391 research outputs found

    PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK MUH. KUTOWINANGUN KEBUMEN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa; (2) pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa; (3) pengaruh lingkungan masyarakat terhadap prestasi belajar siswa; (4) pengaruh lingkungan DUDI terhadap prestasi belajar siswa; (5) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa; (6) pengaruh lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan DUDI dan motivasi belajar bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kompetensi keahlian teknik audio video SMK Muh. Kutowinangun Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian Ex-post Facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video SMK Muh. Kutowinangun Kebumen tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 36 siswa. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner model skala Likert untuk semua variabel. Validitas instrumen penelitian dilakukan dengan analisis butir yang dihitung dengan rumus korelasi Product moment. Reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu diadakan analisis deskriptif dan pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas. Teknik analisis data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah dengan teknik analisis regresi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif antara lingkungan keluarga (X1) dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,335. Koefisien determinasi (r2) = 0,112. (2) ada pengaruh positif antara lingkungan keluarga (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,578. Koefisien determinasi (r2) = 0,334. (3) ada pengaruh positif antara lingkungan masyarakat (X3) dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,485. Koefisien determinasi (r2) = 0,235. (4) ada pengaruh positif antara lingkungan DUDI (X4) dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,367. Koefisien determinasi (r2) = 0,135. (5) ada pengaruh positif antara motivasi belajar siswa (X5) dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,658. Koefisien determinasi (r2) = 0,434. (6) ada pengaruh positif antara lingkungan sekolah (X1), lingkungan keluarga (X2), lingkungan masyarakat (X3), lingkungan DUDI (X4), motivasi belajar (X5) secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,725. Koefisien determinasi (r2) = 0,526

    Center Point of Indonesia Makassar Pada Proses pembangunannya terhadap Masyarakat Pesisir (2009-2017)

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan MegaProyek Center Point of Indonesia dari awal munculnya serta bagaimana proses pelaksanaan sampai pada tahun 2017, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengatahui aktifitas yang dirasakan oleh masyarakat pesisir Makassar yang bertempat tinggal atau yang sebelumnya bekerja di sekitar area Proyek CPI selama proyek berlangsung. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis dengan tahapan yakni Heuristik dalam bentuk penelitian pustaka dan penetilitian lapangan, kemudian Kritik sumber, Interpretasi dengan sumbersumber terkait,dan terakhir Histiografi

    PENDIDIKAN LUAR BIASA BAGI PENYANDANG CACAT DI SEMARANG

    Get PDF
    Tujuan pendidikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan berbudi luhur, memiliki keterampilan dan kesehatan jasmani dan rokhani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan, belum menjamin sepenuhnya terhadap tantangan global dimasa depan. Dunia pendidikan di Indonesia memerlukan reformasi dan restrukturisasi, sehingga pendiidkan baik anak normal maupun anak berkebutuhankhusus harus dipandang sebagai kebutuhan yang mendasar. (Mudjito, 2005). Perkembangan jasa pendidikan di Indonesia mulai merambah ke yayasan-yayasan penyelenggara Pendidikan Luar Biasa yang eksistensinya sebagai bagian dari penyelenggaraan pendidikan nasional, karena kontribusi yang cukup signifikan yang memperhatikan layanan pendiidkan bagi anak berkebutuhan khusus yang dimulai dari TKLB, SDLB, SMLB, SMALB serta lembaga apapun yang melayani pendidiakan anak luar biasa. Usaha tersebut merupakan suatu bentuk usaha untuk menigkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan ketrampilan penyandang cacat sehingga keberadaannya dapat berguna bagi bangsa, masyarakat, dan dirinya sendiri. Adanya isu-isu strategis, mengenai penuntasan wajar 9 tahu bagi penyandang cacat yaitu dengan meningkatkan daya tampung pendidikan unit sekolah baru untuk mengembangkan potensi kecerdasan dan bakat istimewa dari anak berkebutuhan khusus serta peningkatan kualitas pendidikan (Program Prioritas Ditjen Pembinaan Sekolah Luar Biasa tahun 2005). Pengembangan dan peningkatan kualitas layanan bagi anak berkebutuhan khusus, belum memberikan akses fisik yang cukup untuk anak berkebutuhan, apalagi di era otonomi pemerintah daerah dihimbau untuk turut bertangungjawab dalam menyediakan saranan fisik yang aksesibel bagi anak berkebutuhan khusus. Banyak undang-undang dan kebijakantentang kecacatan dan hak-hak orang cacat. Dalam Undang-Undang disebutkan bahwa “setiap penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan”. Yang dimaksudkan adalah kesamaan memperoleh kesempatan pendidikan dan pekerjaan, perlakuan yang sama untuk berperan dalam pembangunan, dan aksesibilitas (Cucu Saidah, BILiC). Aksesibilitas sarana prasarana fisik meliputi jalan, bangunan, dan perumahan yang sangat buruk, tidak adanya sarana umum yang aksesibel sehingga sangat menyulitkan penyandang cacat untuk mengakses tempat pelayanan publik termasuk tempat pendidikan. Provinsi Jawa Tenah salah satu Provinsi di Indonesia pada tahun 2005 tercatat jumlah penyandang cacat fisik sebanyak 4535 orang dan sebanyak0,185% atau sekitar 839 penyandang berada di Kota Semarang dan sekitarnya (Dinas Kesehatan Sosial Provinsi Dati I Jawa Tengah,2005). Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah pada waktu yang akan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan meningkatkannya jumlah kecelakaan yang terjadi, bencana alam maupun akibat dari suatu penyakit dan penyalahgunaan obt-obatan. Usaha rehabilitasi bagi penyandang cacat, terutama cacat fisik sekarang ini sedang ditingkatkan. Salah satu pemikiran yang mendasari rencana ini adalah bahwa untuk tiap-tiap Provinsi diusahakan memiliki sedikitnya satu sarana Pendidikan Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Fisik yang bersifat timbal balik terhadap Pusat rehabilitasi cacat tubuh Prof.Dr.Soeharso yang berkedudukan di Surakarta (Maryono, 1985). Melihat kondisi yang demikian maka perlu wadah sebagai pelayanan bagi penyandang cacat terutama cacat fisik/tubuh. Wadah tersebut nantinya difungsikan sebagai tempat pengelolaan pendidikan, pelatihan tenaga pendidik, dan layanan pendidikan berupa Sekolah Luar Biasa yang diketegorikan kelainan fisik/tubuh, serta mencakup rehabilitasi medis, rehabilitasi mental psikoligis dan rehabilitasi mental psikologis dan rehabilitasi karya akan sangat membantu penanggulangan masalah-masalah yang di hadapi para penyandang cacat untuk dapat terjun kedalam masyarakat, mandiri dan ikut berpartisipasi aktif sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya. Oleh karena itu, diharapkan dalam penyediaan sarana Pendidikan Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Fisik ini sebagai respon adanya otonomi daerah tentang pengembangan dan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan bagi penyandang cacat tubuh dan para tenaga pendidik secara menyeluruh dan berkelanjutan yang representatif, modern dan responsif terhadap lingkungan dan ilmu pengetahuan yang memenuhi syarat-syarat efisiensi, efektivitas dan integritas. Dengan kata lain, segala fasilitas nantinya disesuaikan menurut standar teknis aksesibilitas yang ditujukan bagi penyandang cacat, agar mendapatkan perhatian yang selayaknya. B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Merumuskan Program dasar Perencanaan dan Perancangan yang berhubungan dengan sarana dan prasarana untuk wadah pengelolaan, pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat fisik dan tenaga pengajar, sehingga tersusun langkah-langkah untuk dapat melanjutkan kedalam perancangan grafis. Sasaran Tersusunnya konsep dasar perencanaan dan perancangan Pendidikan Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Fisik di Semarang beserta program dan kapasitas pelayanan berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan. C. LINGKUP BAHASAN Ruang Lingkup Substansial Merencanakan dan merancang sarana dan prsarana untuk melakukan proses pengelolaan dan pendidikan bagi penyandang cacat tubuh dan para tenaga pengajar secara menyeluruh dan berkelanjutan yang representatif, modern dan responsif terhadap lingkungan dan ilmu pengetahuan, dalam wadah yang dikenal dengan nama Pendidikan Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Fisik di Semarang. Ruang Lingkup Spasial Perencanaan dan perancangan Pendidikan Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Fisik di Semarang, khususnya, berada di daerah ibukota Provinsi tepatnya berada di wilayah Semarang. D. METODE PEMBAHASAN Metode pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu menguraikan dan menjelaskan data kualitatif, kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu kesimpulan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara : 1. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pendataan langsung di lokasi. 2. Studi Literatur Studi Literatur yaitu data sekunder yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan. 3. Wawancara Wawancara yaitu dialog langsung dengan baik pelaku aktivitas maupun pengelola. Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan topik. E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Menguraikan latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan serta alur pikir. BAB II Tinjauan Pustaka Menguraikan tentang tinjauan umum dan pengertian Pendidikan Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Fisik, standar pelayanan minimal, tinjauan khusus penyandang cacat fisik sesuai karakteristik dan klasifikasinya. BAB III Tinjauan Khusus Pendidikan Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Fisik di Semarang Menguraikan tentang tinjauan Provinsi Jawa Tengah, tinjauan Kota Semarang mengenai peraturan dan kebijakan. Tata guna lahan dan sarana prasarana pelayanan bagi penyandang cacat fisik. BAB IV Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Mengungkapkan kesimpulan, batasan dan anggapan dari uraian pada baba sebelumnya. BAB V Pendekatan Perencanaan dan Perancangan Pendidikan Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Fisik di Semarang Menguraikan dasar-dasar pendekatan dan menguraikan pendekatan fungsional, kontekstual, arsitektural, teknis, dan utilitas bangunan. BAB VI Program Perencanaan dan Perancangan Pendidikan Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Fisik di Semarang Membahas mengenai program perencanaan yang meliputi program ruang, lokasi dan tapak terpilih dan konsep perancangan bangunan yang meliputi konsep bentuk, penekanan desain yang digunakan, konsep struktur dan utilitas bangunan

    Analyze Fact Checking of Haram Sinovac Vaccine Hoax on Twitter Social Media Status

    Get PDF
    This research discussed about haram Sinovac vaccine hoax on twitter social media status. There was something unique on Twitter social media which is trending topic system, one of the trending issue was Covid-19 vaccine that arrived from China (Sinovac) and got a lot rejection. This study aimed to determine about the fact of haram Sinovac vaccine. The research used fact checking method. Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) had standar operating procedure in checking the fact with the data collection from status in media social Twitter, on last six months (August 2020 - January 2021). This research indicated six tweets which stated that sinovac vaccine were haram and also fifteen tweets stated that sinovac vaccine are pure and halal based on the fact research. By analyze this checking fact, we can distinguish which information are hoax and fact

    Analysis of Vaccine Hoax Information in Facing the Covid-19 Crisis on Twitter

    Get PDF
    Present the new media (internet) as a new challenged in the world of information, especially on hoax information. The increase in hoax messages has also been a challenge in managing the Covid-19 crisis, with social media becoming the new venue for the spread of hoax messages. The objective of the research was to analyze information on the Covid-19 vaccine on Twitter to be more careful in choosing and to reveal the disseminating information. This research used qualitative content analysis methods according to Philip Mayring and utilized the search engine on Twitter to collect data within a certain time span. The result of this research, found some hoax information on Twitter such as: Sinovac vaccine was haram, vaccine was killed, vaccine was spayed, and vaccines changed human DNA

    Analisis Peran Kepemimpinan Camat di Kantor Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perang seorang Camat dalam memimpin para pegawai di Kantor Camat Kecamatan Bongomeme, adapun metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa camat telah menunjukkan peran dalam meningkatkan kinerja pegawai melalui peran interpersonal, peran informasional, peran pengambil keputusan dan peran pengawasan. Peran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) peran interpersonal ditunjukkan dengan kemampuan camat menjadi figur teladan menjadi penghubung antar pegawai, serta kemampuan camat dalam membina pegawai untuk memiliki kinerja yang baik, 2) tupoksi yang harus dilaksanakan serta kemampuan camat dalam melibatkan semua pegawai dalam proses analisis inforamasi untuk perbaikan kinerja pegawai, 3) peran pengambil keputusanditunjukkan dengan kemampuan camat melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan terkait perbaikan kinerja pegawai, konsistensi camat dalam melaksanakan hasil pengambilan keputusan untuk memperbaiki kinerja pegawai, serta adanya proses analisis untuk meningkatkan kinerja pegawai, dan 4) peran pengawasan ditunjukkan camat dalam menyelesaikan mekanime pengawasan, melakukan pengawasan selama berlangsung proses pekerjaan serta melakukan umpan Balik terhadap hasil pengawasan untuk perbaikan kinerja pegawai

    Prosecution Of Money Laundering Of Proceeds Of Corruption By Anti-corruption Commission (Kpk)

    Full text link
    As extra ordinary crime, corruption which may be done in several ways is hard to be eradicated. One of the ways is money laundering. The problem which arises is that KPK has no authority to prosecute money laundering of corruption proceed. This research aims to explore the authority to prosecute money laundering of corruption proceed based on existing legislations and to also provide the reform of law regarding to that issue. The research shows that there is no regulation which authorizes KPK to prosecute money laundering. To cope with that problem, the reform of laws is necessary by: First, combining the regulation of money laundering and corruption in one legislation; and Second, authorizing KPK to prosecute money laundering of corruption proceed by putting the authority in a legislation.IntisariSebagai extra ordinary crime, korupsi dengan berbagai modus operandi tidak mudah diberantas. Salah satu modus operandi yang kompleks adalah TPPU. Permasalahan yang timbul dalam TPPU hasil tindak pidana korupsi adalah dimana KPK tidak diberikan kewenangan melakukan penuntutan terhadap TPPU hasil korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kewenangan penuntutan terhadap perkara TPPU hasil korupsi dalam hukum positif dan memberikan reformulasi pengaturan terhadap hal tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kekosongan hukum dalam penegakan hukum pada perkara TPPU hasil tindak pidana korupsi yang ditangani KPK. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu reformulasi peraturan dengan: (1) mengatur secara tersendiri TPPU dalam UU PTPK; dan (2) memberikan kewenangan KPK untuk melakukan penuntutan terhadap perkara TPPU hasil tindak pidana korupsi

    Pemanfaatan Limbah Kentang Hasil Sortasi di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa

    Get PDF
    Salah satu agribisnis sayuran yakni budidaya kentang, merupakan suatu konsep yang ideal, hidup, dinamis, dan berkembang, serta memberikan keuntungan bagi banyak pihak (manusia serta lingkungan biotik dan abiotik). Fungsi dari kentang dapat mendatangkan keuntungan bagi pengusaha industri makanan olahan, pedagang serta petani. Kendala utama yang dihadapi dalam agribisnis kentang di Indonesia adalah: 1) Sulitnya memperoleh benih bermutu, 2) Adopsi benih kentang bermutu relatif rendah, 3) Harga benih kentang bersertifikat relatif mahal dibanding dengan benih kentang yang dibuat sendiri oleh petani, 4) Penurunan produktivitas yang terjadi dikalangan para petani, 5) Kondisi lahan yang semakin rusak akibat penggunaan pestisida dan obat–obatan yang berlebihan, 6) Rendahnya kualitas benih yang digunakan. Tanaman kentang mampu memberikan dampak positif bagi petani. Permasalahan yang dihadapi PKK Desa Mamampang untuk memanfaatkan limbah kentang tersebut adalah: 1) Petani di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao belum mempunyai pengetahuan dalam memanfaatkan limbah kentang sehingga memiliki nilai tambah produk bagi masyarakat, 2) Pengetahuan petani dalam bidang pengolahan hasil produk belum memadai sehingga kentang hasil sortasi tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Bentuk solusi yang akan diberikan adalah: 1) Penyuluhan tentang pemanfaatan limbah kentang sebagai nilai tambah produk di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa, 2) Pendampingan dan pelatihan teknik pemanfaatan limbah kentang untuk mendapatkan nilai tambah bagi masyarakat kelompok wanita tani, 3) Pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan produk olahan dari limbah kentang

    Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Dengan Hiperbilirubinemia Di Rumah Sakit Wilayah Kota Makassar Periode Januari-Desember Tahun 2018

    Get PDF
    Latar belakang:. Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah berat badan lahir rendah kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia kehamilan. Sedangkan hiperbilirubinemia merupakan kondisi yang ditandai dengan peningkatan kadar bilirubin (≥10 mg/dL) didalam jaringan ekstravascular sehingga tampak kuning pada konjungtiva, kulit dan mukosa. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu sebanyak 400 sampel yang terbagi atas 200 sampel dari masing masing rumah sakit. Hasil: Berdasarkan analisis person chi-square merupakan uji yang dilakukan pada penelitian ini, uji ini bertujuan mencari korelasi antar variabel, dikatakan  terdapat korelasi yang signifikan jika p-value <0,005. Pada penelitian ini didapatkan p-value 0.000 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara berat badan lahir rendah dengan kejadian hiperbilirubinemia.   Kesimpulan:. Terdapat korelasi yang signifikan antara berat badan lahir rendah dengan kejadian hiperbilirubinemia

    Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Pengguna Kartu Automatic Teller Machine

    Get PDF
    asyarakat kini sudah diperkenalkan dengan berbagai macam kemudahan. Jasa yang diberikan oleh pihak perbankan tentunya juga sangat berperan penting didalamnya, selain memberikan kemudahan ternyata hal tersebut juga mempunyai kelemahan-kelemahan yang secara tidak langsung akan merugikan nasabah pengguna jasa dan perbankan yang memberikan pelayanan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana tanggung jawab dan perlindungan hukum terhadap nasabah pada transaksi Automatic Teller Machine dan upaya hukum yang dapat dilakukan oleh nasabah pengguna kartu Automatic Teller Machine dalam memperoleh hak-haknya apabila terjadi kerugian dalam penggunaan Automatic Teller Machine. Metode penelitian ini menggunakan penelitian normatif yuridis, yakni penelitian yang dilakukan dengan pendekatan pada norma atau substansi hukum, asas hukum, dalil-dalil hukum dan perbandingan hukum, dengan menggunakan pendekatan konseptual yang merupakan suatu jenis pendekatan di dalam penelitian hukum yang memberi sudut pandang analisa terhadap penyelesaian permasalahan dalam penelitian hukum, yang dilihat dari aspek dan konsep-konsep hukum yang melatarbelakanginya, bahkan bisa juga  dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam penormaan sebuah peraturan yang sekaitan dengan konsep-konsep yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank bertanggung jawab penuh terhadap kesalahan yang mengakibatkan kerugian terhadap nasabah. Dan upaya hukum yang dapat dilakukan yakni melakukan pengaduan yang dilakukan secara tertulis yang disampaikan kepada bank
    • …
    corecore