Repositori UIN Alauddin Makassar
Not a member yet
25013 research outputs found
Sort by
Penerapan Kegiatan Kolase Daun Nangka Dalam Meningkatkan Motorik Halus Peserta Didik Kelompok A Di Tk Amrah Desa Galesong
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media kolase daun
nangka terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus
peserta didik kelompok A di TK Amrah Desa Galesong. Hasil penelitian
menunjukkan perbedaan signifikan, dengan nilai rata-rata pre-test 25,3 naik
menjadi 60,1 pada post-test, serta peningkatan persentase anak dalam
kategori tinggi dari 7% menjadi 60%. Uji statistik Paired Samples Test
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (<0,05), menegaskan adanya perbedaan
signifikan sebelum dan sesudah perlakuan. Dengan demikian, metode ini
dapat dijadikan alternatif dalam stimulasi perkembangan motorik halus
peserta didik kelompok A
The Transformation of Rukyah al-Hilal: Integrating Digital Imaging Technology in Islamic Moon Sighting Practices
Rukyah is a method used to ascertain the start of the Islamic month by
observing the sight of the new moon. The purpose of this study is to
examine the transformation of traditional rukyah al-hilāl practices
with the integration of modern technological tools, specifically digital
imaging and telescopes. By analysing classical and contemporary
Islamic scholarly perspectives, this research seeks to evaluate how
these technological advancements impact the process of moon
sighting, which is central to determining the Islamic calendar. The
methodology employed in this study is qualitative, utilising a
comparative analysis of classical juristic texts from scholars. Data was
collected through literature review and analysis of relevant fatwas and
scholarly discussions on the permissibility and effectiveness of
technological aids in rukyah al-hilāl. The results indicate a clear
transformation in the acceptance of technology, with contemporary
scholars endorsing the use of telescopes and digital imaging to enhance
the accuracy and reliability of moon sighting. While classical scholars
acknowledged the use of basic visual aids, they emphasised the
importance of direct visual observation. This study is original in its
comprehensive examination of how Islamic jurisprudence is adapting
to modern technological developments in moon sighting, an area that
has not been extensively studied. The implications of this research are
significant for Islamic legal institutions, as it provides a framework for
integrating technology into religious practices while maintaining
alignment with the principles of Islamic jurisprudence. It also
highlights the potential for further advancements in the field, paving
the way for future discussions on the intersection of faith and science
Implementasi Program Kerja Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) melalui Pendidikan Kesetaraan Paket C di Kabupaten Gowa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi program kerja PKBM di Kabupaten Gowa berhasil dalam menyediakan akses pendidikan bagi masyarakat yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan formal yang meliputi
tahap perencanaan, PKBM menyusun program pendidikan berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan survei yang dilakukan melalui aparat desa dan tokoh masyarakat. Pelaksanaan program dilakukan dengan menerapkan
kurikulum nasional dan menambahkan muatan lokal dengan berbagai metode pembelajaran yang fleksibel dan berbasis kebutuhan warga belajar. Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui pertemuan rutin dan untuk memastikan
efektivitas program serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi. Faktor pendukung keberhasilan implementasi program kerja PKBM meliputi dukungan kebijakan dari pemerintah, ketersediaan tenaga pendidik yang kompeten, serta partisipasi aktif masyarakat. Sementara itu, faktor penghambat meliputi keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya pendanaan, serta tingkat partisipasi warga belajar yang bervariasi akibat berbagai kendala sosial dan
ekonomi. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya penguatan kebijakan yang lebih inklusif dalam mendukung pendidikan nonformal, khususnya pendidikan kesetaraan. Selain itu, perlu adanya peningkatan kapasitas tenaga
pendidik, penyediaan sarana yang lebih memadai, serta penguatan kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta guna meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program PKBM. Dengan adanya strategi yang lebih adaptif dan berbasis kebutuhan lokal, pendidikan kesetaraan diharapkan dapat menjadi solusi bagi peningkatan angka partisipasi sekolah serta pengurangan kesenjangan
akses pendidikan di daerah terpencil
Implementasi Program Model Pendidikan Berbasis Wirausaha di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Randangan Gorontalo
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi program pendidikan Pesantren berbasis wirausaha di Pesantren Salafiyah Syafi’iyah meliputi keterampilan dibidang pertanian, peternakan, pertukangan (mebel), perkebunan dan konfeksi. Pendidikan berbasis wirausaha ini bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan para guru serta pengembangan fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di Pesantren. Selain itu, untuk menumbuhkan semangat dan jiwa wirausaha bagi para santri sehingga ia
mampu hidup tanpa bergantung kepada orang lain (mandiri) dan tidak menjadi beban bagi siapapun. Bahkan lebih dari itu kehadirannya justru membawa manfaat bagi banyak orang. Dalam pelaksanaannya, para santri mempraktekan
secara langsung di lapangan melalui model integratif dan model produktif. 2) Hambatan keperluan mebel sebagian yang masi kurang, pelatihan, pengadaan lahan untuk usaha produktif sampai pada perluasaan wilayah, pemasaran, dan
bahan baku seringkali kurang tersedia upaya kerja keras yang dilakukan oleh pihak Yayasan Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, dan atas bantuan dari pemerintah serta dukungan masyarakat setempat. Solusi diperlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan dan masyarakat setempat untuk memberikan dukungan finansial, pelatihan dan pendampingan guru tenaga pendidik dan santri serta kegiatan kemasyarakatan seperti halal bi halal, majelis
taklim, dan pengajian secara bergilir untuk meningkatkan keterlibatan dalam pemasaran program yang di lakukan Pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah. 3) Dampak Implementasi program model pendidikan berbasis wirausaha di Pesantren Salafiyah implikasi atau dampak Pendidikan Pesantren berbasis wirausaha di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah tidak hanya menjadikan Pondok Pesantren mampu mendanai kebutuhan sarana dan prasarana secara
mandiri. Tetapi juga telah memberikan dampak yang sangat positif bagi para santri ataupun alumni yang pernah menimba ilmu di Pesantren. para alumni di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah yaitu mereka mampu menerapkan segala
teori maupun praktek wirausaha tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang ini sudah banyak alumni yang terjun di dunia usaha seperti tambak ikan, usaha parfum, mebel, rumah makan, jual beli sapi, konter pulsa dan lain-lain.
Bahkan ada juga yang masih mahasiswa, tetapi sudah mampu membiayai segala kebutuhannya selama kuliah dengan membuka usaha kecil-kecilan. Tentu itu semua tidak terlepas dari proses pembelajaran yang mereka dapat selama
belajar di Pondok Pesantren. Implikasi dalam penelitian ini adalah: Pendidikan Pesantren berbasis wirausaha merupakan salah satu upaya dalam menghadapi perkembangan dan tantangan zaman yang kian pesat. Kedepan bukan hanya penguasaan tekhnologi yang dibutuhkan, tetapi juga kemampuan berpikir kreatif dan inovatif serta
keterampilan (skill) dalam berwirausaha akan sangat diperlukan demi mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan kepada lembagalembaga
pendidikan termasuk Pesantren harus mempersiapkan bekal
pengetahuan serta penanaman spirit dan jiwa wirausaha bagi para peserta didiknya
Tradisi Malo’o Hamawa dalam Adat Perkawinan Suku Gorontalo di Gorontalo Perspektif Filsafat Nilai
Hasil penelitian pelaksanaan tradisi malo’o hamawa tidak terlepas dari adat perkawinan di Gorontalo sehingga langkah-langkah maupun prosesnya bagian dari tatacara perkawinan adat Gorontalo itu sendiri yaitu a) Diawali dengan melakukan
perawatan lahiriyah dan batiniah b) Melakukan tungguwalo atau molongudu. c) Modepita Maharu. d) Mopotuluhu. e). Modelo f) Mo po dumango Bulainditi. Nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalam tradisi malo’o hamawa a) Nilai
kebahagiaan b) Nilai tradisi c) Nilai kesucian d) Nilai kepatuhan terhadap norma dan moral e) Nilai kenikmatan f) Nilai kesuburan g) Nilai spiritual. Implikasi malo’o hamawa terhadap perempuan. a) Perempuan harus membuktikan
keperawanannya dengan adanya bercak darah pada kain putih b) Adanya kekerasan fisik, kekerasan psikologi dan kekerasan ekonomi. c) Bentuk-bentuk kekerasan fisik seperti adanya pemukulan, kekerasan psikhis seperti dalam bentuk tekanan, kata-kata yang menyakitkan, adanya perasaan stres, khawatir, malu dan takut kalau tidak bisa membuktikan keperawanan. Kekerasan ekonomi dengan tidak mendapatkan biaya bulanan untuk kehidupan sehari-hari. d) Pengaruh budaya patriarki yang menempatkan laki-laki dan perempuan berbeda. menjaga kesucian perempuan dan kehormatan perempuan. Implikasi dari penelitian ini 1) Bagi masyarakat bisa menempatkan penilaian kehormatan pada kontribusi perempuan di dalam berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan peran lainnya membuka pintu bagi kesetaraan gender dan mempromosikan pengakuan atas potensi dan keberhasilan perempuan di luar norma-norma tradisional yang justru menghambat dan cenderung
deskriminatif, sehingga bisa mengukur kehormatan perempuan berdasarkan prestasi, dedikasi dan kontribusi di dalam masyarakat. 2) Bagi pemangku adat bahwa tradisi malo’o hamawa dengan tujuan untuk menjaga kesucian dan
kehormatan perempuan, respek terhadap kesejahteraan emosional dengan memahami bahwa tidak semua orang merasa nyaman dengan tradisi malo’o hamawa atau tardisi malam pengantin dan memberikan ruang bagi individu untuk
mengekspresikan perasaan mereka tanpa takut dihakimi. 3) Bagi kantor urusan Agama semoga bisa mengedukasi kepada calon pengantin terutama pada pengantin laki-laki bahwa kehormatan perempuan tidak bisa ditentukan dengan adanya bercak darah di malam pengantin
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle terhadap Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Peserta Didik Kelas X H MAN 2 Kota Makassar
Berdasarkan analisis statistik deskriptif, diperoleh rata-rata nilai keterampilan berbicara bahasa Arab peserta didik sebelum mendapatkan perlakuan sebesar 47,38. Sedangkan nilai keterampilan berbicara bahasa Arab peserta didik setelah mendapatkan perlakuan sebesar 73,13. yang berarti, dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle memberi peningkatan terhadap keterampilan berbicara bahasa Arab sebesar 25,75. Berikutnya, berdasarkan hasil analisis statistik inferensial menggunakan aplikasi SPSS 29.0. diperoleh nilai signifikansi uji paired sample test sebesar 0,001 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Dengan kata lain, model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle efektif terhadap peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab peserta didik kelas X H MAN 2 Kota Makassar
Analyzing Students’ Anxiety on the Factor Hindering Their Speaking Fluency of English Education Department at UIN Alauddin Makassar
The researcher found that the average third semester student experiences
moderate anxiety, which shows that the results obtained in the questionnaire
are anxiety that occurs in trait anxiety which is moderate with a score of (2.59),
while in state anxiety the anxiety results are also moderate with a score of
(2.74), and situational-specific anxiety the anxiety results are also moderate
with a score of (2.63). then the results found in the interview are factors that
inhibit students in speaking, namely (1) students feel anxious and not
confident in their English. (2) some felt challenged in the face of speaking
English in class. (3) students felt that the environment was the cause of their
lack of confidence in speaking in front of the class because of the expertise of
some of their friends. (4) there were some past experiences that made them
think
Pengaruh Gerakan Pramuka terhadap Karakter Kepemimpinan dan Kepedulian Sosial Anggota Pramuka Mahasiswa UIN Alauddin Makassar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Realitas gerakan pramuka mahasiswa UIN Alauddin Makassar berada pada kategori tinggi yaitu 83,67 dengan nilai persentase sebesar 44,1% artinya pelaksanaan gerakan pramuka dengan baik dalam indikator beriman, bertaqwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriot, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai luhur bangsa, kecakapan hidup, dan pengamalan pancasila serta pelestarian lingkungan; 2) Realitas karakter kepemimpinan mahasiswa UIN Alauddin Makassar berada
pada kategori tinggi dengan nilai 85,67 dan nilai persentase sebesar 36,8%. Sehingga karakter kepemimpinan mahasiswa UIN Alauddin makassar telah terlaksana dengan baik dalam karakter energi fisik dan mental, sadar akan tujuan, antusiasme, ramah dan penuh kasih sayang, integritas, ketulusan, kejujuran, penguasaan teknis, konsisten, kecerdasan dan cepat tanggap.; 3) Realitas kepedulian sosial mahasiswa UIN Alauddin Makassar berada pada
kategori sedang yaitu 78,62 dengan persentase sebesar 42,6%, Artinya kepedulian sosial masih perlu peningkatan dari berbagai indikator yaitu kepedulian dalam suka maupun duka, kepedulian pribadi dan bersama, serta kepedulian yang mendesak; 4) Terdapat pengaruh positif gerakan pramuka
terhadap karakter kepemimpinan dengan koefisien 0,795 dan persentase 63,2%, jika gerakan pramuka baik maka baik pula karakter kepemimpinan mahasiswa, terdapat pengaruh positif gerakan pramuka terhadap kepedulian sosial koefisien 0,727 dan persentase pengaruh sebesar 52,8%, maka kenaikan gerakan pramuka berpengaruh terhadap kepedulian sosial
mahasiswa dan juga terdapat pengaruh positif karakter kepemimpinan terhadap kepedulian sosial dengan koefisien 0,703 dan pengaruh sebesar 49,4%, maka semakin tinggi karakter kepemimpinan maka semakin tinggi pula kepedulian mahasiswa. Implikasi dalam penelitian ini adalah peningkatan karakter kepemimpinan dalam diri seseorang serta kepedulian sosial mahasiswa melalui UKM Pramuka UIN Alauddin Makassar
Analisis Kreativitas Peserta Didik Melalui Kreasi Deppa Golo’ di KB Mutiara Kasih Sinjai Barat
Berdasarkan hasil penelitian, proses pembuatan deppa golo’yaitu: menyediakan bahan-bahan adonan deppa golo’, mencampurkan bahan-bahan adonan deppa golo’ membentuk adonan deppa golo’, memasak adonan deppa golo’ kemudian melumuri parutan kelapa. Bentuk kreativitas peserta didik dalam pembuatan kreasi deppa golo’ di KB Mutiara Kasih Sinjai Barat yaitu: Berimajinasi membentuk adonan deppa golo’. Peserta didik yang berimajinasi dalam membentuk deppa golo’ menunjukkan kreativitas dan keterampilan tangan mereka. Deppa golo’ juga bisa menjadi kesempatan bagi peserta didik untuk belajar tentang budaya dan tradisi. Mereka dapat menggunakan imajinasi mereka untuk menggali bagaimana deppa golo’ ini di buat. Dengan cara membentuk adonan deppa golo’ peserta didik dapat mengembangkan keterampilan motorik halus, kreativitas, serta pemahaman mereka tentang budaya melalui aktivitas yang menyenangkan dan imajinatif. Berimajinasi dengan menyebutkan warna adonan deppa golo’ yang diinginkan Peserta didik mengekspresikan imajinasinya dengan menyebutkan warna adonan deppa golo’ yang diinginkan dapat meningkatkan imajinasi peserta didik dalam proses ini bisa menjadi sangat kreatif, kreativitas peserta didik dalam mengekspresikan imajinasiny
Pelayanan Haji dalam Perspektif Pendidikan Islam di Kabupaten Halmahera Selatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan haji di Kabupaten Halmahera Selatan masih menghadapi beberapa kendala utama, yaitu keterbatasan akses informasi bagi jamaah di daerah terpencil, kurangnya tenaga pembimbing haji yang kompeten dan terdistribusi secara merata, serta
kendala transportasi dan infrastruktur yang mempengaruhi akses jamaah terhadap bimbingan manasik. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini merekomendasikan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pembimbing haji, pemberdayaan pendamping haji di tingkat kecamatan, serta optimalisasi penggunaan media digital seperti modul, audio, dan video dalam bimbingan manasik. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya reformasi dalam sistem pelayanan haji, baik dari segi kebijakan maupun implementasi teknis, guna
memastikan seluruh jamaah mendapatkan akses bimbingan yang merata dan berkualitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pemerintah dan penyelenggara haji dalam menyusun kebijakan yang lebih inklusif dan berbasis pada kebutuhan jamaah, sehingga pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan lebih baik sesuai dengan tuntunan syariat Islam