Pemanfaatan Limbah Kentang Hasil Sortasi di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa

Abstract

Salah satu agribisnis sayuran yakni budidaya kentang, merupakan suatu konsep yang ideal, hidup, dinamis, dan berkembang, serta memberikan keuntungan bagi banyak pihak (manusia serta lingkungan biotik dan abiotik). Fungsi dari kentang dapat mendatangkan keuntungan bagi pengusaha industri makanan olahan, pedagang serta petani. Kendala utama yang dihadapi dalam agribisnis kentang di Indonesia adalah: 1) Sulitnya memperoleh benih bermutu, 2) Adopsi benih kentang bermutu relatif rendah, 3) Harga benih kentang bersertifikat relatif mahal dibanding dengan benih kentang yang dibuat sendiri oleh petani, 4) Penurunan produktivitas yang terjadi dikalangan para petani, 5) Kondisi lahan yang semakin rusak akibat penggunaan pestisida dan obat–obatan yang berlebihan, 6) Rendahnya kualitas benih yang digunakan. Tanaman kentang mampu memberikan dampak positif bagi petani. Permasalahan yang dihadapi PKK Desa Mamampang untuk memanfaatkan limbah kentang tersebut adalah: 1) Petani di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao belum mempunyai pengetahuan dalam memanfaatkan limbah kentang sehingga memiliki nilai tambah produk bagi masyarakat, 2) Pengetahuan petani dalam bidang pengolahan hasil produk belum memadai sehingga kentang hasil sortasi tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Bentuk solusi yang akan diberikan adalah: 1) Penyuluhan tentang pemanfaatan limbah kentang sebagai nilai tambah produk di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa, 2) Pendampingan dan pelatihan teknik pemanfaatan limbah kentang untuk mendapatkan nilai tambah bagi masyarakat kelompok wanita tani, 3) Pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan produk olahan dari limbah kentang

    Similar works