9,331 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DAN HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI PADA PASIEN LANSIA DENGAN ATRIAL FIBRILASI

    Get PDF
    Latar belakang:Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang abnormal dengan aktivitas listrik jantung yang cepat dan tidak beraturan. Atrial fibrilasi dapat disebabkan oleh kelainan struktur jantung. Salah satu penyebab kelainan struktur jantung adalah hipertensi lama.Hipertensi yang berkepanjangan dan tidak terkendali dapat mengubah struktur miokard, pembuluh darah dan sistem konduksi jantung. Perubahan-perubahan ini dapat mengakibatkan kelainan, salah satunya hipertrofi ventrikel kiri. Tujuan: Mengetahui hubungan antara hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri pada pasien lansia dengan atrial fibrilasi. Metode: Data rekam medis yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi yaitu pasien lansia dengan atrial fibrilasi yang menderita hipertensi dan atau hipertrofi ventrikel kiri.Data disajikan secara deskriptif kemudian dianalisis dengan metode Chi Square atau uji FisherExactbila syarat metode Chi Square tidak terpenuhi untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri. Hasil:Dari data yang didapatkan pada 105 sampel pada pasien lansia (> 60 tahun) dengan atrial fibrilasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 2013 tercatat 67 (63,80%) pasien menderita hipertensi, 36 (34,28%) pasien menderita hipertrofi ventrikel kiri, dan 2 (1,90%) pasien menderita hipertensi dan atau hipertrofi ventrikel kiri. Selanjutnya tidak didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiripada pasien lansia dengan atrial fibrilasi (p=0,204). Kesimpulan:Pada penelitian ini didapatkan adanya hubungan yang tidak bermakna antara hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri pada pasien lansia dengan atrial fibrilasidan didapatkan prosentase pada lansia dengan atrial fibrilasi yang menderita hipertensi lebih tinggi dari padahipertrofi ventrikel kiri. Kata kunci:Hipertensi, hipertrofi ventrikel kiri, atrial fibrilasi pada lansia

    PENGARUH EKSTRAK Hedyotis corymbosa TERHADAP AKTIVITAS FAGOSITOSIS MAKROFAG MENCIT Balb/c YANG DIINFEKSI Salmonella typhimurium

    Get PDF
    Background: Hedyotis corymbosa can be used as typhoid treatment because it contains flavonoid, that is believed have immunomodulator effect by increasing phagocytosis of macrophage and anti-microbial. This study is to provide evidence that Hedyotis corymbosa is increasing the activity of macrophage phagocytosis of Balb/c mice infected with Salmonella typhimurium Method: This study was an experiment research with the post test only control group design. Samples were 30 male Balb/c mice with specific criteria randomly allocated into 6 groups: K1 (without any treatments); K2 (infected with Salmonella typhimurium); K3 (treated with 80mg Hedyotis corymbosa); P1,P2,P3 (infected by Salmonella typhimurium on 10th days and treated with 24mg, 80mg, 240mg Hedyotis corymbosa extract each day) for 14 days. On 15th days macrophages isolation was done and measured phagocytosis index. Phagocytosis index was cell percentage phagocyting latex on 200 of macrophage cell multiplied with latex’s particle mean on positive cell Result: Mean of Phagocytosis index: K1=0.49, K2=0.92, K3=0.95, P1=0.65, P2=0.88, P3=1.60. The comparation of groups had significant outcomes were: K1-P3, K2-P3, P1-P3 with p=0.009 and P2-P3 with p=0.047. The others didn’t have significant outcome (p>0.05). Conclusion: Hedyotis corymbosa 240mg dose has an effect to increase macrophage phagocytosis activity of Balb/c mice infected with Salmonella typhimurium. Keywords: Pearl grass (Hedyotis corymbosa), macrophage phagocytosis, Balb/c mic

    Peningkatan Kedisiplinan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Bangun Datar Melalui Strategi Active Self–Assessment (PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP Muhammadiyah 9 Gemolong Sragen Tahun Ajaran 2011/2012)

    Get PDF
    Tujuan penelitian, untuk mengkaji dan mendeskripsikan peningkatan kedisiplinan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi bangun datar (persegi panjang dan persegi) melalui strategi pembelajaran Active Self-Assessment. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VIID SMP Muhammadiyah 9 Gemolong yang berjumlah 28 siswa, sedangkan obyek penelitian adalah kedisiplinan dan hasil belajar matematika. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, metode tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan model alur. Validitas data menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian adalah ada peningkatan kedisiplinan dan hasil belajar matematika yang dapat dilihat dari meningkatnya indikator kedisiplinan dan hasil belajar matematika meliputi: 1) taat pada aturan sebelum tindakan 14,28 %, putaran I 50 %, dan putaran II 78,57 %, 2) tepat waktu sebelum tindakan 10,7 %, putaran I 57,14 %, dan putaran II 89,28 %, dan siswa yang nilainya lebih dari KKM sebelum tindakan 35,71%, putaran I 53,57%, dan putaran II 85,71 %. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Active Self-Assessment dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar matematika

    Human Resources Competency in the Era of Industrial Revolution 4.0

    Get PDF
    An era of technological disruption is marked by digitization in various lives. Apart from offering benefits, the industrial revolution 4.0 also has challenges that must be faced. The challenges faced by a country when implementing the 4.0 industrial revolution are the emergence of resistance to changes in demographics and social aspects, instability in political conditions, limited resources, risk of natural disasters and demands for the application of environmentally friendly technology. The PESTEL framework is the basis for considering political, economic, social, technical, environmental and legal factors to analyze challenges in the era of the industrial revolution 4.0. Indonesia needs to improve the quality of workforce skills with digital technology. The relevance of education and work needs to be adjusted to the development of the era and science and technology while still paying attention to aspects of humanities. It is important to identify in competency classification, including: 1) Technical competence consists of all knowledge and skills related to work, 2) Methodological competencies include all skills and abilities for general problem solving and decision making, 3) Social competence includes all skills and abilities as well as attitudes to cooperate and communicate with others, and 4) Personal competence includes social values, motivation, and individual attitudes. New literacy, leadership, team work, mental maturity and character, culture and entrepreneurship make HR function properly in the community. The development of thematic studies in various disciplines is linked to the real world, project-based learning, through general education (extra-curricular) programs, and internships/practical work and the important thing that can support it is foreign language skills. Thus, competent human resources (HR), critical thinking, lateral thinking and entrepreneurship can be realized

    MENINGKATKN HASIL BELAJAR IPS SUB TEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DEVISION (STAD) DENGAN MEDIA GAMBAR KELAS IV SD

    Get PDF
    This study aims to improve students' learning outcomes in social science subjects Sub Theme of Cultural Diversity of Bangsaku Through Learning Model Student Team Achivemenet Devision With Picture Media Grade IV SD Negeri 4 Ambeua Kaledupa District. The design and model used in this study kemmis and Taggart model which includes planning, implementation, observation, reflection and re-planning and the type of research conducted by researchers is a type of class action research (PTK). From the evaluation of cycle I obtained data from 22 students, there were 13 students who obtained a KKM score of 65 or classically reached 59% and 9 students who did not complete 41%  with an average score of 65.52 and a score weight of 1,443. while in cycle II classically student learning outcomes increased whereas out of 22 students, there were 20 students who obtained a KKM score of 65 or classically reached 91%  and 2 students who did not meet the KKM 9% with an average score of  85.22 and a score weight achieved as much as 1,875. Based on the results of the study, it was concluded that the application of student team achievement team learning model can improve students' learning outcomes in social science subjects in grade IV of SD Negeri 4 Ambeua Kaledupa Regency

    PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN DIFFERENTIATED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA SISWA SMP (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa SMP di Kabupaten Bandung)

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan pendekatan Differentiated Instruction dan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional, dan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan Differentiated Instruction. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa pada salah satu SMP di kabupaten Bandung, dengan sampel dipilih dua kelas dari tigabelas kelas. Untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis, dikumpulkan data pretes dan postes kemampuan berpikir kreatif matematis yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Data tersebut diolah secara statistik dengan pengujian normalitas terlebih dahulu. Pada data pretes, data tidak berdistribusi normal sehingga dilanjutkan uji Mann-Whitney. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kemampuan awal berpikir kreatif matematis pada kedua kelas tidak berbeda secara signifikan. Adapun, untuk melihat peningkatan yang terjadi, dilakukan uji indeks gain. Kesimpulan yang diperoleh, bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Differentiated Instruction lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Adapun untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan Differentiated Instruction, diolah angket sikap siswa yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan yang diperoleh, siswa menunjukkan sikap yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan Differentiated Instruction

    Pemanfaatan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas II Sdn Banyu Urip V/366 Surabaya

    Full text link
    Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pelaksanaan pembelajaran, hasil belajar siswa dan kendala-kendala yang dihadapi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum dan sesudah pemanfaatan media gambar selama pembelajaran berlangsung. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode kualitatif dan kwantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Banyu Urip V/366 Surabaya yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes dan catatan lapangan. Hasil pengumpulan data dianalisis secara kwantitatif dan kwalitatif dan hasil persentase keterlaksanan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I 82% menjadi 89%, skor ketercapaian siklus I 66,5% dan siklus II 82% mengalami peningkatan dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar siswa siklus I 65% atau siswa yang memperoleh nilai 70 atau lebih sebanyak 26 dari total 40 siswa menjadi 92,5% atau siswa yang memperoleh nilai 70 lebih sebanyak 37 dari 40 siswa. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi. Kata Kunci : Menulis Deskripsi Media Gambar. Abtract: The purpose of this study to assess the implementation of learning, student learning outcomes and the constraints faced by the Indonesian Language before and after the use of media images during the learning progress. The study used a classroom action research using qualitative and quantitative methods. The subjects were students of class II SDN Banyu Urip V/366 Surabaya berjulmah 40 students. Data collection techniques using observation, testing and field notes. The results of the quantitative data collection and qualitative dianalisiss and yield learning experience peninhkatan keterlaksanan percentage of first cycle 82% to 89%, a score of 66.5% achievement of the first cycle and second cycle 82 has increased with the criteria very well. Student learning outcomes first cycle of 65% or nsiswa who scored 70 or more than 26 of the total 40 students to 92.5%, or students who earn a score of 70 over a total of 37 of the 40 students. From these results it can be concluded that the use of media images can improve writing skills description

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN PENGALAMAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Praktik pengalaman lapangan (PPL) Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latiihan yang bersifat intrakulikuler sehingga harus di laksanakan oleh setiap maahasiswa program studi bimbingan dan konseling. Kegiatan ini dalam rangka peningkatan keterampilan dan pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan bimbingan dan konseling yang dapat di berikan oleh guru pembimbing, dalam rangka memenuhi persyaratan pembenrukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang professional. Pelaksanaan program PPL di mulai dari tanggal di mulai tanggal 10 agustus sampai 12 september 2015. Selama kegiatan, praktikan melaksanakan berbagai program kerja yang bertujuan untuk memfasilitasi proses bimbingan dan pengoptimalan potensi siswa. Pada realisasinya kegiatan berjalan sesuai dengan target yang direncanakan. Kegiatan PPL ini dilaksanakan setiap terdapat jam kosong mata pelajaran guru lain atau setelah KBM di karenakan tidak ada nya jam masuk kelas khusus BK. Program yang di selenggarakan pada kegiatan PPL, di susun untuk mengoptimalkan perkembangan dan potensi yang di miliki sisiwa. Selain itu juga untuk melatih praktikan sebelum terjun ke lapangan kerja nantinya. Dengan demikian, praktikan memiliki keterampilan dalam menangani berbagai tugas sebagai calon guru pembimbing khususnya dan tenaga kependidikan pada umumnya, mengatur program bimbingan dan konseling, dan memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam setting sekolah sehingga menghasilkan input dan output yang andal

    English Proficiency of Students at Politeknik Negeri Balikpapan Based on TOEIC

    Full text link
    English language proficiency is generally measured by English competency scores such as TOEFL and TOEIC. To be able to apply the right learning patterns for students of Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) for the purpose of mastering the TOEIC, an analysis of their English proficiency is needed by measuring their TOEIC scores. This analysis can be used as a reference for English lecturers in providing relevant learning materials according to the needs of the students and the industrial world. The research method used is qualitative-quantitative because it focuses on analyzing the TOEIC scores of the students. The researchers conducted analysis on the TOEIC scores as the data and explained them descriptively. The data used in this analysis are TOEIC scores from 291 students. The scores were mapped into 6 levels of English proficiency. The results of this study describe the level of English proficiency and the comparison between mastering Listening and Reading Comprehensions by the students at Politeknik Negeri Balikpapan
    • …
    corecore