607 research outputs found

    KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT IJUK SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui pengaruh variasi komposisi komposit serat, ijuk kuningan (Cu-Zn), magnesium oksida (MgO), dan resin polyester terhadap koefisien gesek pada pengujian performansi pengereman dengan mesin Prony Brake. (2) Menyelidiki variasi komposisi komposit serat ijuk, kuningan (Cu-Zn), magnesium oksida (MgO), dan resin polyester yang mempunyai koefisien gesek tertinggi jika dibandingkan dengan koefisien gesek kampas rem merk Nissin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dengan melakukan uji performansi pengereman menggunakan mesin Prony Brake. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan membuat 4 komposisi kampas rem, setiap komposisi dibuat 3 buah sampel menjadi (1A, 1B, 1C; 2A, 2B, 2C; 3A, 3B, 3C; 4A, 4B, 4C). Data diperoleh dari hasil uji performansi pengereman kemudian dimasukkan ke dalam tabel dan ditampilkan dalam bentuk grafik, kemudian dianalisis dengan membandingkan koefisien gesek kampas rem serat ijuk dan koefisien gesek kampas rem merk Nissin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Variasi komposisi bahan kampas rem berpengaruh terhadap nilai koefisien gesek kampas rem. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien gesek yang berbeda-beda pada komposisi kampas rem yang berbeda. Kampas rem komposisi 1 dengan komposisi serat ijuk 55%, serbuk kuningan (Cu-Zn) 15%, magnesium oksida (MgO) 20% dan resin polyester 10% nilai koefisien geseknya sebesar 0,907. Kampas rem komposisi 2 dengan komposisi serat ijuk 45%, serbuk kuningan (Cu-Zn) 25%, magnesium oksida (MgO) 20% dan resin polyester 10% nilai koefisien geseknya sebesar 0,496. Kampas rem Komposisi 3 dengan dengan komposisi serat ijuk 25%, serbuk kuningan (Cu-Zn) 45%, magnesium oksida (MgO) 20% dan resin polyester 10% nilai koefisien geseknya sebesar 0,674. Kampas rem 4 dengan komposisi serat ijuk 15%, serbuk kuningan (Cu-Zn) 55%, magnesium oksida (MgO) 20% dan resin polyester 10% nilai koefisien geseknya sebesar 0,508. (2) Semua spesimen kampas rem serat ijuk mempunyai nilai koefisien gesek diatas kampas rem merk Nissin. Nilai koefisien gesek tertinggi sebesar 0,924 terjadi pada spesimen kampas rem 1 dengan prosentase serat ijuk 55%, kuningan (Cu-Zn) 15%, magnesium oksida (MgO) 20%, dan resin polyester 10%. Kampas rem merk Nissin mempunyai nilai koefisien gesek sebesar 0,301. Penelitian ini membuktikan bahwa spesimen kampas rem serat ijuk lebih baik daripada kampas rem merk Nissin terhadap nilai koefisien gesek pada pengujian performansi pengereman. Kata kunci : bahan alternatif, performansi pengereman, kampas rem serat ijuk, kampas rem mobil, koefisien gesek, prony brake

    Pengaruh implementasi shalat dhuha terhadap kecerdasan siswa MA Sunan Gunung Jati Gesing Kismantoro Wonogiri tahun 2011

    Get PDF
    Bahwa sesuatu yang diniati ibadah kepada Allah akan selalu membawa kepada kebaikan, dan ini sangat menyangkut pada segi kejiwaan juga dapat menciptakan sebuah kecerdasan yang sangat berpengaruh terhadap problem-problem yang eksistensinya menyangkut manusia dan Sang Kholiq. Bahwa sesungguhnya shalat sunah dhuha sangat dan selalu dianjurkan oleh Rosulullah, yang tidak saja karena keistimewaanya, namun ternyata penuh dengan hikmah yang rahasianya sangat besar. Shalat sunah dhuha menurut banyak orang berguna untuk memohon keluasan rezeki, yang ternyata bukan saja berujud rezeki yang bersifat materi saja, tetapi juga rezeki yang memberikan pengaruh terhadap kerohanian dan kejiwaan yang menyangkut kecerdasan spiritual (SQ) dan kepribadian yang sangat diimpikan oleh pendidikan saat ini untuk memberikan solusi bagi kemerosotan moral bangsa ini. Skripsi ini dalam penelitiannya bertujuan untuk mengetahui sejauh mana “Pengaruh Implementasi Shalat Dhuha Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa MA Sunan Gunung Jati Gesing Kismantoro Wonogiri Tahun 2011” Berdasarkan tingkat eksplanasi maka penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Dan menurut jenis datanya, penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Adapun skala pengukurannya menggunakan skala Ordinal, Paradigma dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana di mana penelitian ini terdiri dari satu variabel independent dan satu variabel dependen jadi untuk mencari besarnya hubungan X dengan Y digunakan teknik korelasi sederhana. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah seluruh siswa putra dan putri MA Sunan Gunung Jati tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 72 orang. Teknik pengumpulan datanya menggunakan angket yang telah ditry-outkan untuk diuji validitas dan reliabilitas. Sedangkan teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik product moment korelasi sederhana yang kemudian diuji hipotesis dengan menggunakan uji signifikan korelasi product moment yang dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikan 5% dan 1% untuk memberikan interprestasi bahwa hipotesis alternatif diterima atau ditolak. Dan analisis perbandingan pengaruh implementasi shalat dhuha terhadap kecerdasan spiritual siswa adalah dengan menggunakan uji regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengaruh implementasi shalat dhuha terhadap kecerdasan spiritual siswa MA Sunan Gunung Jati Gesing Kismantoro Wonogiri

    HASIL EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS PENDIDIKAN - APBN RI TAHUN 2007 DI PROVINSI MALUKU

    Get PDF
    Peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan dasar dapat dicapai apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Berdasarkan data tahun 2006, jumlah sarana dan prasarana yang ada menunjukkan bahwa kurang lebih 35% dari 131.402 SD/MI masih dalam kondisi rusak dan memerlukan rehabilitasi. Untuk mengatasi kondisi sarana dan prasarana di SD/MI tersebut, Pemerintah melalui telah melaksanakan berbagai macam program, salah satunya adalah Program Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan yang mempunyai tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang menjadi urusan daerah dan merupakan prioritas nasional. Penulisan ini ditujukan untuk memberikan gambaran tentang arus dana yang bersumber dari APBN dan penggunaannya apakah sudah efektif sesuai dengan tujuan (petunjuk teknis) atau ada penyimpangan. Tulisan ini bertujuan juga untuk memberikan gambaran kasus real dalam administrasi pemerintahan di era reformasi yang mutlak dituntut untuk melakukan pencatatan yang transparan dan akuntabel. Sampel dalam penulisan ini adalah sekolah-sekolah yang ada di Provinsi Maluku mengingat letak geografisnya yang sulit dalam melaksanakan program pembangunan khususnya pendidikan

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU MENGGUNAKAN FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT DENGAN TEMA PEMANASAN GLOBAL

    Get PDF
    Pengembangan bahan ajar IPA Terpadu menggunakan Four Steps Teaching Material Development dengan tema pemanasan global bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berupa modul dengan tema pemanasan global yang dapat digunakan siswa untuk sumber belajar mandiri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Obyek penelitian adalah bahan ajar IPA terpadu tema pemanasan global. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII sebanyak 75 orang pada salah satu MTs di kabupaten Indramayu. Proses pengembanganya meliputi tahapan seleksi menghasilkan kompilasi materi yang dikembangkan dari hasil pemilihan 8 kompetensi dasar yang berasal dari kompetensi inti 1, 2, 3, dan 4 serta perumusan 27 indikator yang berasal dari kurikulum 2013. Tahapan strukturisasi dihasilkan draft bahan ajar kedua yang disusun berdasarkan peta konsep, struktur makro, dan multipel representasi yang telah dibuat. Tahapan karakterisasi diperoleh 7 paragraf uraian konsep yang teridentifikasi untuk dilakukan penguraian tingkat kesulitan melalui tahap reduksi didaktik. Tahapan reduksi didaktik menggunakan cara reduksi didaktik berupa analogi, generalisasi, partikulasi, pengabaian perbedaan pernyataan konsep, dan penggunaan gambar serta ilustrasi. Draft bahan ajar yang telah melalui tahap reduksi didaktik kemudian disusun kembali menjadi bahan ajar berupa modul. Hasil pengujian kelayakan bahan ajar diperoleh informasi bahwa bahan ajar yang telah dibuat telah memenuhi kriteria kelayakan bahan ajar sesuai yang direkomendasikan oleh BSNP. Hasil uji keterpahaman siswa tehadap penggunaan bahan ajar termasuk kategori instruksional. Kata kunci: bahan ajar, IPA terpadu, pemanasan global, four steps teaching material development The aim of developing an integrated science teaching materials using the Four Steps Teaching Materials Development with the theme of global warming is produce teaching materials in the form of modules with global warming theme that students can use it for self-learning resources. The method used is the research and development. Object of research is teaching materials science integrated with global warming theme was developed. Subjects were students of class VII in one of MTs in Indramayu district as many as 75 participants. Selection process on this development produce a material compilation which developed by election of 8 basic competencies and formulation of 27 indicators derived from the curriculum in 2013. In the structuring phase resulting second draft based on concept maps, macro structures, and multiple representations that have been made. Characterization gained 7 paragraph description of the concepts identified for the decomposition degree of difficulty through didactic reduction phase. Didactic reduction used are didactic analogy, generalization, partiparticulation, neglect differences concept statement, and the use of images and illustrations. Teaching materials that have gone through didactic reduction phase and then rearranged into modules form. Results of testing the feasibility of teaching materials obtained information that teaching materials that have been made have met the eligibility criteria for teaching materials as recommended by the National Education Standards. Results of comprehensible of the use of teaching materials known instructional category. Key words: teaching material, integrated science, global warming, four steps teaching material developmen

    PENDIDIKAN AGAMA DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

    Get PDF
    Abstrak: kenyataan bahwa masyarakat Indonesia yang multikultural dihadapkan pada kebutuhanyang mendesak untuk merekonstruksi kembali “kebudayaan nasional Indonesia” yang diharapkandapat menjadi “integrating force” yang mampu mengikat keragaman menjadi sebuah kesatuanyang kokoh. Masyarakat yang multikultural-multireligius, persoalan sosial keagamaan memangbukan persoalan yang sederhana.Kompleksitas hubungan sosial antarumat beragama ini dirasakanoleh seluruh elemen dalam masyarakat. Di antara idealitas keagamaan Islam sebagaimana tertulisdalam al-Qur’an adalah untuk saling mengenal dan menghormati berbagai budaya, ras, dan agamasebagai suatu realitas kemanusiaan. Akan tetapi pada saat yang sama peta dunia diwarnai konflikakibat SARA. Kesenjangan antara idealitas dan realitas itulah yang perlu dijembatani denganmemberikan pemahaman multikultural dalam proses pendidikan keislaman. Islam dapat menjadipijakan bagi pendidikan multikultural tersebut.Konflik sosial yang mewarnai pasang surutnya persatuanIndonesia harus menjadi perhatian dan perlu diwaspadai oleh kemampuan manajemen politikbangsa agar tidak berkembang menjadi kekuatan yang memecah belah persatuan Indonesia. Salahsatu cara strategis adalah pendidikan multikultural yang dilakukan secara aktual, cerdas, danjujur. Pendidikan apapun bentuknya, tidak boleh kehilangan dimensi multikulturalnya, karena realitasdalam kehidupan pada hakikatnya bersifat multidimensional, dalam ajaran Islam juga banyakdijelaskan tentang multikulturalisme dan bagaimana kehidupan dan sikap multikultural pada masaNabi dan sahabat..Demikian juga halnya manusia sendiri pada hakikatnya adalah sebagai makhlukyang multidimensional. Karena itu untuk mengatasi problem kemanusiaan yang ada, tidak bisalain kecuali dengan menggunakan pendekatan yang multidimensional. Dan, di dalamnya adalahpendidikan multikultural.Kata Kunci : Pendidikan, Agama, Multikultura

    URGENSI EVALUASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

    Get PDF
    Abstrak :Evaluasi peniliaian terhadap tingkat keberhasilan peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Bahwa evaluasi adalah proses penilaian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang keberhasilan suatu tindakan. Ada tiga alasan utama dalam kegiatan pembelajaran diperlukan adanya evaluasi, yaitu: a) Apabila dilihat dari pendekatan proses pendidikan agama Islam, dapat diketahui hubungan interdepensi antara tujuan pendidikan agama Islam, proses belajar mengajar pendidikan agama Islam dan prosedur evaluasinya. b) Kegiatan mengevaluasi terhadap hasil belajar merupakan salah satu ciri dari pendidik profesional. c)nApabila dilihat dari pendekatan kelembagaan, kegiatan pendidikan agama Islam adalah seperti kegiatan manajemen, yang meliputi kegiatan planning, programming, organizing, actuating, controlling dan evaluatin

    PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RIP SEKOLAH TK

    Get PDF
    PKM ini bertujuan untuk melakukan pendampingan pengembangan Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) TK ABA 48 ABR. Hal ini sangat penting karena pendampingan ini menunjukkan perubahan  arah pengembangan sekolah secara tepat sehingga menjadikan lebih baik (dengan potensi resiko lebih kecil dan lebih menawarkan kepastian) dan membantu para pengelola TK memberikan arah dan bimbingan menghadapi perubahan kedepan. PKM ini menggunakan empat siklus pendampingan dimana siklus 1-2 untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan dasar dalam perumusan RIPS, sedangkan siklus 3-4 adalah pendampingan melalui workshop dan FGD untuk merumuskan secara benar sesuai dengan kebutuhan sekolah, lalu menverifikasinya dalam daft yang sudah sempurna. Hasil pendampingan mengerucutkan bahwa RIPS TK ABA 48 ABR membutuhkan dua sasaran jangka pendek dan menengah pada penataan organisasi dan penguatan layanan sekolah. Penguatan organisasi sekolah meliputi; nilai keislaman dan keindonesiaan dan akhlaqul karimah; nilai nilai kejujuran, keikhlasan, terbuka; meningkatnya reputasi sekolah; Mandiri; dan tercapainya good governance. Selanjutnya Penguatan layanan meliputi; standar infrastruktur; sistem tatakelola sekolah TK yang kredibel, akuntabel, bertanggung dan berkeadilan; Implementasi kurikulum sekolah secara optimal; dan Terwujudnya sumber-sumber pendanaan lain untuk menopang keberlangsungan sekolah. Penataan organisasi dan layanan sekolah TK adalah dua hal mendasar untuk menopang sekolah TK yang berkualitas baik.

    PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN KONTROL PID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

    Get PDF
    Penelitian ini diterapkan untuk optimasi kinerja kendali closed loop guna mengendalikan kecepatan putar motor DC dengan menerapkan metode pengendali PID. Metode PID merupakan salah satu metode kendali closed loop yang terdiri dari gabungan konstanta proporsional, integral, dan derivative. Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan kinerja yang optimal dari pengendalian kecepatan dengan dipengaruhi nilai dan kondisi yang berbeda. Dalam penelitian ini, digunakan mikrokontroler ATMega 8535 yang berperan sebagai komponen kendali utama PID sekaligus pengendali keseluruhan sistem, sensor optocoupler sebagai sensor untuk pembacaan data masukan kecepatan, motor DC sebagai aktuator. Rangkaian ini menghasilkan 12 pulsa setiap putaran dan pengambilan sampling dilakukan setiap 0,25 detik untuk mendapatkan nilai kecepatan dengan satuan rpm. Bit output mikrokontroler dihubungkan IC DAC 0808 yang mengubah input bit digital menjadi tegangan analog sebagai tegangan suplai ke motor DC. Kecepatan akutal motor DC dari pembacaan sensor secara kontinyu diumpan balik dan dibandingkan dengan nilai set point sehingga error mendekati nol. Penenetuan nilai konstanta PID disimulasikan dengan MATLAB dengan mencari fungsi alih motor DC dan mengujinya dengan menambahkan konstanta PID hingga mendapat respon yang mantap. Pengujian pengendalian kecepatan motor DC dilakukan dengan memasukkan data set point kecepatan, beberapa nilai konstanta PID, kondisi saat tidak dibebani dan saat pemebebanan pada sistem. Parameter yang diamati terdiri atas rise time, settling time, over shoot, time recovery, dan hasil kecepatan yang ditampilkan pada sebuah LCD. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penerapan gabungan dari tiga konstanta PID dengan metode ziegler nichols yaitu Kp:20, Ki: 6, Kd:15 dengan faktor pembagi 10 memberikan respon sistem yang mantap

    MAKNA KULTURAL DAN SOSIAL-EKONOMI TRADISI SYAWALAN

    Get PDF
    This article tries to uncover the cultural reason on Syawalan tradition in the village of Morodemak in Bonang, Demak. It also intends to reveal the meaning of the tradition for today’s society. Observations, interviews and examination of secondary data, can be conluded that the tradition of Syawalan in Morodemak is one of traditions that expresses the religious Javanese culture in coastal area. For Morodemak community, tradition of Syawalan is a form of gratitude to God Almighty for the gift of the abundance of seafood as well as an expression of prayer from dangerous things in life that can arise from the sea. Syawalan tradition also has the meaning of caring for nature, especially the sea as well as the meaning of cohesion and communality among fishing communities. In addition to the cultural meanings, traditions Syawalan also have economic and socio-cultural significance for the local governments and communities.***Tulisan ini berusaha untuk mengungkap nalar kebudayaan pada tradisi Syawalan di Desa Morodemak Bonang Demak. Selain itu juga bermaksud mengungkap makna tradisi tersebut bagi masyarakat saat ini. Hasil pengamatan, wawancara serta telaah terhadap data sekunder, dapat dijelaskan bahwa tradisi Syawalan di Morodemak merupakan salah satu tradisi masyarakat yang mengekspresikan kebudayaan masyarakat Jawa pesisiran yang religius. Bagi masyarakat Morodemak, tradisi Syawalan merupakan wujud rasa syukur pada Tuhan YME atas karunia melimpahnya hasil laut sekaligus ungkapan doa keselamatan dari segala mara-bahaya yang bisa timbul dari laut. Tradisi Syawalan juga memiliki makna kepedulian kepada alam, khususnya laut serta makna membangun kerukunan dan keguyuban di antara masyarakat nelayan. Selain makna-makna kultural tersebut, tradisi Syawalan juga memiliki makna ekonomis dan sosial budaya bagi pemerintah lokal dan masyarakat
    corecore