26 research outputs found

    The analysis of verbal interaction between teacher and students in the EFL classroom by using Flanders' Interaction Analysis Categories System (FIACS)

    Get PDF
    The process of interaction in teaching and learning is at the core of education. Anything that has been designed and programmed will be carried out when the learning process takes place. Quality and success in teaching and learning will be determined in how well between teacher and students interact and communicate. In reality, creating communicative interaction between teacher and students sometimes become a problem in the teaching and learning process. It means during the process of teaching and learning, the teacher will find students who actively and doesn’t actively participate in learning. The situation shows the students do not want talk and respond, even though they have an ability to give a respond. Furthermore, this is where the teacher must act as a controller and initiator. The aims of this research are firstly, to know how is verbal interaction between teacher and students in the classroom at the twelfth grade at SMAN 1 Bojongsoang in the academic year 2019/2020, secondly, to know what are the characteristics of verbal interaction are occurred in the classroom. This research used qualitative research method on verbal interaction between teacher and students in the classroom. The participant are focused to 6 students from XII IPA 2 class in this research. In collecting the data, this research used observation and interview. Flanders’ Interaction Analysis Categories System was used to identify and analyze teacher talks and students talk in verbal interaction in the classroom. From the result of data are found, the categories that occur in the classroom, there are indirect teacher talks, direct teacher talks and students talk. Then, the teacher talks was dominant in verbal interaction in the classroom. The percentage of the teacher talk was 59.31%, then, the students talk was 31.73%, and the silence is 8.96%. The characteristics of verbal interaction between teacher and students are student’s participation as the first dominant, the percentage is 34.84%. Next the content cross as the second characteristic dominant, the percentage is 28.79%. The third characteristic is teacher control, the precetnage is 21.21%. And the last characteristic is teacher support, the percentage is 15.16%. Verbal interaction between teacher and students in the classroom by using FIACS technique, has some advantages for the teachers, the teacher will improve the teaching behavior while teacher more use praises, clarify what the students say, ask the questions, give direction during teaching and learning process in the classroom. This research offers several recommendations for the classroom practice and further research in implemented process of verbal interaction between teacher and students in the classroom by using Flanders’ Interaction Analysis Category System (FIACS). For the classroom practice, the teacher should know the verbal interaction process is important to make students more actively participate in teaching and learning process in the classroom

    THE IMPLEMENTATION OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) ON STUDENTS’ READING COMPREHENSION AT SMA NEGERI 18 MAKASSAR

    Get PDF
    This study aimed to know the implementation of higher order thinking skills on students’ reading comprehension at SMA Negeri 18 Makassar. This research focused on pre-experimental research with one group pre-test post-test. The population of this research was class XI students of SMA Negeri 18 Makassar in the academic year 2021/2022. Purposive sampling techniques were used to took one class as the research sample, totaling 26 students. The data was obtained in the form of multiple choices of the reading test. After analyzing data, the writer concluded that the implementation of HOTS in reading comprehension can improve students’ reading comprehension. This evidenced by the average score of students during the pre-test and post-test. The mean score of the students in the pre-test (before the action) was 36.53 and the post-test (after the action) was 68.07. These data indicated that there is a significant difference between the pre-test and post-test. Based on the data from the analysis, it can be concluded that the implementation of higher-order thinking skills can improve students' reading comprehension in class XI Social 4 SMA Negeri 18 Makassar

    Resiliensi komunitas pada kampung kota di era pandemi, studi kasus: Kelurahan Bareng

    Get PDF
    Urbanisasi di Kota Malang setiap tahun kian meningkat yang menyebabkan kepadatan penduduk dan kebutuhan hunian meningkat pula. Akan tetapi, keterbatasan lahan dan ekonomi mendorong masyarakat mendirikan hunian di lahan ilegal tanpa mempertimbangkan keamanan dan keselamatan. Sehingga muncul permukiman-permukiman padat dan kumuh di Kota Malang (khususnya bantaran sungai), dengan prioritas kumuh terluas pada Kelurahan Bareng, Klojen. Terlebih saat pandemi Covid-19 kesehatan menjadi sorotan pada permukiman padat dan kumuh. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya penelitian untuk menata ulang permukiman wilayah ini dengan tujuan menjadikan kampung yang resilien. Metode perancangan yang akan digunakan yaitu pendekatan Resilience Design. Pendekatan ini mampu beradaptasi dan bertahan terhadap gangguan, baik jangka pendek ataupun panjang, tanpa menghindari gangguan itu sendiri. Pendekatan yang digunakan akan dikaji melalui strategi adaptivitas dan tranformabilitas untuk mencapai resilensi komunitas, yaitu, adaptive structure, dynamic layout, energy efficiency, dan self-sustain lifestyle. Melalui pendekatan ini, akan didapatkan hasil perancangan yaitu kampung kota resilien layak huni yang dapat menangguhkan keamanan, keselamatan, dan kesehatan komunitas dan lingkungan, serta meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi komunitas secara mandiri

    Resiliensi komunitas pada kampung kota di era pandemi, studi kasus: Kelurahan Bareng

    Get PDF
    Urbanisasi di Kota Malang setiap tahun kian meningkat yang menyebabkan kepadatan penduduk dan kebutuhan hunian meningkat pula. Akan tetapi, keterbatasan lahan dan ekonomi mendorong masyarakat mendirikan hunian di lahan ilegal tanpa mempertimbangkan keamanan dan keselamatan. Sehingga muncul permukiman-permukiman padat dan kumuh di Kota Malang (khususnya bantaran sungai), dengan prioritas kumuh terluas pada Kelurahan Bareng, Klojen. Terlebih saat pandemi Covid-19 kesehatan menjadi sorotan pada permukiman padat dan kumuh. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya penelitian untuk menata ulang permukiman wilayah ini dengan tujuan menjadikan kampung yang resilien. Metode perancangan yang akan digunakan yaitu pendekatan Resilience Design. Pendekatan ini mampu beradaptasi dan bertahan terhadap gangguan, baik jangka pendek ataupun panjang, tanpa menghindari gangguan itu sendiri. Pendekatan yang digunakan akan dikaji melalui strategi adaptivitas dan tranformabilitas untuk mencapai resilensi komunitas, yaitu, adaptive structure, dynamic layout, energy efficiency, dan self-sustain lifestyle. Melalui pendekatan ini, akan didapatkan hasil perancangan yaitu kampung kota resilien layak huni yang dapat menangguhkan keamanan, keselamatan, dan kesehatan komunitas dan lingkungan, serta meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi komunitas secara mandiri

    Destination Branding Kabupaten Majalengka Oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka

    Get PDF
    In dealing with tourism issues such as the development of destinations that are not yet optimal, management of the tourism industry that is not yet optimal, as well as tourism resources that have not been integrated, it is necessary to do destination branding in Majalengka Regency. In addition, Majalengka Regency still does not have strong branding that can attract many foreign tourists to visit Majalengka Regency. The purpose of this study was to determine the stages of destination branding carried out by the Department of Tourism and Culture of Majalengka Regency in the development of tourism in Majalengka Regency. The method used is a descriptive qualitative research method with a post-positivistic paradigm. Data collection techniques used were interviews, observation, literature study, and documentation study. The results of this study indicate that the Department of Tourism and Culture of Majalengka Regency carried out the stages of market investigation, analysis, and strategic recommendations by conducting research mapping market potential analysis through three sources, namely experts from academia as facilitators; potential attraction of natural tourist attractions that are already running and already have decent natural visitors, and scoring techniques. At the Brand identity development stage, Majalengka Regency does not yet have a tourism destination identity because it is still in the process. For the stage of brand launch and introduction using three ways, namely special events, media, and involving the community. At the stage of brand implementation by making programs and tourism activities that involve pentahelix. And for the stages of monitoring, evaluation, and review related to the development of tourism destinations and statistical data of tourists visiting Majalengka Regency. Keywords: Destination Branding; Development; Tourism; Traveler; Majalengka Regency  Abstrak Dalam menghadapi permasalahan kepariwisataan seperti pengembangan destinasi yang belum optimal, pengelolaan industri pariwisata yang belum optimal, serta SDM Pariwisata yang belum terintegrasi perlu dilakukan destination branding di Kabupaten Majalengka. Selain itu Kabupaten Majalengka pun masih belum memiliki branding kuat yang dapat menarik banyak minat wisatawan luar untuk berkunjung ke Kabupaten Majalengka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan destination branding yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Majalengka. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan paradigma post-positivistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi pustaka, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka melakukan tahapan market investigation, analysis, and strategic recommendations dengan melakukan riset pemetaan analisis potensi pasar melalui tiga sumber yaitu tenaga ahli dari akademisi sebagai fasilitator; potensi daya tarik objek wisata yang secara alami sudah berjalan dan sudah memiliki pengunjung alami yang lumayan, dan teknik skoring. Pada tahap Brand identity development, Kabupaten Majalengka belum memiliki identitas destinasi pariwisata dikarenakan masih dalam proses. Untuk tahapan brand launch and introduction menggunakan tiga cara yaitu special event, media, dan melibatkan komunitas. Pada tahapan brand implementation dengan membuat program serta kegiatan pariwisata yang melibatkan pentahelix. Dan untuk tahapan monitoring, evaluation, and review terkait dengan perkembangan destinasi pariwisata dan data statistik wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Majalengka. Kata Kunci: Destination  Branding; Pengembangan; Pariwisata; Wisatawan; Kabupaten Majalengk

    PROPOSAL PKM-K GALANTIN JANTUNG PISANG

    Get PDF
    Konsumsi sayur dan buah diperlukan tubuh sebagai sumber vitamin, mineral dan serat dalam mencapai pola makan sehat sesuai anjuran pedoman gizi seimbang untuk kesehatan yang optimal. Kondisi ini sejalan dengan temuan hasil Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) dalam Studi Diet Total (SDT) 2014 bahwa konsumsi penduduk terhadap sayur dan olahannya serta buah dan olahannya masih rendah. Konsumsi sayur dan buah yang belum memadai berpengaruh terhadap suplai vitamin, mineral serta serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Konsumsi sayur dan buah diperlukan tubuh sebagai sumber vitamin, mineral dan serat dalam mencapai pola makan sehat sesuai anjuran pedoman gizi seimbang untuk kesehatan yang optimal. Jantung pisang merupakan salah satu bahan pangan berupa sayur yang memiliki kandungan antioksidan dan polifenol. Analisis bunga pisang mengungkapkan sifat antioksidan yang cukup besar dan nilai gizi. Juga, bubuk pisang blossom ditemukan mengandung pelengkap nutrisi yang signifikan berdasarkan kandungan serat yang tinggi. Mengingat sifat nutrisi dan antioksidannya yang tinggi, bunga pisang dapat digunakan dalam makanan dalam bentuk tepung dehidrasi, dan dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam formulasi makanan. Pada inovasi produk kali ini, jantung pisang akan dimodifikasi menjadi galantin yang cukup digemari masyarakat. Jantung pisang dipilih karena memiliki struktur yang sangat menyerupai daging. Hal ini sudah dibuktikan dengan dendeng dari jantung pisang yang rasanya amat mirip daging. Jantung pisang banyak mengandung serat dan ada zat yang berguna yang disebut tannin (antioksidan alami). Target utama konsumen kami adalah usia 19 s/d 50 tahun terutama bagi mahasiswa serta ibu rumah tangga, karena galatin dijual dengan harga terjangkau, dengan konsep yang menarik serta olahannya yang cenderung mudah dan praktis. Promosi dilakukan dengan cara mulut ke mulut dan juga melalui media sosial seperti facebook

    Eksplorasi Faktor-Faktor Pemilihan Grab sebagai Platform Layanan Transportasi Online Berdasarkan Value-Based Adoption Model

    Get PDF
    Media sosial dapat dijadikan salah satu bagian strategi pemasaran bagi organisasi ataupun perusahaankarena media sosial dapat mempengaruhi keputusan pembelian, disamping itu nilai yang diberikan brandatau penjual juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Penelitin ini menelaah faktor-faktor yangmelatarbelakangi konsumen dalam penggunakan Grab sebagi platform transportasi online denganberdasarkan kegiatan social media marketing pada akun Instagram @grabid dan value-based adoptionmodel dimana variabel penelitian terdiri dari konten entertainment pada media sosial Instagram @grabid,interaksi yang terjadi pada media sosial Instagram @grabid, kualitas layanan yang diberikan platformGrab Indonesia, harga yang ada pada platform Grab Indonesia, dan reputasi Grab Indonesia sebagaiplatform penyedia layanan transportasi online. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif noneksperimental yang menggunakan data primer, dan dilakukan metode survei dengan teknik purposivesampling menggunakan kuesioner dan skala penilaian likert pada 146 responden yang pernahmenggunakan platform Grab sebagai platform transportasi online. Setalah dilakukan pengujiandidapatkan bahwa konten entertainment pada media sosial Instagram @grabid merupakan merupakan  faktor   utama   yang memiliki kontribusi terbesar   dalam   membentuk faktor-faktor yang melatarbelakangi niatan konsumen   menggunakan platform Grab sebagai platform layanan transportasi online.Kata kunci: social media marketing; value-based adoption model; Grab Indonesia

    Gambaran kadar c-reactive protein (crp) dan interleukin-6 (il-6) pada pasien covid-19 di rs pku muhammadiyah yogyakarta periode bulan mei-september 2021

    Get PDF
    COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, D.I.Yogyakarta merupakan kota ke tiga di Indonesia dengan tingkat penularan COVID-19 tertinngi dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta bekerjasama dengan pemerintah dalam penanganan COVID-19. Penyakit COVID-19 berat dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru yang akan mengakibatkan peningkatan kadar C-Reactive Protein dan Interleukin-6 di dalam tubuh. C-Reactive Protein dan Interleukin-6 merupakan penanda penting dalam menentukan derajat keparahan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari faktor usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, kadar C-Reactive Protein dan kadar Interleukin-6 pada kejadian COVID-19 pada pasien COVID-19 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dalam rentang waktu periode Mei-September 2021. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan uji kolerasi spearman. Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan 52 sampel pasien COVID-19. Hasil menunjukkan bahwa kadar C-Reactive Protein dengan derajat keparahan COVID-19 terdapat hubungan cukup kuat antara keduanya dengan p value = 0,002 (p value < 0,05) dan spearman correlation sebesar 0,424. Hal ini berarti semakin meningkat kadar C-Reactive Protein maka semakin buruk derajat keparahan penyakit. Pada kadar Interleukin-6 dengan derajat keparahan penyakit didapatkan ada hubungan cukup kuat antara keduanya dengan p value = 0,003 (p value < 0,05) dan spearman correlation sebesar 0,403. Hal ini berarti semakin tinggi kadar Interleukin-6 maka semakin buruk derajat keparahan. Pemeriksaan Interlukin-6 dan C-Reactive Protein ini disarankan dapat dijadikan sebagai penanda awal keparahan penyakit COVID-19

    SOSIALISASI PERAN PENDIDIKAN DALAM MENJAGA LINGKUNGAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI WILAYAH TPSS CIPAYUNG KOTA DEPOK

    Get PDF
    Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan dengan bau busuk terhadap kesejahteraan masyarakat di Wilayah TPSS Cipayung Kota Depok. Metode Kegiatan Pengabdian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara terhadap sejumlah responden. Hasil Kegiatan Pengabdian menunjukkan bahwa bau busuk yang terkait dengan lingkungan di Wilayah TPSS Cipayung Kota Depok memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Pertama, ditemukan bahwa bau busuk tersebut menyebabkan gangguan kesehatan, seperti iritasi pada saluran pernapasan dan gangguan pencernaan. Hal ini berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan fisik masyarakat. Kedua, kehadiran bau yang tidak sedap menciptakan penurunan kualitas hidup, mengganggu kenyamanan sehari-hari, suasana hati, kualitas tidur, dan interaksi sosial masyarakat. Hal ini berpotensi mengurangi tingkat kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Ketiga, dampak bau busuk juga berkontribusi pada stigmatisasi dan diskriminasi terhadap masyarakat. Responden melaporkan adanya perasaan malu dan perlakuan rendah dari orang lain karena asosiasi bau busuk dengan kondisi lingkungan mereka. Stigmatisasi dan diskriminasi ini dapat mempengaruhi harga diri dan kesejahteraan psikologis masyarakat. Temuan ini menunjukkan pentingnya tindakan untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian bau busuk serta perlunya upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Diharapkan langkah-langkah ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di Wilayah TPSS Cipayung Kota Depok

    Studi Keterkaitan Antara Ketahanan, Mutu dan Keberlanjutan Pangan: Keseluruhan Sudut Pandang Tentang Hidup Berkelanjutan

    Get PDF
    Ketahanan pangan merupakan jaminan akses pangan bermutu dan bergizi untuk seluruh kelompok masyarakat. Ketahanan pangan meliputi empat aspek, yaitu keberadaan, akses, utilitas dan stabilitas pangan. Ketahanan pangan berkaitan langsung dengan kualitas produk pangan dan praktek keberlanjutan dalam kegiatan produksi pangan. Artikel ini menganalisis hubungan antara kualitas, ketahanan dan keberlanjutan pangan dari segi aksesibilitas, kebutuhan gizi dan dampak produksi pangan terhadap lingkungan. Pendekatan berkelanjutan sangat penting dilakukan untuk mencapai sasaran di tahun 2030 yang ditetapkan PBB. Artikel ini melihat secara keseluruhan tentang kebutuhan produksi pangan yang berkualitas untuk mendukung sistem pangan dengan pertimbangan dampak lingkungan, sosial dan Ketahanan pangan merupakan jaminan akses pangan bermutu dan bergizi untuk seluruh kelompok masyarakat. Ketahanan pangan meliputi empat aspek, yaitu keberadaan, akses, utilitas dan stabilitas pangan. Ketahanan pangan berkaitan langsung dengan kualitas produk pangan dan praktek keberlanjutan dalam kegiatan produksi pangan. Artikel ini menganalisis hubungan antara kualitas, ketahanan dan keberlanjutan pangan dari segi aksesibilitas, kebutuhan gizi dan dampak produksi pangan terhadap lingkungan. Pendekatan berkelanjutan sangat penting dilakukan untuk mencapai sasaran di tahun 2030 yang ditetapkan PBB. Artikel ini melihat secara keseluruhan tentang kebutuhan produksi pangan yang berkualitas untuk mendukung sistem pangan dengan pertimbangan dampak lingkungan, sosia
    corecore