54 research outputs found

    An element of work attribute that contributes to the employee satisfaction in Telekom Malaysia Berhad / Siti Saudah Ramlan

    Get PDF
    This research is about to explore an element of work attribute that contributes to the employee satisfaction in Telekom Malaysia Berhad. This is due to the commitment in performing the task has been decline lately. Thus the level of the absenteeism and come late into the office can be view as a problem arise that may affect the level of the satisfaction of the employee. Due to that, this research will explore to explore the element that most contributes to the employee satisfaction towards employees in TM Berhad, to explore the element that most contributes to the work attributes and to explore the elements that most contributes to the work attributes towards employee's satisfaction in TM Berhad. It consists of five elements that are efficiency, commitment, responsibility, nature of work and autonomy. At this research, probability and non-probability sampling techniques were been used to get the data that are require. Population of the research was employee at TM BHD and the sampling frame for this research is the employee at Menara TM, Kuala Lumpur. About 70 from 100 of respondents were getting from the research to help for accomplish this research. Then the finding indicates that productivity was most contribute to the employee satisfaction while efficiency was most contributes to the work attribute. Then there were two elements that most contributes to the work attribute towards employee satisfaction in TM BHD that are efficiency and commitment. Hopefully, the findings of this research can gives some benefits to the company so that they can make some improvement to increase their employee satisfaction

    Bahasa Positif Sebagai Sarana Pengembangan Pendidikan Moral Anak

    Get PDF
    Moral degradation is getting widerspread in Indonesia. Polite, friendly, and religious manners have been displaced as the effects of  modern lifestyle. Hence, moral values is very important to be developed from the early ages. This paper is an outlook to address moral education on children based on research. The research methods used are observation, mentoring and questionnaire. Data analysis is conducted  by describing the results of observation during the mentoring and  calculating the results of questionnaire with spss 15.0.  Mentoring is conducted by building  the habit of using  positive language  in class through 4 skills: listening, speaking, reading and writing. The development of moral education of the students can be seen from the results of the questionnaire: pre-test conducted before mentoring and post test conducted after mentoring. The researh result shows that pre-test featured 46 % and post-test was 54%. It means that there is an increase of 8 % on mentoring. Therefore, it can be concluded that positive language that often used or  listened by the students will influence  their ways of thinking that finally will build the students’ character.Degradasi moral semakin marak di Indonesia. Perilaku yang sopan santun dan religius tergeser adanya gaya hidup modern. Sehingga pengembangan nilai-nilai moral sangat penting untuk dikenalkan sejak dini. Metode yang digunakan yaitu; (1) observasi (2) pendampingan dan (3)  kuesioner. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan hasil pengamatan selama pendampingan, juga dilakukan penghitungan kuesioner dengan spss 15.0. Pendampingan dilakukan dengan pembiasaan bahasa positif di kelas, melalui empat keterampilan yaitu; menyimak, membaca, mendengar dan berbicara. Perkembangan  pendidikan moral pada anak  dapat dilihat dari hasil kuesioner yang dilakukan yaitu: pre-test dilakukan sebelum dilakukan pendampingan dan post-test dilakukan setelah anak diberikan pendampingan. Hasil Pre-test 46% dan post-test 54%, artinya  ada kenaikan  8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa: bahasa Positif yang sering digunakan maupun di dengar oleh siswa akan berdampak pada pola pikir yang pada akhirnya membentuk karakter siswa

    Kesesuaian Kompetensi Pedagogik Guru IPA Dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 Di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali

    Get PDF
    The Curriculum is an important tool for education. The curriculum is dynamic following the era development. Furthermore, the government always examine the use of curriculum at any educational institution. The various opinions were developed with the change of curriculum showing that the teacher handle as an important role in the change of curriculum. The main determaining factor of successing curriculum is competence suitability with educator. This research aims to describe and analysis the suitability of pedagogical competence of science teacher at Muhammadiyah 4 Sambi junior high school Boyolali in supporting the implementation of 2013 curriculum. The type of research is descriptive qualitative approach and case study strategy. The data source is an observation, interview, literature, documentary. The data result has been obtained from observation and interview by using the total population to know the analysis of pedagogical competence of science teacher at Muhammadiyah 4 Sambi junior high school Boyolali. The data were analyzed using triangulation technique is to combine and generalize the results of the data in detailed and the way it is. The results shows that the fulfillment of pedagogical indicators 1, 2, 3, 4, 7, 8 and 9 have been mastered and the fulfillment indicators 5, 6 and 10 shows that the criteria have not been mastered. It shows that the padagogical competence of science teacher at Muhammadiyah 4 Sambi junior high school Boyolali in accordance the demand of 2013 curriculum. Based on the result of this study concluded that the pedagogical competence of science teacher at Muhammadiyah 4 Sambi junior high school Boyolali is good, while not yet mastered three pedagogic aspects because the teacher is unreadiness in managing 2013 curriculum

    Peningkatkan Kreativitas Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN Dukuhmulyo 02 Tahun Pelajaran 2013/2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar dalam pembelajaran IPA. Subyek penelitian adalah guru kelas V SDN Dukuhmulyo 02 dan peneliti sebagai subyek pemberi tindakan, kepala sekolah sebagai subyek pembantu dalam perencanaan dan pengumpulan data penelitian, serta siswasiswi kelas V yang berjumlah 25 siswa sebagai subyek penerima tindakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui metode observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini secara deskriptif kuantitatif dengan metode alur yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kreativitas belajar IPA siswa mengalami peningkatan yang dapat dilihat dalam indicator peningkatan ketrampilan berpikir lancar sebelum tindakan 30%, pada siklus I sebesar 45%, dan pada siklus II mencapai 87%; ketrampilan berfikir luwes sebelum tindakan 36%, pada siklus I sebesar 53%, dan pada siklus II mencapai 85%; ketrampilan berfikir orisinil sebelum siklus 33%, pada siklus I sebesar 53%, dan pada siklus II mencapai 88%; ketrampilan memperinci sebelum siklus 30%, pada siklus I sebesar 54%, dan pada siklus II mencapai 92%; dan ketrampilan berfikir evaluasi sebelum siklus 37%, pada siklus I sebesar 51%, dan pada siklus II mencapai 86%. Selain meneingkatkan kreativitas belajar IPA, berdampak pada hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu sebelum ada tindakan persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 24% atau 6 siswa, pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 40% atau 10 siswa, dan pada siklus II persentasi ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 96% atau 24 siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan kreativitas belajar IPA pada siswa kelas V SDN Dukuhmulyo 02 Tahun Pelajaran 2013/2014

    FENOMENA BAHASA POLITIK DALAM RUBRIK POJOK “MANG USIL” DI HARIAN KOMPAS EDISI PEMILU 2019: TINJAUAN FILSAFAT ANALITIK JOHN LANGSHAW AUSTIN

    Get PDF
    Bahasa Politik dalam ilmu filsafat merupakan bagian filsafat khusus yaitu filsafat analitik atau filsafat bahasa. Hal tersebut dapat dipahami, bahwa setiap pembicaraan politik selalu memerlukan bahasa sebagai sarana untuk mencapai tujuan, dan apa yang ada dibalik bahasa politik rubrik pojok ‘Mang Usil’ merupakan permasalahan yang akan diuraikan  dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan informasi tentang tipikal dan relevansi rubrik pojok “Mang Usil” dengan Teori Tindak Bahasa (Speech Acts) John Langshaw Austin pada Surat Kabar KOMPAS. Berkaitan dengan uraian di atas, sehingga penelitian ini menggunakan objek formal teori speech acts John Langshaw Austin. Penelitian ini menggunakan pendekatan reflektif filosofis dengan unsur-unsur metodis meliputi: histories, analisis-sintesis, deskriptis, dan interpretasi. Setelah dilakukan penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) tipikal bahasa politik dalam rubrik pojok ‘Mang Usil’ bercorak ironi dan sarkasme;  (2) ada relevansi antara tindak bahasa locutionary acts, illocutionary acts dan perlocutionary acts  John Langshaw Austin dengan rubrik pojok ‘mang usil’ (3) terdapat nilai-nilai moral sebagai bentuk tanggung  jawab

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING PADA ANAK USIA DINI DI PPT CERIA KECAMATAN KENJERAN SURABAYA

    Get PDF
    Kegiatan menggunting merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Dengan banyak berlatih menggunting kemampuan motorik halus anak akan semakin meningkat. Melalui kegiatan menggunting anak dapat termotivasi dan bersemangat untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan menyenangkan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menggunting Di PPT Ceria Kecamatan Kenjeran Surabaya. Metode penelitian dilakukan dengan tindakan kelas. Subyek penelitiannya adalah anak didik kelompok B di PPT Ceria Kecamatan Kenjeran Surabaya. Tehnik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan sebesar 70% ketuntasan belajar anak. Pada siklus II diperoleh hasil sebesar 86% ketuntasan belajar anak. Melalui hasil tersebut dapat dilihat bahwa ada peningkatan kemampuan Motorik halus anak melalui kegiatan menggunting pada setiap siklus. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui kegiatan menggunting dikatakan berhasil dalam meningkatkan kemampuan Motorik Halus anak usia 3-4 tahun. Untuk itu disarankan kepada guru dapat memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

    STRATEGI ORANG TUA DALAM MEMBENTUK AKHLAK ANAK USIA SMP-SMA DI DESA GOMBANG SLAHUNG PONOROGO

    Get PDF
    Saudah, Siti, 2018, Strategi Orang Tua Dalam Membentuk Akhlak Anak Usia SMP-SMA Di Desa Gombang Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo. Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pembimbing (I) Nuraini, M.Pd.I, Pembimbing (II) Rohmadi, M.P.I. Kata Kunci: Strategi Orang Tua, Pembentukan Akhlak Pendidikan keluarga merupakan tahapan awal dalam upaya membentuk akhlak anak karena keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak dan dari keluarga anak akan mendapatkan bimbingan dan pembinaan utamanya agama, sehingga apa yang didapat dari keluarga akan menjadi pondasi bagi anak dalam menjalankan kehidupan di masa mendatang yang diharapkan dapat membentuk sikap mental anak yang sesuai dengan tuntunan syariat islam. Pergaulan anak di luar rumah menjadi keresahan tersendiri bagi orang tua yang memiliki anak usia remaja dimana di usia remaja ini adalah masa peralihan dari anak ke dewasa yang terkadang dengan serta merta mengikuti apa saja yang dilihat dan didengarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi orang tua dalam membentuk akhlak anak usia SMP-SMA Di Desa Gombang dan faktor pendukung serta faktor penghambat dari strategi yang diterapkan oleh orang tua dalam membentuk akhlak anak. Manfaat penelitian ini secara teoritis memperkaya wawasan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan secara praktis sebagai introspeksi orang tua dalam menerapkan strategi yang tepat dalam membentuk akhlak anak. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan sumber data berupa sumber data primer dan sekunder yaitu orang tua yang mempunyai anak usia SMP-SMA, perangkat desa, dan anak usia SMP-SMA. Selanjutnya metode pengumpulan datanya meliputi wawancara, observasi, dokumentasi dengan teknik analisis data melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi data. Hasil penelitian ini adalah strategi yang diterapkan oleh orang tua yang meliputi pemberian nasihat, mengontrol semua kegiatan anak di dalam dan di luar rumah, penanaman disiplin sholat utamanya berjamaah, memberikan teladan, dan menyekolahkan anak ke pesantren, melibatkan anak mengikuti kegiatan bermanfaat, serta pembiasaan berbicara halus dan sopan. Adapun faktor pendukungnya adalah lingkungan yang islami, mengarahkan anak mengikuti kegiatan yang bermanfaat, serta keluarga yang harmonis. Faktor penghambatnya adalah pergaulan anak di luar rumah, ketika anak susah diberi pengarahan, dan disaat anak menyibukkan diri dengan handphonenya

    Konsep Manusia Sempurna

    Full text link
    Human being is the highest creature among all creatures. Even, he is higher than the world and it is very important for it. The perfection of the world depends on him. Human being in relation to the universe is like spirit for body.The world without human being is like a unclear mirror which can not refract a picture. The picture of God can not be seen in the mirror cleary so God command that the clear mirror of the world can refract His picture clearly. The human being is the clearness of mirror and the shape of the picture.The most perfect mirror for God is the perfect human being because he refracts all the names and the behaviour of God However, other refract only a few parts of the parts of the names and the behaviour of God.The perfect human being, faces all existances of individualism. Spiritually he faces higher individualism; the body he faces lower individualism. His heart faces to (al-Arsh). His soul faces to apen (Al-Qalam) and his spirit faces (luah-Mahfudz
    • …
    corecore