144 research outputs found
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PADA KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
ABSTRACT
DIAN NOVITA SARI. The Influence of Job Satisfaction amd Motivation to Performance of Employees at PT Angkasa Pura II (Persero). Study Program of Economic Education, Concentration of Office Administration Education, Department of Economic and Administration, Faculty of Economic, Universitas Negeri Jakarta, July 2011.
This research conducted to determine the Influence of Job Satisfaction amd Motivation to Performance of Employees at PT Angkasa Pura II (Persero).This research used survey methods with the correlational approach and secondary data (performance) and primary data (job satisfaction and motivation). The sampling technique that used in this research is proportional random sampling technique with 114 respondents as sample. Data account which used is SPSS
17.0. From the results of F test, found that job satisfaction and motivation simultaneously influence to performance seen from F count (60,332) > F (3,078). Then partially, job satisfaction has t count (8,428)> t (2,27). That means that job satisfaction has a significant positive effect to performance. Motivation has t (4,670) > t tabel tabel (2,27). It means that motivation has significant positive effect to performance. Beside that, the result of R 2 equal to 0,521 that means job satisfaction and motivation explained performance equal to 52% and 48% explained with another variable that not include to this research
ANALISIS PENGARUH POSITIONING BY ATTRIBUTE DAN POSITIONING BY BENEFITS TERHADAP BRAND IMAGE KONSUMEN PRODUK INDOMIE
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah ada pengaruh
yang positif positioning by attribute terhadap brand image konsumen produk
indomie? 2) Apakah ada pengaruh yang positif positioning by benefits terhadap
brand image konsumen produk indomie? 3) Apakah ada pengaruh yang positif
positioning by attribute dan positioning by benefits secara bersama-sama terhadap
brand image konsumen produk indomie? 4) Manakah diantara positioning by
attribute dan positioning by benefits yang berpengaruh lebih besar terhadap brand
image konsumen produk indomie?
Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen indomie yang
tinggal di Surakarta. Sampel penelitian sebanyak 100 responden dengan teknik
random sampling, artinya semua individu anggota populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Metode analisis data yang
digunakan adalah regresi berganda, uji t, uji F dan R2.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: terdapat
pengaruh yang positif positioning by attribute dan positioning by benefits terhadap
brand image konsumen produk indomie. Hal ini didukung oleh: a) koefisien
regresi positioning by attribute dan positioning by benefits sebesar 0,420 dan
0,328 b) uji t positioning by attribute dan positioning by benefits yang
menyatakan thitung > ttabel (6,231 dan 4,113 > 1,987) atau signifikan pada 0,000.
Berdasarkan uji F terbukti bahwa secara bersama-sama variabel positioning by
attribute dan positioning by benefits berpengaruh positif, hal ini didukung dari
hasil uji F yang menyatakan Fhitung > Ftabel (88,967 > 3,94) atau signifikan pada
0,000. Berdasarkan uji determinasi didapat nilai koefisien determinasi sebesar
0,647 berarti bahwa 64,7% variasi variabel brand image konsumen dapat
dijelaskan oleh variabel positioning by attribute (x1) dan positioning by benefits
(x2), sedangkan 35,3% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak masuk
dalam model penelitian
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONRNBERBASIS PERFORMANCE ASSESSMENT SISWA PADA MATERI RNTRIGONOMETRI DI KELAS X SMA NEGERI 2 BANDA ACEH RNTAHUN AJARAN 2013/2014
ABSTRAKKata Kunci: perfomance assessment, problem based instruction, trigonometriHasil pembelajaran tidak hanya diukur dari hasil tes tertulis tetapi adanya suatu penilaian terhadap performance assessment siswa pada proses belajar mengajar sehingga terjadi pemaknaan tersendiri terhadap suatu bidang ilmu. Penyebab kurang bermakna sebuah pembelajaran pada diri siswa karena proses pembelajaran selalu dimulai dari posisi pilihan guru dan tidak pernah dimulai dari prior knowledge siswa, pembelajaran tersebut telah memposisikan guru sebagai sosok yang dominan pada proses pembelajaran dan siswa relatif pasif sehingga interaksi belajar mengajar lebih berpusat pada guru (teacher centered). Proses tersebut mengakibatkan kinerja siswa pada pembelajaran kurang terukur. Karena itu, peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana performance assessment siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada materi trigonometri di kelas X SMA Negeri 2 Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimentaldengan design one shot case study. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini melibatkan kelas X IPA 1 SMA Negeri 2 Banda Aceh yang terdiri dari 31 siswa. Data penelitian ini dikumpulkan dari performance assessment task yang meliputi tiga penilaian yaitu penilaian afektif tertuju pada penilaian sikap, penilaian psikomotorik tertuju pada tugas kinerja kelompok dan proyek selanjutnya penilaian kognitif tertuju pada tes tertulis. Data tersebut diolah secara deskriptif dengan menghitung persentase dan rata-rata. Hasil analisis didapat penilaian sikap terjadi peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II dimana pencapaian rata-rata pada penilaian sikap pertemuan I mencapai nilai 85,55 selanjutnya penilaian sikap pada pertemuan II mencapai nilai 90,91 dimana penilaian sikap siswa pada kedua pertemuantersebut berada pada kategori baik. Selanjutnya, pencapaian terhadap tugas kinerja kelompok berada pada kategori baik dengan nilai 83,33. Pada kegiatan proyek menghitung tinggi benda, juga berada pada kategori baik dengan nilai 85,5. Hasil tes tertulis memperoleh nilai 80,15 pada kategori baik. Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa penerapan model PBI pada materi trigonometri dikatakan cukup efektif untuk mengukur performance assesment siswa
IMPLEMENTATION OF CONTROL POLICY OF DIPHTHERIA OUTBREAK AND OUTBREAK RESPONSE IMMUNIZATION (ORI) IN KOTA DEPOK, 2017
ABSTRACTDiphtheria is a contributor to an outbreak (KLB) for some regions in Indonesia, included West Java Province. Diphtheria cases had increased through 2015 - 2016, the cases increased from 59 cases to 153 cases. Depok City became one of the contributors of diphtheria cases that have fluctuating incidents. Disease trends have decreased in 2013-2015 but then increased in 2016 to 8 cases. This study discusses policy implementation, viewed from policy sources, resource arrangements, the characteristics of implementing agencies, bureaucratic structures, communications, the influence of dispositions and socio-economic and political circumstances in control of Diphtheria Outbreak and Outbreak Response Immunization (ORI) in Depok City in 2017. This type of research is qualitative research with descriptive design, through in-depth interviews and document review. The results showed that the limited resources, especially human resources, the lack of cross-sectoral concern and social environment factors, including the rejection of some community for vaccination, became a challenge in controlling the Diphtheria Outbreak and Outbreak Response Immunization (ORI) in Depok City. It is expected that policy implementers can commit to working together, and taking into the influential factors in policy implementation, as well as government support in providing halal and safe vaccines and research on bioterrorism can also be done as solving cases of diphtheria fluctuating annually. ABSTRAKDifteri menjadi penyumbang kejadian luar biasa (KLB) bagi sebagian wilayah di Indonesia, tidak terkecuali wilayah Provinsi Jawa Barat. Kejadian difteri pada tahun 2015 dan 2016 terekam naik, yakni meningkat dari 59 kasus menjadi 153 kasus. Kota Depok menjadi salah satu penyumbang kasus yang memiliki angka kejadian yang fluktuatif. Tren penyakit sempat menurun pada 2013-2015, namun kemudian naik pada tahun 2016 menjadi 8 kasus. Penelitian ini membahas tentang implementasi kebijakan, dilihat dari sumber kebijakan, pengaturan sumber daya, karakteristik instansi pelaksana, struktur birokrasi, komunikasi, pengaruh disposisi dan keadaan sosial-ekonomi dan politik dalam pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri dan Outbreak Response Immunization (ORI) di Kota Depok tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif, melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terbatasnya sumber daya terutama SDM, kurangnya kepedulian lintas sektor dan faktor lingkungan sosial, yakni adanya penolakan dari masyarakat untuk vaksinasi, menjadi tantangan dalam pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri dan Outbreak Response Immunization (ORI) di Kota Depok. Diharapkan, kepada implementor kebijakan dapat berkomitmen untuk bekerja sama dengan baik, dan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam implementasi kebijakan, serta dukungan pemerintah dalam menyediakan vaksin yang halal dan aman serta penelitian mengenai bioterorisme juga dapat dilakukan sebagai pemecahan kasus difteri yang fluktuatif setiap tahunnya
Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan Kelancaran Produksi ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang
Angka kematian dan masalah kekurangan gizi pada bayi dan balita dapat dicegah melalui pemberian ASI. Namun, produksi ASI yang tidak lancar menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan pemberian ASI. WHO dan UNICEF merekomendasikan agar dilakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu satu jam setelah kelahiran. Isapan bayi pada puting susu ibu akan merangsang hormon prolaktin untuk menstimulasi produksi ASI dan hormon oksitosin untuk merangsang pengeluaran ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan inisiasi menyusu dini dengan kelancaran produksi ASI di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang.
Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang pada bulan Desember 2022. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan sebanyak 202 orang dan sampel penelitian sebanyak 68 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah uji statistik chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukkan 51,5% ibu melaksanakan inisiasi menyusu dini dan 52,9% ibu dengan kelancaran produksi ASI. Ibu yang tidak melaksanakan inisiasi menyusu dini didapatkan 66,7% dengan produksi ASI tidak lancar. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan p-value = 0,004 (p < 0,05) artinya terdapat hubungan bermakna antara inisiasi menyusu dini dengan kelancaran produksi ASI.
Disarankan kepada tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang untuk meningkatkan edukasi dan memotivasi ibu hamil dalam mempersiapkan laktasi agar produksi ASI lancar dengan melakukan inisiasi menyusu dini melalui kunjungan ANC, kelas ibu hamil, dan posyandu
PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK JAHE (Zingiber officianale, Roxb) TERHADAP KARAKTERISTIK MINUMAN HERBAL DAUN PETAI CINA (Leucaena glauca, L)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk jahe terhadap karakteristik minuman herbal daun petai cina. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu ; perlakuan A (minuman herbal tanpa bubuk jahe), B ( bubuk daun petai cina : bubuk jahe = 97% : 3%), C (bubuk daun petai cina : bubuk jahe = 94% : 9%), D (bubuk daun petai cina : bubuk jahe = 91% : 9%), dan E (bubuk daun petai cina : bubuk jahe = 88% : 12 %). Pengamatan yang dilakukan yaitu uji kadar air, uji kadar abu, uji aktivitas antioksidan, uji total polifenol, uji kadar tanin, uji total padatan terlarut dan uji organoleptik (warna, aroma, rasa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bubuk jahe pada minuman herbal daun petai cina berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan, total polifenol, total padatan terlarut dan uji organoleptik (warna, aroma, rasa), namun berpengaruh tidak nyata pada kadar air dan kadar abu. Berdasarkan uji organoleptik produk minuman herbal yang terbaik adalah perlakuan B, yaitu bubuk daun petai cina : bubuk jahe = 97% : 3% dengan nilai kesukaan panellis terhadap warna = 3,90, aroma = 3,95 dan rasa = 3,50. Hasil analisis kimia pada minuman herbal perlakuan B yaitu ; kadar air 6,70%, kadar abu 5,43%, aktivitas antioksidan 79,04%, total polifenol 1105,3 mgGAE/g, dan total padatan terlarut 1,660brix. Hasil analisis kadar tanin dari produk terbaik yaitu perlakuan B adalah 2,30%.
Kata kunci-minuman herbal, bubuk jahe, daun petai cin
Pengaruh Tax Planning, Sales Growth, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan
Penelitian bertujuan untuk uji pengaruh Tax Planning, Sales Growth, Leverage, dan Likuiditas pada nilai perusahaan. Obyek pada riset ini merupakan perusahaan bidang property and real estate yang tercantum pada Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020.
Jenis riset adalah riset kuantitatif mempergunakan perusahaan property dan real estate yang tercantum pada BEI tahun 2017-2020. Penetapan sampel dalam riset ini mempergunakan metode purposive sampling dengan total sampel yang di peroleh sejumlah 56 data. Pengolahan Data dalam riset ini dilaksanakan dengan mempergunakan SPSS versi 26.
Dengan hasil pengujian parsial memberikan informasi bahwa variabel sales growth dan likuiditas mempengaruhi signifikan pada nilai perusahaan, sementara tax planning dan leverage tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Dan hasil pengujian simultan memberikan informasi bahwa semua variabel tersebut mempengaruhi signifikan pada nilai perusahaan
PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PASAR BERDASARKAN STATUS INTERLOCKING DIRECTORATE
This study aims to prove there are differences in financial performance and market
performance based on the status of Interlocking Directorate. The financial performance is
measured by using a proxy Return on Assets (ROA), as well as the market performance is
measured by using a proxy Price to Book Value (PBV) and Tobin’s Q. Interlocking
Directorate is a situation where a person occupying the position of director and
commissioners on two or more companies or become representatives of two or more
companies have joined the board of directors or commissioners of the company. The
population of this research is all public companies listed on the Indonesian Stock Exchange
in the period 2011-2014, which has been published by www.idx.co.id. Data were analyzed
using purposive sampling. Collecting data using the company's financial performance,
financial statements and annual reports.
This study also reaffirms Interlocking Directorate status to a public company in the
Indonesia Stock Exchange. In a previous study by Ahmar et. al, 2015 with a sample of public
companies in 2000-2010 has provided evidence that 47.5% of the public company in
Indonesia which interlock status. The average of the scores Interlock during 10 years of
observation was 0.41 (41%), which states that the board of directors of public companies
have interlock status. Results of different test using Mann-Whitney sample t-test showed that
there is no significant difference in financial performance based on the Return On Assets and
there are no significant differences in the performance of the market is based on Price to
Book Value and Tobin’s Q public corporations that use Interlocking Direcetorate and public
company do not use Interlocking Directorate in the observation period 2011-2014. It
concluded that the refusal on the Hypothesis 1, 2 and 3.
Keywords : Interlocking Directorate, Financial Performance, Market Performance, Return
On Asset, Price to Book Value, Tobin’s
- …