26 research outputs found

    RETHINKING OF DEVELOPMENT OF WORKER CO-OPERATIVES IN INDONESIA

    Get PDF
    Menghadapi era globalisasi berbagai bisnis/profesi masyarakat Indonesia terancam oleh masuknya pendatang luar negeri yang memiliki sumberdaya yang lebih mampu dan professional. Hasil program dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia masih belum optimal tanpa adanya kegiatan sinergi diantara sumberdaya manusia dalam bisnis/profesi tertentu dalam isu-isu yang yang ada di dalamnya, karena isu tersebut tidak hanya rendahnya kinerja yang kompetitif pada sumberdaya internal tetapi juga bagaimana memperkuat posisi tawar, kemudian konsep koperasi antar manusia juga relevan dan bagaimanapun sangat penting untuk diperkenalkan pada masyarakat Indonesia. Koperasi pekerja sudah terkenal dan banyak dikembangkan di negara maju dan beberapa negara berkembang, akan tetapi masih belum diaplikasikan di Indonesia. Koperasi Pekerja masih rancu dengan istilah Koperasi Karyawan yang menyebabkan pentingnya koperasi pekerja dikaji lebih lanjut. Terdapat perbedaan antara kedua koperasi tersebut. Kata Kunci: Koperasi pekerja, Daya tawar, Sumberdaya Manusi

    Sosialisasi Dan Pelatihan Penulisan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Program Studi Ppkn Universitas Jambi: Indonesia

    Get PDF
    Abstract Tingkat partisipasi mahasiswa Prodi PPKn FKIP Universitas Jambi dalam mengikuti program kreativitas mahasiswa (PKM) masih sangat rendah, dibuktikan dengan kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap bagaimana teknis kegiatan PKM. Fokus kegiatan ini adalah melakukan sosialisasi PKM serta pelatihan penulisan proposal PKM yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap program kreativitas mahasiswa dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis proposal kegiatan tersebut. Kegiatan dilakukan dengan tahapan, 1) Perencanaan: dilakukan dengan konsultasi bersama atasan dan rekan sejawat, kemudian membuat rencana pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan; 2) Pelaksanaan: kegiatan dilakukan dalam satu rangkaian diawali dengan kegiatan sosialisasi dan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan penulisan proposal 3) Monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah dengan menungkatnya pemahaman mahasiswa terkait program kreativitas mahasiswa (PKM) serta meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam menulis proposal PKM. Keywords: Mahasiswa, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Sosialisasi, Pelatiha

    Rethinking Of Development Of Worker Co-operatives In Indonesia

    Get PDF
    Menghadapi era globalisasi berbagai bisnis/profesi masyarakat Indonesia terancam oleh masuknya pendatang luar negeri yang memiliki sumberdaya yang lebih mampu dan professional. Hasil program dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia masih belum optimal tanpa adanya kegiatan sinergi diantara sumberdaya manusia dalam bisnis/profesi tertentu dalam isu-isu yang yang ada di dalamnya, karena isu tersebut tidak hanya rendahnya kinerja yang kompetitif pada sumberdaya internal tetapi juga bagaimana memperkuat posisi tawar, kemudian konsep koperasi antar manusia juga relevan dan bagaimanapun sangat penting untuk diperkenalkan pada masyarakat Indonesia. Koperasi pekerja sudah terkenal dan banyak dikembangkan di negara maju dan beberapa negara berkembang, akan tetapi masih belum diaplikasikan di Indonesia. Koperasi Pekerja masih rancu dengan istilah Koperasi Karyawan yang menyebabkan pentingnya koperasi pekerja dikaji lebih lanjut. Terdapat perbedaan antara kedua koperasi tersebut. Kata Kunci: Koperasi pekerja, Daya tawar, Sumberdaya Manusi

    Deposition Silver Based Thin Film on Stainless Steel 316l as Antimicrobial Agent Using Electrophoretic Deposition Method

    Get PDF
    SUS316L stainless steel has been widely used in medical applications. However, some germs frequently adhere to the device surface, resulting in infections following implantation surgery. Unfortunately, the material lacks antibacterial characteristics that prevent microorganisms from adhering to the surface. This study aims to use electrophoretic deposition to deposit chitosan/silver (Ag) as an antibacterial agent on stainless steel 316L. The antimicrobial effects of chitosan and silver are well established. During the deposition, the rectifier voltage was adjusted to a constant 10 volts with a suspension pH range of 2.7 to 5.1. The effect of varying the pH of the suspension on the physical, mechanical, and antibacterial properties of chitosan/Ag thin films was investigated. The materials’ structure and morphology were studied using X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscopy (SEM), and Fourier- transform infrared spectroscopy (FTIR). The antimicrobial inhibition was examined using the Kirby-Bauer antimicrobial test. The results reveal that increasing the pH of the suspension causes an increase in the thickness, size, and aggregation of the chitosan/Ag thin film. The highest thickness achieved during deposition with a pH 5.1 suspension is 5.265 m. The best antibacterial agent is achieved at a pH 3.5 suspension sample with an inhibitory zone diameter of 4 m

    Persepsi Konsumen Dalam Meningkatkan Minat Pembelian Pada Toko Online Shopee

    Get PDF
    This study aims to influence consumer perceptions in increasing purchase intention at Shopee Online Stores. The variables used include usability; perceived ease of use, perceived risk, perceived trust for the independent while the dependent is purchase intention. A study conducted on the Shopee Online Store. The sample of this study is 103 respondents of prospective consumers who already know the Shopee Online Store in the Soloraya area. Collecting data using a questionnaire. The analytical method used is multiple linear regression analysis, t test, F test, and determinant coefficients, validity and reliability tests. The results of the last research questionnaire are valid and reliable. Based on the results of the analysis found, it can be explained that perceived usefulness, perceived ease of use, perceived trust have a positive and significant influence on purchase intention at Shopee Online Stores. While the perception of risk has a negative and significant influence on purchase intentio

    Deteksi Penyakit Bovine Viral Diarrhea pada Sapi Potong Impor melalui Pelabuhan Tanjung Priok

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melakukan suatu kajian serologis tentang penyakit bovine viral diarrhea (BVD) dan mendeteksi adanya kaitan pemeliharaan kandang sebagai faktor risiko sumber penularan penyakit BVD pada sapi potong impor. Pengujian screening awal mengggunakan ELISA (enzyme linked immunosorbant assay) Antibodi BVD terhadap 100 sampel serum darah sapi, dan ditemukan 63 positif terhadap adanya antibodi anti BVD. Selanjutnya dilakukan pengujian lanjutan ELISA Antigen BVD dan hasilnya seluruh sampel negatif terhadap Antigen BVD. Hasil positif uji ELISA terhadap antibodi BVD mengindikasikan bahwa sampel mengandung antibodi anti BVD akibat pernah terinfeksi oleh virus BVD secara sementara (transient) atau melalui vaksinasi. Berdasarkan dokumen health certificate dari negara asal tidak terdapat informasi yang jelas terhadap perlakuan vaksinasi BVD pada sapi potong impor. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan screening di negara Indonesia untuk mendeteksi dan melakukan usaha preventif mencegah penyebaran di feedlot. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kejadian hasil ELISA antibodi positif BVD, terkait dengan penyebaran penyakit BVD selama dalam masa pemeliharaan dan penggemukkan adalah program biosekuriti pada peternakan dengan nilai (OR=3,316; CI=1,380-7,967), dan pengelolaan limbah kandang dalam peternakan dengan nilai (OR=2,667; CI=1,105-6,434). Hasil ini menunjukkan ada asosiasi antara kedua faktor yang ada pada peternakan dengan kejadian penyakit BVD.Kata kunci: BVD, ELISA antibodi dan antigen, faktor risiko. (Detection and Risk Factors Study of Bovine Viral Diarrhea in Cattle Imports at Tanjung Priok Port)This research was a serological study on bovine viral diarrhea (BVD) and also to detect the relevance of maintenance farm management as a risk factor on the spreads of BVD. The initial screening test was performed using antibody capture enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) to BVD on 100 cattle blood serum samples. The screening test showed that of 63 samples were positive to BVD antibody and 37 samples were negative to BVD antibody. The next screening test was performed using antigen capture ELISA to BVD and all samples showed negative results on BVD antigen. The results of the ELISA test positive for antibodies to BVD indicates that the samples examined anti-BVD antibodies due to BVD virus had been infected by a temporary (transient) or vaccination. Based on the document health certificate from the country of origin there is no clear information on the treatment of BVD vaccination on imports of beef cattle. So, we need a screening examination in the country of Indonesia to detect and perform preventive measures to prevent the spread in feedlots. Relevant factors that affected the occurrence of positive result on BVD antibody detection was farm biosecurity programs with odds ratio (OR) value of 3.316 and confidential interval (CI) value of 1.380-7.967. Further relevant factor was caging waste management with OR value of 2.667 and CI value of 1.105-6.434. There were statistically significant differences (p<0.05) between farm biosecurity programs and caging waste management related to BVD disease incidence.Keywords: BVD, ELISA antibodies and antigen, risk factor

    PENYULUHAN DAN SOSIALISASI PENGGUNAAN MICROSOFT OFFICE & GOOGLE MEET SELAMA MASA BELAJAR ONLINE KEPADA MURID YAYASAN AL – ALIF KOTA DEPOK

    Get PDF
    Dengan pesatnya kemajuan teknologi pada saat ini, menyebabkan kebutuhan manusia semakin bertambah. Dewasa ini terdapat keterkaitan antara kemajuan teknologi dengan bertambahnya kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan manusia menjadi lebih mudah untuk dipenuhi. Jadi secara langsung maupun secara tidak langsung manfaat dari berkembangnya teknologi adalah membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti program Microsoft Office, program ini sangat membantu mereka para pekerja kantoran, mahasiswa, pelajar, dan masih banyak lagi. Ada juga program Google Meet yang dapat digunakan untuk meeting secara daring atau online.  Berdasarkan hal tersebut kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi penggunaan Microsoft Office & Google Meet selama masa belajar online kepada murid binaan di Yayasan Al - Alif. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penelitian deskriftif, dengan Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.  Sehingga disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan murid binaan dalam menggunakan program Microsoft Office dan Google Meet sebagai media pembelajaran.   Kata kunci : Microsoft Office, Google Meet, Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point

    PERFORMA ADAPTASI PASCAPENGANGKUTAN IKAN PADI Oryzias javanicus DENGAN KEPADATAN BERBEDA

    Get PDF
    Ikan padi Oryzias javanicus adalah spesies yang euryhaline, mudah dipelihara, dan dikembangbiakkan sehingga dapat menjadi ikan model untuk penelitian di laboratorium. Ikan ini juga memiliki potensi sebagai ikan hias untuk akuaskap. Budidaya ikan O. javanicus belum populer sehingga pengadaan ikan ini mengandalkan hasil tangkapan alam. Ikan liar hasil tangkapan alam membutuhkan adaptasi di dalam wadah terkontrol. Salah satu faktor yang mempengaruhi performa adaptasi awal yaitu kepadatan ikan selama pengangkutan sistem tertutup. Kondisi yang terlalu padat berdampak pada performa adaptasi ikan yang kurang baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa adaptasi O. javanicus selama pemeliharaan pascapengangkutan. Performa berkaitan dengan sintasan, tingkah laku, dan jumlah telur selama 15 hari pemeliharaan. Kepadatan ikan yaitu 24 ekor/L (perlakuan A) dan 40 ekor/L (perlakuan B) yang dikemas selama 6 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengangkutan ikan O. javanicus dapat dilakukan dengan kepadatan 40 ekor/L selama 6 jam. Kepadatan tersebut menghasilkan sintasan saat pengangkutan yaitu 100%, sintasan selama pemeliharaan pascapengangkutan yaitu 92,00%, tingkah laku adaptasi yang baik, sehingga menghasilkan total telur 522 butir selama 15 hari pemeliharaan. Kata kunci: adaptasi pascapengangkutan, Oryzias javanicus, sintasan, tingkah laku adaptas

    Pembersih kotoran kandang ternak burung ciblek otomatis berbasis mikrokontroler atmega328p

    No full text
    Pembersihan kotoran pada kandang ternak memang seringkali dikerjakan secara konvensional oleh para peternak burung khususnya burung ciblek.Pembersihan kandang ternak secara manual tentu sangan memakan waktu. Peternak harus membersihkan lalu membuang kotoran trsebut secara langsung dengan menggunakan tangan. Dengan begitu proses pembersihan sangat membutuhkan waktu yang lebih lama. Pada alat pembersih kandang otomatis ini akan dibuat sistem penjadwalan dalam proses pembersih kotoran kandang, agar lantai kandang ternak selalu bersih. Pembersihan kotoran kandang ternak akan sangat lebih efektif dengan menggunakan peralatan elektronik yang dapat mengontrol alat mekanik yang dikerjakan secara komputerisasi agar pemberian makanan dapat terjadwal dengan baik. Sistem Pembersih Kotoran Kandang Ternak Burung Ciblek Otomatis Berbasis Mikrokontroler merupakan alat kontrol yang dapat membersihkan kotoran burung ciblek yang ada di kandang dan dikerjakan secara otomatis sesuai jadwal yang telah ditentukan. Alat ini dibuat dengan menggunakan komponen elektronik Real Time Clock (RTC) yang fungsinya untuk mengatur jadwal pembersihan kandang ternak dan Mikrokontroller arduino sebagai pusat pengendali yang berfungsi untuk memproses data sinyal dan melakukan perintah untuk mengaktifkan pompa air. Selanjutnya pompa air akan menyemprot lantai kandang secara merata sehingga kotoran yang ada pada papan penampung kotoran akan terdorong keluar secara otomatis. Liquid Crystal Display (LCD) akan menampilkan jadwal pembersihan kandang ternak ciblek secara berkala. Peternak hanya cukup mengatur waktu penjadwalan terlebih dahulu agar Sistem Pembersih Kotoran Kandang Ternak Ciblek Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini bisa berjalan sesuai fungsinya. Para peternak ciblek akan lebih mudah dalam membersihkan kotoran pada kandang ternaknya karena dalam pembersihan tidak perlu langsung bersentuhan dengan kotoran kandang tersebut. Pengujian komponen seperti Real Time Clock (RTC), Pompa Air, Liquid Crytal Display (LCD) dilakukan agar alat berhasil bekerja dengan baik

    Studi Eksperimen Pengaruh Jarak Antar Pipa Kondisi Meletak dan In-Trench Terhadap Scouring Akibat GElombang Ireguler

    Get PDF
    Jaringan pipa harus didesain agar kuat terhadap gaya-gaya yang bekerja padanya sesuai dengan umur operasional tertentu. Salah satu permasalahan yang ada pada pipa bawah laut yaitu seabed nya yang mudah tererosi. Erosi yang terjadi terus menerus pada pipa akan menciptakan gap antara pipa dan seabed yang disebut lubang scour. Scouring pada pipa bawah laut merupakan tahap awal yang akan berujung pada kegagalan struktur. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik scouring akibat variasi jarak gap struktur, variasi gelombang dan posisi peletakan pada pipa bawah laut. Pipa yang dimodelkan menggunakan bahan PVC dengan diameter 1,5 in dan panjang 25 cm. Pipa yang diuji sebanyak 2 buah dengan dimensi yang sama. Gap yang diuji bernilai 40 cm , 60 cm dan 80 cm. Tinggi gelombang di variasikan sebesar 7 cm dan 5 cm. Pipa tersebut akan diuji di flume tank dengan lokasi perairan gelombang ireguler. Posisi pipa terhadap seabed di variasikan meletak (e/D=0) dan in-trench (e/D=-0.1). Pasir yang digunakan dalam penelitian memiliki nilai specific gravity (GS) = 2,685 dan d50 = 0,55 mm. Satu variasi dilakukan selama 25 menit dengan pencacatan perubahan profil scouring dilakukan tiap 5 menit sekali. Untuk mengetahui profil 2D scouring diolah menggunakan Microsoft Excel yang diplot dari AutoCAD. Nilai laju propagasi scouring didapatkan dari perhitungan empiris. Kedalaman scouring (Sm/D) yang terjadi pada dua pipa berjarak 40 cm dengan kondisi meletak dan in-trench berkisar antara 0 - 0,23 dengan lebar (Wm/D) berkisar antara 0 – 1,88. Pada pipa berjarak 60 cm dengan kondisi meletak maupun in-trench memiliki kedalaman (Sm/D) lebih besar dari jarak 40 cm yaitu sebesar 0 – 0,25 dengan lebar (Wm/D) antara 0 – 1,93. Pada pipa berjarak 80 cm dengan kondisi meletak dan in-trench memiliki kedalaman (Sm/D) lebih besar dari sebelumnya yaitu antara 0 – 0,29 dengan lebar (Wm/D) berkisar antara 0 – 2,13. Besar nilai laju propagasi scouring pada pipa gap 40 cm sebesar 0,00027 – 0,00117, untuk pipa gap 60 cm sebesar 0,00032 – 0,00165 dan untuk pipa gap 80 cm sebesar 0,00034 – 0,00161. Berdasarkan hasil tersebut, kedalaman dan lebar scouring pada pipa depan maupun belakang semakin besar seiring dengan bertambahnya jarak antar pipa. Untuk grafik hubungan dengan parameter-parameter tak berdimensi, seperti wave steepness (H/gT2), bilangan KC, dan burial depth to diameter ratio (e/D) dapat ditarik kesimpulan bahwa tinggi gelombang dan bilangan KC berbanding lurus dengan besar kedalaman dan lebar scouring yang terbentuk. Apabila e/D ≤ 0, semakin besar nilai e/D, maka kedalaman dan lebar scouring yang terbentuk juga semakin besar. Dan sebaliknya apabila e/D 0, semakin besar nilai e/D, maka kedalaman dan lebar scouring yang terbentuk semakin kecil.========================================================================================================================The pipelines should be designed to hold the forces acting on them according to their operating lifespan. One of the problems that exist in the submarine pipe is its seabed is easily eroded. Continous erosion on the pipe will create a gap between the pipe and the seabed called the scour hole. Scouring on submarine pipelines is an early stage that will lead to structural failure. Therefore, this study was conducted to determine the characteristic of scouring due to variation of gap distance structure, wave height variation and laying position on subsea pipeline. Pipe is modeled using PVC material with diameter 1,5 inch and length 25 cm. Pipe tested using 2 pieces with the sam dimensions. The tested gap has value 40 cm, 60 cm and 80 cm . The wave height varies by 7 cm and 5 cm. The pipe will be tested on the fume tank with irregular wave. The position of the pipe on seabed is varied (e/D = 0) and in-trench (e/D = -0,1). The sand used in the experimental has specific gravity (GS) = 2,685 and d50 = 0,55 mm. One variation is done for 25 minutes with scouring profile is noted every 5 minutes, to know the 2D scouring profile which that will be processed using Microsoft Excel which is plotted from AutoCAD. The value of the scouring propagation rate is obtained from the empirical calculations. The scouring depth (Sm/D) occurring in two pipes is 40 cm with laid and in-trench conditions ranging from 0 to 0,23 with width (Wm/D) ranging from 0 to 1,88. At 60 cm pipe with laying and in-trench conditions have depth (Sm/D) greater than 40 cm gaps of 0 – 0,25 with width (Wm/D) between 0 – 1,93. In the 80 cm pipe with laying and in-trench conditions has a depth (Sm/D) greater than before that is between 0 – 0,29 with width (Wm/D) ranging from 0 – 2,13. The value of the scouring propagation rate on the 40 cm gap pipe is 0,00027 – 0,00117, for the 60 cm gap pipe at 0,00032 – 0,00165 and for the 80 cm gap pipe by 0,00034 – 0,00161. Based on these results, the depth and width of the scouring on the front and back pipes increases with the distance between the pipes. To graph relationships with non-dimensional parametes, such as wave steepness (H/gT2), KC number, and burial depth to diameter ratio (e/D), it can be concluded that wave height and KC numbers are directly propotional to the depth and width of scouring which is formed. If e/D ≤ 0, the greater the value of e/D, then the depth and width of scouring are also larger. And if e/D 0, the bigger value of e/D, then the depth and width of scouring that formed smaller
    corecore