Penerapan Scrum dan Algoritma COCOMO Pada Aplikasi Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Karakteristik manajemen proyek perangkat lunak adalah biaya yang mahal, waktu terbatas dan minimnya transparansi pada semua pemangku kepentingan, Perencanaan yang baik perlu diimbangi dengan pelaksanaan yang sesuai karena banyak dari proyek yang gagal karena kurangnya perencanaan. Metode Scrum dapat membantu semua pemangku kepentingan dalam memahami proyek sehingga hasil dari proyek sesuai dengan perencanaan. Pada penelitian ini dilakukan penerapan metode scrum pada aplikasi manajemen proyek perangkat lunak untuk membantu tim dalam memahami proyek. Pada penelitian ini scrum tidak hanya sebagai model untuk pengembangan perangkat lunak tetapi diimplementasikan pada aplikasi sehingga manajer proyek, master scrum dan tim pengembang dapat secara mudah mengontrol task. Algoritma CoCoMo digunakan untuk mengestimasi biaya proyek, Pengujian menggunakan pengujian fungsional dan skenario yang menjelaskan permasalahan. Hasil yang diperoleh adalah aplikasi dapat membantu manajer proyek, master scrum, dan tim pengembang dalam hal manajemen proyek perangkat lunak. Hasil pengujian estimasi biaya yang dilakukan menunjukkan nilai estimasi tidak melebihi 7% dari nilai real dan estimasi waktu real lebih efisien 40% dari waktu CoCoMo

Evaluasi Kesiapan Dan Penerimaan Simteknik Menggunakan Metode Technology Readiness Acceptance Model

SIMTEKNIK merupakan sistem informasi yang dipakai oleh mahasiswa Fakultas Teknik universitas Muhammadiyah malang di mana biasanya pada digunakan untuk kegiatan terkait tuntutan tugas akhir atau skripsi. SIMTEKNIK sendiri merupakan sistem informasi baru yang digunakan sehingga di mana ditemukan beberapa permasalahan terkait sistem seperti interface yang ada belum cukup friendly, serta kurang nyaman terhadap tampilan tulisan warna hingga desain sistem, kesulitan mencari beberapa menu ketika pertama kali digunakan hingga waktu tunggu saat upload file termasuk lama. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan sebuah analisis untuk mengetahui bagaiman penerimaan dan kesiapan pengguna terhadap SIMTEKNIK. Analisi kesiapan dan penerimaan pengguna perlu dilakukan karena langkah pertama yang harus dilakukan dalam implementasi teknologi adalah mengetahui kesiapan pengguna dalam menerima teknologi tersebut. adapun Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode TRAM (Technology Readiness Acceptance Model) Metode TRAM adalah gabungan dari Technology Readiness Index dan Technology Acceptance Model yang pertama kali dikemukakan oleh Lin dkk tahun 2005. Dimana metode yang dipakai untuk pengeanalisisan menggunakan SEM-PLS. Hasilnya ditemukan bahwa dari 9 hipotesi terdapat 5 hipotesisi yang diterima dan 4 lainnya ditolak. hipotesis yang diterima yakni, OPT->PEU, INN->PEU, DIS-> PU, DIS-> PEU dan PEU->P

Personal Extreme Programming with MoSCoW Prioritization for Developing Library Information System

Software development projects require experience and knowledge of the developer or clients related to the system which will be developed. Unclear clients' needs potentially emerge many changes of needs during the process of development which can not be resolved by using conventional software development methodology. The implementation on the less significant requirements either from the clients or the system cause the development of the project took a long time. In this paper, we combine personal extreme programming (PXP) methodology with Moscow technique to overcome those problems. PXP is suitable to use in small to medium-sized projects if the clients do not know in detail about the needs in the development of application, application needed in relatively quick time, and the development phase is adjusted to use by a single programmer. Moscow technique was used for prioritizing requirements elicited in PXP methodology. Moscow is a method to determine priority needs based on cost, risk, and business value. This technique was applied during the planning phase of PXP to develop library application, thereby it reduced the time of project completion. The result was a library application suited the needs of clients to support business processes at Batu State Attorney's library

Design a Web-Based Library Information System Using the Waterfall Method (Case Study of Sma Muhammadiyah 2)

Information technology is a technology that is developing rapidly at this time. Computers as student learning media have many functions such as audio, animation, visual, and interactive capabilities. The main problem in the field of education is the low interest in reading students and reading habits. The library is expected to help increase students' interest in reading and reading habits. SMA Muhammadiyah has a new library and is still manual in recording borrowing and returning books. This makes it difficult for librarians to search for data and is at risk of losing books. It is difficult for students to find book information and the irregular placement of books makes the process of borrowing books ineffective and inefficient. Therefore, a web-based library information system is needed to make it easier for students to borrow books. The Waterfall method will be used to help design the library system at SMA Muhammadiyah 2 Cipondoh. The Waterfall method is a method that is very commonly used in the early stages of the manufacturing process. Application features developed by researchers at the Muhammadiyah 2 Cipondoh High School library include logins, book master data, book loan transaction data, book return transaction data, and book borrowing reports. Library information system development uses the PHP CodeIgniter 3 framework. The front ends used are HTML 5, CSS 3, and Bootstrap version 4

Analisis Penerimaan dan Penggunaan Aplikasi Work Order Android Menggunakan Metode UTAUT Pada PDAM Kota Malang

Work Order Android (Wondroid) merupakan sebuah aplikasi surat perintah kerja yang dikembangkan pada PDAM Kota Malang untuk memudahkan realisasi pekerjaan. Tetapi tidak selalu aplikasi yang diterapkan mendapatkan tanggapan baik. Faktor pengguna dapat menentukan keberhasilan penerapan sebuah aplikasi. Untuk dapat mengetahui penerimaan dan penggunaan aplikasi Wondroid, digunakan model UTAUT. UTAUT adalah model penerimaan teknologi dari gabungan delapan model sebelumnya. Penelitian ini membuktikan pengaruh variabel bebas (Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha, Pengaruh Sosial dan Kondisi Memfasilitasi) terhadap variabel terikat (Niat Perilaku dan Perilaku Pengguna) secara parsial maupun simultan. Pengambilan data menyertakan 100 responden dari pengguna Wondroid. Analisis pengolahan data dibantu dengan aplikasi statistik SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif maupun negatif. Ekspektasi Kinerja terbukti tidak berpengaruh terhadap Niat. Perilaku, sedangkan Ekspektasi Usaha dan Pengaruh Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Perilaku. Kondisi yang Memfasilitasi dan Niat perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Pengguna. Hasil analisis keseluruhan membutktikan Niat Perilaku memperoleh 34,7% yang dipengaruhi oleh variabel Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha dan Pengaruh Sosial

Correlation Between Bruto Domestic Products (GDP) With Duty Schools Based On Statistics Center Data Using Pearson Correlation Method Case Study : Indonesia 2008 - 2011

This study aims to analyze the linkage of dropout rates with Gross Domestic Product (GDP). The data source of this research is the Central Bureau of Statistics (BPS), with data acquisition of GDP and dropout rate of elementary, junior and senior high school year 2008 until 2011. Data obtained through quantitative approach with secondary data source. The connectedness value between school dropout and GDP at primary level was 0.7294 in 2008, 0.7225 in the year of 2009, 0.4393 in 2010 and 0.3878 in 2011. While the relationship between the number of dropouts and GDP of junior high school level is 0.6095 in 2008, 0.6238 in 2009, 0.3605 in 2010 and 0.2467 in 2011. while the relationship between the drop out rate and GDP of the SMA level was 0.6061 in 2008, 0.5965 at in 2009, 0.5321 in 2010 and 0.2606 in 2011

Correlation Between Bruto Domestic Products (Gdp) With Duty Schools

This study aims to analyze the linkage of dropout rates with Gross Domestic Product (GDP). The data source of this research is the Central Bureau of Statistics (BPS), with data acquisition of GDP and drop out rate of elementary, junior and senior high school year 2008 until 2011. Data obtained through quantitative approach with secondary data source. The connectedness value between school dropout and GDP at primary level was 0.7294 in 2008, 0.7225 in the year of 2009, 0.4393 in 2010 and 0.3878 in 2011. While the relationship between the number of dropouts and GDP of junior high school level is 0.6095 in 2008, 0.6238 in 2009, 0.3605 in 2010 and 0.2467 in 2011. while the relationship between the drop out rate and GDP of the SMA level was 0.6061 in 2008, 0.5965 at in 2009, 0.5321 in 2010 and 0.2606 in 2011

Facial expression recognition of 3D image using facial action coding system (FACS)

Facial expression or mimic is one of the results of muscle motion on the face. In a large Indonesian dictionary, the expression is a disclosure or process of declaring, i.e. showing or expressing intentions, ideas of feelings and so on. Facial expression is affected by the cranial nerve VII or Nervus Facialis. In research conducted Paul Ekman got a standardization of expression in the format of a movement called the Facial Action Coding System (FACS). In his research, Paul Ekman said six basic expressions of happiness, sadness, shock, fear, anger, and disgust. In muscle anatomy, that every moving muscle must be contraction, and in the event of contraction, the muscle will expand or swell. Muscles are divided into three parts of origo and insersio as the tip of muscle and belli as the midpoint of the muscle, so any movement occurs then the muscle part belli will expand or swell. Data retrieval technique that is by recording data in 3D, any contraction occurs then the belli part of the muscle will swell and this data will be processed and compared. From this data processing will be obtained the maximum strength of contraction that will be used as a reference for the magnitude of expression made by the model. In the detection of expression is ecluidience distance by comparing the initial data with movement data. The result of this research is a detection of expression and the amount of expression that occurs. A conclusion of this research, we can reconstruction of facial expression detection using FACS, for the example the happiness expression using AU 6 and AU 12 and in this research AU 6 and AU 12 in area 1 and area 4, and in this area it so higher than the other

Analisis Tingkat Kematangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Menggunakan COBIT 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang)

Teknologi Informasi (TI) telah berkembang sangat pesat sehingga kebutuhan yang sangat penting saat ini, tidak terkecuali bagi perusahaan, instansi maupun lembaga. Rumah sakit menerapkan TI dalam bentuk sistem informasi manajemen tumah sakit atau juga disebut SIMRS. Dalam menyelenggarakan SIMRS, COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan kerangka kerja yang sangat direkomendasikan untuk melakukan tata kelola TI, hal itu disebutkan dalam bab empat mengenai tata kelola pada lampiran peraturan menteri kesehatan nomor 82 tahun 2013 tentang penyelenggaraan SIMRS. Saat ini, RS UMM belum menggunakan COBIT untuk tata kelola TI, terutama dalam menganilisis tingkat kematangan dari SIMRS yang sudah diterapkan. Pada penelitian ini, penulis mengukur nilai tingkat kematangan SIMRS yang ada di RS UMM menggunakan proses TI pada COBIT 4.1 diantaranya PO8, AI2, AI3, AI5, DS3 dan DS5. Hasil tingkat kematangan SIMRS UMM saat ini berada pada tingkat tiga (defined) dengan nilai rata-rata 3,02 yang artinya secara umum prosedur SIMRS UMM sudah distandarisasi dan di dokumentasikan. Berdasarkan hasil tersebut, penulis memberikan rekomendasi yang mengacu pada framework COBIT khususnya untuk mencapai tingkat empat (managed and measurable) yaitu pihak pengelola perlu mengawasi dan mengukur kepatutan SIMRS UMM serta mengambil tindakan jika terdapat proses TI yang tidak berjalan secara efektif