225 research outputs found

    Studi Potensi Kebangkrutan Pada Perusahaan Industri Properti Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia

    Get PDF
    This study aims to determine and calculate the score of bankruptcy using Altman model, Springateand Zmijewski. In addition, this study also aims to analyze whether there are significant differencesof these models, as well as test the effect on stock prices in the property industry companies thatgo public on the stock exchange Indonesia. Variables used in this research is the Altman Z-Score,Springate methods, methods Zmijewski, bankruptcy prediction scores and stock prices. The samplesused were 34 property companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2013 to 2014 period.Sampling with purposive sampling technique. In this study, researchers used a method of analysisAltman Z-score, Springate and Zmijewski to test potential bankruptcy. Furthermore, using a differenttest engineering analysis Kruskal Wallis test and test the effect of using multiple regression with thehelp of Microsoft Excel program and the social science statistical package (SPSS) 20.0 VERSION.The results showed using Altman model there are 15 industrial firms potentially bankrupt property,Springate models there are 19 companies that could potentially bankrupt, while the model Zmijewskino company that could potentially bankrupt. In addition the results showed a significant differencebetween the analysis using a model Altman, Zmijewski Springate and in assessing the company\u27sbankruptcy in the property industry. Then the next research results showed that no significantrelationship between scores for bankruptcy against the company\u27s share price on the propertyindustry

    Analisis Potensi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman, Ohlson, dan Zmijewski pada Perusahaan Subsektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI 2017 - 2019

    Get PDF
    Financial distress is a condition before a company goes bankrupt. Financial distress that are not immediately handled will bring the company to a state of bankruptcy. Therefore, an analysis of bankruptcy prediction is needed as early as possible to prevent such bankruptcy. The purpose of this research is to predict bankruptcy of property and real estate companies that listed in Indonesia Stock Exchange for the period 2017 – 2019 using Altman, Ohlson, and Zmijewski models. The data analysis used is quantitative descriptive The sample consists of 7 companies which were determined using purposive sampling. The type of data applied is secondary data, using financial statements for the period 2017 – 2019.. The results showed that Altman, Ohlson, and Zmijewski models gave different results for predicting the bankruptcy. Based on the average value during 2017 – 2019, Altman model predicts 4 companies are bankrupt, 2 companies are not bankrupt, and 1 company in grey area, while Ohlson and Zmijewski models predict that no company will be in a state of bankruptcy.Financial distress merupakan kondisi sebelum suatu perusahaan mengalami kebangkrutan. Kondisi financial distress yang tidak segera ditangani dapat membawa perusahaan menuju kondisi kebangkrutan. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis prediksi kebangkrutan sedini mungkin untuk mencegah kebangkrutan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan subsektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2017 – 2019 dengan menggunakan model Altman, Ohlson, dan Zmijewski. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 7 perusahaan yang ditentukan menggunakan purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan periode 2017 - 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Altman, Ohlson, dan Zmijewski memberikan prediksi yang berbeda. Berdasarkan rata-rata nilai selama 2017 – 2019, model Altman memprediksi terdapat 4 perusahaan bangkrut, 2 perusahaan tidak bangkrut, dan 1 perusahaan dalam kondisi grey area, sedangkan model Ohlson dan model Zmijewski memprediksi tidak ada perusahaan yang berada dalam kondisi bangkrut

    ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDFATAR DI BURSA EFEK INDONESIA

    Get PDF
    The potential risk of bankruptcy is always attached to every business including the property and real estate industries. The purpose of the study is to identify potential bankruptcy on property and real estate companies listed on Indonesia Stock Exchange by Springate method. Using three samples with purposive sampling technique, data collection technique using secondary data. Data analysis from this study using Springate method look at from the company's financial statements. The results indicate company X bankruptcy, due to a decrease in the of working capital to total assets. The company Y experience conditions grea area in 2016 which means in the company in the conditions prone the bankruptcy, because of the produce a profit. Expected company can manage current liabilities well so that the company out of the conditions gre are. PT. Lippo Karawaci Tbk (LPCK) get assessment criteria healthy in the form of the financial statements expected management attention and improve the performance of the company in order to better in the following years. &nbsp

    Analisis Penggunaan Model Zmijewski (X-Score) Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2009-2013

    Get PDF
    This research purposes to know the application of Zmijewski Model for predicting company’s Financial Distress condition and give the different result in each company and to know the accuracy of this model for predicting company’s Financial Distress condition Property and Real Estate sector listed in Indonesia Stock Exchange in 2009-2013 period. The sample consist of 45 Property and Real Estate sector companies which are listed on the Indonesian Stock Exchange in 2009-2013. The sampling technique in this study is purposive sampling and non probability sampling. The method of data analysis is used Zmijewski Model then the accuracy measurement with Type I Error and Type II error. It shows that Zmijewski Model are useful for predicting company’s Financial Distress condition and it given the different result for each companies, with the result that 225 companies are predicted exist 2 companies in Financial Distress condition and 223 companies are not in Financial Distress condition. Overall accuracy rate of 99%, 85%, and 99% on the basis of Shareholder’s Equity, Net Income and Cash Flows respectively

    Model prediksi kebangkrutan pada perusahaan perusahaan properti-konstruksi di Indonesia

    Get PDF
    This study aims to analyze the Altman, Grover, and AAN models in predicting the bankruptcy of construction-property companies in Indonesia. Sample selection used the purposive sampling method, and the sample is property and construction companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Data analysis used Hit Ratio followed by Kruskal Wallis and Mann-Whitney statistical tests. The analysis of bankruptcy predictions using the Altman method obtained that in 2015 there were two issuers grouping bankrupt companies; in 2016, 2017, and 2018, there were four issuers, and five issuers in 2019. The Grover method predicted two issuers to go bankrupt in 2016, four issuers in 2017, three in 2018, and five in 2019. The bankruptcy prediction of the AAN method shows that there are 18 issuers (2015), 19 issuers (2016), 22 issuers (2017), and 20 issuers (2018). Based on the Hit Ratio value, the accuracy of the Altman method is 88.85%, the Grover method is 90.38%, and the AAN method is 61.54%. There is a significant difference between the accuracy of the Grover method, Altman and the AAN method. The best order of accuracy in predicting bankruptcy is the Grover, Altman, and AAN methods.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis model Altman, Grover, dan AAN dalam prediksi kebangkrutan perusahaan Properti-Konstruksi di Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu perusahaan properti dan konstruksi  yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data dianalisis dengan Hit Ratio dilanjutkan uji statistik Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Hasil analisis prediksi kebangkrutan dengan metode Altman diperoleh pengelompokan perusahaan bangkrut pada tahun 2015 sebanyak dua emiten, tahun 2016, 2017, 2018 terdapat empat emiten, dan pada tahun 2019 terdapat lima emiten. Metode Grover diprediksi bangkrut tahun 2016 sebanyak dua emiten, tahun 2017 sebanyak empat emiten, tahun 2018 sebanyak tiga emiten, dan tahun 2019 sebanyak lima emiten. Prediksi kebangkrutan metode AAN menunjukkan ada 18 emiten (2015), 19 emiten (2016), terdapat 22 emiten (2017), ada 20 emiten (2018), dan terdapat 24 emiten (2016). Berdasarkan Nilai Hit Ratio akurasi metode Altman adalah 88,85%, metode Grover sebesar 90,38%, dan metode AAN sebesar 61,54%. Hasil komparasi menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara akurasi metode Altman dengan metode AAN. Ada perbedaan yang signifikan antara akurasi metode Grover dengan metode AAN. Urutan tingkat akurasi dalam memprediksi kebangkrutan yang paling baik adalah metode Grover, Altman, dan AAN

    ANALISIS TINGKAT KESULITAN KEUANGAN (FINANCIAL DISTRESS) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE, ZMIJEWSKI DAN FULMER PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE PERIODE TAHUN 2016-2020

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model prediksi Financial Distress mana yang memiliki kemampuan ramalan terbaik pada perusahaan properti dan real estate di Indonesia. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dari populasi perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di BEI. Dalam penelitian ini akan digunakan uji regresi logistik, meliputi uji kelayakan model regresi, uji overall model fit, dan uji koefisien regresi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model prediksi yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi Financial Distress. Model Springate memiliki tingkat akurasi terbaik dengan 60,56%, kedua adalah model Fulmer dengan 40,00%, ketiga adalah model Zmijewski dengan 58,33%

    ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE (STUDI KASUS PADA PT. PP PROPERTI TBK TAHUN 2020-2022)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengukur potensi kebangkrutan perusahaan PT.PP Properti tbk ditengah kondisi pandemi yang memukul industri sektor properti, korupsi yang menyeret pimpinan perusahaan serta mendekati tahun politik di indonesia. Menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan tahun 2020,2021 dan 2022 yang diperoleh dari website PT.PP Properti tbk, www.IDX.com dan Investing.com. Menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif desktiptif untuk memberikan gambaran kondisi keuangan perusahaan ditengah badai yang menerpa. Untuk mengukur tingkat potensi kebangkrutan, atau mencari nilai S-Score digunakan metode springate. Hasil penelitian mengungkap, perusahaan PT.PP Properti berpotensi mengalami kebangkrutan dengan nilai S-Score sebesar -0,1057 pada tahun 2020, sebesar 0,3032 pada tahun 2021 dan sebesar 0,3232 pada tahun 2022. Ini mengindikasikan bahwa total aset lancar milik perusahaan properti plat merah tersebut tidak cukup kuat menopang hutang perusahaan. 

    RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN

    Get PDF
    This study aims to analyze the financial ratios in predicting the condition of financial distress, and to determine the factors causing bankruptcy in textile and garment companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The research method used to predict financial distress is by using the methods of Zmijewski (X-Score), Olhson (Y-Score), Altman (Z-Score), Grover (G-Score) and Springate (S-Score). The results showed that there were companies that ran into financial distress; five of them used Zmijewski (X-Score) method, ten of them used Olhson (Y-Score) method, nine of them used Altman (Z-Score) method, six of them used Grover (G -Score) method, and thirteen of them used the Springate (S-Score) method. Financial distress is caused by two main factors that come from internal and external. Internal factors include financial structure errors, allocation of funding resources, two consecutive losses, and poor management. External factors include government policy, market demand, poor macro conditions, and intense competition.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi financial distress, serta untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kebangkrutan pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan untuk memprediksi financial distress adalah dengan menggunakan metode Zmijewski (X-Score), Ohlson (Y-Score), Altman (Z-Score), Grover (G-Score), dan metode Springate (S-Score). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 perusahaan yang mengalami financial distress dengan menggunakan metode Zmijewski (X-Score), 10 perusahaan dengan metode Ohlson (Y-Score), 9 perusahaan dengan metode Altman (Z-Score), 6 perusahaan dengan metode Grover (G-Score), dan 13 perusahaan dengan metode Springate (S-Score). Financial distress disebabkan oleh 2 faktor utama yang berasal dari internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kesalahan struktur keuangan, alokasi sumber dana, kerugian yang berturut-turut selama 2 tahun, dan manajemen yang buruk. Faktor eksternal yaitu kebijakan pemerintah, permintaan pasar, kondisi makro yang buruk, dan persaingan yang ketat

    Analisis Perbedaan Tingkat Financial Distress Menggunakan Metode Zmijewski Sebelum Dan Selama Pandemi Covid-19 (Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019 Dan 2020)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan tingkat financial distress menggunakan metode zmijewski sebelum dan selama covid-19 pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019 dan 2020, serta perusahaan mana yang paling tidak aman tingkat financial distressnya selama adanya pandemi covid-19. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling yang menghasilkan 65 sampel. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan dokumentasi yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan publik yang diterbitkan di BEI melalui website resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Kemudian ditelaah dan diuji menggunakan software SPSS versi 28. Hasil analisis data uji beda T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat financial distress menggunakan metode zmijewski baik sebelum maupun selama pandemi covid-19. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata financial distress sebelum dan selama pandemi covid-19 memiliki nilai yang tidak jauh beda

    Kinerja Keuangan Perusahaan Properti Menggunakan Metode Zmijewski

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi financial distress PWON dengan menggunakan metode perhitungan Zmijewski. Selanjutnya adalah untuk menganalisis hubungan antara financial distress dengan variabel-variabel independen lainnya. Untuk menghitung potensi financial distress digunakan metode Zmijewski. Microsoft Excel 2010 digunakan sebagai software pembantu dalam menghitung potensi financial distress. Untuk menghitung korelasi antara variabel dependen dan independen, digunakan software Eviews 6 dengan metode error correction model. Hasil pada penelitian yang didapat adalah kurs, tingkat suku bunga, pertumbuhan beban operasi, pertumbuhan COGS, dan DER memiliki pengaruh jangka panjang dan jangka pendek terhadap nilai Zmijewski. Penilaian kinerja keuangan PWON dengan menggunakan metode Zmijewski menggambarkan bahwa PWON berada dalam kondisi sehat sepanjang periode penelitian. Penilaian ini didasari dari nilai Zmijewsi PWON yang selalu berada dibawah 0,5 sebagai critical value dari metode Zmijewski.Kata kunci: financial distress, pakuwon jati, zmijewski, kinerja keuangan, propert
    • …
    corecore