Journal Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST)
Not a member yet
    4160 research outputs found

    Pengembangan Bahan Ajar Cetak Tematik Bahasa Indonesia dengan Tema Lingkungan Berbasis Buku Kerja Bagi Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Se-Gugus Sardonoharjo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar cetak tematik bahasa Indonesia dengan tema lingkungan berbasis buku kerja yang layak dan efektif digunakan siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri se-Gugus Sardonoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian Recearch and Development (R & D), yang terdiri dari 9 tahap, yaitu: (1) studi pendahuluan dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan,  (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi uji coba awal, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk uji coba lapangan, (8) uji lapangan, dan (9) revisi produk terakhir. Subjek uji coba awal pada penelitian ini sebanyak 3 orang siswa kelas VI SDN Rejosari. Subjek uji coba lapangan pada penelitian ini sebanyak 10 orang siswa kelas VI SDN Rejosari. Subjek uji lapangan pada kelas eksperimen adalah 37 orang siswa kelas VI SDN Rejosari dan pada kelas kontrol adalah 20 orang siswa kelas VI SDN Sardonoharjo 2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penelaahan produk, penilaian produk dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan adalah telaah bahan ajar, lembar penilaian produk bahan ajar untuk ahli materi dan ahli media, dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t dengan taraf signifikansi 0,005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran. Kelayakan bahan ajar ditunjukkan dengan penilaian “amat baik” oleh ahli materi dengan skor 143, penilaian “amat baik” oleh ahli media dengan skor 73. Keefektifan dibuktikan berdasarkan hasil uji t, ada perbedaan nilai awal dan nilai pretest, ada perbedaan nilai awal dan nilai postest, ada perbedaan nilai pretest dan nilai postest.  yang menunjukkan ada perbedaan signifikan nilai rerata kelas ekperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yang menggunakan bahan ajar cetak tematik bahasa Indonesia berbasis buku kerja mencapai nilai rerata 74,62. Nilai tersebut lebih besar dari rerata nilai kelas kontrol yang tidak menggunakan bahan ajar yang dikembangkan dengan pencapaian nilai rerata 65,15

    ESP Teachers’ Professional Development during the Time of Crisis: A Blessing in Disguise

    Get PDF
    Teacher professional development is considered vital to the continuation of teaching improvement so that students' learning outcomes can be optimally achieved. The Covid-19 pandemic that struck the world had tremendously changed not only the teaching and learning process but also increased the opportunities for teacher professional development. Webinars, virtual conferences, and workshops are flourishing so teachers can easily access them with little effort.  Despite the joy that the pandemic had brought toward teacher professional development, investigating to what extent the professional development programs have enhanced teachers' development was essential. Hence, this study explored to what extent the professional development activities increased areas of professional development according to Richards & Farrel (2005) i.e., subject-matter knowledge, pedagogical expertise, self-awareness, understanding of learners, understanding of curriculum and materials, and career advancement during the time of crisis. Data were gathered through interviews with six ESP teachers in Yogyakarta higher education institutions. The findings implied the need of teachers' self-evaluation on their professional development activities, especially areas of professional development that were still lacking and needed to be enhanced. &nbsp

    Hubungan kecemasan dalam menghadapi evaluasi belajar bahasa Indonesia dengan efikasi diri siswa kelas 4 SD Negeri 1 Kadipiro Bantul

    Get PDF
    This research is a quantitative study using the Spearman Rank correlation test to evaluate the non-parametric relationship between evaluation anxiety and self-efficacy of class 4 A students at SD Negeri 1 Kadipiro Bantul. The collection technique in this research used interviews, documentation, and distribution of questionnaires. Data analysis techniques use descriptive analysis, normality test, linearity test, and hypothesis test. The research results showed that the average score for evaluation anxiety was 54.48 or in the medium category, and the results of self-efficacy showed an average score of 31.72, which was in the medium category. The results of the Spearman Rank correlation analysis test show a correlation value of -0.388, so it can be concluded that there is a negative relationship between the variable evaluation anxiety and self-efficacy, which means that the higher the level of anxiety facing evaluation, the lower the level of student self-efficacy, and vice versa.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman untuk mengevaluasi hubungan nonparametrik antara kecemasan evaluasi dengan efikasi diri siswa kelas 4 A SD Negeri 1 Kadipiro Bantul. Teknik pengumpulan pada penelitian ini menggunakan wawancara, dokumentasi, dan pembagian kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji normalitas, uji linearitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata kecemasan evaluasi sebesar 54,48 atau dalam kategori sedang, dan hasil dari efikasi diri menunjukkan skor rata-rata 31,72 berada dalam kategori sedang. Hasil uji analisis korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai korelasi sebesar -0,388, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara variabel kecemasan evaluasi dengan efikasi diri yang artinya semakin tinggi tingkat kecemasan menghadapi evaluasi maka akan semakin rendah tingkat efikasi diri siswa, begitu juga sebaliknya

    Strategi politik golkar pasca orde baru: Studi kasus pemilihan legislatif 2019 di daerah pemilihan Jawa Barat VIII

    Get PDF
    Setelah Orde Baru, Partai Golkar mengalami penurunan dukungan elektoral secara bertahap sepanjang siklus pemilu berturut-turut. Namun pada pemilu legislatif 2019, Golkar tampil sebagai partai unggulan dalam perolehan suara di daerah pemilihan Jawa Barat VIII. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan studi literatur sebagai pengumpulan data untuk memperoleh temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, strategi politik Partai Golkar diawali dengan proses konsolidasi internal partai. Agenda partai secara signifikan menekankan peningkatan pembangunan ekonomi dan penguatan kader dan sayap. Institut Golkar, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk pelatihan politik, aktif mencari dan merekrut generasi muda untuk menjadi kader. Pada kampanye pemilu tahun 2019 di daerah pemilihan Jawa Barat VIII, Partai Golkar menerapkan kebijakan tegas nihil toleransi terhadap anggotanya yang terlibat prosedur hukum. Pendekatan ini efektif menjaga reputasi partai dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Golkar aktif menjalin kerja sama dengan banyak organisasi masyarakat dan pemuda demi menjaga proses demokrasi pada pemilu 2019 di daerah pemilihan Jawa Barat VIII. Golkar di daerah pemilihan Jawa Barat VIII telah melibatkan jasa pakar politik untuk meningkatkan pemahaman geopolitik. Keputusan mengambil alternatif ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya sumber daya teknis partai di bidang survei, periklanan, dan pengolahan Big data. Konsultan didatangkan karena partainya menekankan pada manajemen pemilih. Partai Golkar memanfaatkan data besar yang diperoleh dari platform media sosial untuk merumuskan program kampanye yang secara efektif merespons perubahan demografi pemilih, dengan penekanan khusus pada peningkatan dana kampanye politik, pengaruh pemilih muda, dan perluasan akses internet dan media sosial.Setelah Orde Baru, Partai Golkar mengalami penurunan dukungan elektoral secara bertahap sepanjang siklus pemilu berturut-turut. Namun pada pemilu legislatif 2019, Golkar tampil sebagai partai unggulan dalam perolehan suara di daerah pemilihan Jawa Barat VIII. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan studi literatur sebagai pengumpulan data untuk memperoleh temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, strategi politik Partai Golkar diawali dengan proses konsolidasi internal partai. Agenda partai secara signifikan menekankan peningkatan pembangunan ekonomi dan penguatan kader dan sayap. Institut Golkar, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk pelatihan politik, aktif mencari dan merekrut generasi muda untuk menjadi kader. Pada kampanye pemilu tahun 2019 di daerah pemilihan Jawa Barat VIII, Partai Golkar menerapkan kebijakan tegas nihil toleransi terhadap anggotanya yang terlibat prosedur hukum. Pendekatan ini efektif menjaga reputasi partai dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Golkar aktif menjalin kerja sama dengan banyak organisasi masyarakat dan pemuda demi menjaga proses demokrasi pada pemilu 2019 di daerah pemilihan Jawa Barat VIII. Golkar di daerah pemilihan Jawa Barat VIII telah melibatkan jasa pakar politik untuk meningkatkan pemahaman geopolitik. Keputusan mengambil alternatif ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya sumber daya teknis partai di bidang survei, periklanan, dan pengolahan Big data. Konsultan didatangkan karena partainya menekankan pada manajemen pemilih. Partai Golkar memanfaatkan data besar yang diperoleh dari platform media sosial untuk merumuskan program kampanye yang secara efektif merespons perubahan demografi pemilih, dengan penekanan khusus pada peningkatan dana kampanye politik, pengaruh pemilih muda, dan perluasan akses internet dan media sosial

    Students' mathematical communication skills viewed from mathematical resilience in probing-prompting learning with performance assessment

    Get PDF
    By evaluating students’ performance in their mathematical communication skills and characterizing those skills in terms of their mathematical resilience, this study seeks to determine the efficacy of probing-prompting learning. A mixed method by using a sequential explanatory research design is employed. The study was conducted in two phases: first, quantitative data was collected and analyzed, then based on the findings of the quantitative data, qualitative data was collected and analyzed. The results of the research show that (1) the probing-prompting model with performance assessment is effective to improve students' mathematical communication skills and mathematical resilience and (2) based on the analysis of mathematical communication skills regarding students' mathematical resilience, it shows that students who have low stage of mathematical resilience are only able to express one indicator of mathematical communication skills, while students who have moderate and high stages of mathematical resilience are able to express five indicators of mathematical communication ability. The conclusion is probing-prompting learning with performance assessment can be used to improve students' mathematical communication skills and based on students’ mathematical resilience, students also have different levels of mathematical communication skills

    Development of PUHA (Pop Up Horses Algebra) educational games for enhancing grade 7 students' algebraic learning

    Get PDF
    The PUHA (Pop Up Horses Algebra) game is developed for enhancing mathematics learning in Grade 7 algebra. This research aims to create interactive games that are not only engaging but also effective in facilitating students' comprehension of algebraic concepts in an enjoyable manner. Employing the ADDIE Model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) as a developmental framework, this study endeavors to ensure the systematic and structured creation of PUHA. The findings underscore that the development of PUHA games significantly enhances students' grasp of algebraic principles at the Grade 7 level. Utilizing the ADDIE Model for PUHA game development ensures a methodical approach, guaranteeing the production of high-quality and impactful educational games. In conclusion, the development of the PUHA game utilizing the ADDIE Model showcases a promising approach to fostering students' algebraic understanding in Grade 7 through engaging and effective educational gaming experiences.Permainan PUHA (Pop Up Horses Aljabar) merupakan sebuah pengembangan permainan yang dirancang khusus untuk pembelajaran matematika pada materi aljabar kelas 7. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan permainan interaktif yang menarik dan efektif dalam membantu siswa memahami konsep-konsep aljabar dengan cara yang menyenangkan. Penelitian ini menggunakan Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) sebagai kerangka kerja dalam pengembangan permainan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan permainan PUHA dapat meningkatkan pemahaman konsep aljabar siswa kelas 7. Selain itu, penggunaan Model ADDIE sebagai kerangka kerja dalam pengembangan permainan PUHA memberikan landasan yang sistematis dan terstruktur, sehingga memastikan pengembangan permainan yang efektif dan berkualitas. &nbsp

    Pengaruh sarana dan prasarana di sekolah dasar terhadap peningkatan bakat yang dimiliki siswa

    Get PDF
    Of course, schools are facilitated by buildings or places to gain knowledge, namely school buildings. Not only buildings but supported by various other aspects, such as goals, vision, mission, facilities, infrastructure, and human resources. Without these aspects it is the same as a goal that has been made by the School, it will not be achieved and it should not run perfectly. The purpose of this article is to find out the importance of facilities and infrastructure for the psychomotor aspects of students or the talents possessed by students. This research method uses observation, interviews, and documentation, using observation sheets. This data collection will be carried out at SDN Ngebel which is in Kasihan, Bantul for 2 days, namely Monday and Saturday, 15 and 20 May 2023. The subjects in this study were the Principal, Teachers, and Students of SDN Ngebel. SD Ngebel has 2 class classes, namely A and B, for student respondents they can take either class A or B classes from class V. The results of this study are that school facilities and infrastructure are very important for supporting the success and learning process at school, especially in increasing talent owned by each student. One of them is with the school being able to take part in various competitions and win at various levels.Pastinya dalam sekolah difasilitasi dengan gedung atau tempat untuk menimba ilmu yaitu gedung sekolah. Tidak hanya bangunan saja melainkan didukung dengan berbagai aspek lainnya, seperti dari tujuan, visi, misi, fasilitas, sarana dan prasarana, serta Sumber Daya Manusia. Tanpa adanya aspek-aspek tersebut sama saja sebuah tujuan yang telah dibuat oleh Sekolah, tidak akan tercapai dan mestinya tidak akan berjalan dengan sempurna. Tujuan dibuatnya artikel ini adalah guna mengetahui pentingnya sarana dan prasarana terhadap aspek psikomotorik siswa atau bakat yang dimiliki siswa. Metode penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan lembar observasi. Pendataan ini akan dilakukan di SDN Ngebel yang berlokasi di Kasihan, Bantul selama 2 hari yaitu. Senin dan Sabtu tanggal 15 dan 20 Mei 2023. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa SDN Ngebel. SD Ngebel memiliki 2 kelompok kelas yaitu A dan B, responden siswa dapat mengambil kelas A atau B dari kelas V.  Hasil penelitian ini yaitu sarana dan prasarana sekolah sangat penting bagi penunjang keberhasilan dan proses pembelajaran di sekolah terutama pada peningkatan bakat yang dimiliki masing-masing siswa. Salah satunya dengan sekolah dapat mengikuti berbagai lomba dan meraih juara dari berbagai tingkatan

    Analisis Kinerja Guru Ditinjau dari Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi Kerja dan Motivasi Kerja

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SD Negeri se-Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Jenis penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini guru SD negeri di Kecamatan Umbulharjo berjumlah 160 guru. Sampel diambil dengan cara proporsional cluster random sampling berjumlah 114 guru. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, kinerja guru dan butir soal tes untuk variabel kompetensi kerja. Pengujian validitas instrumen menggunakan korelasi person’s product moment, sedangkan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Analisis data menggunakan analisis regresi ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1). Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel variabel kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi kerja dan motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja guru SD negeri se-Kecamatan Umbulharjo. 2) Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. 3) Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kompetensi kerja terhadap kinerja guru. 4) Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja guru

    Hubungan antara persepsi kualitas hubungan romantis orang tua dan kualitas hubungan romantis mahasiswa di Malang

    Get PDF
    In a romantic relationship, the quality of a romantic relationship is one of the factors that can maintain a relationship, where individuals subjectively evaluate the relationship carried out with their partner. The quality of romantic relationships can also be influenced by the family especially in terms of relating to others because parents are considered important and are models for their children. This study aims to determine whether or not there is a relationship between the perception of the quality of romantic relationships of parents and the quality of romantic relationships among students in Malang. This research method uses a correlational quantitative method approach on 402 students in Malang aged 18-25 years. The data collection instrument used The Parental Relationship Evaluation Questionnaire (PRE) with 34 items (α = .986) and The Perceived Relationship Quality Component (PRQC) with 17 valid items (α = .944) which have been translated into Indonesian. The sampling technique uses convenience sampling with the Spearman Rank correlation test analysis technique. The results of this study showed that there was a significant relationship with a value of .160 between the Perception of the Quality of Romantic Relationships of Parents with the Quality of Romantic Relationships of Students in Malang with the direction of a positive relationship. This means that the lower the quality of romantic relationships of students, the lower the perception of the quality of romantic relationships of parents and vice versa.Dalam sebuah hubungan romantis, kualitas hubungan romantis merupakan salah satu faktor yang dapat mempertahankan sebuah hubungan, dimana individu mengevaluasi secara subjektif hubungan yang dilakukan bersama pasangannya. Kualitas hubungan romantis juga dapat dipengaruhi oleh keluarga terutama dalam hal berhubungan dengan orang lain karena orang tua dianggap penting dan merupakan model bagi anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara persepsi kualitas hubungan romantis orang tua dan kualitas hubungan romantis pada mahasiswa di Malang. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif korelasional pada 402 mahasiswa di Malang yang berusia 18-25 tahun. Instrumen pengumpulan data menggunakan instrumen The Parental Relationship Evaluation Questionnaire (PRE) dengan 34 item (α = 0,986) dan The Perceived Relationship Quality Component (PRQC) dengan 17 item valid (α = 0,944) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling dengan teknik analisis uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan nilai sebesar 0,160 antara Persepsi Kualitas Hubungan Romantis Orang Tua dengan Kualitas Hubungan Romantis Mahasiswa di Malang dengan arah hubungan yang positif. Hal ini berarti semakin rendah kualitas hubungan romantis mahasiswa maka semakin rendah persepsi terhadap kualitas hubungan romantis orang tua dan sebaliknya

    Komodifikasi tenaga kerja dalam praktik gotong royong di masyarakat pedesaan

    Get PDF
    The practice of mutual cooperation, traditionally aimed at strengthening community collectivity and affectivity, has undergone notable changes, particularly in the context of labor commodification within these practices. Based on this, this research aims to analyze the commodification of labor in mutual cooperation practices and the factors behind it. This research employs a qualitative approach with a case study method, utilizing purposive sampling for participant selection and in-depth interviews for data collection, while the analysis is conducted using the Miles and Huberman interactive model. The results reveal that the commodification of labor in mutual cooperation reflects a significant shift in reciprocal relationships, as theorized by George Caspar Homans' social exchange theory, which emphasizes the balance of expected rewards against incurred costs in social actions. Initially, rewards in mutual cooperation were viewed as social agreements that fostered community solidarity and emotional connection. However, this perspective has shifted, with mutual cooperation increasingly being treated as a material commodity. This change is largely attributed to societal unpreparedness in facing the social pressures of the Covid-19 pandemic and the resultant social jealousy caused by the unequal distribution of social assistance during the crisis. Remarkably, even after the pandemic, the trend of labor commodification in mutual cooperation continues, driven by persistent societal envy over the inequity of pandemic-related social assistance, highlighting the lasting impact of societal and economic pressures on traditional social practices.Praktik gotong royong yang seharusnya diorientasikan untuk memperkuat kolektivitas dan afektifitas masyarakat telah mengalami perubahan. Perubahan tersebut direfleksikan pada komodifikasi tenaga kerja dalam praktiknya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komodifikasi tenaga kerja dalam praktik gotong royong dan faktor yang melatarbelakanginya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, menggunakan purposive sampling untuk pemilihan partisipan dan wawancara mendalam untuk pengumpulan data, sedangkan analisis dilakukan dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya komodifikasi tenaga kerja dalam praktik gotong royong memaknai adanya perubahan hubungan timbal balik di dalam praktiknya. Melalui perspektif George Caspar Homans mengenai pertukaran sosial bahwasannya level analisa hubungan timbal balik dalam sebuah tindakan sosial terletak pada reward (imbalan) yang diharapkan atas cost (pengorbanan) yang dikeluarkan. Sehubungan dengan itu, praktik gotong royong yang semula dijalankan oleh masyarakat untuk mendapatkan imbalan berupa persetujuan sosial mulai mengalami perubahan. Kini praktik gotong royong diukur sebagai komoditas materiil seiring terjadinya ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi tekanan sosial akibat pandemi Covid-19 dan kecemburuan sosial atas ketidakmerataan bantuan sosial di saat pandemi Covid-19. Meskipun pandemi Covid-19 sudah berakhir, komodifikasi tenaga kerja dalam praktik gotong royong masih terjadi karena kecemburuan sosial atas ketidakmerataan bantuan sosial di saat pandemi Covid-19 masih membekas hingga saat ini

    3,432

    full texts

    4,160

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Journal Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇