970 research outputs found
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA PADA KONSEP SIMETRI PUTAR BANGUN DATAR BELAH KETUPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR
Matematika yang diajarkan di sekolah dasar merupakan konsep yang akan terus menerus dikembangkan oleh siswa di sekolah dengan tingkatan yang berbeda. Maknanya adalah bahwa konsep-konsep matematika dalam pembelajaran matematika itu memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Jikalau seseorang mengalami hambatan pada pembelajaran awal suatu konsep maka dampaknya ia akan mengalami hambatan pula ketika mempelajari konsep selanjutnya yang sifatnya masih berkaitan. Semakna dengan itu, konsep simetri putar pada bangun datar memiliki keterkaitan dengan konsep sebelumnya yaitu konsep sifat-sifat suatu bangun datar. Apabila siswa tidak memahami konsep mengenai sifat suatu bangun datar dengan baik maka siswa akan kesulitan pula ketika menentukan konsep simetri putar dari suatu bangun datar. Kemampuan pemahaman matematis siswa terhadap materi simetri putar masih perlu mendapatkan penanganan khusus. Kurang variatifnya cara penyampaian materi pun disinyalir menjadi salah satu penyebabnya. Etnomatematika adalah matematika yang memasukkan unsur-unsur budaya didalamnya. Pembelajaran etnomatematika Sunda dipilih peneliti untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa. Budaya Sunda digunakan sebagai media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran yang sifatnya masih berkaitan dengan kehidupan nyata siswa. Dalam penelitiannya peneliti menggunakan metode Didactical Design Research (DDR). Pelaksanaan tes Learning Obstacle (LO), Desain Didaktik Awal (DDA), serta Revisi Desain Didaktik (RDD) merupakan serangkaian proses yang dilakukan dalam penelitian DDR. Hasil penelitian menunjukkan dengan desain yang peneliti susun pada saat RDD diimplementasikan, proses pembelajaran menjadi optimal dengan kategori persentase hasil pembelajaran diatas 75%. Sederhananya, desain didaktik pembelajaran etnomatematika Sunda pada konsep simetri putar bangun datar belah ketupat diterapkan, maka akan mendapatkan pembelajaran yang optimal serta mempengaruhi kemampuan pemahaman matematis siswa
REPRESENTASI CINTA DI FILM “3 HATI 2 DUNIA 1 CINTA” ( Studi Semiotik Tentang Representasi Cinta di Film “3 Hati 2 Dunia 1 Cinta”)
Penelitian ini didasarkan pada sebuah fenomena cinta Elektra komplek yang
menuai pro dan kontra di masyarakat. Film “3Hati 2Dunia 1 Cinta “, merupakan film
yang menyajikan beberapa cmakna cinta didalamnya,mulai dari tokoh utamaRosyid yang
menjalin hubungan dengan Delia seoarng nasrani sampe cinta Rosyid dan kedua orang
tuanya dan Nabila.
Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana cinta direpresentasikan
dalam film. Cinta dalam media massa sering ditampilkan dengan sikap maupun perilaku
seorang wanita dan pria dewasa, sampai perilaku orang tua dan anaknya. Fenomena cinta
Elektra kompleks adalah sebuah fenomena cinta yang dirasakan dan diwujudkan dalam
sebuah perilaku, sikap seorang muslim dan non muslim yang sedang berusaha ingin
memperthankan hubungannya dihadapan keluarga masing-masing. Dan sikap seorang
orang tua yang keras tehadap anaknya. Film sebagai komunikasi massa dan realitas
sosial, serta teori semiotic dalam film.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
semiotic. Pendekatan semiotic yang dikemukakan oleh John Fiske melalui level realitas
dan level representasi.
Data dibagi menjadi dua level yaitu level realitas dan level representasi. Pada
level realitas, dianalisis penandaan yang terdapat pada kostum, make-up, setting, dan
dialog. Pada level representasi dianalisis penandaan yang terdapat pada cara kerja
kamera. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan konsep yang melibatkan
hubungan tanda, obyek interpran serta menggunakan ikon, indeks dan simbol yang
menjadi penandaan terhadap representasi cinta oleh tokoh Rosyid.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah fenomena cinta Elektra kompleks yang
dialami oleh seseorang yang berbagi cintanya antara keluarga dan orang yang ia
cintainya. Diwujudkan dalam sebuah perbedaan perilaku dan sikap yang mengalami
perubahan, lebih aktif dan melawan orang tua. Pada dasarnya, cinta harus tetap memakai
logika, meskipun cinta mendorong seorang untuk melakukan perilaku yang irasional dan
penuh emosi. Karena bagimanapun cinta terhadap orang tua itu lebih penting daripada
cinta antara lawan jenis
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KAB. GARUT
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang aktual tentang
pengaruh pendidikan dan pelatihan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di
Dinas Pendidikan Kab. Garut. Responden dalam penelitian ini berjumlah 50
pegawai di Dinas Pendidikan Kab. Garut. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanasi (explanatory survey). Data
dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket yang dikembangkan
dengan menggunakan model skala Likert. Data yang telah terkumpul dianalisis
menggunakan analisis regresi sederhana.
Hasil analisa data menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pelatihan
kepemimpinan berada pada kategori cukup efektif. Begitupun tingkat kinerja
pegawai berada pada kategori sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai di Dinas Pendidikan Kab. Garut
Pengaruh Komitmen Organisasional, Peran Manajer, Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Manajerial( Studi Kasus Pada Dppkad Kabupaten Sukoharjo )
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris Pengaruh Komitmen
Organisasional, Peran Manajer Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Keuangan
Daerah Terhadap Kinerja Manajerial Di kantor DPPKAD Kabupaten Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer berupa
kuesioner, teknik yang digunakan dalam penelitian ini uji validitas, uji realibilitas,
uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, uji t, uji f, uji adjusted
R2 yang diperoleh dari manajer yang bekerja sebagai Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (DPPKAD) di Kabupaten Sukoharjo.
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Komitmen
organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, dengan nilai uji thitung (-
1,161) lebih kecil dari t tabel (1,684). Peran manajer berpengaruh terhadap kinerja
manajerial, dengan nilai uji thitung (8,058) lebih besar dari t tabel (1,684) dan
Partisipasi penyusunan anggaran keuangan daerah tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial, dengan nilai uji thitung (-0,506) lebih kecil dari t tabel (1,684)
dan nilai sig 0,616 yang lebih besar dari 0,05
Analisis Framing Berita Fatwa MUI tentang Vaksin Covid-19 Jenis AstraZeneca di Media Online Kompas.com dan iNews.id Edisi Maret 2021
Abstrak
Analisis framing adalah suatu pendekatan untuk melihat bagaimana realitas dibingkai oleh media. Kegiatan analisis framing yang peneliti lakukan yaitu terhadap berita-berita terkait fatwa MUI tentang vaksin AstraZeneca di media online Kompas.com dan iNews.id edisi Maret 2021 menggunakan model framing Robert N. Entman. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui framing berita fatwa MUI tentang vaksin AstraZeneca di media online Kompas.com dan iNews.id edisi Maret 2021, (2) mengetahui perbedaan frame yang terjadi di antara kedua media tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan Kompas.com mengframe berita seakan-akan khalayak ditekan untuk harus berpartisipasi dalam program vaksin AstraZeneca, sedangkan frame berita yang disajikan iNews.id yaitu menyampaikan kepada khalayak bahwa vaksin AstraZeneca bermanfaat. Tanpa adanya penekanan frame yang khusus seperti yang dilakukan Kompas.com.
 
ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) SEBAGAI DASAR KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Pada dasarnya analisis Capital Asset Pricing Models (CAPM) merupakan suatu model yang menjelaskan hubungan antara tingkat risiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu saham. Analisis Capital Asset Pricing Models digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat risiko dan tingkat keuntungan pada perusahaan Food And Beverages. Konsep analisis ini menggunakan harga pasar saham dan harga saham masing-masing perusahaan untuk menghitung tingkat risiko individu dengan menggunakan rumus beta. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keuntungan harapan yaitu dengan memperhitungkan tingkat keuntungan bebas risiko yang dalam penelitian diwakili oleh suku bunga SBI, harga pasar saham, dan hasil perhitungan dari beta itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar kecilnya tingkat risiko dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari investasi saham pada perusahaan Food And Beverages. Pada penelitian menunjulckan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM), dapat digunakan untuk mengukur besar kecilnya tingkat keuntungan dan risiko masing-masing saham pada perusahaan Food and Beverage. Dilihat dari hasilperhitungan tingkat keuntungan harapan [E(Ri)] pada tabel 4.34 pada masing-masing perusahaan dapat diketahui risiko saham ((3) path perusahaan Aqua Golden Mississipi 0,039164; Multi Bintang Indonesia 0,145455; Prasidha Aneka Niaga 0,309755; Tiga Pilar Sejahtera Food 0,043672. Sedangkan tingkat keuntungan harapan pada masing masing perusahaan memiliki nilai yang negatif (-) atau tidak dapat memberikan keuntungan, yaitu pada perusahaan Ades Waters Indonesia -1,602469; Cahaya Kalbar -0,807502; Davomas Abadi -1,090179; Delta Djakarta -0,084718; Indofood Sukses Makmur -0,817343; Mayora Indah -0,328602; Sekar Laut -0,045792; Siantar Top -0,441328; Ultra Jaya Milk -0,342483. Hal ini disebabkan karena tingkat keuntungan pasar mengalami naik turun dari bulan ke bulan pada periode Desember 2007 sampai Desember 2008. hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Food and Beverage di Indonesia mengalami perkembangan yang bagus, tetapi dengan adanya krisis financial membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan. Dari hasil diatas penulis memberikan saran agar calon investor tidak menanamkan uangnya terlebih dahulu karena pada periode tersebut kondisi pasar belum stabil. Sebaiknya investor dapat memilih alternatif lain dalam berinvestasi
PENGGUNAAN TEPUNG KULIT PISANG DALAM PEMBUATAN BEKASAM DENGANKULTUR STARTER Lactobacillus plantarum B1765THE USING OF BANANA PEEL FLOUR IN MAKING BEKASAM WITH STARTER CULTURE
Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap mutu produk bekasamikan bandeng menggunakan tepung kulit pisang (TKP) sebagai sumber karbohidrat dan Lactobacillusplantarum B1765 sebagai kultur starter. Bekasam ikan bandeng dengan nasi sebagai sumber karbohidratdan Lactobacillus plantarum B1765 sebagai kultur starter digunakan standar pembanding. Kultur starteryang diinokulasikan sebesar 106 CFU/g. Mutu produk yang dianalisis meliputi mutu mikrobiologi (totalBakteri Asam Laktat (BAL) dan Coliform), mutu kimia (pH, kadar nitrogen amina, Total Volatile Base(TVB), kadar glukosa dan kadar air) dan mutu organoleptik (aroma, tekstur dan rasa). Berdasarkan analisissecara statistik dengan signifikasi p<0,05 diperoleh hasil bahwa waktu fermentasi berpengaruh terhadapmutu mikrobiologi, kimia dan organoleptik bekasam. Diperoleh jumlah BAL maksimal sebesar 8,5x108CFU/g dengan pH terendah 5,34 pada hari ketiga, penghambatan Coliform sampai dengan 2,8x103 CFU/gdan penurunan nilai TVB (22,09 mgN/100g) ditunjukkan pada hari kelima. Degradasi protein terjadi sampaihari ketujuh dengan nitrogan amina 20,54%, kadar glukosa menurun hingga 0,94 mg/g dengan kadar air60,27%, sedangkan aroma, tekstur dan rasa paling disukai pada fermentasi hari ketiga. Hasil pengujianmenunjukkan kualitas mutu mikrobiologi dan kimia bekasam masih di bawah standar , sedangkan mutuorganoleptik menunjukkan hasil yang lebih baik daripada standar .Kata kunci: bekasam, fermentasi ikan, tepung kulit pisang, kultur starterAbstract. This research aims to determine the effect of fermentation time on product quality of milkfishbekasam using banana peel flour as carbohydrate source and Lactobacillus plantarum B1765 as starterculture. Bekasam with rice and Lactobacillus plantarum B1765 was used as standar t comparison. Startercultures were inoculated at 106 CFU/g. Quality product analyzed include microbiological quality (total ofLactic Acid Bacteria (LAB) and Coliform), chemical quality (pH, Nitrogen amine levels, Total Volatile Base(TVB), glucose levels and water content), and sensory quality (aroma, texture, and flavour). Based onstatistical analyze with significance p<0.05, was obtained the results that the fermentation time effect ofmicrobiological, chemical and sensory quality of bekasam. Maximum number of LAB obtained 8,5x108CFU/g with the lowest pH 5.34 on the third day, Coliform inhibition up to 2,8x103 CFU/g and decrease ofTVB’s value (22.09 mgN/100g) are shown on the fifth day. Protein degradation occurs until the seventh daywith the Nitrogen amine 20.54%, glucose levels decreased to 0.94 mg/g with 60.27% water content, whilethe most favored of aroma, texture and flavour on the third day. The test results demonstrate themicrobiological and chemical quality still under standar, while the sensory quality showed better thanstandar .Keywords: bekasam, fish fermentation, banana peel flour, starter cultur
Life of Women in South Sulawesi during the Kahar Muzakkar Rebellion, 1953-1965
This research examines the life of women in South Sulawesi when it is a study of the Kahar Mudzakkar rebellion in South Sulawesi, 1953-1965. The rebellion was carried out as a form of protest because there was no appreciation for the guerrillas in the Army after the war for independence took place. The form of this rebellious movement changed in 1953, when Kahar officially joined DI/TII in West Java. The merger of this movement with DI/TII has an impact on society. They began to seek the sympathy of the people and the clergy, drew boundaries between their territory and the Republic of Indonesia, and imposed Islamic law. This rebellion influenced women as vulnerable subjects. The androcentrism, patriarchy, and sexist interpretation of social and religious phenomena by the rebel movement Kahar Mudzakkar has led to gender inequality among women. This gender injustice occurs not only to those who live in areas controlled by the rebels, but also to those who live outside these areas. As a result, during the rebellion, women experienced subordination and violence
- …