168 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN DI PT. ICSM INDONESIA

    Get PDF
    Dewi Wulansari, The Relationship Between Communication With Job Statisfaction at PT.ICSM Indonesia. Study Program Of Commerce Education, Department Of Economics and Administration, Faculty Of Economics, State University Of Jakarta.2015. This study aims to determine the relationship between Communication with Job Statisfaction on employees at at PT.ICSM Indonesia. This research was conducted for three months starting from March to Mei 2015. The method used is survey method through correlational approach. The population is employees PT.ICSM Indonesia. Where as the possible populations who employees of Admin & Sales, consultants,KAM (Key Account Management) and Project at PT.ICSM Indonesia, amounting to 36 people. The sampling technique is samples are taken in proporsion with simple random sampling of 32 samples. The instrument used to obtain data on variable X Communication and variable Y Job Statisfaction was measured using a Likert scale. The data analysis technique starts by looking for a simple regression equation and the regression equation Ŷ = 30,74 + 0,458 X, while the test requirements of the analysis are the estimated regression error normality test Y on X with L obtained liliefors test count (0.079) F table (4.17) which states that the regression is very significant and regressions that produce linearity test F count (0,65) <F table (5,76) which indicates that the model uses linear regression. Correlation coefficient hypothesis tests conducted using the formula r xy Product Moment yield of 0.605, this means the relationship between two variables is strong. Tests of significance with t count equal to 4,17 and t table value of 1,70. Because t count> t table, from the above study, the researcher can conclude that there is a significant relationship between the Communication with Job Statisfaction on employees PT. ICSM Indonesia. Test determination coefficient KD of 36,65% yield This means that the variation of variable Y influenced by variable X amounted to 36,65%. So it is concluded that there are positive and significant relationship between the Communication in Job Statisfaction

    PROGRAM BUILDING LEARNING POWER DALAM MENGUPAYAKAN MUTU SEKOLAHDI SMP NEGERI 1 SIDOARJO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan 1) pelaksanaan pembangunan kapasitas belajar dalam pembelajaran 2) nilai-nilai yang diterapkan dan 3) komitmen guru dalam pelaksanaan program Building Learning Power. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi non partisipan, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Kemudian pengecekan keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pembangunan kapasitas belajar siswa dalam pembelajaran yang berhubungan erat dengan interaksi yang dilakukan antara guru dan siswa serta strategi yang digunakan, 2) nilai-nilai karakter yang diterapkan yakni Devout, Resilence, Reciprocity, Reflectiveness, dan Resourcefulness, 3) Komitmen guru bisa dilihat ketika guru memberikan perhatian kepada siswa dan saat guru menyampaikan pelaporan hasil prestasi siswa kepada walimurid. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan secara rutin untuk mengembangkan kemampuan guru dalam membantu para siswa untuk meningkatkan kapasitas belajarnya sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa yang secara otomatis akan menghasilkan mutu sekolah yang diharapkan.Kata kunci : program building learning power, mutu sekolah, kapasitas belajar, nilai, komitmen gur

    PENGGUNAAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS BRAILLE PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan terhadap dua orang peserta didik tunanetra kelas V SDLB dan kelas VII SMPLB di SLB Negeri A Kota Bandung. Kedua peserta didik tersebut mengalami hambatan dalam kemampuan menulis Braille yang meliputi penulisan ejaan kata, penggunaan spasi dalam kalimat, penggunaan tanda baca di akhir kalimat, dan kecepatan menulis. Kemampuan menulis Braille merupakan bekal bagi peserta didik tunanetra untuk mencapai tahapan pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan, karena di dalam kurikulum pembelajaran selalu terdapat kompetensi yang mengharuskan peserta didik untuk menguasai kemampuan menulis. Oleh sebab itu, perlu diberikan intervensi terhadap peserta didik yang mengalami masalah tersebut, salah satunya melalui penggunaan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode SAS dapat meningkatkan kemampuan menulis Braille pada peserta didik tunanetra. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Single Subject Research (SSR) disain A-B-A. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tulis pada baseline-1 (A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-2). Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu terjadinya peningkatan kemampuan menulis Braille pada kedua subjek berdasarkan mean level masing-masing subjek. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode SAS dapat meningkatkan kemampuan menulis Braille pada peserta didik tunanetra kelas V dan kelas VII di SLB Negeri A Kota Bandung. Peneliti merekomendasikan kepada pendidik untuk menjadikan cara tersebut sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam menulis Braille pada peserta didik tunanetra, tentunya dengan menyesuaikan kondisi dan karakteristik peserta didik.;--- The research conducts to two visual impaired students. They are study at SDLB fifth grade and SMPLB seventh grade in SLB Negeri A Bandung city. Both of the students have problems in writing Braille which comprehend spelling words, using spaces in sentences, using punctuation at the end of sentences, and the speed of writing. The ability of writing Braille is a provision for students with visual impairment to achieve the stage of learning at every level of education, because in the curriculum there is always a competency that requires students to master it. Therefore, interventions should be given to students who having problems, one of them through the use of Struktural Analitik Sintetik (SAS) method. The purpose of the research is to determine whether the use of SAS method can improve the ability of writing Braille on the visually impaired students. The research method used is an experimental method with Single Subject Research (SSR) A-B-A design. The data collection is done by written test at the baseline-1 (A-1), intervention (B), and baseline-2 (A-2). The results obtained from this research is the increased ability to write in Braille on both of subjects based on the mean level of each subject. According to the research and analysis of the overall data, it can be concluded that the use of SAS method can improve the abilitiy of writing Braille in visually impaired students fifth grade and seventh grade in SLB Negeri A Bandung city. Researcher recommends to educators to make the method as one of the alternatives that can be used to overcome the problems of writing Braille in visually impaired students, of course by adjusting the conditions and characteristics of students

    GAMBARAN KETEPATAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI POLI KIA RS. ISLAM SURABAYA

    Get PDF
    Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin <11 gr%, untuk mencegah anemia pemberian tablet Fe sudah di lakukan tetapi banyak ibu hamil yang masih mengalami anemia. Efektifitas Fe dipengaruhi oleh ketepatan Fe, pada data pendahuluan di dapatkan dari 5 orang ibu hamil diantaranya 2 ibu mengkonsumsi Fe secara tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketepatan konsumsi tablet fe pada ibu hamil trimester II dan III di Poli KIA RS Islam Surabaya. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dengan populasi ibu hamil trimester II dan III sebesar 44 dan sampel sebesar 36 responden secara simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di Poli KIA RS Islam Surabaya. Variabel dalam penelitian ini adalah ketepatan konsumsi tablet Fe data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner dan di analisa dengan secara deskriptif frekuensi dengan menggunakan peresentase. Pada hasil penelitian yang didapatkan bahwa dari 36 responden hampir setengahnya 14 (38,9%) tidak tepat dalam mengkonsumsi tablet Fe. Simpulan dari penelitian ini adalah konsumsi tablet Fe pada ibu hamil trimester II dan III sebagian besar tidak tepat, maka dari itu upaya yang dilakukan bidan yaitu dengan memberikan KIE tentang manfaat Fe dan cara yang benar dalam konsumsi Fe

    Examining the Effect of Stakeholder Expectations and Environmental Performance on Environmental Disclosure

    Get PDF
    Abstract: This study aims to examine the effect of stakeholder expectations and environmental performance on environmental disclosures. Stakeholder expectation is characterized by the influence exerted by internal, external and intermediary stakeholder on environmental disclosure. Environmental performance is proxied by group-level direct and indirect energy consumption and greenhouse gas emissions. Meanwhile, the environmental disclosure is proxied by a disclosure score of environmental information available on firms' environmental or sustainability reports. The sample comprised of European firms extracted from the FTSEurofirst 300 Index Constituents during 2007-2011. The results suggest that neither stakeholder expectations nor environmental performance is related to or associated with environmental disclosure.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekspektasi pemangku kepentingan dan kinerja lingkungan pada pengungkapan lingkungan. Harapan pemangku kepentingan dicirikan oleh pengaruh yang diberikan oleh pemangku kepentingan internal, eksternal dan perantara pada pengungkapan lingkungan. Kinerja lingkungan diproksikan dengan konsumsi energi langsung dan tidak langsung tingkat grup dan emisi gas rumah kaca. Sementara itu, pengungkapan lingkungan diproksi dengan skor pengungkapan informasi lingkungan yang tersedia pada laporan lingkungan atau keberlanjutan perusahaan. Sampel terdiri dari perusahaan-perusahaan Eropa yang diekstraksi dari FTSEurofirst 300 Index Constituents selama 2007-2011. Hasilnya menunjukkan bahwa baik harapan pemangku kepentingan maupun kinerja lingkungan terkait atau terkait dengan pengungkapan lingkungan

    Persoalan-Persoalan Kontemporer dalam Ilmu Hukum

    Get PDF
    Through science, we generate new knowledge and discovery, become inspired as we coax nature to reveal her myriad secrets and expand our understanding of the physical and living world. Since the beginning of human civilization, science and technology have progressed in a continuous process. As we know, Science is essentially an attempt to help human solve the problem. Increasingly interdisciplinary science is driving many changes. Some disciplines are becoming irrevocably intertwined. Progress in one field of science makes possible progress in seemingly disparate fields, and increasingly the most exciting research problems involve multidisciplinary collaborations, require the use of large-scale research facilities, and use advanced information technology. In the 21st century, legal studies offer equal promise for improving human welfare. The advances that we have made and will be making, especially in understanding human behavior and its very deep origins, will be translated into interventions of diverse sorts that will have a much bigger impact in terms of improving human welfare. Keywords : Science, Legal Studies, 21st Century

    Peran Notaris Dalam Pembuatan Akta Badan Hukum Perkumpulan Nelayan

    Get PDF
    AbstrakIndonesia merupakan negara maritim dengan hasil kelautan yang menjadi cirikhas. Menjadi urgensi bagi Nelayan untuk berkumpul demi mempermudahpekerjaannya. Perkumpulan nelayan membutuhkan kepastian hukum. Notaris disisi lain berperan penting dalam memberikan kepastian hukum kepadamasyarakat yang berkaitan dengan akta autentik. Penelitian ini bertujuan untuk:(1) mengetahui peran notaris dalam pembuatan akta badan hukum perkumpulannelayan, (2) mekanisme pembuatan akta badan hukum perkumpulan nelayanoleh notaris, dan (3) akibat hukum terhadap perkumpulan nelayan yang telahmemiliki akta badan hukum dari notaris. Penulis menggunakan Yuridis Empirissebagai metode penelitian dengan data primer maupun sekunder. Sumber datayang digunakan Penulis melalui studi observasi, wawancara, dan studi pustaka,serta menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis data.Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1) Notarismemiliki peran sebagai penghubung antara Perkumpulan Nelayan danKementerian Hukum dan HAM untuk melegalisasi akta autentik badan hukumPerkumpulan Nelayan, (2) mekanisme pembuatan akta badan hukumPerkumpulan Nelayan diatur pada Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata CaraPengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan PerubahanAnggaran Dasar Perkumpulan, (3) akibat Hukum yang didapatkan adalahberlakunya hak dan kewajiban sesuai aturan bagi Perkumpulan Nelayanmaupun anggotanya.Kata Kunci: Peran Notaris, Akta Badan Hukum, Perkumpulan Nelaya

    Kontrol Optimal Model Penyebaran Penyakit Tuberkulosis dengan Bang-Bang Control dan Singular Control

    Get PDF
    Tuberkulosis merupakan salah satu dari sepuluh penyebab kematian terbesar di dunia. Model SE1IE2R adalah model matematika yang menggambarkan dinamika penyebaran penyakit tuberkulosis yang dibagi menjadi lima kelompok individu yaitu kelompok individu rentan (susceptible), kelompok individu laten (exposed), kelompok individu terinfeksi (infected), kelompok individu laten persisten (persistent exposed) dan kelompok individu sembuh (recovered). Model matematika ini dapat digunakan untuk menganalisis penyebaran penyakit dan mengontrol suatu penyakit menular. Dalam mengontrol suatu penyakit menular dapat ditambahkan suatu pengontrol yang selanjutnya akan dicari bentuk kontrol optimalnya menggunakan bang-bang control dan singular control, sedangkan untuk menganalisis penyebaran penyakit tuberkulosis dapat digunakan nilai dari angka reproduksi dasar. Dengan menambahkan kontrol pengobatan dapat menurunkan individu terinfeksi dan individu laten persisten, sedangkan penambahan kontrol pola hidup sehat dapat menurunkan individu rentan. Penambahan kontrol mengakibatkan nilai angka reproduksi dasar menjadi lebih kecil dibandingkan dengan tanpa kontrol, sehingga lebih efektif dalam menurunkan epidemik penyakit tuberkulosis

    Pengaruh Imbangan Jantan Betina Dan Umur Induk Terhadap Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

    Get PDF
    Burung puyuh merupakan ternak unggas yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan produksinya karena potensial dalam memenuhi kebutuhan protein hewani dari telur yang dihasilkan. Burung puyuh mempunyai kelebihan utama yaitu memiliki produktivitas tinggi. Data Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun 2014 produksi telur burung puyuh di Indonesia dari rentang tahun 2011-2014 masing - masing mencapai 8,2 ton, 15,8 ton, 18,9 ton, dan 19,1 ton. Keberhasilan dalam budidaya ternak ditentukan tiga hal yaitu bibit, pakan, dan manejemen. Upaya mendapatkan bibit puyuh yang unggul dilakukan melalui perkawinan. Pemilihan bibit unggul berkaitan dengan tingkat produksi dan kualitas penetasan burung puyuh. Perkawinan burung puyuh erat kaitannya dengan penggunaan imbangan jantan betina dan umur induk. Penelitian dilaksanakan di peternakan burung puyuh milik Bapak Syamsul Hadi di Dusun Bunder, Desa viii Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang dan dilanjutkan dengan penetasan yang dilakukan di penetasan milik Bapak Arifin di Jalan Trunujoyo no. 110 RT 03 RW 10, Dusun Rejoso, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada Bulan Oktober sampai Desember 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh penggunaan imbangan jantan betina, umur induk dan interaksi keduanya terhadap fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas burung puyuh. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan acuan dan informasi kepada masyarakat terutama peternak burung puyuh serta meningkatkan kajian mengenai penggunaan imbangan jantan betina dan umur induk yang mampu menghasilkan persentase fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas burung puyuh yang tinggi. Materi penelitian terdiri dari 24 ekor burung puyuh jantan umur 50 hari (KK 4,9%), 60 ekor burung puyuh betina umur 42-91 hari (KK 6,95%), dan 60 ekor burung puyuh betina umur 92-141 hari (KK 7,36%). Pakan yang digunakan yaitu merk PT. Japfa Comfeed bentuk fine crumble. Metode penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial (2x3). Faktor yang pertama adalah imbangan jantan betina (1:3, 1:5, dan 1:7) dan faktor kedua umur induk (42-91 hari dan 92-141 hari ) dengan pengulangan sebanyak 4 kali. Variabel yang diukur adalah fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas. Koleksi telur dilakukan pada hari ke-15 sampai hari ke-21 setelah perlakuan. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT) bila terdapat perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan imbangan jantan betina memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,10) terhadap fertilitas dan daya tetas, sedangkan ix pada bobot tetas tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,50). Fertilitas imbangan jantan betina tertinggi pada 1:3 sebesar 91,01±2,55% dan terendah 1:7 (A3) sebesar 78,15±3,87. Daya tetas imbangan jantan betina tertinggi pada 1:3 (86,09±3,80%) dan terendah 1:7 sebesar 73,82±2,78%. Nilai bobot tetas yang dihasilkan pada kisaran 7,94-8,22 g. Penggunaan umur induk memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,50) terhadap fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas. Fertilitas berada pada kisaran 84,61-85,49%, daya tetas berada pada kisaran 79,84-81,73%, dan bobot tetas pada kisaran 8,06-8,17 g. Interaksi antara imbangan jantan betina dan umur induk memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,50) terhadap fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas. Interaksi terbaik dengan fertilitas tertinggi sebesar 91,76±1,31% dengan penggunaan imbangan jantan betina 1:3 dengan umur induk 42-91 hari. Daya tetas dan bobot tetas terbaik pada imbangan jantan betina 1:3 dengan umur induk 92-141 hari sebesar 87,55±3,47% dan 8,26±0,33 g. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan imbangan jantan betina 1:3 memberikan nilai fertilitas dan daya tetas tertinggi, tetapi terhadap bobot tetas imbangan jantan betina tidak menentukan. Umur induk 42-91 hari dan 92-141 hari tidak menentukan terhadap fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas. Interaksi antara imbangan jantan betina dan umur induk tidak menentukan terhadap fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas. Disarankan menggunakan imbangan jantan betina 1:3 dengan umur induk 92-141 hari. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan umur induk yang lebih dari 92-141 hari

    PROGRAM BUILDING LEARNING POWER DALAM MENGUPAYAKAN MUTU SEKOLAHDI SMP NEGERI 1 SIDOARJO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan 1) pelaksanaan pembangunan kapasitas belajar dalam pembelajaran 2) nilai-nilai yang diterapkan dan 3) komitmen guru dalam pelaksanaan program Building Learning Power. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi non partisipan, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Kemudian pengecekan keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pembangunan kapasitas belajar siswa dalam pembelajaran yang berhubungan erat dengan interaksi yang dilakukan antara guru dan siswa serta strategi yang digunakan, 2) nilai-nilai karakter yang diterapkan yakni Devout, Resilence, Reciprocity, Reflectiveness, dan Resourcefulness, 3) Komitmen guru bisa dilihat ketika guru memberikan perhatian kepada siswa dan saat guru menyampaikan pelaporan hasil prestasi siswa kepada walimurid. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan secara rutin untuk mengembangkan kemampuan guru dalam membantu para siswa untuk meningkatkan kapasitas belajarnya sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa yang secara otomatis akan menghasilkan mutu sekolah yang diharapkan.Kata kunci : program building learning power, mutu sekolah, kapasitas belajar, nilai, komitmen gur
    • …
    corecore