children with pneumonia. Hypoxemia was defined as the arterial partial pressure of oxygen below 80 mmHg recorded from arterial blood gas analysis. We used the chi-square test and logistic regression presented as adjusted odds ratio (OR) and 95% confidence interval (95% CI), two tail test with p<0.05. Result One hundred and ninety-six children with pneumonia enrolled in this study, with 62.2 % were male and 75.5% aged 2-12 months old. Hypoxemia was mostly found in children between 2 until 12 months old (OR 2.012, 95% CI 1.000 to 4.046, p=0.048). Univariate analysis revealed sex and almost all comorbidities (malnutrition, down syndrome, neurological disorder, encephalitis, HIV infection, and congenital heart disease) were not risking factors of hypoxemia in children with pneumonia. Logistic regression revealed anemia and severity of pneumonia based on WHO criteria as a risk factor of hypoxemia. Anemia occurred in 89.3% with hypoxemia (adjusted OR 4.984, 95% CI 2.239 to 11.097, p<0.001). Hypoxemia occurred in 93.9% of children with severe pneumonia (the OR 6.313, 95% CI 1.418 to 28.106, p=0.016). Conclusion Anemia and severity of pneumonia were risk factors of hypoxemia in children with pneumonia, aged 2 months until 5 years old

    Strategi bisnis media mengangkat kearifan lokal melalui program acara Indonesia Bagus

    Get PDF
    Saat ini banyak menampilkan tayangan program acara yang berkonten kearifan lokal. Hal tersebut tentu saja sangat menarik untuk dijadikan sebagai strategi bisnis oleh beberapa media saat ini. Salah satunya yaitu program acara Indonesia Bagus Net Tv yang sejak awal tayangannya murni tentang kearifan lokal budaya Indonesia. Rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana strategi bisnis NET TV dalam mengangkat kearifan lokal melalui program acara Indonesia Bagus. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan dianalisis menggunakan teori Ekonomi Media. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa : (1) program acara Indonesia Bagus merupakan program unggulan sejak awal berdirinya stasiun televisi Net Tv (2) program acara Indonesia Bagus memilih konten kearifan lokal mengikuti tren media sampai saat ini (3) strategi bisnis yang dijalankan Indonesia Bagus yaitu selalu mempertahankan konten lokal dengan dikemas dalam beberapa segmen yang berkualitas dan mendidik (4) ekonomi media yang dijalankan oleh program acara Indonesia yaitu memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi konten dan mendistribusikannya kepada khalayak untuk memenuhi beragam permintaan akan kebutuhan informasi. Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam kajian keilmuan komunikasi khususnya dalam pembahasan tentang bisnis media dalam suatu program acara. Strategi bisnis yang dijalankan oleh program acara Indonesia Bagus mengenai konten kearifan lokal akan membawa dampak besar dalam dunia pendidikan di Indonesia, masyarakat akan mendapat wawasan luas tentang budaya Indonesia melalui tayangan tersebut

    Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Posyandu Lansia Sukorame Kota Kediri

    Get PDF
    Lansia Yang Mengalami Hipertensi Semakin Meningkat Dan Jumlah Lansia Hipertensi Adalah Yang Paling Besar Dibandingkan Dengan Usia Lainya. Penelitian Mengenai Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Diperlukan Untuk Dapat Dilakukan Tindakan Pencagahan Dan Penanganan. Banyak Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi Pada Usia Lanjut Dari Faktor Risiko Yang Dapat Dimodifikasi Seperti Stres, Obesitas, Nutrisi Serta Gaya Hidup. Beberapa Penelitian Faktor Risiko Hipertensi Menunjukan Bahwa Ada Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Genetik, Kebiasaan Merokok, Makanan Tinggi Garam, Serta Konsumsi Lemak Jenuh, Kebiasaan Olahraga, Status Gizi Serta Istirahat Dengan Kejadian Hipertensi. Salah Satu Faktor Yang Dapat Menyebabkan Perubahan Tekanan Darah Adalah Kualitas Tidur. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi. Rancangan Penelitian Ini Menggunakan Analitik Korelasional Dengan Pendekatan Cross Sectional. Teknik Pengambilan Data Dilakukan Secara Random Sampling Dengan Jumlah Responden 49 Lansia. Instrument Yang Digunakan Sebagai Pengumpul Data Adalah Kuesioner Pitsburgh Sleep Quality Index (Psqi) Untuk Mengukur Kualitas Tidur Dan Tensimeter Anneroid Untuk Mengukur Tekanan Darah. Dari Hasil Pengolahan Data Mengunakan Uji Statistik Rank Spearman Pada Spss For Windows 16 Menunjukan Adanya Hubungan Kualitas Tidur Dan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Dengan Nilai Probabilitas &lt; 0,05 Yakni 0,000 Dengan Hubungan Yang Signifikan, R Sebesar 0,635 Termasuk Dalam Kategori Kuat Dengan Arah Korelasi Yang Positif. Korelasi Positif Artinya Semakin Baik Kualitas Tidur Akan Menyebabkan Semakin Baik Tekanan Darahnya. Kesimpulan Dari Penelitian Ini Adalah Adanya Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Posyandu Lansia Sukorame Kota Kediri. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya Adalah Pengambilan Data Sebaiknya Tidak Diikuti Dengan Kegiatan Posyandu Lainnya, Perlu Dilakukan Penelitian Analisis Multivariate Untuk Melihat Faktor Yang Lebih Dominan, Peneliti Selanjutnya Dapat Melakukan Penelitian Pada Lansia Pedesaan. Saran Untuk Puskesmas Adalah Meningkatkan Kinerja Perawat Komunitas Dan Kader Khususnya Untuk Edukasi Kualitas Tidur

    PENGAKUAN TANDA TANGAN PADA SUATU DOKUMEN ELEKTRONIK DI DALAM PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERDATA DI INDONESIA

    Get PDF
    This research uses the juridical-normative approach, which is a research of secondary data. The research results show that there are some opinion disagreements concerning the authentication power of a signature power of a signature on an electronic document in the legal authentication according yo the civil procedural code in Indonesia among the judge at the Court of First Instance of Palembang, 2 (two( subjects conducting e-commerce (stating that the signed electronic document with electronic signature has the equal authentication power to the authentic certificate composed by an authorizednoffcer after the legalization of Act Number 11 Year 2008 concerning Electronic Information and Transaction), and the notary (stating that the electronic document signed with the electronic signature has only private authentication power because it does not fulfill the requirements of an authentic certificate, in which, it is not composed before an authorized officer). The dispute resolution due to the violation of agreement may be conducted by using a court institution or an institution outside of court. Generally, the subjects of electronic transactions use the institution outside of court. Generally, the subjects of electronic transactions use the institution outside of court because it is quick in its resolution and the fee is reasonable. The use of an electronic signature on an electronic document may guarantee the security of an electronic information message, using public network, because the electronic is created based on the asymmetric cryptography technology. From the research, there are some opinion disagreements concerning the authentication power of electronic documents signed with electronic signatures, used as prof in the court. The government should immediately legalized the Government Ordinance concerning Electronic Signature and Government Ordinance concerning Electronic Signature and Government Ordinance concerning Electronic Certificatiob, thus, there will be a through legal regulation of the Act Number 11 Year 2008. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan pendapat mengenai daya pembuktian tanda tangan pada suatu dokumen elektronik di dalam pembuktian hukum acara perdata di Indonesia antara hakim Pengadilan Negeri Palembang, dua (2) orang pelaku e-commerce (berpendapat dokumen elektronik yang telah ditandatangani dengan tanda tangan elektronik, mempunyai daya pembuktian yang sama dengan akta otentik yang dibuat oleh pejabat yang berwenang, setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, sedangkan para notaris (berpendapat dokumen elektronik yang ditandatangani dengan tanda tangan elektronik, hanya mempunyai kekuatan pembuktian dibawahtangan, karena tidak memenuhi syarat sebagai akta otentik, yaitu tidak menghadap kepada pejabat yang berwenang), dan penyelesaian sengketa akibat tidak terpenuhinya prestasi dari perjanjian dapat diselesaikan dengan menggunakan lembaga pengadilan atau lembaga diluar pengadilan, para pelaku transaksi elektronik pada umumnya menggunakan lembaga diluar pengadilan karena cepat penyelesaiannya dan biayanya lebih murah. Penggunaan tanda tangan elektronik pada suatu dokumen elektronik, dapat menjamin keamanan suatu pesan informasi elektronik, yang menggunakan jaringan publik, karena tanda tangan elektronik dibuat berdasarkan teknologi kriptografi asimetris. Dari penelitian, terdapat perbedaan pendapat mengenai kekuatan pembuktian dokumen elektronik, yang ditandatangani dengan tanda tangan elektronik yang digunakan sebagai alat bukti dipersidangan. Pemerintah hendaknya segera mengesahkan Peraturan Pemerintah mengenai Tanda Tangan Elektronik dan Peraturan Pemerintah mengenai Sertifikasi Elektronik, sehingga ada aturan hukum lebih lanjut dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
    corecore