56 research outputs found

    ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENCALONAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA PERIODE 2017-2022 DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM

    Get PDF
    Media punya peran penting dalam memframing informasi yang dibuat, baik bersifat positif maupun negatif. Tujuan dari penelitian ini melihatbagaimana framing didalam pemberitaan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 dimedia Online Kompas.com. . Teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Zhondang Pan dan Gerald M Kosicki dengan memiliki empat unsur penelitian yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan teknik analisisdeskriptif kualitatif.Hasil dari penelitian menunjukkan, pertama penyusunan faktaberita. Pemberitaan Kompas.com pada pasangan calon nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaifullah cendrung kontroversi dan mengarah kesisi negatif dibandingkan pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang terlihat cendrung mengarah sisi positif. kedua dalam mengisahkan fakta pemberitaan Kompas.com tentang Calon nomor urut 2 dihadang saat melakukan kunjungan disalah satu lokasi pemukiman warga,sedangkan pada Calon nomor urut 3 yang disambut dengan baik oleh warga saat melakukan kunjungan, sehingga berita yang ditulis oleh Kompas.com memberikan pandangan yang berbeda terhadap kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. yang ketiga pada penulisan fakta. Pemberitaan Kompas.com,Calon nomor urut 2 terlihat banyak kontra dengan masyarakat, seperti aksi penolakan olehmasyarakat saat melakukan kunjungan. Dibandingkan dengan Calon nomor urut 3 pada saat melakukan kunjungan diterima oleh masyarakat. Yang keempat dalam menekankan fakta. Pemberitaan Kompas.com membuat pernyataan dari narasumber pada peristiwa yang sedang terjadi pada pemberitaan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022

    Gaya Bahasa Sya’ir أيا من يدعي الفهم Karya Al-Hariri yang Dilantunkan oleh Syeikh Mishary Rasyid (Kajian Stilistika)

    Get PDF
    The poem "أيا من يدعي الفهم" (O You Who Claims Understanding), created by Abu Muhammad Alqosim bin Ali al-Hariri, and later recited by the renowned qari’ Sheikh Mishary Rasyid, provoked various reactions among internet users. Hence, this research aims to analyze the stylistic elements of this poem. Qualitative descriptive methods and content analysis were employed in this study, collecting data through observation, note-taking, and purposive sampling techniques. The findings indicate that the poetic style creates effects such as enhancing faith, self-reflection, satire, and emotional impact. These effects are constructed through the following aspects: (1) phonological aspects, including the harmony of the rhyme at the end of verses and the use of specific rhythmic patterns (shawamit infijariyah and shawait qashirah); (2) Morphological aspects dominated by fi’il madhi and fi’il mudhari’, sarcastically criticizing individuals for their reprehensible actions, and fi’il amr and nahyi for advice and conclusion in the poem; (3) Syntactic aspects involving repetition and ellipsis for reinforcing and expanding on the subjects of criticism; (4) Semantic aspects employing unusual word meanings to captivate the audience's attention; and (5) Imagery aspects creating beauty and coherence through the use of assonance, alliteration, epithets, euphemisms, sarcasm, cynicism, and cause-and-effect coherence. The implications suggest that this work could serve as an alternative form of contemporary preaching (dakwah) and remains relevant in literary works within a modern context

    Penggunaan Instagram kursus @_arab_alazhar Sebagai Media Arabic Self-Directed Learning Mahasiswa Bahasa Arab

    Get PDF
    This research aims to open new Instagram innovations as a medium for learning Arabic, especially self-directed learning. Instagram, which so far is only popular for posting photos or videos, is very effectively used as a medium for learning Arabic, and can increase students' self-learning motivation. Researchers focused on using the Instagram account @kursus_arab_alazhar as a favorite channel with the most followers, namely around 130 thousand followers. This research method uses a descriptive qualitative approach. Data collection uses triangulation techniques, through observation, interviews and documentation. While the analysis of research data refers to the Miles and Huberman model, namely through the stages of data reduction, data presentation, and conclusions. The results of the study show that the Instagram account @kursus_arab_alazhar is very interesting and effective as a medium for learning Arabic based on Self-Directed Learning. Arabic students gave a positive response that Instagram @kursus_arab_alazhar was able to increase self-learning motivation in learning Arabic and was recommended to be implemented as a medium for self-learning Arabic.Penelitian ini bertujuan untuk membuka inovasi baru Instagram sebagai media pembelajaran bahasa Arab, khususnya pembelajaran mandiri (Self-Directed Learning). Instagram yang selama ini hanya populer untuk memposting foto atau video, sangat efektif digunakan sebagai media pembelajaran Bahasa Arab serta mampu meningkatkan motivasi belajar mandiri mahasiswa. Peneliti berfokus pada penggunaan akun Instagram @kursus_arab_alazhar sebagai channel favorit dengan pengikut terbanyak yaitu sekitar 130 ribu followers. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi, melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara analisis data penelitian merujuk pada model Miles dan Huberman, yaitu melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun Instagram @kursus_arab_alazhar sangat menarik dan efektif untuk dijadikan media pembelajaran bahasa Arab berbasis Self-Directed Learning. Mahasiswa bahasa Arab memberikan respons posfitif bahwa Instagram @kursus_arab_alazhar mampu meningkatkan motivasi belajar mandiri dalam pembelajaran bahasa Arab serta ‘recomended’ untuk diimplementasikan sebagai media pembelajaran mandiri bahasa Arab

    Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Teks al-Barzanjī untuk Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa

    Get PDF
    This research is motivated by low understanding of students at Al-Barokah Islamic boarding school, Bandung, in the knowledge of al-Barzanjī text on Madārij al-Ṣu‘ūd book. Therefore, using a stylistic analysis approach, the researcher developed Madārij al-Ṣu‘ūd teaching materials with al-Barzanjī text teaching materials. The method used in this research is Research and Development with ADDIE model. This study aimed to determine: (1) the steps for developing teaching materials; (2) the results of the field trial of teaching materials. Based on the study results, it can be seen: (1) the average result of the pretest for the experimental class is 48.33, and the control class is 50.83; (2) the average post-test result for the experimental class was 86.66, and the control class was 59.16; (3) the results of the N-Gain Score test showed an increase in the experimental class of 0.73 in the high category. In comparison, the increase produced by the control class is 0.12 in the low category. In conclusion, developing Fatḥ al-Bayān as a teaching material can improve students' understanding of the al-Barzanjī text. Therefore, the Arabic language skills possessed by students are increasing

    KRITERIA BUKU AJAR BAHASA ARAB DALAM KITAB IDHA`AT

    Get PDF
    This research aims to determine the criteria for a good Arabic language textbook according to Sheikh Fauzan in the book "Idhaat". The research utilizes a literature review method. The results of the study indicate that a good Arabic language textbook in the book "Idhaat" must fulfill 23 criteria. The textbook, as the core of learning, needs to receive serious attention in order to create quality Arabic language instruction. Furthermore, the criteria for a good textbook are important to be applied in order to achieve the desired learning objectives. The criteria for a textbook in the book "Idha`at" can serve as a reference for the creation of quality Arabic language textbooks.Penelitian ini bertujuan untuk megetahui keriteria buku ajar bahasa Arab yang baik menurut Syekh Fauzan dalam kitab Idha`at. Penelitian ini mengunakan metode studi pustaka. Hasil penelitian meunjukan bahwa buku ajar bahasa Arab yang baik dalam kitab Idha`at harus memenuhi 23 kriteria. Buku ajar sebagai jantungnya pembelajaran perlu mendapat perhatian serius agar tercipta pembelajaran bahasa Arab yang berkualitas. Selain itu, kriteria buku ajar yang baik penting diterapkan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kriteria buku ajar dalam kitab idha`at dapat menjadi rujuan terciptanya buku ajar bahasa Arab yang berkualitas. Kata kunci: buku ajar, bahasa Arab, kitab idha`a

    Hadits-hadits tentang anti Ro'yu dalam penafsiran Al-Quran

    Get PDF
    Tidak ada karya tafsir yang terlepas dari pemikirannya para ulama tafsir. Berkenaan dengan hal ini terdapat 2(dua) hadits yang tampak bertentangan yaitu yang ke 1(satu) hadits dari Ibn Abbas riwayat Ahmad yang menyatakan membolehkan menafsirkan al-Qur-an dengan ro’yu. Akan tetapi hadits tersebut ditolak oleh hadits yang ke 2(dua) yaitu hadits dari jundub riwayat Turmudzi yang menyatakan; mengecam (melarang) menafsirkan al-Qur’an berdasarkan ro’yu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hadits tentang anti ro’yu dalam penafsiran al-Qur’an, dari segi kualitas sanadnya maupun matannya. Dan untuk mengetahui boleh tidaknya hadits tersebut dijadikan hujjah. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa kualitas hadits menjadi syarat muthlaq dalam menetukan kehujahan suatu hadits. Metode penelitian takhrij dan penelitian sanad (dirosah al-asanid) sangat tepat digunakan untuk meneliti kualitas hadits tersebut. Kedua metoda tersebut menjelaskan bagaimana cara mengeluarkan hadits dari sumber asalnya kemudian menjelaskan bagaimana cara meneliti sanad dan matannya. Penelitian ini dilakukan dengan cara, penelaahan kitab-kitab sumber asal hadits, rijal al-hadits, ‘ulum al-hadits dan kitab-kitab penunjang lainmya. Analisis data dilakukan dengan cara meneliti keadaan sanad dan para periwayatnya serta keadaan matannya, kemudian menilai kualitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sanad hadits tersebut muttashil. Akan tetapi karena ada seoarang periwayat yang menurut para pengeritik hadits tidak dhobit; lengah dalam meriwayatkan hadits, maka hadits tersebut menjadi dhoif sanadnya. Pada asal sanadnya tidak ada rowi lain yang meriwayatkan hadits tersebut kecuali Abu Imron, maka karena penyendirian periwayatan tersebut hadits ini adalah ghorib muthlaq. Pada matannya tidak mengandung kecacatan dan kejanggalan. Kesimpulan akhir yang didapatkan bahwa hadist yang melarang penggunaan akal semata dalam penapsiran al-Qur’an adalah munkar: hadits munkar adalah cabang dari hadits dhoif. Dengan demikian hadits tersebut tidak bisa dijadikan hujjah, karena tidak memenuhi kriteria kehujjahan hadits

    ANALISIS KONTRASTIF KLAUSA VERBAL BAHASA ARAB DAN BAHASA INDONESIA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENGAJARAN NAHWU

    Get PDF
    This study was conducted to gain an overview of aspects of the similarities and differences between verbal clause in Arabic and verbal clauses in Indonesian. The object of the problem focused on a single clause types in terms of construction and sequence patterns of syntax and functionality is limited to verbal clauses: 1) eka/ monotransitif, 2) dwi/bitransitif, 3) the transitive-taktransitif, 4) semi-transitive, 5) untransitive, and 6) prepositional. In this study used a comparative method-konstrastif with emphasis on contrastive terms. Source data used as study materials in this study refers to the eight books of grammar / syntax: four Arabic books and four books in Indonesian language. From the eighth book was drawn patterns or examples and clauses are selected purposively in accordance with the aims and interests of this study. Then the processed data observations in a qualitative way through seven steps, namely 1) description, 2) selection, 3) contrast, 4) interpretation, 5) conclusion, 6) prediction, and 7) implications. Based on data analysis can be concluded there are aspects of similarity and syntactic differences between Arabic language and Indonesian language clause in terms of construction and function of the sequence pattern syntax

    Ushul Nahwi During Covid-19: How to Teach the Students of University? l Ushul al-Nahwi Khilala ‘Ashri Covid-19: Kaifa Tu’allimu Talabah al-Jami’ah?

    Get PDF
    In Arabic learning, the majority of university in Indonesia would ignore the study of Ushul Nahwi and emphasize on Arabic language skills development. This study presented the results and analysis about the implementation of Ushul Nahwi learning during Covid-19 outbreak in Arabic Education Study Program at one of the well-known universities in Indonesia. The research data was obtained from observation, interview and documentation. Observations was made directly and interview was conducted by interviewing 20 student teachers majoring Arabic education and 2 Ushul Nahwi lecturers in one of the universities in Bandung. In addition, documentation was done by collecting Ushul Nahwi learning plans and some photos during Ushul Nahwi learning. The results have shown that: 1) The components of Ushul Nahwi lesson plan for university consist of learning objectives, description for studying the origins of grammar, description of the subject, references or bibliography, and evaluation. 2) Implementation of Ushul Nahwi for Arabic Education Study Program is by using Zoom Meetings, Google Classroom, and Whatsapp. In Ushul Nahwi learning, five learning steps are applied at the 2nd to 12th meetings. 3) The strengths and weaknesses of Ushul Nahwi implementation in Covid-19 outbreak. The learning system has the advantage of facilitating students in the learning process. Thus, the weakness was caused by various problem during the process of learning and after the activity.  These results are hopefuly useful as an illustration of the virtual Ushul Nahwi learning process and become a reference for the next researchers
    corecore