18 research outputs found

    Pengembangan Handout Keragaman Koloni Bakteri pada Rizosfer Pohon Kelapa Sawit di Lingkungan Lahan Basah

    Get PDF
    Karakteristik koloni mikroba dan sitologi mikroba merupakan salah satu materi yang ada pada mata kuliah Mikrobiologi. Pengembangan handout bertujuan mendeskripsikan kesesuaian dan kelayakan hasil pengembangan handout keragaman koloni bakteri pada rizosfer pohon kelapa sawit di lingkungan lahan basah sebagai materi penunjang pada mata kuliah Mikrobiologi. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada dosen dan mahasiswa masih terdapat kendala dimana mahasiswa masih susah menentukan dan membedakan bentuk koloni bakteri yang mereka amati, selain itu dosen juga berpendapat bahwa materi mengenai koloni bakteri ini sulit diajarkan karena kurang kontekstual sehingga sulit bagi mahasiswa untuk memahami materi jika tidak diberikan contoh koloni yang sesuai. Pengembangan handout keragamanan koloni bakteri rizosfer pohon kelapa sawit menggunakan model 4-D oleh Thiagarajan yang dibatasi sampai tahap Development (pengembangan). Subjek validitas pengembangan handout keragaman koloni bakteri rizosfer pohon kelapa sawit di lingkungan lahan basah menggunakan 3 validator, serta subjek uji keterbacaan 6 orang mahasiswa/i Pendidikan Biologi FKIP ULM yang sudah lulus mata kuliah Mikrobiologi. Hasil penelitian menunjukkan pada uji kesesuaian meperoleh rata-rata skor 87,4 % (sangat sesuai), uji kelayakan memperoleh rata-rata skor 81% (sangat layak), dan uji keterbacaan mahasiswa memperoleh rata-rata skor 89% (sangat baik)

    Pengembangan Handout Keragaman Koloni Bakteri pada Rizosfer Pohon Kelapa Sawit di Lingkungan Lahan Basah

    Get PDF
    Karakteristik koloni mikroba dan sitologi mikroba merupakan salah satu materi yang ada pada mata kuliah Mikrobiologi. Pengembangan handout bertujuan mendeskripsikan kesesuaian dan kelayakan hasil pengembangan handout keragaman koloni bakteri pada rizosfer pohon kelapa sawit di lingkungan lahan basah sebagai materi penunjang pada mata kuliah Mikrobiologi. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada dosen dan mahasiswa masih terdapat kendala dimana mahasiswa masih susah menentukan dan membedakan bentuk koloni bakteri yang mereka amati, selain itu dosen juga berpendapat bahwa materi mengenai koloni bakteri ini sulit diajarkan karena kurang kontekstual sehingga sulit bagi mahasiswa untuk memahami materi jika tidak diberikan contoh koloni yang sesuai. Pengembangan handout keragamanan koloni bakteri rizosfer pohon kelapa sawit menggunakan model 4-D oleh Thiagarajan yang dibatasi sampai tahap Development (pengembangan). Subjek validitas pengembangan handout keragaman koloni bakteri rizosfer pohon kelapa sawit di lingkungan lahan basah menggunakan 3 validator, serta subjek uji keterbacaan 6 orang mahasiswa/i Pendidikan Biologi FKIP ULM yang sudah lulus mata kuliah Mikrobiologi. Hasil penelitian menunjukkan pada uji kesesuaian meperoleh rata-rata skor 87,4 % (sangat sesuai), uji kelayakan memperoleh rata-rata skor 81% (sangat layak), dan uji keterbacaan mahasiswa memperoleh rata-rata skor 89% (sangat baik)

    Identifikasi Tumbuhan Makro Epifit di Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Mandiangin

    Get PDF
    Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Mandiangin merupakan kawasan hutan yang terletak di lembah bukit manjai. Kawasan tersebut memiliki banyak tumbuhan makro epifit yang menempel pada kulit batang pohon. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi tumbuhan makro epifit yang terdapat dalam kawasan Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Mandiangin. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan pengambilan sampel tumbuhan makro epifit menggunakan teknik jelajah acak. Sampel selanjutnya didokumentasikan dan diidentifikasi. Selain itu juga dilakukan pengukuran parameter faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan kecepatan angin. Hasil penelitian ditemukan terdapat 4 famili dari 10 spesies tumbuhan makro epifit di kawasan Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Mandiangin, yaitu Polypodiaceae, Asplenaceae, Orchidaceae, dan Dryopteridaceae. Terdapat 6 spesies anggrek yang bersifat epifit dengan pertumbuhan batang simpodial, sedangkan 4 spesies pteridophyta yang bersifat epifit yang memiliki sorus terletak pada bawah permukaan daun dan tersebar hingga tepi daun. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kawasan Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Mandiangin memiliki rentang suhu, kelembaban, intensitas cahaya, serta kecepatan angin yang ideal untuk pertumbuhan makro epifit

    Keragaman Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Mandiangin

    Get PDF
    Ferns are generally found in high humidity habitats. Mandiangin Tropical Rain Forest Biodiversity Park has high rainfall and humadity, so it has the potential as a habitat for ferns. Research has been carried out that aims to inventory and describe the diversity of ferns found in the Mandiangin Tropicaal Rain Forest Biodiversity Park. The data were obtained by purposive sampling by circling the Mandiangin Tropical Rain Forest Biodiversity Park. The result showed that 11 families with 15 species of ferns were found, namely Drynaria sparsisora, Gleichenia linearis, Christella Sp, Christella dentata, Microlepia speluncae, Nephrolepis falcata, Pteris biaurita, Pithyrogamma calomelanos, Davalia dentriculata, Pteris sp, Platycerium bifurcatum, Selaginela Sp, Lygodium sp., Asplenium nidus and Pleocnemia irregularis.Keywords - Ferns (Pteridophyta), Mandiangin Tropicaal Rain Forest Biodiversity Park South Borneo, Manjai Hill Valle

    THE VALIDITY OF FLOWCHART-BASED MICROBIOLOGY PRACTICUM HANDBOOK FOR THE BIOLOGY STUDENTS OF FKIP ULM

    Get PDF
    Microbiology is a branch of biology which studies about small microorganisms. Its practicum aims to support the learning materials, give the experiences and the basic skills of the students in the field of microbiology, especially the practicum itself. Before doing the practicum, the students have to master the easily understood working procedure in doing the practicum which is the flowchart-based working procedure. Because the problems that acquired by the researcher in the field are based on the observations and interviews with the practitioners, the working procedures are still in form of the description (the explanations of the procedure are in form of words and points) which are not making practicum becomes easier. This development research aims to describe the validity of a flowchart-based microbiology practicum handbook (the handbook). The method used in this research is Tessmer Model, but only until the stage of one-to-one (individual test/legibility). The result shows that the flowchart-based microbiology practicum handbook achieves the criteria of very valid based on the three experts with the average percentage of 84,55%. Meanwhile, the individual test of this book achieves the good criteria with the average percentage of 70,31%, so this book for the students of biology education at the Faculty of Teacher and Training Education in Lambung Mangkurat University Banjarmasin is reasonable to be tested to the next stage so it can be used on the learning process on the microbiology practicum, and make the students become easier in doing biology practicum.  Article visualizations

    Pengetahuan dan Kinerja Siswa SMA Negeri 1 Jorong, Kabupaten Tanah Laut dalam Budidaya Jamur Tiram (Pleorotus Ostreatus)

    Full text link
    Modul on Oyster Mushroom cultivation was used in training for 17 students ofGrade X and XI, SMA Negeri 1 Jorong, Tanah Laut District, South Kalimantan Province. The purpose of the research was to measure their knowledge as well as performance and appoint students as cadres of oyster mushroom cultivation. Knowledge of the students was tested pre-training and post-training. Their performances were evaluated through 6 parameters. Those were discussion, making the planting medium, making leaflet, making school magazine, behaving as a guide, and making processed food based on Oyster Mushroom. The knowledge of the students increased post-training, although varied. In general their performanceswere very satisfying. Of 17 students, 15 wereappointed as cadres on Oyster Mushroom cultivation

    Keefektifan Model PjBL untuk Mencapai Berpikir Divergen Peserta Didik pada Materi Perubahan Lingkungan

    Get PDF
    Pembelajaran Abad  21 menuntut peserta didik dan pendidik menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Guru berperan penting dalam pemilihan model pembelajaran. Project Based Learning (PjBL) merupakan model yang menjadikan proyek sebagai pembelajaran. Salah satu hal penting untuk dalam pmebelajaran adalah hasil belajar serta kemampuan berpikir divergen. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan divergen dengan menggunakan model pembelajaran proyek jika dibandingkan dengan perlakuan kelas direct instruction pada materi perubahan lingkungan kelas X SMAN 1 Alalak (2) mendeskripsikan respon peserta didik kelas X SMAN 1 Alalak setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran proyek pada materi perubahan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment. Sampel penelitian ini kelas X1 (35 orang) sebagai kelas eksperimen dan X2 (35 orang) sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan dari hasil LKPD (berpikir divergen) dan angket respon peserta didik. Teknik analisis LKPD dan respon peserta didik dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan (1) penerapan model PjBL berpengaruh pada kemampuan berpikir divergen peserta didik dalam kategori tinggi dengan rerata nilai 21,04 pada kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol kategori sedang dengan rerata 12,19 (2) respon peserta didik terhadap penggunaan model PjBL pada pembelajaran materi perubahan lingkungan dalam kategori setuju (nilai angket 75,78%.

    PROFILE OF STUDENTS CRITICAL THINKING IN MICROBIOLOGY PROBLEM SOLVING

    Get PDF
    PROFIL BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM PENYELESAIAN MASALAH MIKROBIOLOGI Abstract Critical thinking is an intellectual process that actively and conceptually conceptualizes, implements, analyzes, synthesizes, and evaluates information gathered or generated from observation, experience, reflection, reasoning, or communication, to guide beliefs and actions. That's because with critical thinking, individuals can be trained to solve problems in different and diverse ways. Giving problems to be solved by the student can track the ability to think critically well, because to solve the problem, one must have the ability to think critically. The purpose of this research is to describe the students' critical thinking profile in solving a valid and reliable microbiological problem. The type of research used is descriptive research using qualitative approach. Subjects in this study were some students of Biology Education of Lambung Mangkurat University who have taken microbiology courses in 2014/2015 academic year, amounting to 6 students, students drawn from 3 high, medium, and low category based on the value of microbiology course. The results of this study indicate that the critical thinking level of Biology University students of Lambung Mangkurat is dominant in critical thinking with critical and critical category. Students who take the course of microbiology certainly have different levels of critical thinking on each person based on written assignments that have been given.  Abstrak Berpikir kritis adalah proses intelektual yang secara aktif mengkonseptualisasi, mengimplementasikan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk membimbing keyakinan dan tindakan. Hal ini dikarenakan dengan pemikiran kritis, individu dapat dilatih untuk memecahkan masalah dengan cara yang berbeda dan beragam. Memberikan masalah yang harus diselesaikan oleh siswa dapat melacak kemampuan berpikir kritis dengan baik, karena untuk memecahkan masalah, seseorang harus memiliki kemampuan berpikir kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah mikrobiologi yang valid dan reliabel. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah beberapa mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat yang telah mengambil mata kuliah mikrobiologi pada tahun akademik 2014/2015 yang berjumlah 6 mahasiswa, yang diambil dari 3 kategori tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan nilai mata kuliah mikrobiologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat berpikir kritis mahasiswa Biologi Universitas Lambung Mangkurat dominan dalam berpikir kritis dengan kritis dan kategori kritis. Mahasiswa yang mengambil matakuliah mikrobiologi tentu memiliki tingkat pemikiran kritis yang berbeda berdasarkan tugas tertulis yang telah diberikan.  Permalink/DOI:http://dx.doi.org/10.15408/es.v10i1.7218

    VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BIOLOGI SMA BERBASIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADAKONSEP SISTEM REGULASI

    Get PDF
    Learning in the curriculum 2013 provides a learning model that facilitates critical thinking skills. The material for the Sub-Regulatory System in biology learning is still conceptual, so it is necessary to develop a learning material. Learning materials in the form of student worksheet (LKPD) function to facilitate students to actively shape their knowledge according to the demands of the curriculum 2013. The research uses the EDR model and aims to develop student worksheet (LKPD) based on valid critical thinking skills. The research method used Tessmer design, by going through stages 1) self-evaluation; 2) expert review; 3) individual test; 4) small group test and 5) field test. Expert review research subjects consisted of 2 supervisors and 1 high school biology teacher. Individual test subjects were 3 students of class XI MIA 1. Data collection techniques for the validity and practicality of the content used the mean technique. The data analysis technique for the validity and practicality of the content was determined with a final score of 4 in the very valid category. The results showed the validity of LKPD based on expert review obtained the valid category with an overall average of 3.73.    Abstrak. Pembelajaran pada kurikulum 2013 menyediakan model pembelajaran yang memfasilitasi keterampilan berpikir kritis. Materi Sub Sistem Regulasi dalam pembelajaran biologi masih berupa konseptual sehingga perlu dikembangkan sebuah bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran berupa LKPD berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik untuk aktif membentuk pengetahuannya sesuai tuntutan kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan model EDR dan bertujuan untuk mengembangkan LKPD berdasarkan keterampilan berpikir kritis yang valid. Metode penelitian menggunakan desain Tessmer, dengan melalui tahapan 1) Evaluasi diri; 2) uji pakar; 3) uji perorangan; 4) uji kelompok kecil dan 5) uji lapangan. Subjek penelitian uji pakar terdiri dari 2 dosen pembimbing dan 1 orang guru Biologi jenjang SMA. Subjek uji perorangan adalah 3 orang peserta didik kelas XI MIA 1. Teknik pengumpulan data validitas dan kepraktisan isi menggunakan teknik rerata. Teknik analisis data validitas dan kepraktisan isi ditetapkan dengan skor akhir 4 dengan kategori sangat valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) validitas LKPD berdasarkan uji pakar mendapatkan kategori valid dengan rata-rata keseluruhan 3,73; 2) kepraktisan isi LKPD mendapatkan kategori baik dengan rata-rata keseluruhan 3,95. Learning in the curriculum 2013 provides a learning model that facilitates critical thinking skills. The material for the Sub-Regulatory System in biology learning is still conceptual, so it is necessary to develop a learning material. Learning materials in the form of student worksheet (LKPD) function to facilitate students to actively shape their knowledge according to the demands of the curriculum 2013. The research uses the EDR model and aims to develop student worksheet (LKPD) based on valid critical thinking skills. The research method used Tessmer design, by going through stages 1) self-evaluation; 2) expert review; 3) individual test; 4) small group test and 5) field test. Expert review research subjects consisted of 2 supervisors and 1 high school biology teacher. Individual test subjects were 3 students of class XI MIA 1. Data collection techniques for the validity and practicality of the content used the mean technique. The data analysis technique for the validity and practicality of the content was determined with a final score of 4 in the very valid category. The results showed the validity of LKPD based on expert review obtained the valid category with an overall average of 3.73.        Key word : Student worksheet, Validity, Regulatory system Abstrak. Pembelajaran pada kurikulum 2013 menyediakan model pembelajaran yang memfasilitasi keterampilan berpikir kritis. Materi Sub Sistem Regulasi dalam pembelajaran biologi masih berupa konseptual sehingga perlu dikembangkan sebuah bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran berupa LKPD berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik untuk aktif membentuk pengetahuannya sesuai tuntutan kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan model EDR dan bertujuan untuk mengembangkan LKPD berdasarkan keterampilan berpikir kritis yang valid. Metode penelitian menggunakan desain Tessmer, dengan melalui tahapan 1) Evaluasi diri; 2) uji pakar; 3) uji perorangan; 4) uji kelompok kecil dan 5) uji lapangan. Subjek penelitian uji pakar terdiri dari 2 dosen pembimbing dan 1 orang guru Biologi jenjang SMA. Subjek uji perorangan adalah 3 orang peserta didik kelas XI MIA 1. Teknik pengumpulan data validitas dan kepraktisan isi menggunakan teknik rerata. Teknik analisis data validitas dan kepraktisan isi ditetapkan dengan skor akhir 4 dengan kategori sangat valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) validitas LKPD berdasarkan uji pakar mendapatkan kategori valid dengan rata-rata keseluruhan 3,73; 2) kepraktisan isi LKPD mendapatkan kategori baik dengan rata-rata keseluruhan 3,95

    STRUKTUR POPULASI (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) DI KAWASAN DANAU SARI EMBUN KABUPATEN TANAH LAUT: POPULATION STRUCTURE (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) IN THE LAKE SARI EMBUN AREA, TANAH LAUT DISTRICT

    No full text
    Population structure is defined as an arrangement of age classes in a population. It is very important to study population structure to determine the status and existence of a population so that efforts can be made to control the population in that habitat. Pine is one of the plants found in the Danau Sari Embun area which has the potential to be used as a learning resource based on local content. The results of data analysis show that the population structure of Pine plants in the Danau Sari Embun area was found to be 0 Ind/2.5 Ha in the pre-reproductive phase, 14 Ind/2.5 Ha in the reproductive phase, 0 Ind/2 Ha in the post-reproductive phase. .5 Ha, so that the shape of the pyramid is in the form of a vase or jug with a disturbed base. Keywods: Population Structure, Pinus merkusii, Danau Sari Embun   Abstrak Struktur populasi didefinisikan sebagai suatu susunan kelas umur dalam suatu populasi. Kajian tentang struktur populasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui status dan keberadaan suatu populasi sehingga dapat dilakukan upaya untuk penanggulangan populasi dihabitat tersebut. Pinus adalah salah satu tumbuhan yang terdapat di kawasan Danau Sari embun yang berpotensi dijadikan sebagai sumber belajar berbasis muatan lokal. Hasil analisis data menunjukkan bahwa struktur populasi tumbuhan Pinus di kawasan Danau Sari embun di dapatkan jumlah pada fase pra-reproduktif berjumlah 0 Ind/2,5 Ha, fase reproduktif berjumlah 14 Ind/2,5Ha, fase post-reproduktif berjumlah 0 Ind/2,5Ha, sehingga bentuk piramidanya berbentuk pasu atau kendi dengan dasar terganggu. Kata Kunci: Struktur Populasi, Pinus merkusii, Danau Sari EmbunStruktur populasi didefinisikan sebagai suatu susunan kelas umur dalam suatu populasi. Kajian tentang struktur populasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui status dan keberadaan suatu populasi sehingga dapat dilakukan upaya untuk penanggulangan populasi dihabitat tersebut. Pinus adalah salah satu tumbuhan yang terdapat di kawasan Danau Sari embun yang berpotensi dijadikan sebagai sumber belajar berbasis muatan lokal. Hasil analisis data menunjukkan bahwa struktur populasi tumbuhan Pinus di kawasan Danau Sari embun di dapatkan jumlah pada fase pra-reproduktif berjumlah 0 Ind/2,5 Ha, fase reproduktif berjumlah 14 Ind/2,5Ha, fase post-reproduktif berjumlah 0 Ind/2,5Ha, sehingga bentuk piramidanya berbentuk pasu atau kendi dengan dasar tergangg
    corecore