27 research outputs found

    PENGUATAN KETERAMPILAN KONSELING ANAK : MEMILIH MEDIA DAN AKTIVITAS YANG TEPAT

    Get PDF
    Konseling anak merupakan proses pemberian bantuan pada anak yang ditujukan untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Pelayanan pemberian bantuan konseling yang dilakukan, diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap optimalisasi potensi anak. Pemberian bantuan bukanlah tugas yang ringan. Hal ini karena kinerja dalam proses konseling memiliki dampak yang berarti bagi kehidupan individu tersebut. Sebagai konselor anak harus mampu menerapkan keterampilan konseling sehingga anak bisa mengungkapkann tentang permasalahan yang dialaminya. Keterampilan konseling anak harus relevan untuk setiap tahap proses konseling. Secara umum proses konseling terdiri atas serangkaian sesi, di mana konselor harus melakukan peran dan fungsi konselor yang berbeda-beda. Ada tujuh keterampilan konseling anak yang perlu dikuasai oleh konselor anak. Keterampilan konseling anak tersebut meliputi (1) menjalin hubungan yang efektif dengan anak, (2) mengobservasi anak, (3) mendengarkan secara aktif, (4) meningkatkan kesadaran dan pemecahan masalah untuk memfasilitasi perubahan, (5) menangani konsep diri anak dan kepercayaan yang merusak diri, (6) secara aktif memfasilitasi perubahan,dan (7) mengakhiri konseling (Kathryn Geldard & David Geldard, 2012: 126). Pelaksanaan keterampilan konseling tersebut memerlukan dukungan dari media dan aktivitas konseling anak yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Pemilihan media dan aktivitas yang tepat menyesuaikan dengan karakteristik anak secara fisik dan psikologis,Ā  masalah, perilaku, dan peran keluarga. Media danĀ  aktivitas tersebut meliputi hewan miniatur, bermain dengan lempung, menggambar, melukis, menempel, dan konstruksi, buku dan cerita, serta boneka tangan

    KTERLAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LAERNING UNTUK MELATIHKAN PHYSICS PROBLEM SOLVING ABILITY

    Get PDF
    Abstrak Penelitan ini bertujuan untuk memaparkan hasil keterlaksanaan penerapan dari model problem based learning untuk melatihkan problem solving ability. Jenis analisis yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian kelas X MIPA SMA Khadijah Surabaya sebanyak 3 kelas yaitu kelas eksperimen, kelas replikasi I, dan kelas replikasi II dengan jumlah total 80 peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran PBL untuk melatihkan physics problem solving. Observer melibatkan satu guru Fisika SMA di sekolah dan satu mahasiswa progam studi Pendidikan Fisika. Skor keterlaksanaan pembelajaran dikonservasikan dalam kriteria penilaian keterlaksanaan. Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran ketiga kelas dapat dikatakan dalam kategori baik, untuk skor masing-masing kelas sebesar 3,4; 3,2; dan 3,1. Percentage of Agreement (PoA) dari kedua observer menyatakan memenuhi syarat penilaian keajegan atau stabil dengan kriteria sangat baik, untuk persentase penilaian pada masing-masing kelas adalah 94,4%; 94,4%; dan 97,2%. Katakunci: Keterlaksanaan Pembelajaran, Problem Based Learning, Physics Problem Solving Ability Abstract This study aims to describe the results of the implementation of the problem based learning model to train problem solving abilities. The type of analysis used is quantitative descriptive. The research subjects in class X MIPA Khadijah Surabaya High School were 3 classes, namely the experimental class, replication class I, and replication class II, a total of 80 students. The instrument used in this study is the observation sheet of the implementation of PBL learning to practice physics problem solving. The Observer involved one Physics teacher in the High School and one student from Physics Education study program. The learning implementation score is conserved in the evaluation criteria for implementation. The results of the analysis of the learning implementation of the three classes can be said to be in a good category, for each classs score of 3.4; 3,2; and 3,1. Percentage of Agreement (PoA) from the two observers stated that they met the assessment criteria for stability with very good criteria, for the percentage of assessment in each class was 94.4%; 94.4%; and 97.2%. Keywords: Implementation of Learning, Problem Based Learning, Physics Problem Solving Abilit

    The Effect of Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Operating Expense to Operating Income, Inflation, and Interest Rate to Return on Asset : Study in Conventional Commercial Bank Listed in IDX Period 2014-2018

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul ā€œCapital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, NonPerforming Loan, Operating Expense to Operating Income, Inflasi, dan Interest Rate terhadap Return on Assetā€. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan eksternal perbankan terhadap profitabilitas perbankan yang diukur menggunakan Return on Asset. Faktor internal perbankan diukur dengan Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non-Performing Loan, dan Operating Expense to Operating Income. Faktor eksternal perbankan diukur dengan tingkat inflasi dan interest rate. Penelitian ini dilakukan terhadap bank umum konvensional yang melakukan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2018. Metode penelitian adalah analisis regresi dengan menggunakan data panel. Penelitian ini menggunakan E-Views sebagai alat analisis, hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1) Capital Adequacy Ratio tidak memiliki efek terhadap Return on Asset, (2) Loan to Deposit Ratio memiliki positive dan signifikan efek terhadap Return on Asset, (3) Non-Performing Loan memiliki negatif dan signifikan efek terhadap Return on Asset, (4) Operating Expense to Operating Income memiliki negative dan signifikan efek terhadap Return on Asset, (5) Inflation tidak memiliki efek terhadap Return on Asset, (6) Interest Rate mempunyai efek positif dan signifikan terhadap Return on Asset. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa manajemen perbankan perlu mengawasi dan mengontrol perubahan nilai CAR, LDR, NPL, dan OEOI yang sesuai pada peraturan Bank Indonesia bertujuan untuk menentukan kebijakan bank sehingga menghasilkan kinerja bank yang lebih baik. Selain itu, dapat menjadi referensi bagi Bank Indonesia dalam menentukan kebijakan moneter yang dibuat negara

    Bimbingan keagamaan Islam dalam meningkatkan ibadah salat bagi remaja : studi kasus di Majelis Taklim Baitussalam Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

    Get PDF
    Skripsi ini membahas tentang Bimbingan Keagamaan Islam dalam meningkatkan Ibadah Salat bagi Remaja (studi kasus di Majelis Taklim Baitussalam Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang). Kajian ini dilatar belakangi oleh remaja yang melalaikan ibadah salat. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) bagaimana pelaksanaan bimbingan keagamaan Islam dalam meningkatkan ibadah salat bagi remaja di majelis taklim Baitussalam Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang? (2) bagaimana hasil bimbingan keagamaan Islam dalam meningkatkan ibadah salat bagi remaja di majelis taklim baitussalam di Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang? Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, meliputi data reduction, data display, conclusion drawing, dan verification. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan keagamaan Islam dalam meningkatkan ibadah salat bagi remaja serta mengetahui peran bimbingan keagamaan Islam dalam meningkatkan ibadah salat bagi remaja di majelis taklim Baitussalam. Hasil penelitian: 1) Bimbingan keagamaan yang dilaksanakan di Majelis Taklim Baitussalam dilihat dari berbagai aspek yaitu: waktu pelaksanaan bimbingan keagamaan dilaksanakan setiap hari Sabtu malam baā€™da Isya dan Selasa baā€™da Asar. Sebelum pembimbing Sebelum pelaksanaan bimbingan dimulai, remaja dan pembimbing melakukan salat jamaah di masjid Baitussalam. Sasaran bimbingan keagamaan yaitu remaja di Majelis Taklim Baitussalam, ada sejumlah 40 remaja. Analisis pelaksanaan sebanyak 5 dari 5 remaja yang dijadikan objek pengamatan mengaku bertambah giat menjalan ibadah salat setelah rutin mengikuti bimbingan keagamaan yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah agar kehidupan remaja sampai pada tahapan untuk tidak melalaikan kewajiban beribadah sehingga pada masa-masa itu remaja memiliki tingkat keimanan yang meningkat. Materi bimbingan keagamaan meliputi pertama materi akidah, membantu remaja ia mengerti akan ketauhidan agar melindungi setiap perilaku remaja dan selalu mengingat bahwa setiap perbuatan akan dipertanggung jawabkan. Kedua, materi ibadah membantu remaja agar menjalin hubungan dengan Allah dengan penuh kesadaran dan penghayatan. Ketiga, materi akhlak membantu remaja untuk menentukan baik dan buruknya tindakan dan sikap yang ditampilkan. Metode bimbingan yang digunakan adalah: pertama, metode Uswatun hasanah yaitu dengan memberikan contoh suru taulladan yang baik agar dapat diikuti oleh remaja. Kedua, metode mauā€™idhah hasanah diberikan pembimbing dalam bentuk ceramah. 2) Analisis hasil bimbingan keagamaan Islam dalam meningkatkan ibadah salat remaja di Majelis Taklim Baitussalam yaitu sebagai motivasi untuk semakin rajin menjalankan ibadah, khususnya salat karena dalam proses pelaksanaan bimbingan keagamaan yang dilakukan sangat sesuai untuk membuat remaja mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari

    MODEL ECIRR BERBANTUAN INTERACTIVE REFUTATION-TEXTS (I-ReT) UNTUK MENGUBAH KONSEPSI DAN MEREDUKSI MISKONSEPSI PADA GELOMBANG TRANSVERSAL

    Get PDF
    Model ECIRR berbantaun Interactive Refutation-texts (I-ReT) merupakan implementasi model ECIRR yang ditunjang dengan bahan ajar I-ReT. Bahan ajar I-ReT di dalamnya diintegrasikan model ECIRR. Tujuan dari penelitian ini adalah mengubah konsepsi dan mereduksi miskonsepsi peserta didik pada materi gelombang transversal. Penelitian dilakukan menggunakan metode mixed methods, dengan desain penelitian embedded mixed methods. Sampel pada penelitian ini adalah 35 peserta didik (14 laki-laki dan 21 perempuan, pada rentang usia 16-18 tahun) kelas XI dari salah satu Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Instrumen yang digunakan pada penelitian berupa tes diagnostik dengan format four-tier yang digunakan untuk mengukur konsepsi peserta didik, lembar angket respon, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, serta lembar validasi I-ReT dan LKPD. Sebaran konsepsi peserta didik dianalisis menggunakan wright map dan persentase. Kuantitas pengubahan konsepsi peserta didik dianalisis menggunakan persentase dan menggunakan N-Change. Kualitas pengubahan konsepsi dianalisis secara kualitatif dengan mendeskripsikan proses pengubahan konsepsi untuk setiap sub-materi. Reduksi miskonsepsi dianalisis menggunakan persamaan RM dan deskripsi proses reduksi miskonsepsi. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa I-ReT berkarakteristik dalam mengubah konsepsi dan mereduksi miskonsepsi, dengan memuat struktur ECIRR, sajian multirepresentasi, simulasi, teks sanggahan, dan penjelasan ilmiah. Kuantitas pengubahan konsepsi berdasarkan nilai N-Change secara keseluruhan sebesar 0,69, diinterpretasikan pengubahan yang sedang. Kuantitas perubahan persentase konsepsi untuk materi gelombang transversal secara keseluruhan bertipe Positive Change (PoC). Kategori pengubahan konsepsi secara keseluruhan yaitu Acceptable Change (ACh) 58%, Not Accaptable (NA) 15%, No Change (+) 11%, dan No Change (-) 12%. Sebagain besar kualitas pengubahan konsepsi berkategori ACh. Reduksi miskonsepsi sebesar 0.86 dan setiap sub-materi mengalami penurunan miskonsepsi dengan kategori tinggi. Peranan I-ReT dalam mengubah konsepsi berkategori sedang dan tinggi, sedangkan mereduksi miskonsepsi berkategori tinggi. Peserta didik menunjukkan respons yang positif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peranan Interactive Refutation-texts (I-ReT) dalam implementasi model ECIRR dapat mengubah konsepsi dan mereduksi miskonsepsi peserta didik pada materi gelombang transversal. The ECIRR model assisted by Interactive Refutation-texts (I-ReT) is an implementation of the ECIRR model supported by I-ReT teaching materials. The I-ReT teaching materials are integrated with the ECIRR model. The purpose of this research is to change the conception and reduce students' misconceptions about the topic of transverse waves. The research was conducted using mixed methods, with embedded mixed methods research design. The sample in this study was 35 students (14 boys and 21 girls, aged 16-18 years) in class XI from one of the senior high schools in Tuban Regency, East Java. The instruments used in the study were diagnostic tests with a four-tier format used to measure students' conceptions, response questionnaire sheets, learning implementation observation sheets, and I-ReT and LKPD validation sheets. The distribution of students' conceptions was analyzed using the Wright map and percentages. The quantity of change in students' conceptions was analyzed using percentages and using N-Change. The quality of changing the conception was analyzed qualitatively by describing the process of changing the conception for each sub-topic. The reduction of misconceptions was analyzed using the RM equation and a description of the process of reducing misconceptions. The results of this study concluded that I-ReT has the characteristics of changing conceptions and reducing misconceptions, by containing the ECIRR structure, multi-representation presentations, simulations, rebuttal texts, and scientific explanations. The quantity of conversion of conception based on the overall N-Change value is 0.69, which is interpreted as a moderate change. The quantity of change in the percentage of conception for the transverse wave topic as a whole is of the Positive Change (PoC) type. The overall concept change category is Acceptable Change (ACh) 58%, Not Acceptable (NA) 15%, No Change (+) 11%, and No Change (-) 12%. Most of the quality of changing the concept of the ACh category. The reduction of misconceptions was 0.86 and each sub-topic experienced a decrease in misconceptions in the high category. The role of I-ReT in changing conceptions in the medium and high categories, while reducing misconceptions in the high categories. Students show positive responses. The results of this study can be concluded that the role of Interactive Refutation-texts (I-ReT) in the implementation of the ECIRR model can change the conception and reduce students' misconceptions about the topic of transverse waves

    Hubungan antara Empati dengan Perilaku Altruistik di Korps Sukarela (KSR)-Palang Merah Indonesia (PMI) unit Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

    Get PDF
    ABSTRAK Pada hakikatnya manusia sebagai makhluk sosial, tidak akan mampu hidup tanpa bantuan dari orang lain, maka sudah menjadi sebuah kewajiban bagi semua orang untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Altruistik merupakan tindakan sukarela yang dilakukan seseorang atau kelompok orang untuk menolong orang tanpa imbalan apapun. Pada altruistik salah satu yang penting adalah sifat empati atau merasakan perasaan orang lain disekitar kita. Penelitian ini membahas tentang (1) Bagaimana tingkat empati di Korps Sukarela (KSR)-Palang Merah Indonesia (PMI) Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang?, (2) Bagaimana tingkat perilaku altruistik di Korps Sukarela (KSR)-Palang Merah Indonesia (PMI) Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang?, dan (3) Adakah hubungan antara empati dengan perilaku altruistik di Korps Sukarela (KSR)-Palang Merah Indonesia (PMI) Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang? Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui tingkat empati di Korps Sukarela (KSR)-Palang Merah Indonesia (PMI) Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, (2) Untuk mengetahui tingkat perilaku altruistik di Korps Sukarela (KSR)- Palang Merah Indonesia (PMI) Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan (3) Untuk membuktikan hubungan antara empati dengan perilaku altruistik di Korps Sukarela (KSR)-Palang Merah Indonesia (PMI) Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis korelasional dan populasi yang diambil adalah anggota Korps Sukarela (KSR)-Palang Merah Indonesia (PMI) Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2006, 2007, dan 2008. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil uji daya beda skala empati dari 50 item, yang diterima adalah menghasilkan 31 item yang dinyatakan diterima dan 19 item yang dinyatakan gugur atau dihapus. Pada skala perilaku altruistik dari 48 menghasilkan 22 item yang dinyatakan diterima dan 26 item yang dinyatakan gugur atau dihapus. Analisis ini menggunakan korelasi product moment pearson. Hasil penelitian tentang empati dengan perilaku altruistik menunjukkan bahwa (1) Tingkat empati pada KSR-PMI Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang didapatkan 18 orang atau 34,6% dari 52 orang berada pada tingkat tinggi, didapatkan 34 orang atau 65,4% dari 52 berada pada tingkat sedang, dan didapatkan 0 orang pada tingkat rendah. Sehingga empati di KSR-PMI Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berada pada kategori sedang, (2) Tingkat perilaku altruistik pada KSR-PMI Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang didapatkan 14 orang atau 26,9% dari 52 orang berada pada tingkat tinggi, didapatkan 37 orang atau 71,2% dari 52 orang berada pada tingkat sedang, dan didapatkan 1 orang atau 1,9% dari 52 orang pada tingkat rendah. Sehingga pada variabel perilaku altruistik di KSR-PMI Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini berada pada kategori sedang, (3) Hasil dari korelasi empati dengan perilaku altruistik menunjukkan nilai rhit 0,687 dan diketahui nilai N adalah 52 orang dengan p = 0.000 yang berarti < 0,05. Jadi probabilitas kurang dari 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya empati pada anggota KSR-PMI Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki hubungan (berkorelasi) dengan perilaku altruistik. ABSTRACT Basically, human as social creature, cannot live without help from others. It indicates that every one have to give help to others needed. While, altruistic does someone or group do honest action to help others without anything hoped. In this case, one of the important aspect is empathy or our understanding to someone else feeling around us. This research discusses about (1) how does the level of empathy in KSR/PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang?, (2) how does the level of altruistic behavior in KSR/PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang?, (3) are there any relationships between the empathy and altruistic behavior in KSR/PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang? The purpose of this study is (1) to know the levels of empathy in KSR/PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang, (2) to know the levels of altruistic behavior in KSR/PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang, (3) to prove the relationships between empathy and altruistic behavior in KSR/PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang. This research uses the quantitative method with correlation type and takes the members in 2006-2008ā€™s generation of KSR/PMI unit of the State Islamic University (UIN) Maulana Malik Ibrahim of Malang as respondents. In addition, this research uses the observation, questioner and documentation as a method of collecting the data. While, the test result of different empathy scale from 50 items given are 31 items received and 10 items denied or deleted. Then, on the altruistic behavior scale, from 48 items concluded 22 items received and 26 items denied or deleted. This analysis is based on product moment Person correlation. The results of this study found that the empathy and altruistic behavior indicate; (1) the level of empathy in KSR-PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang, are 18 people (34,6%) from 52 people at high level, and 34 people (65,4%) from 52 people at middle level, and found 0 people at low level. It shows that the empathy of members in KSR/PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang is at middle level category. (2) the level of altruistic behavior in KSR/PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang are 14 people (26,9%) from 52 people at high level, and 37 people (71,2%) from 52 people at middle level, and 1 person (1,9%) from 52 people at low level. Therefore, the altruistic behavior variable in KSR/PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang is at middle level category. (3) The result both of two variable correlation, empathy and altruistic behavior indicate rhit 0,687. The numbers above show that N is 52 people p=0.000, means < 0, 05. So, the probability less than 0, 05, therefore Ho denied and Ha received. All of these indicate that the empathy of the members of KSR/PMI unit of UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang have a close relationship (correlation) with altruistic behavior

    PENGARUH SELF-CONFIDENCE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

    Get PDF
    This research includes a combination research (mix method) with the type of concurered embedded, quantitative methods as the primary method used to test the effect of self-confidence on students' mathematical problem solving abilities statistically. followed by a complementary method, namely a qualitative method which is used to further analyze the effect of self-confidence on students' problem-solving abilities. The data collection techniques used were self-confidence questionnaire, KPMM test, and interview technique. While the data analysis techniques were quantitatively and qualitatively. Results of this study are (1) self-confidence affects students' mathematical problem solving abilities, (2) self-confidence affects students' mathematical problem solving abilities by 26.6%, (3) in general, subjects with self-confidence students have high and low levels of mathematical problem solving abilities. Subjects with moderate self-confidence have low and very low abilities in solving mathematical problems. Meanwhile, subjects with low self-confidence are also very low in solving mathematical problems

    Developing MOFI on Transverse Wave to Explore Studentsā€™ Misconceptions Today: Utilizing Rasch Model Analysis

    Get PDF
    This research aimed to describe the diagnostic instrument validity from Multi-representation of Four-tier Instrument on Transverse Wave (MOFI-OTW), which is useful in exploring the misconceptions. The ADDIE (Analyzing, Designing, Developing, Implementing, and Evaluating) model has already been utilized as the research method. In the developing stage, item construction is in the form of multi-representation (statements, pictures, graphs, tables, and mathematical symbols). The sample consisted of 81 high school students aged 16-18 years (23 males called ā€œCungā€ and 58 females called ā€œNdukā€) in East Java. Data validity, instrument reliability, and distribution of students' conceptions have been analyzed using the Rasch Model with MINISTEP 4.7.0.0 software. Validity based on item dimensionality is valid. The reliability based on Cronbach Alpha (Ī±) is good category, the value of item reliability is very good category, and person reliability is moderat category. Studentsā€™ conceptions are categorized as Sound Understanding (SU), Partial Understanding Positive (PUP), Partial Understanding Negative (PUN), No Understanding (NU), Misconception (MC), and No Coding (NC). The largest conception category is MC. Misconceptions are still found in the sub-concept of transverse wave in various representations. In conclusion, MOFI-OTW can be developed through the ADDIE model by utilizing the Rasch analysis and used to explore students' conceptions and misconceptions

    Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Auditory Intellectually Repetition (AIR) Dan Direct Instruction (DI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Tingkat Motivasi Siswa Kelas VIII SMP Al-Abidin Surakarta

    Get PDF
    The aim of this research was to know: (1) differences in the effect of the use of Auditory Intellectually Repetition (AIR) and Direct Instruction (DI) learning model on mathematics learning outcomes. (2) differences in the effect of studentā€™s motivation level on mathematics learning outcomes. (3) The interaction effect between learning model and studentā€™s motivation on mathematics learning outcomes. Type of this research was quantitative research with a quasi-experimental design. Population in this research was all of VIII class students of SMP Islam Al Abidin Surakarta, with samples of this research was student of VIII F and VIII E class. Data collection technique used test, questionnaire and documentation. Data analysis technique used two-way analysis of variance with different cells with analysis results with 5% significance level. Based on the data analysis obtained results that: (1) there is different effect of Auditory Intellectually Repetition (AIR) and Direct Instruction (DI) learning model on mathematics learning outcomes, where Auditory Intellectually Repetition is better than Direct Instruction on learning outcomes. (2) there is different effect of studentā€™s motivation on mathematics learning outcomes, where student with high motivation level is better than student with low motivation level. (3) there is no interaction effect between learning model and studentā€™s motivation level on mathematics learning outcomes. Keyword: Auditory intellectually repetition, direct instruction, studentā€™s motivation level, mathematics learning outcomes

    The Effect of Warm Ginger Compress Towards Joint Pain of the Elderly at Upt Panti Werdha Mojopahit, Mojokerto District

    Full text link
    Background: There was joint pain that frequently happens by the elderly, which was joint pain. One of actions to abate the joint pain was compress with warm ginger.Objectives: The aims of this research were to identify the effect of warm ginger compress towards joint pain of the elderly at UPT Panti Werdha Mojopahit, Mojokerto District.Method: Design of this research was Pre-Experiment with Type of one group pre-test-post test design. Population of this research was whole of elderly who undergoes joint pain at UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto district. Technique that used to take sample in this research was purposive sampling with 20 respondents. Data collecting was done before and after warm ginger compress was given use pain scale instrument PAINAD with 1-10 scale. The researcher used Wilcoxon statistic test with value of Ī±=0, 05 to analyze the data.Results: The result of this research wasgained before carried out by warm ginger compress with advance pain scale of 6 respondents (30%), and intermediate pain scale of 10 respondents (50%). After the warm ginger compress was done by 8 respondents (40%) with light pain scale and 11 respondents (55%) with intermediate pain. Data analyzing used statistic test with Wilcoxon P value test 0,003 (Ī±Ė‚ 0, 05). It showed that warm ginger compress effective towards joint pain of the elderly.Conclusion: Looking at the result above shows that warm ginger compress can be created as one of alternative choices to decrease joint pain intensity of the elderly, because this non-pharmacologist treatment uses easy to be obtained ingredient and there is no side effect for the elderly
    corecore