3,130 research outputs found
ANALISIS KADAR BORAKS PADA TAHU PUTIH YANG DI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam proses produksi pangan perlu diwaspadai. Boraks dilarang digunakan dalam BTP karena dapat menyebabkan gangguan otak, hati dan ginjal, penggunaan boraks dalam jangka panjang dapat menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya kadar boraks dalam tahu yang diproduksi diberbagai tempat dikota Ambon. Sampel tahu yang diteliti adalah sampel A (Pabrik tahu sumber rezeki) dan Sampel B (Pabrik tahu A sukarti), kemudian kadar boraks diamati menggunakan metode uji nyala, metode uji kertas tumerik dan metode spektrofotometri UV-Vis. Pada uji nyala, sampel di katakan mengandung boraks jika memberi nyala api berwarna hijau. Untuk uji warna kertas tumerik, sampel di katakan mengandung boraks jika kertas tumerik berubah warna menjadi merah kecoklatan. Metode spektrofotometri di lakukan dengan penentuan panjang gelombang, pembuatan kurva standar boraks dan penetapan kadar boraks dalam sampel. Hasil penelitian percobaan identifikasi boraks dalam sampel tahu dengan uji nyala dan uji warna kertas tumerik diketahui bahwa kedua sampel yang diuji tidak mengandung bahan pengawet berbahaya yaitu boraks. Hasil analisis boraks menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa kadar boraks pada sampel A (Pabrik tahu sumber rezeki) adalah 0,07% dan sampel B (Pabrik tahu A sukarti) adalah 0,09
KAJIAN ANALISIS CEMARAN KANDUNGAN BORAKS (Na 2 B 4 O 7 .10H O) DALAM LONTONG DI PASAR LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT 2
Boraks digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pembuatan lontong,
Boraks secara lokal dikenal sebagai air bleng, garam bleng atau pijer. Boraks bisa
yang terserap dalam tubuh ini akan disimpan secara akumulasi di dalam hati, otak
dan testis (buah zakar) yang akhirnya akan bersifat sebagai karsinogen.
Pemerintah melarang penggunaan boraks per Juli 1979 dan dikuatkan melalui
Permenkes 1168/Menkes/Per/X/1999. Namun kenyataannya masyarakat masih
banyak yang menggunakan boraks sebagai bahan tambahan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menginformasikan
kandungan borak dalam lontong di 12 kelurahan wilayah kecamatan Lembang
yang dijual di warung. Manfaat penelitian agar masyarakat mengetahui masih ada
lontong yang mengandung borak di wilayah kecamatan Lembang. Metode
penelitian meliputi beberapa tahapan diantaranya survey dan analisis data,
penetuan lokasi, pengambilan dan persiapan sampel, pengujian boraks secara
kualitatif dengan metode kurkumin dan uji nyala, kuatitatif meliputi kadar borak
asidimetri dan juga analisis kadar protein metode Kjeldahl.
Hasil penelitian sampel lontong di wilayah kecamatan Lembang yang
positif mengandung boraks adalah sampel yang diambil dari kelurahan Cikole
mengandung boraks 157,99 ppm. Pengujian kadar protein pada lontong, tertinggi
pada kelurahan/Desa Wangunsari sebesar 2,8875 %, dan terendah di kelurahan
Cibogo sebesar 2,6794%
IDENTIFIKASI BORAKS PADA LONTONG YANG DIJUAL DI WILAYAH KOTA BANDA ACEH
ABSTRAKKata Kunci: Identifikasi, Boraks, LontongBoraks merupakan garam Natrium tetraborat (Na2B4O7) yang banyak digunakan dalam industri nonpangan. Boraks berbentuk padat, jika terlarut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3). Meskipun bukan pengawet makanan, boraks sering disalah gunakan dalam industri pangan seperti bakso, kerupuk, lontong, dan sebagainya. Dibeberapa daerah tertentu boraks dikenal dengan nama garam bleng, bleng, atau pijer. Boraks mempunyai nama lain Sodium Borate, Borax Decahydrate, Sodium Biborate Decahydrate, Disodium Tetraborate Decahydrate, Sodium Pyroborate Decahydrate, Sodium Tetraborate Decahydrate, Boron Sodium Oxide, Fused Borax. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kandungan boraks pada lontong yang dijual di wilayah Kota Banda Aceh dan untuk mengetahui masa simpan lontong. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Identifikasi boraks pada lontong dilakukan di laboratorium Kimia FKIP Unsyiah, dengan menggunakan eksperimen. Lontong yang diidentifikasi dalam penelitian ini diperoleh dari tiga titik/kawasan pasar Kota Banda Aceh yaitu Pasar Peunayong, Pasar Setui, dan Pasar Ulee Kareng. Dari penelitian identifikasi boraks pada lontong yang telah dilakukan di laboratorium dari sembilan sampel lontong yang diidentifikasi menghasilkan, 4 sampel lontong (B, D, E, dan F) teridentifikasi positif mengandung boraks yang beredar diwilayah/kawasan pasar Peunayong dan 5 sampel lontong (A, C, G, H, dan I) negatif mengandung boraks. Hasil pengamatan masa simpan pada lontong yang dilakukan selama lima hari, sampel A, C, G, H, dan I mulai terjadi perubahan pada hari kedua. Sampel B dan D mulai berubah pada hari keempat, sampel E bertahan hingga hari ketiga, sementara sampel F tidak mengalami perubahan apapun dari hari pertama sampai dengan hari kelima
IDENTIFIKASI CEMARAN BORAKS (Na2B4O7) DALAM LONTONG/KETUPAT DI KOTA BANDUNG
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
persentase lontong yang mengandung boraks yang dijual di Kota Bandung,
mengingat bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan zat tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan membuktikan adanya
cemaran boraks pada produk lonrong dan untuk memberikan informasi kepada
masyarakat dan pemerintah tentang lontong yang mengandung boraks.
Metode penelitian yang dilakukan adalah penarikan sampel yang digunakan
adalah metode teknik sampling, dimana metode sampling yang digunakan adalah
sampling purposive atau yang dikenal juga sebagai petimbangan. Dimana diambil
136 sampel lontong dari berbagai pedagang lontong di Kota Bandung. Hasil dari
matode sampling kemudian dilakukan analisis boraks secara kuantitatif dan
kulitatif.
Hasil analisis yang dilakukan terhadap 136 sampel lontong yang diambil
dari pedagang lontong yang menetap yang ada di kota Bandung secara acak dapat
diketahui bahwa ada 4 sampel yang teridentifikasi mengandung senyawa
berbahaya boraks yaitu pada sampel Aas 2,Bhb 2, Skj 3 dan Sks4. Hasil uji
Kuantitatif konsentrasi boraks pada ketiga sampel yang teridentifikasi
mengandung boraks berkisar antara 1798 ppm sampai 2145,2 ppm .
Kata kunci : Lontong, kunyit, borak
Identifikasi Boraks dan Formalin pada Jajanan Sekolah dengan Menggunakan Metode Sederhana dan Efeknya bagi Tubuh
Kebutuhan siswa akan makanan adalah faktor utama warung penjual makanan berkembang di lingkungan sekolah. Berbagai variasi dan rasa makanan tersedia dari makanan ringan (snack) sampai makanan yang mengenyangkan. Faktor rasa yang sesuai dengan selera siswa, seperti gurih dan pedas, menjadi pilihan bagi para siswa untuk mengkonsumsi makanan tersebut. Padahal tidak semua makanan yang disukai itu merupakan makanan sehat karena mengandung bahan tambahan makanan yang berbahaya bagi tubuh yaitu boraks dan formalin. Boraks dan formalin memberikan efek samping apabila dikonsumsi. Tujuan dilaksanakan pengabdian masyarakat ini adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang kandungan bahan tambahan makanan khususnya boraks dan formalin dan efeknya bagi kesehatan apabila siswa-siswa memakan makanan yang mengandung boraks dan formalin. Tujuan lainnya adalah siswa-siswa diberikan prosedur untuk mendeteksi boraks dan formalin dalam makanan dengan menggunakan metode sederhana yang memanfaatkan tanaman yang ada disekitar kita. Pelaksanaan program diawali dengan penjaringan subyek (kelompok target), dan sosialisasi program di SMA Muhammadiyah 1 Depok, Jawa Barat. Tahapan program selanjutnya adalah penyebaran angket sebelum melakukan pelatihan, memberikan edukasi dan penyuluhan tentang bahan boraks dan formalin serta efeknya bagi kesehatan, prosedur identifikasi boraks dan formalin dengan metode sederhana. Pada kegiatan ini dilakukan pembagian buku saku yang berisi panduan sederhana prosedur identifikasi boraks dan formalin pada makanan yang dilanjutkan praktek identifikasi boraks dan formalin dengan metode sederhana. Tahap berikutnya adalah pembagian angket akhir. Siswa sangat antusias pada praktek identifikasi boraks dan formalin. Mereka mendapatkan wawasan baru tentang identifikasi boraks dan formalin dengan metode sederhana. Dengan adanya pelatihan ini mereka lebih selektif dan hati-hati dalam memilih makanan yang aman untuk dikonsumsi
IDENTIFIKASI CEMARAN BORAKS (Na2B4O7 )10H2O DALAM LONTONG/ KETUPAT DI KOTA BANDUNG
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
persentase lontong yang mengandung boraks yang dijual di Kota Bandung,
mengingat bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan zat tersebut. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji dan membuktikan adanya cemaran boraks
pada produk lonrong dan untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan
pemerintah tentang lontong yang mengandung boraks. Metode penelitian yang
dilakukan adalah penarikan sampel yang digunakan adalah metode teknik
sampling, dimana metode sampling yang digunakan adalah sampling purposive
atau yang dikenal juga sebagai petimbangan. Dimana diambil 136 sampel lontong
dari berbagai pedagang lontong di Kota Bandung. Hasil dari matode sampling
kemudian dilakukan analisis boraks secara kuantitatif dan kulitatif. Hasil analisis
yang dilakukan terhadap 136 sampel lontong yang diambil dari pedagang lontong
yang menetap yang ada di kota Bandung secara acak dapat diketahui bahwa ada 4
sampel yang teridentifikasi mengandung senyawa berbahaya boraks yaitu pada
sampel Aas 2,Bhb 2, Skj 3 dan Sks4. Hasil uji Kuantitatif konsentrasi boraks pada
ketiga sampel yang teridentifikasi mengandung boraks berkisar antara 1798 ppm
sampai 2145,2 ppm .
Kata kunci : Lontong, kunyit, borak
ANALISIS KANDUNGAN BORAKS PADA JAJANAN SIOMAY DI PINGGIR JALAN KECAMATAN SYIAH KUALA DAN KECAMATAN DARUSSALAM, ACEH
Salah satu sumber pangan yang sering ditambahkan bahan tambahan non pangan misalnya boraks adalah siomay. Siomay pada dasarnya yaitu olahan ikan dan tepung yang dibuat dengan cara dikukus dan disajikan dengan berbagai variasi yang ditinjau dari bahan makanan pelengkap lainnya seperti bumbu, bawang goreng dan saus yang digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan kandungan boraks pada jajanan siomay yang dijual di pinggir jalan Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Darussalam, Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan Kit Uji Boraks merk Labstest yang dilakukan di laboratorium Zoologi Gedung Multifungsi UIN Ar-Raniry pada bulan Desember 2022. Sampel diambil dari 20 penjual siomay pinggir jalan yang berada di Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Darussalam. Sampel dikatakan mengandung formalin apabila mengalami perubahan warna menjadi orange kemerahan pada paper boraks-2 setelah pemberian kit boraks sebanyak 3 tetes. Semakin pekat perubahan warna yang dihasilkan, maka semakin tinggi kadar boraks yang digunakan. Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa dari 20 sampel siomay yang diuji, hanya satu sampel yang mengandung boraks yaitu sampel SioN yang didapat di Kecamatan Syiah Kuala. Terdeteksinya kandungan boraks dikarenakan terjadinya perubahan warna menjadi orange kemerahan pada kertas boraks
Upaya Peningkatan Kesadaran Keamanan Pangan Melalui Sosialiasi Test Kit Boraks Di Desa Jatiwates Kabupaten Jombang
Keamanan pangan menjadi salah satu faktor penting dalam penyediaan pangan sehat bagi keluarga. Keberadaan boraks yang marak ditemukan dalam bahan pangan menjadi salah satu ancaman keamanan pangan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya keamanan pangan bagi keluarga dan cara mendeteksi kandungan boraks melalui penggunaan test kit boraks. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada Bulan November 2021 dengan sasaran ibu kader PKK Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdiri atas beberapa tahapan antara lain survei awal mitra, perancangan alat test kits boraks dan sosialisasi test kit boraks pada mitra. Kegiatan sosialiasi test kit boraks memberikan dampak dalam peningkatan pengetahuan peserta terhadap pentingnya aspek keamanan pangan bagi keluarga. Selain itu kegiatan ini memberikan pengalaman langsung terkait deteksi kandungan boraks secara murah dan efisien. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena sifat teknologi yang digunakan cukup mudah untuk diadopsi oleh masyarakat
- …