Universitas Muhammadiyah Sorong: eJournal Collections
Not a member yet
1779 research outputs found
Sort by
Analisis Laju Infiltrasi Pada Daerah Aliran Sungai Klafma Kabupaten Sorong
Daerah Aliran Sungai (DAS) Klafma terletak di Distrik Aimas Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Di DAS ini sebagian besar daerahnya sudah terbangun dan tidak dapat lagi meresapkan air ke dalam tanah. Hal ini tentunya mempengaruhi laju infiltrasi, yang mana untuk DAS kecil di wilayah tropis belum pernah dilakukan kajian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai laju infiltrasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Klafma menggunakan 4 model yaitu model Horton, model Philip, model Kostiakov dan model Green Ampt. Pengambilan data dilakukan di 11 titik sampel yang tersebar pada wilayah DAS dan ditentukan berdasarkan variasi tekstur, tutupan lahan dan kemiringan lereng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi existing pada DAS Klafma paling tinggi di titik F7 sebesar 21.88 cm/jam sedangkan paling rendah di titik F10 sebesar 0.75 cm/jam. Analisis kesesuaian model berdasarkan persamaan trend lapangan, model yang paling banyak mendekati yaitu model Horto
Rasionalitas Keputusan Bertahan Ojek Pangkalan dengan Adanya Ojek Online di Stasiun Balapan Kota Surakarta
This research analyzes rational choice among traditional motorcycle taxi drivers at Balapan Station, Surakarta City. This study employs a descriptive qualitative approach with a single case study based on James Coleman's rational choice theory, focusing on the micro level of actors and resources, as well as supporting three indicators of collective behavior, norms, and corporate actors to explain the phenomena at a macro level. Data was obtained through observation, interviews, and document studies. The findings suggest that actors leverage their ownership of resources to survive within the conventional system amidst the rise of online motorcycle taxi services. The resources held by actors include physical health conditions, ownership of motor vehicles, the location of their base, and loyal customers. Traditional motorcycle taxi drivers also consider economic value, flexibility, and comfort of work, as well as solidarity value, as preferences. Base motorcycle taxi drivers implement several steps as a strategy in facing the development of online motorcycle taxis. The adaptation employed out by traditional motorcycle taxi drivers includes promotions, price adjustments, and the use of Whatsapp application to enhace services.In a macro analysis, collective behavior arises because actors have similarities in actions, norms as a means of control, and corporate actors of the base motorcycle taxi association at Balapan Station.Penelitian ini menganalisis pilihan rasional pada pengemudi ojek pangkalan di Stasiun Balapan, Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus tunggal berdasarkan teori pilihan rasional James Coleman, yang berfokus pada level mikro aktor dan sumber daya, serta dukungan tiga indikator perilaku kolektif, norma dan aktor korporat untuk menjelaskan fenomena secara makro. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil temuan menunjukkan bahwa aktor mendayagunakan kepemilikan sumber daya untuk tetap bertahan dengan sistem berbasis konvensional di tengah perkembangan layanan ojek online. Sumber daya yang dimiliki aktor meliputi kondisi kesehataan fisik, kepemilikan kendaraan motor, lokasi pangkalan dan pelanggan setia. Pengemudi ojek pangkalan juga mempertimbangkan nilai ekonomi, nilai fleksibilitas dan kenyamanan kerja serta nilai solidaritas sebagai preferensi. Pengemudi ojek pangkalan menerapkan beberapa langkah sebagai strategi dalam menghadapi perkembangan ojek online. Strategi adaptasi yang dilakukan pengemudi ojek pangkalan melalui promosi, penyesuaian tarif dan penggunaan whatsapp untuk membantu layanan. Dalam analisis secara makro perilaku kolektif muncul karena aktor memiliki kesamaan tindakan, norma sebagai alat kendali dan aktor korporat paguyuban ojek pangkalan di Stasiun Balapan
Analisis Strategi Pemerintah Desa Leppangeng Terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gotong Royong
This study aims to analyze the strategy of the Leppangeng Village government in increasing community participation in mutual cooperation activities, which has decreased due to the influence of modernization, personal busyness, education level, and the development of a culture of individualism. This research uses qualitative methods of data collection techniques through in-depth interviews, direct observation, and analysis using NVivo software. The results show that the strategies implemented by the government include routine socialization, deliberation with the community, direction, and the formation of community groups such as agricultural groups and family welfare empowerment. Although there is an increase in participation, community involvement tends to be temporary and uneven. Some of the inhibiting factors include busy work schedules, low education levels, gender roles, and limited understanding of the long-term benefits of mutual cooperation. The government has made efforts to evaluate and educate the community, but consistency of participation remains a challenge. Therefore, further strategies are needed in the form of strengthening communication, involving the community from the planning stage, providing incentives, and instilling the values of mutual cooperation as part of social identity. With a more comprehensive and sustainable strategy, it is hoped that the spirit of mutual cooperation dap will continue to grow.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemerintah Desa Leppangeng dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan gotong royong, yang mengalami penurunan akibat pekerjaan, kesibukan pribadi, tingkat pendidikan, dan berkembangnya budaya individualisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi langsung, serta analisis data menggunakan perangkat lunak NVivo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan pemerintah meliputi sosialisasi rutin, musyawarah dengan masyarakat, pengarahan, serta pembentukan kelompok-kelompok masyarakat seperti kelompok pertanian dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Meskipun terdapat peningkatan partisipasi, keterlibatan masyarakat cenderung bersifat sementara dan belum merata. Beberapa faktor penghambat yang ditemukan mencakup kesibukan pekerjaan, tingkat pendidikan yang rendah, perbedaan peran berdasarkan gender, serta pemahaman yang terbatas tentang manfaat gotong royong dalam jangka panjang. Pemerintah telah berupaya melakukan evaluasi dan edukasi untuk menyadarkan masyarakat, namun konsistensi partisipasi masih menjadi tantangan. Oleh karena itu, diperlukan strategi lanjutan berupa penguatan komunikasi, pelibatan masyarakat sejak tahap perencanaan, pemberian insentif, serta penanaman nilai-nilai gotong royong sebagai bagian dari identitas sosial. Dengan strategi yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan, diharapkan semangat gotong royong dapat kembali tumbuh sebagai pilar utama dalam pembangunan desa yang inklusif dan partisipatif
THE EFFECT OF FUNGICIDE (ANTRACOL) ON THE SURVIVAL OF NILA FISH
Aplikasi fungisida Antracol dalam praktik budidaya pertanian berpotensi menimbulkan konsekuensi yang mengkhawatirkan bagi keseimbangan ekosistem aquatik, terutama terhadap biota perairan. Studi ini dirancang untuk mengevaluasi dampak variasi dosis Antracol terhadap tingkat survivabilitas ikan nila (Oreochromis niloticus) serta karakteristik parameter lingkungan perairan. Metodologi penelitian mengimplementasikan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan mengaplikasikan 5 variasi tingkat konsentrasi (0,01; 0,1; 1; 10; 100 ppm) ditambah kelompok kontrol, dimana setiap perlakuan direplikasi sebanyak 2 kali. Temuan penelitian mengindikasikan terjadinya degradasi yang signifikan pada persentase kelangsungan hidup berbanding lurus dengan eskalasi konsentrasi Antracol, dengan persentase kematian puncak mencapai 85% pada aplikasi konsentrasi 100 ppm. Karakteristik parameter kualitas perairan mengalami transformasi yang substantial, meliputi reduksi kandungan oksigen terlarut hingga mencapai level 1,5 mg/L, variabilitas nilai pH dalam rentang 7,49-8,18, serta elevasi temperatur yang mencapai 30,5°C. Evaluasi statistik mengungkapkan adanya hubungan korelasi positif yang sangat kuat (r > 0,95) antara tingkat konsentrasi Antracol dengan persentase mortalitas, menunjukkan pola respon yang bersifat eksponensial. Hasil investigasi ini mengkonfirmasi bahwa Antracol memiliki potensi toksisitas yang substantial terhadap ikan nila bahkan ketika diaplikasikan dalam konsentrasi yang relatif rendah, sehingga menekankan urgensi implementasi sistem manajemen yang lebih rigorous dalam penggunaan fungisida di kawasan pertanian yang berdekatan dengan habitat perairan.The use of Antracol fungicide in agricultural activities can have serious impacts on aquatic ecosystems, especially on aquatic organisms. This study aims to analyze the effect of various concentrations of Antracol on the survival of tilapia (Oreochromis niloticus) and water quality parameters. Using a Completely Randomized Design (CRD) with 5 concentration treatments (0.01; 0.1; 1; 10; 100 ppm) and control, each with 2 replications. The results showed a significant decrease in survival rate as the concentration of Antracol increased, with the highest mortality rate of 85% at a concentration of 100 ppm. Water quality parameters experienced substantial changes, including a decrease in dissolved oxygen to 1.5 mg/L, pH fluctuations between 7.49-8.18, and an increase in temperature reaching 30.5°C. Statistical analysis revealed a strong positive correlation (r > 0.95) between Antracol concentration and mortality rate, with an exponential response pattern. These findings indicate that Antracol has significant toxic effects on tilapia even at low concentrations, emphasizing the importance of stricter management of fungicide use in agricultural areas near water bodies
TIPOLOGI DAN PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PEMBANGUNAN ADMINISTRASI PUBLIK DI DISTRIK SAYOSA TIMUR KABUPATEN SORONG
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi kepemimpinan yang berkembang di Distrik Sayosa Timur serta menganalisis peran kepemimpinan dalam pembangunan administrasi publik di wilayah tersebut. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan di Distrik Sayosa Timur cenderung bersifat partisipatif dan paternalistik, yang didasarkan pada relasi sosial yang kuat dalam komunitas lokal. Peran kepemimpinan yang dominan meliputi fasilitator pembangunan, penghubung antara masyarakat dan pemerintah kabupaten, serta motor penggerak program digitalisasi layanan publik. temuan ini mengindikasikan bahwa keberhasilan pembangunan administrasi publik di tingkat distrik sangat ditentukan oleh kemampuan pemimpin dalam mengelola relasi sosial, budaya, dan birokratis secara sinergis. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya penguatan kapasitas kepemimpinan lokal yang kontekstual dan responsif terhadap dinamika masyarakat guna mendukung reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang partisipatif dan inklusif. Namun, masih ditemukan tantangan dalam kapasitas teknis dan manajerial serta keterbatasan infrastruktur penunjang
PENERAPAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DISTRIK SORONG MANOI
Abstract
The purpose of this study is to examine the implementation of management, the challenges faced, and the efforts to overcome these challenges in improving employee work quality. The author employs a qualitative research method with a descriptive qualitative approach. The research is conducted at the Sorong Manoi District Office in Sorong City. The types of data used in this study are collected through interviews and observations. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, comparative analysis, and conclusion drawing.
The results indicate that the implementation of management at the Sorong Manoi District Office is well-organized in accordance with the motto of providing maximum service to the community. The challenges identified include the lack of authority granted by the City Government to the district level, a limited number of employees (human resources), and the absence of operational vehicles. Efforts to address these challenges are primarily focused on proposing solutions to higher authorities.
Keywords: Management, Human Resources, Employee Work Quality
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Manajemen, kendala yang dihadapi serta Upaya mengatasi kendala tersebut Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pegawai. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Kantor Distrik Sorong Manoi Kota Sorong. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara dan observasi. Teknik analisis data, dengan Teknik Reduksi Data, Penyajian Data, Analisis Perbandingan dan Penarikan Kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Penerapan Manajemen di Kantor Distrik Sorong Manoi Kota Sorong sudah diatur sebaik mungkin sesuai dengan Motto untuk melaksanakan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Yang menjadi hambatan adalah tidak adanya kewenangan yang diberikan Pemerintah Kota ke tingkat Distrik, minimnya jumlah pegawai (SDM) serta tidak adanya kendaraan operasional. Upaya untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu hanya dengan mengusulkan ketingkat atas untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL PADA MATERI PERKALIAN DI SD NEGERI 27 KOTA SORONG MELALUI MEDIA PERMAINAN WORDWALL
Pembelajaran matematika yang efektif memerlukan metode dan media yang menarik bagi siswa. Penggunaan media digital seperti wordwall dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam memahami konsep perkalian, terutama dalam lingkungan pembelajaran bilingual. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran matematika secara bilingual pada materi perkalian di SD Negeri 27 Kota Sorong dengan memanfaatkan media permainan wordwall. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif melalui pre-test dan post-test yang melibatkan 23 siswa kelas 3. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata nilai siswa dari 64,35 pada pre-test menjadi 83,26 pada post-test, dengan nilai N-Gain sebesar 0,6036 yang tergolong dalam kategori peningkatan sedang. Selain meningkatkan pemahaman konsep perkalian, penggunaan wordwall juga memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan bilingual yang memadukan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, juga memberikan manfaat dalam pengembangan keterampilan berbahasa siswa. Dengan demikian, disimpulkan bahwa media Wordwall efektif dalam meningkatkan hasil belajar, menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan menarik, serta mendukung peningkatan kualitas pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pembelajaran matematika bilingual pada materi perkalian di SD Negeri 27 Kota Sorong dengan menggunakan media permainan Wordwall. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, melibatkan 23 siswa kelas 3 melalui pengukuran pre-test dan post-test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan skor rata-rata dari 64,35 pada pre-test menjadi 83,26 pada post-test, dengan nilai N-Gain sebesar 0,6036 yang termasuk kategori sedang. Penggunaan Wordwall tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep perkalian tetapi juga memotivasi mereka untuk belajar secara aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran. Pendekatan bilingual yang menggabungkan bahasa Indonesia dan Inggris memberikan manfaat tambahan dalam pengembangan keterampilan berbahasa siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media Wordwall efektif dalam meningkatkan hasil belajar, menciptakan pembelajaran yang interaktif, menarik, dan mendukung peningkatan kualitas pembelajaran matematika di sekolah dasar
Restitution Rights for Child Victims of Sexual Violence: Justice or Legal Certainty
The purpose of this study is to analyze the fulfillment of restitution rights for child victims of sexual violence from the perspective of justice and legal certainty, as well as to examine the obstacles that prevent these rights from being optimally fulfilled in legal practice.
The method used is a normative legal approach with descriptive analysis.
The novelty of this research is that it emphasizes the need for judges to automatically award compensation to child victims of sexual violence, without waiting for a request from the victim, in order to achieve justice and legal certainty.
The results of the study show that although the right to restitution for child victims of sexual violence is regulated in various laws and regulations, its implementation is still far from optimal. This is due to complicated application procedures, the victims' lack of knowledge about their right to restitution, and weak law enforcement, as there are no strict sanctions for law enforcement officials who neglect their duties. Restitution as a form of compensation aims to restore the condition of the victim. However, in practice, this is often ignored by judges in deciding a case, especially if there is no request from the victim. This study highlights the importance of the active role of law enforcement officials in ensuring the fulfillment of the right to restitution without having to wait for a request from the victim, as well as the need for harmonization and confirmation of sanctions in legislation in order to realize justice and legal certainty for child victims of sexual violence.
The conclusion is that even though there are various laws and regulations governing restitution, the fulfillment of the right to restitution for child victims of sexual violence still faces normative and practical obstacles in Indonesia. In practice, many judges do not consistently consider the right to restitution, so that victims do not receive adequate compensation, thereby hindering their recovery process. Legal uncertainty is also caused by weak sanctions for negligent law enforcement officials, which means that victim protection depends on individuals rather than the system. The state should make restitution a fundamental legal obligation rather than merely an option to ensure justice and legal certainty for victims
The Students’ Vocabulary Mastery in Comprehending Descriptive Text at SMP Negeri 2 Kota Sorong
Abstract
This research aims to determine students' vocabulary mastery in comprehending descriptive text at SMP Negeri 2 Kota Sorong. In this research, the method used in this research was quantitative descriptive analysis method. The subjects of this research were 21 students of class VIII G in SMP Negeri 2 Kota Sorong. Data collection in this research used student worksheets as research instruments, the data obtained will be processed and analyzed with one sample t-test technique. The results showed that students' vocabulary mastery is quite lacking in comprehending descriptive text with an average score of (60.62) and the results found that the p-value (one-sided and two-sided) is very small <.001
PERANCANGAN DAN EVALUASI SISTEM LOSIDA (LODONG SISA DAPUR) UNTUK PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA: Evaluasi Sistem pengelolaan sampah organik (metode LOSIDA)
This study examines the implementation of LOSIDA (Lodong Sisa Dapur), an integrated organic waste management system, at Muhammadiyah University of Sorong. The research employs a quantitative experimental approach, focusing on system design evaluation, composting process analysis, and end-product characterization. The LOSIDA system, constructed using 4-inch PVC pipes with strategic aeration holes, demonstrates effective conversion of household organic waste into quality compost over a three-month period. The integration of the composting system with planting media creates an efficient closed nutrient cycle, enabling direct utilization of decomposition products. Results indicate successful organic matter degradation with optimal C/N ratio management (25:1) and proper aeration control. The final compost exhibits desirable physical characteristics, including homogeneous crumbly texture and dark brown coloration, indicating proper humus content. This research validates LOSIDA as a practical solution for sustainable household organic waste management in urban areas.Penelitian ini mengkaji implementasi sistem LOSIDA (Lodong Sisa Dapur), sebuah sistem pengelolaan sampah organik terintegrasi, di Universitas Muhammadiyah Sorong. Menggunakan pendekatan eksperimental kuantitatif, penelitian berfokus pada evaluasi desain sistem, analisis proses pengomposan, dan karakterisasi produk akhir. Sistem LOSIDA yang dibangun menggunakan pipa PVC 4 inci dengan lubang aerasi strategis menunjukkan efektivitas dalam mengkonversi sampah organik rumah tangga menjadi kompos berkualitas selama periode tiga bulan. Integrasi sistem pengomposan dengan media tanam menciptakan siklus nutrisi tertutup yang efisien, memungkinkan pemanfaatan langsung hasil dekomposisi. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan degradasi bahan organik dengan pengelolaan rasio C/N optimal (25:1) dan kontrol aerasi yang tepat. Kompos akhir menampilkan karakteristik fisik yang diinginkan, termasuk tekstur remah yang homogen dan warna cokelat kehitaman, mengindikasikan kandungan humus yang baik. Penelitian ini memvalidasi LOSIDA sebagai solusi praktis untuk pengelolaan sampah organik rumah tangga yang berkelanjutan di wilayah perkotaan