162 research outputs found

    PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN DAN SAFETY CULTURE MELALUI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM “SINTESIS+” SEBAGAI KONTROL OPERASIONAL

    Get PDF
    ABSTRAK Dengan luas konsesi sebesar 118.400 hektar dan memperkerjakan hingga lebih dari 21.694 karyawan dan mitra kerja, pengelolaan operasional dan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan (K3L) adalah hal yang harus diperhatikan. Tantangan yang harus dihadapi PT Berau Coal adalah lokasi yang tersebar di 4 (empat) wilayah operasional terpisah: Lati, Binungan, Sambarata, dan Marine. Selain itu, karyawan juga tidak memiliki banyak waktu untuk mengakses informasi, karena sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bekerja dengan minimal waktu kerja 8 (delapan) jam perhari. Dengan latar belakang berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SD hingga perguruan tinggi, juga menjadi tantangan tersendiri. Disamping itu, berdasarkan data, mayoritas karyawan PT Berau Coal dan mitra kerja berada pada rentang umur 24-40 tahun yang dapat dikategorikan sebagai generasi melek teknologi. PT Berau Coal telah membangun sebuah platform pembelajaran bernama SINTESIS+ (Sistem Informasi Pelatihan dan Edukasi yang Sinergis) dan SID (Single Identity System). SINTESIS+ dan SID memiliki tujuan, antara lain (1) sebagai platform pembelajaran dan informasi terkait dengan operasional dan K3L, (2) meningkatkan kapasitas dan membangun kompetensi karyawan terkait operasional dan K3L, terutama peran pengawas sebagai posisi kunci dalam program pengawasan keselamatan, (3) meningkatkan kontrol operasional terhadap kompetensi karyawan yang terkait dengan ijin masuk, ijin kerja, lisensi, serta spesialisasi, serta (4) mengintervensi perilaku untuk mewujudkan safety culture di karyawan internal dan mitra kerja. Fitur dan konten yang dimiliki SINTESIS+ saat ini adalah online learning dengan konten pembelajaran multimedia, online testing dengan hasil yang real time, sertifikat yang otomatis muncul setelah pengguna lulus dalam online testing, webinar, berita insiden dan operasional pertambangan, repositori untuk portofolio kerja, sistem registrasi event dan pelatihan, terintegrasi dengan SID terkait perekaman data dan kontrol kompetensi karyawan dari segi operasional, baik itu ijin kerja, ijin masuk, lisensi, dan spesialisasi, serta proses yang dapat meningkatkan awareness terhadap K3L secara kontinyu. Sejak peluncurannya, SINTESIS+ telah diakses oleh lebih dari 7867 karyawan, menguji pengetahuan untuk lebih dari 1024 ujian, menyelenggarakan webinar yang diikuti oleh 330 karyawan, serta menjalankan proses yang lebih efektif dan efisien, mulai dari pendaftaran hingga evaluasi. Dampak dari segi operasional atas integrasinya dengan sistem SID adalah meningkatnya compliance level terhadap pemenuhan kompetensi karyawan menjadi sebesar 98% dan proses pemantauan menjadi lebih efisien. Dengan peningkatan tersebut, selain kompetensi karyawan yang meningkat, kontrol terhadap operasional juga menjadi semakin baik, kesadaran terhadap K3L meningkat, dan dengan harapan tingkat insiden dapat menurun. Kedepannya, untuk meningkatkan akses dan safety culture, PT Berau Coal sedang membangun platform mobile apps untuk SINTESIS+. Kata kunci: keselamatan, operasional, pelatihan, platform, teknologi, kompetensi, kontrol   ABSTRACT With 118.400 hectare of concession area and employed people for more than 21.694 employees within company and from business partners, Berau Coal needs to put more concern in managing operational and health, safety and environment (SHE). The challenges that need to be faced are location that scattered into 4 operational areas, limited time for employees to access information because most of time exploited for working, various educational background, and technology literacy. Berau Coal has been developed a learning platform, named SINTESIS+ and SID. The aims in development of those platforms are; (1) as a operational and HSE-themed learning platform, (2) to increase capacity and to build HSE and operational competencies, (3) to increase operational control for competencies related to entry permit, work permit, license, and specialization, and (4) to intervene employees’ behaviour to build safety culture. Features and contents that has been embedded in SINTESIS+ are online learning with multimedia materials, online testing with real time result, webinar, incident and mining operational news, repositories for employees’ portfolio, event and training registration, integrated with SID to record employees’ historical competency-related data, and sustainable process to increase HSE awareness. Since its launching, SINTESIS+ has been accessed by 7867 employees, tested for 1024 exams, conducted webinar that participated by 330 employees, and run more effective and efficient processes. Impacts from integration process with SID are the increase of compliance level for competencies to 98% and the increase of process control efficiency. With those increments, beside the employees’ competency and HSE awareness is increased, hoped to lower incident rate. In the future, to improve access to the platform, Berau Coal is willing to develop mobile apps for SINTESIS+. Keywords: safety, operational, training, platform, technology, competency, contro

    Pembuatan Model Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi Berbasis Kompetensi (Studi Kasus : Bidang Teknologi Informasi PT. Pembangkit Jawa Bali)

    Get PDF
    Bidang Teknologi Informasi (BTI) memiliki tugas untuk memberikan pelayanan teknologi informasi di PT PJB sebagai pendukung proses bisnis perusahaan. Sumber daya manusia teknologi informasi (SDM TI) merupakan pihak yang mengoperasikan layanan teknologi informasi memiliki peran dan tanggungjawab yang berbeda sesuai dengan bidangnya. Setiap bidang yang ada di BTI memiliki kompetensi TI yang berbeda. Kondisi ini berisiko terhadap perusahaan apabila karyawan tidak mendapatkan peran dan tanggungjawab yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Risiko tersebut bisa dikurangi dengan adanya pendefinisian kompetensi TI yang tepat dari setiap fungsi TI BTI PT PJB. Selain itu, dibutuhkan adanya informasi terkait proses pengembangan karir selama di BTI PT PJB untuk memastikan setiap fungsi TI BTI PT PJB mendapatkan karir yang sesuai. Proses pembuatan model pengembangan karir sumber daya manusia TI dengan cara mensintesiskan antara kondisi kekinian dari proses pengembangan karir sumber daya manusia PT PJB dan berbagai acuan konsep model pengembangan karir berbasis kompetensi. Kondisi kekinian didapatkan dari hasil wawancara dan desk observation. Sedangkan, konsep model pengembangan karir berbasis kompetensi mengacu pada model pengembangan karir berbasis kompetesi yang dikembangkan oleh Dubois (1996), proses pengembangan karir berdasarkan Kaye (1997), best practice COBIT 5 proses APO07: Manage Human Resource. Penelitian ini memberikan sebuah model pengembangan karir sumber daya manusia TI berbasis kompetensi. Model yang dihasilkan bisa digunakan sebagai acuan pengembangan karir sumber daya manusia di BTI PT. PJB. ======================================================================================================================== Bidang Teknologi Informasi (BTI) has a responsibility to give information technology service in PT PJB as a business processes support. Information technology human resources (IT HR) as the operator of the information technology services have different roles and responsibilities for each function. They have a difference competence. This condition is risky for the company if the employees do not get the right role and responsibilities that are not appropriate with their expertise. That risk can be decreased with correctly identification IT competence from every IT function BTI PT PJB. Furthermore, needed information about process of career development during in BTI PT PJB to established every IT function BTI PT PJB get the right career. Process developing career development model of information technology human resource based on the current condition of the process career development human resources PT PJB and any concept model of career development based on competence. Current conditions be obtained from interviews and desk observations. Concept of competence based career development model based on competence based career development model of human resources by Dubois (1996), Kaye (1997) and best practice COBIT 5 process APO07: Manage Human Resource. This research aims to provide a competence based career development model of information technology human resource. The resulting model can be used as a reference for the career development of human resources in BTI PT. PJ

    Pemberdayaan Masyarakat Untuk Meningkatkan Perekonomian Dengan Menaikkan Nilai Produk dan Harga Jual dengan Kemasan Standing Pouch di UMKM Desa Koper, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang

    Get PDF
    Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat yang karena ketidakmampuannya baik karena faktor internal maupun eksternal. Kegiatan PKM ini dilakukan Di Desa Koper Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang Banten. Permasalahan yang ada di desa ini adalah Banyaknya SDM usia muda yang sudah selesai sekolah namun tidak memiliki aktifitas pekrjaan, Dana pengembangan desa dari pemerintah sebesar 350 juta yang tidak terserap karena kepala desa belum memiliki ide untuk pengembangannya, Fasilitas Desa berupa bangunan pemasaran produk UMKM Desa (toko) yang masih kosong (belum ada produk) dan Keinginan kepala desa yang belum terealisasi, yaitu ingin memiliki produk dari desa koper. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Membantu mendampingi masyarakat Desa Koper, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang dalam Meningkatkan Perekonomian Dengan Menaikkan Nilai Produk dan Harga Jual dengan Kemasan Standing Pouch, menciptakan kreativitas masyarakat dalam membuat suatu produk. Metode pelaksanaan yaitu dengan melakukan penyuluhan, diskusi, simulasi dan pemberian alat packaging. Hasil pemahaman dari peserta PKM mengenai materi yang diberikan adalah Sangat Paham 10 orang atau 55,6 %, Paham 7 orang atau 38,9 %, Kurang Paham 7 orang atau 5,6 %

    Pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar enzim transaminase (SGPT dan SGOT) pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi DMBA

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimenta menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima kelompok perlakuan dan empat kali ulangan. Kelompok perlakuan Acak Lengkap tikus yang diinduksi dengan 7,12-dimetilbenz(alfa) antrasen (DMBA) dan diberi ekstrak daun sirsak dosis 0 mg/kgBB (K+), dosis 100 mg/kg bb (P1). DOSIS 150 MG/KG BB (P2), Dosis 200 mg/kg bb (P3) dan tikus normal yaitu tikus tanpa diinduksi dengan 7,12-dimetilbenz(alfa) antrasen (DMBA) dan tanpa diberi ekstrak daun sirsak (K-). Data kemudian dianalisis dengan menggunakan Analisis Varians (One Way Anova) satu arah. Jika menunjukan ada pengaruh maka dilakukan uji lanjut dengan BNT taraf signifikan alfa=1%. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui kadar SGPT pada (K+) yaitu 154,472+/-4,09 U/L, sedangkan pada P1, P2, dan P3 masing-masing adalah 134,352+/-3,03 U/I , 118,137+/-2,69 U/L, 88,950+/-3,34 U/L dan (K-) 11,516+/-1.62. Kadar SGOT pada (K+) adalah 132,174+/-2,63 U/L, sedangkan pada P1, P2, dan P3 masing-masing adalah 1174,674+/-2,63 U/L, 105,232+/-2,34 U/L, 79,717+/-3,56 U/L dan (K-) 8,339+/-1,25. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) berpengaruh terhadap kadar enzime transminase (SGPT dan SGOT) pada mencit (Mus muscullus)yang diinduksi dengan 7,12-dimetilbenz(alfa) antvrasen (DMBA) secara in vivo. Sedangkan dosis yang efektif untuk menurunkan kadar enzim transaminase SGPT dan SGOT adalah P3 yaitu 200 mg/kg bb

    Pengantar Manajemen Pendidikan Islam; Perencanaan, Pengorganisasian, dan Pengawasan dalam Pengelolaan Pendidikan Islam

    Get PDF
    Manajemen dalam pelaksanaan program pendidikan bukanlah tujuan tetapi alat atau metode untuk mencapai mutu dan meningkatkan performance yang harapkan. Di indonesia upaya perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan telah dilakukan, salah satunya adalah dengan perbaikan pola manajemen. Kebijakan desentralisasi adalah bentuk pebaikan dan reparadigmatisasi pengelolaan pendidikan dimana terdapat penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya. Diantara aspek yang menjadi kewenangan pemerintah daerah (provinsi) adalah penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial. Hal ini merupakan jawaban dan solusi keterpurukan pendidikan nasional yang menurut World Bank dalam Educational Indonesia: From Crisis to Recovery disebabkan oleh empat hal yaitu, pertama kompleksitas pengorganisasian pendidikan, Kedua, praktek manajemen yang sentralistik, Ketiga, penganggaran dan pengelolaan pendidikan yang kaku, dan Keempat, manajemen pada tingkat sekolah yang tidak efektif. Inti dari keempat persoalan tersebut sesunggunnya terletak pada manajemen pendidikan, sehingga persoalan-persoalan pendidikan tidak dapat diselesaikan secara efektif dan efesien. Pengelolaan pendidikan dengan manajemen yang baik—efektif, efisien, transparan, dan akuntabel—harus terus diupayakan, sebab pendidikan dengan pengelolaan yang baiklah yang dapat membawa bangsa bangkit dari keterpurukan dan menjadi investasi di masa yang akan datang. Investasi yang baik dan produktif akan membawa kepada perolehan keuntungan (earning) yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kecepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional

    Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Elektro (SNPTE) 2015

    Get PDF
    Seminar Nasional Pendidikan Teknik Elektro (SNPTE) 2015 ini diselenggarakan sebagai wahana bagi akademisi, peneliti, praktisi, asosiasi, industri dan pengambil kebijakan untuk bisa saling bertukar pikiran, bertukar pendapat, mempresentasikan pengalaman-pengalaman hasil penelitian maupun hasil kajian di bidang Pendidikan dan Teknologi Elektro. Tema dalam SNPTE 2015 ini adalah "Prospek, Tantangan, dan Peluang Teknik Elektro dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN"

    Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Get PDF
    Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka diharapkan tenaga kerja dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman serta mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Tantangan K3 di era industrialisasi dan globalisasi yang berjalan beririsan dewasa ini disamping memberikan kemudahan proses produksi dapat pula menambah jumlah, ragam bahaya di tempat kerja maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja. Buku ini diharapkan dapat mengisi ruang-ruang kosong informasi yang dibutuhkan oleh para penggiat kesehatan dan ketenagakerjaan dalam upaya menciptakan zero accident di perusahaan atau lingkungan kerja. Buku ini membahas bagian-bagian menarik dan penting seperti: Bab 1 Peranan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Dunia Industri Bab 2 Dasar Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Dunia Industri Bab 3 Faktor-Faktor Kecelakaan Kerja dan Pencegahannya Bab 4 Undang – Undang dan Organisasi Keselamatan Kerja Bab 5 Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja Bab 6 Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran Bab 7 Keselamatan Kerja Bidang Transportasi dan Lalu Lintas Bab 8 Keselamatan Kerja Bidang Perminyakan, Pertambangan dan Perkebunan Bab 9 Bahan Berbahaya dan Keselamatan Kerja Bab 10 Peralatan Perlindungan Diri Bab 11 Investigasi Kecelakaan Kerja dan Pencegahan Bab 12 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan OHSAS 18001:2007 di Perusahaan Bab 13 Peranan Pemerintah dan Ikatan Profesi Penyuluhan dan Latihan Keselamatan Kerj

    MANAJEMEN MUTU LAYANAN AKADEMIK

    Get PDF

    PENGUMUMAN KELULUSAN RDP 2018 HIBAH UNAND

    Get PDF
    • …
    corecore