Electronic Journals of UIKA Bogor (Universitas Ibn Khaldun)
Not a member yet
6393 research outputs found
Sort by
Implementasi Kearifan Lokal Bali Tri Hita Karana dalam Pembelajaran Sekolah Dasar di Bali: Implementasi Kearifan Lokal Bali Tri Hita Karana dalam Pembelajaran Sekolah Dasar di Bali
The purpose of the study is to apply the application of Tri Hita Karana in elementary school learning. The research method is a literature review. The results of the study found eight articles containing the application of Tri Hita Karana in elementary school learning, in the study one type of classroom action research, two experimental studies and five types of development research. The conclusion in this study found classroom action research, experiments and development regarding Tri Hita Karana in elementary schools, where Tri Hita Karana can improve learning outcomes, attitudes, and character of students. It is recommended that further research can teach Tri Hita Karana with inclusive school research samples so that Tri Hita Karana-based learning can be carried out evenly.
 
Efektivitas Media Wordwall sebagai Game Edukatif dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Tata Surya pada Siswa Kelas VI SD Negri Sirnarasa Kabupaten Sukabumi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan pembelajaran materi sistem tata surya yang bersifat abstrak dan sulit dipahami siswa jika hanya disampaikan melalui metode konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menguji kelayakan serta efektivitas media Wordwall sebagai game edukatif dalam pembelajaran IPAS untuk siswa kelas VI di SD Negeri Sirnarasa, Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang dipadukan dengan langkah-langkah dari Borg & Gall. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, angket, serta tes pre-test dan post-test. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan pengukuran efektivitas menggunakan rumus N-Gain Score. Proses pengembangan media melibatkan validasi dari tiga pakar, yaitu ahli materi, ahli media, dan ahli desain instruksional. Hasil uji kelayakan menunjukkan bahwa Wordwall memperoleh skor sebesar 89% dari ahli materi, 91% dari ahli media, dan 90% dari ahli desain instruksional. Selain itu, respon siswa terhadap penggunaan media ini juga tinggi, dengan skor 90%. Semua hasil tersebut termasuk dalam kategori “sangat layak”. Untuk mengetahui efektivitas media, dilakukan pre-test dan post-test, lalu dianalisis menggunakan N-Gain. Hasilnya menunjukkan presentase N-Gain sebesar 90%, yang menandakan bahwa penggunaan Wordwall sangat efektif dalam membantu siswa memahami materi sistem tata surya.jurnal ini merangkum dari tesisi yang disajikan ulang dalam bentuk yang lebih sederhana dan tentunya mudah dipahami
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL ATAS BARANG PALSU PADA PLATFORM E - COMMERCE
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang implikasi terhadap perlindungan hukum terhadap merek terkenal atas barang palsu pada platform e – commerce dan hak kekayaan intelektual terhadap perolehan hak dan manfaat ekonomi, Pemilik hak akan kekayaan intelektual sebagai kreatif dan pencipta wajib memperoleh jaminan dan perlindungan hukum terhadap hasil karyanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perlindungan hukum Hak Kekayaan Intelektual adalah pemilik Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam melaksanakan haknya dilindungi secara hukum. Hak – hak ekonomi yang dimiliki oleh pemilik apabila dilaksanakan dapat menghasilkan manfaat ekonomi. Hak-hak tersebut meliputi hak memakai, memproduksi mengumumkan, memperbanyak, menjual, mengimpor, mengekspor dan memberikan lisensi (izin) kepada pihak lain ataupun yang berlakukan perdagangan pada platform e – commerce yang ingin memanfaatkan kekayaan intelektual tersebut. Apabila terjadi pelanggaran dalam penyalah gunaan merek terkenal, maka Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis sebagai upaya preventif memberikan hak bagi pemilik Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk menuntut secara perdata, pidana atau administratif. Perlindungan hukum dan manfaat ekonomi adalah dua hal yang esensial dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Pemilik Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai subjek kreatif seharusnya memiliki kedua hal tersebut
Pengungkapan Sifat Batiniah Dalam Perencanaan Keuangan Syariah Berdasarkan Al-Quran
Harta merupakan segala sesuatu yang memiliki manfaat ekonomis. Setiap individu selalu berusaha agar mendapatkan harta yang berlimpah. Namun dalam Islam harta haruslah dipertanggungjawabkan keberadaanya. Karena harta itu akan dihisab dihari akhir. Pertanggunjawaban harta adalah dengan cara melakukan perencanaan keuangan syariah bagi setiap individu muslim. Namun hal yang menjadi dasar adalah bagaimana sifat yang harus dimiliki oleh setiap individu muslim dalam merencanakan keuangannya secara syariah. Penelitian ini berusaha memberikan jawaban mengenai sifat batiniah dasar apa yang harus digunakan oleh individu muslim dalam perencanaan keuangannya. Menggunakan pendekatan kualititaf metode analitis kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih agar dapat menyajikan data secara utuh dan komprehensif dibandingkan sekedar angka semata. Metode pengkajian Al-quran adalah metode tafsir maudhu’i yang mengumpulkan ayat-ayat tematik. Beberapa langkah analisis tafsir maudhu’i digunakan agar memberikan jawaban dari ayat Al-quran yang tepat dan kuat. Sehingga menghasilkan bahwa sifat dasar berupa sabar dan syukur adalah hal utama yang harus dimiliki oleh individu muslim dalam menjalankan perencanaan keuangannya. Karena dengan sifat dasar sabar individu muslim akan mampu merencanakan sesuai dengan syariat Islam dalam tujuan keuangannya. Dan juga dengan sifat syukur Allah swt akan menolong setiap masalah dan ujian yang dihadapi serta akan menambah segala nikmat yang sebelumnya telah diberikan
Model komunikasi dua arah terhadap peningkatan daya saing pondok pesantren
A two-way communication model is a process of information exchange that involves reciprocal interaction between the sender and receiver of a message, in which both parties actively provide feedback to ensure clarity, understanding, and effectiveness of communication. This study aims to develop a relevant and applicable two-way communication model to enhance the competitiveness of Islamic boarding schools, particularly in the context of accepting new students and strengthening public trust. The research method uses a Research and Development (R&D) approach with the 4D model (Define, Design, Develop, and Disseminate), combined with James E. Grunig's theory of two-way symmetrical communication. The study was conducted at two Islamic boarding schools in Sukabumi, West Java: Darussyifa YASPIDA, representing the Salafiyah typology, and Pondok Pesantren Assalam, representing the Khalafiyah typology. The model development process involved stages of needs identification, concept design, prototype testing, and dissemination of results. The model was validated by communication experts and boarding school practitioners, who indicated a very high level of feasibility based on criteria of effectiveness, relevance, and sustainability. The final model emphasizes the principles of equality, participatory dialogue, and the strengthening of Islamic values as its main foundation. The implications of developing this model show significant potential in improving transparency, participation, and building public trust, which in turn can strengthen the competitiveness of Islamic boarding schools in accepting new students. Further research is recommended to test the application of this model in various Islamic educational institutions with more diverse regional, cultural, and typological characteristics to assess its consistency and effectiveness in a broader context.
Abstrak
Model komunikasi dua arah merupakan suatu proses pertukaran informasi yang melibatkan interaksi timbal balik antara pengirim dan penerima pesan, di mana kedua belah pihak secara aktif memberikan umpan balik untuk memastikan kejelasan, pemahaman, dan efektivitas komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model komunikasi dua arah yang relevan dan aplikatif guna meningkatkan daya saing pondok pesantren, khususnya dalam konteks penerimaan peserta didik baru serta penguatan kepercayaan publik. Metode penelitian menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model 4D (Define, Design, Develop, and Disseminate), yang dikombinasikan dengan teori komunikasi dua arah simetris (Two-Way Symmetrical Communication) dari James E. Grunig. Studi dilaksanakan pada dua pondok pesantren di Sukabumi, Jawa Barat, yaitu Darussyifa YASPIDA yang merepresentasikan tipologi salafiyah dan Pondok Pesantren Assalam yang merepresentasikan tipologi khalafiyah. Proses pengembangan model melibatkan tahapan identifikasi kebutuhan, perancangan konsep, pengujian prototipe, serta diseminasi hasil. Validasi model dilakukan oleh pakar komunikasi dan praktisi pesantren, yang menunjukkan tingkat kelayakan sangat tinggi berdasarkan kriteria efektivitas, relevansi, dan keberlanjutan. Model akhir yang dihasilkan menekankan prinsip kesetaraan, dialog partisipatif, dan penguatan nilai-nilai Islam sebagai fondasi utama. Implikasi dari pengembangan model ini menunjukkan potensi signifikan dalam meningkatkan transparansi, partisipasi, serta membangun kepercayaan publik, yang pada gilirannya dapat memperkuat daya saing pondok pesantren dalam penerimaan peserta didik baru. Penelitian lanjutan disarankan untuk menguji penerapan model ini pada berbagai lembaga pendidikan Islam dengan karakteristik wilayah, budaya, dan tipologi yang lebih beragam guna menilai konsistensi efektivitasnya dalam konteks yang lebih luas.A two-way communication model is a process of information exchange that involves reciprocal interaction between the sender and receiver of a message, in which both parties actively provide feedback to ensure clarity, understanding, and effectiveness of communication. This study aims to develop a relevant and applicable two-way communication model to enhance the competitiveness of Islamic boarding schools, particularly in the context of accepting new students and strengthening public trust. The research method uses a Research and Development (R&D) approach with the 4D model (Define, Design, Develop, and Disseminate), combined with James E. Grunig's theory of two-way symmetrical communication. The study was conducted at two Islamic boarding schools in Sukabumi, West Java: Darussyifa YASPIDA, representing the Salafiyah typology, and Pondok Pesantren Assalam, representing the Khalafiyah typology. The model development process involved stages of needs identification, concept design, prototype testing, and dissemination of results. The model was validated by communication experts and boarding school practitioners, who indicated a very high level of feasibility based on criteria of effectiveness, relevance, and sustainability. The final model emphasizes the principles of equality, participatory dialogue, and the strengthening of Islamic values as its main foundation. The implications of developing this model show significant potential in improving transparency, participation, and building public trust, which in turn can strengthen the competitiveness of Islamic boarding schools in accepting new students. Further research is recommended to test the application of this model in various Islamic educational institutions with more diverse regional, cultural, and typological characteristics to assess its consistency and effectiveness in a broader context.
Abstrak
Model komunikasi dua arah merupakan suatu proses pertukaran informasi yang melibatkan interaksi timbal balik antara pengirim dan penerima pesan, di mana kedua belah pihak secara aktif memberikan umpan balik untuk memastikan kejelasan, pemahaman, dan efektivitas komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model komunikasi dua arah yang relevan dan aplikatif guna meningkatkan daya saing pondok pesantren, khususnya dalam konteks penerimaan peserta didik baru serta penguatan kepercayaan publik. Metode penelitian menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model 4D (Define, Design, Develop, and Disseminate), yang dikombinasikan dengan teori komunikasi dua arah simetris (Two-Way Symmetrical Communication) dari James E. Grunig. Studi dilaksanakan pada dua pondok pesantren di Sukabumi, Jawa Barat, yaitu Darussyifa YASPIDA yang merepresentasikan tipologi salafiyah dan Pondok Pesantren Assalam yang merepresentasikan tipologi khalafiyah. Proses pengembangan model melibatkan tahapan identifikasi kebutuhan, perancangan konsep, pengujian prototipe, serta diseminasi hasil. Validasi model dilakukan oleh pakar komunikasi dan praktisi pesantren, yang menunjukkan tingkat kelayakan sangat tinggi berdasarkan kriteria efektivitas, relevansi, dan keberlanjutan. Model akhir yang dihasilkan menekankan prinsip kesetaraan, dialog partisipatif, dan penguatan nilai-nilai Islam sebagai fondasi utama. Implikasi dari pengembangan model ini menunjukkan potensi signifikan dalam meningkatkan transparansi, partisipasi, serta membangun kepercayaan publik, yang pada gilirannya dapat memperkuat daya saing pondok pesantren dalam penerimaan peserta didik baru. Penelitian lanjutan disarankan untuk menguji penerapan model ini pada berbagai lembaga pendidikan Islam dengan karakteristik wilayah, budaya, dan tipologi yang lebih beragam guna menilai konsistensi efektivitasnya dalam konteks yang lebih luas
PANDANGAN ULAMA DAN HUKUM POSITIVE TERHADAP NIKAH SIRI DI KABUPATEN SUMEDANG
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pandangan para ulama dan akademisi terhadap praktik nikah siri di Kabupaten Sumedang dari perspektif hukum Islam dan hukum positif. Nikah siri merupakan bentuk pernikahan yang sah secara agama tetapi tidak tercatat secara resmi oleh negara, sehingga menimbulkan berbagai implikasi hukum dan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teknik wawancara semi-terstruktur terhadap 20 narasumber yang terdiri dari ulama dan akademisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun nikah siri dipandang sah secara fikih, ketidaktercatatan secara administratif menyebabkan ketidakpastian hukum bagi perempuan dan anak, serta berpotensi menimbulkan stigma sosial. Faktor ekonomi, budaya, dan pemahaman hukum yang rendah menjadi pendorong utama terjadinya nikah siri. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hukum demi perlindungan yang lebih menyeluruh bagi seluruh pihak yang terlibat.
Kata kunci: nikah siri, hukum Islam, hukum positif, perlindungan hukum, Sumedang
Abstract
This study aims to examine the views of Islamic scholars and academics on the practice of nikah siri (unregistered marriage) in Sumedang Regency from both Islamic law and positive law perspectives. Nikah siri is considered religiously valid but lacks official state registration, which leads to various legal and social implications. This research employs a qualitative phenomenological approach through semi-structured interviews with 20 respondents, including scholars and academics. The findings reveal that although nikah siri is deemed valid under Islamic jurisprudence (fiqh), the absence of legal documentation causes legal uncertainty for women and children, and fosters social stigma. Economic constraints, cultural factors, and lack of legal awareness are the main drivers behind this phenomenon. Therefore, collaborative efforts from the government, religious leaders, and society are essential to increase legal awareness and provide comprehensive protection for those involved.
Keywords: nikah siri, Islamic law, positive law, legal protection, Sumedan
POSBAKUM DI PENGADILAN NEGERI TERNATE SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN HAK KONSTITUSIONAL TERDAKWA DALAM PROSES PERADILAN PIDANA
Penelitian ini bertujuan mengetahui peran pos bantuan hukum (posbakum) dalam pemberi layanan bantuan hukum cuma-cuma pada perkara pidana di Pengadilan Negeri Ternate serta mengetahui faktor yang menpengaruhi pos bantuan hukum (posbakum) pengadilan dalam pemberi layanan bantuan hukum cuma-cuma pada perkara pidana di Pengadilan Negeri Ternate.
.Lokasi penelitian yang peneliti pilih dalam menunjang pengumpulan data adalah Pengadilan Negeri Ternate dalam hal ini di Pos Bantuan Hukum (Posbakum) dengan cara wawancara terhadap responden yang telah ditentukan.
Hasil penelitian menunjukan dalam prakteknya, Posbakum di Pengadilan Negeri Ternate cukup memiliki kapasitas yang baik di tahun 2023-2025 ini. Terbukti dengan masyarakat yang datang meminta bantuan kepada Posbakum di Pengadilan Negeri Ternate atas perannya dalam memberikan layanan bantuan hukum. Serta terkait dengan factor yang mempengaruhi peran posbakum di Pengadilan Negeri Ternate sebagai upaya pemenuhan hak konstitusional terdakwa dalam proses peradilan pidan, terdapat beberapa faktor, yaitu: Faktor substansi hukum mengenai Kewenangan tanpa batas penyelenggara bantuan hukum yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good governance) dan penerapan syarat-syarat administratif pelaksanaan bantuan hukum yang dirasa menyulitkan Organisasi Bantuan Hukum. Faktor struktur hukum, yakni penegak hukum dari segi internal minimnya personil serta penyamaan persepsi mengenai pelaksanaan pemberian bantuan hukum bagi orang miskin oleh pihak pihak yang terkait. Faktor budaya hukum pemahaman kepada masyarakat akan hak atas bantuan hukum di Posbakum Pengadilan Negeri Ternat
The Relationship between Learning Methods and Problem-Solving Effectiveness in Islamic Learning
This study aims to analyze the relationship between the learning methods used in Islamic learning and the problem-solving effectiveness demonstrated by students. The background of this research is based on the importance of problem-solving skills in facing the challenges of complex modern life, as well as the role of Islamic learning in shaping students' character and critical thinking. The main focus of this study is to find out the extent to which certain learning methods (lectures, discussions, and contextual methods) affect students' ability to solve problems related to teaching materials and Islamic values. This study uses a quantitative approach with a survey method. The population in this study is grade XI students from three state aliyah madrassas in the city of Bandung. The sample was taken by stratified random sampling of 120 respondents. The instrument used is in the form of a closed questionnaire that has been tested for validity and reliability. The data analysis technique used multiple linear regression. The results showed that simultaneously the learning method had a significant effect on problem-solving ability (Fcal = 14.87; p < 0.001). Partially, the discussion method had the greatest influence with the value of the regression coefficient β = 0.52 (p < 0.001), followed by the contextual method β = 0.31 (p = 0.004), and the lecture method β = 0.18 (p = 0.021). An R² value of 0.63 indicates that 63% of the variation in students' problem-solving abilities can be explained by the three methods. These results confirm that an interactive learning approach, especially discussion, is more effective in improving students' critical thinking skills in Islamic learnin
TINJAUAN UMUM DALAM PENYELESAIAN KASUS SENGKETA WANPRESTASI MENURUT JAMINAN FIDUSIA
Hukum bukanlah semata-mata sekedar sebagai pedoman untuk dibaca, dilihat atau diketahui saja, melainkan hukum dilaksanakan serta ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Hukum harus dilaksanakan oleh segenap komponen dalam suatu negara hukum terutama di negara Indonesia. Negara Indonesia adalah Negara hukum, demikianlah amanat yang diberikan oleh konstitusi Negara Indonesia yaitu UUD Tahun 1945 dalam Pasal 1 Ayat (3). Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya wanprestasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan mengolah data dari hasil referensi pustaka. Adapun sumber data premier dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data yang di peroleh menggunakan metode Observasi ke lapangan dan dokumentasi, sedangkan teknik pengolahan data menggunakan proses kasus yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa wanprestasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan yang berhubungan dengan keadaan ekonomi masih terbilang belum stabil sehingga beberapa yang menyebabkan wanprestasi bermasalah. Pihak debitur harus bertanggung jawab atas perbuatanya dengan cara membayar ganti rugi dan semua utang beserta bunga yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak berdasarkan Pasal 1243 KUHPerdata dan menyerahkan benda yang menjadi obyek jaminan fidusia secara sukarela kepada kreditur berdasarkan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia. Penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian kredit dengan jaminan fidusia ini hendaknya diselesaikan oleh para pihak secara non litigasi (secara kekeluargaan) dikarenakan akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Kata kunci: wanprestasi; jaminan fidusia; sengket
Peran Guru dalam Pendidikan Karakter Perspektif Al-Ghazali
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran Imam Al-Ghazali mengenai pendidikan karakter serta menelaah peran ideal seorang guru dalam perspektif tersebut. Latar belakang penelitian ini didorong oleh krisis moral yang melanda generasi muda di era modern, di mana kemajuan teknologi tidak selalu disertai dengan penguatan nilai-nilai akhlak. Dalam konteks ini, pemikiran Al-Ghazali yang menekankan pentingnya pendidikan akhlak dan penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) menjadi sangat relevan untuk dikaji dan diaktualisasikan. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library Research) dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui analisis terhadap karya-karya utama Al-Ghazali seperti Ihya' 'Ulumuddin , serta literatur pendukung lainnya yang membahas pendidikan Islam dan karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Al-Ghazali, tujuan utama pendidikan adalah mendekatkan diri kepada Allah dan menyempurnakan akhlak. Guru memiliki peran sentral sebagai pendidik ruhani, pembimbing akhlak, dan teladan moral. Etika mengajar yang ditekankan mencakup keikhlasan, kesabaran, kasih sayang, dan keteladanan. Pemikiran Al-Ghazali memberikan kontribusi besar dalam merumuskan model pendidikan karakter yang integratif antara aspek kognitif, moral, dan spiritual. Nilai-nilai ini sangat relevan untuk diimplementasikan dalam pendidikan masa kini guna membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia. Penelitian ini merekomendasikan agar nilai-nilai pendidikan karakter ala Al-Ghazali diintegrasikan dalam kurikulum dan pelatihan guru secara sistematis lebih