23 research outputs found
ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS DALAM PERNIKAHAN CAMBOKH SUMBAY (Studi Pada Masyarakat Lampung Saibatin di Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus)
Hukum waris yang berlaku di Indonesia sampai saat ini
masih prularistik, seperti hukum waris adat, hukum waris Islam
dan hukum perdata barat (Burgerlijk Wetboek). Pada hukum
waris adat, sebab-sebab adanya hak kewarisan pada dasarnya
timbul akibat hubungan perkawinan. Dalam masyarakat hukum
adat Lampung Saibatin, atas alasan tertentu maka ada sistem
pernikahan lain yang digunakan yaitu sistem pernikahan
Semanda (Cambokh Sumbay), dimana implikasi dari pernikahan
Cambokh Sumbay ini akan menyebabkan hilangnya hak suami
sebagai ahli waris.
Permasalahan dalam skripsi ini adalah, Bagaimanakah
Pembagian Harta Waris dalam Sistem Pernikahan Cambokh
Sumbay Masyarakat Hukum Adat Lampung Saibatin di
Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus dan Bagaimana
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembagian Harta waris dalam
Pernikahan Cambokh Sumbay Masyarakat Hukum Adat
Lampung Saibatin.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field
Research), data primer dikumpulkan melalui observasi dan
wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, pembagian harta waris
dalam sistem pernikahan Cambokh Sumbay akan menyebabkan
suami tidak berhak atas bagiannya, dan setelah meninggalnya si
istri maka harta akan diberikan kepada anak laki-laki tertua (jika
dalam keluarga tersebut ada anak), namun jika tidak ada
keturunan (anak) maka harta akan dikuasai oleh keluarga dari
pihak si istri. masih ada kemungkinan suami untuk mendapatkan
harta warisa apabila suami istri telah bermufakat mengenai
pembagian harta waris atau didapat dari kebijakan anak tertua
dalam keluarga tersebut.
Pada pernikahan Chambokh Sumbay pembagian harta
waris diberikan kepada anak laki-laki tertua dalam keluarga jika
iii
mempunyai anak, tetapi apabila tidak memilki anak, maka harta
waris diberikan kepada pihak keluarga istri, dalam hal ini sistem
pembagian harta waris berimplikasi terhadap suami, dimana
dengan ketentuan adat si suami tidak mendapatkan bagian harta
waris sedikitpun. Menurut hukum kewarisan Islam, pembagian
harta waris pernikahan Chambokh Sumbay tersebut tidak sesuai
karena bertentangan dengan surat An-Nisa (4):12 dan KHI pasa
174, namun hukum Islam di turunkan bukan lah untuk memaksa
melainkan mengatur umat manusia untuk kemaslahatan dengan
demikian adat yang dilakukan masyarakat Lampung Saibatin
tersebut merupakan adat yang turun-temurun yang tidak
menimbulkan mafsadat dan mudarat atau persengketaan.
Sehingga apabila dianalisis adat merupakan ‘urf dalam istilah
ushul fiqh yang bisa dijadikan hukum ditengah-tengah
masyarakat, oleh sebab itu pembagian harta waris dalam
pernikahan Chambokh Sumbay boleh dilakukan (Mubah)
PERBEDAAN PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN WILLIAM FLEKSI EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL PADA PENDERITA LOW BACK PAIN DI PUSKESMAS TURI
Latar Belakang: Nyeri Pinggang Bawah/ Low Back Pain (LBP) adalah suatu
gangguan neuro musculoskeletal berupa nyeri yang terbatas pada region thorako
lumbal dan sakral, tapi gejalanya lebih merata dan tidak hanya terbatas pada satu
radiks saja, namun secara luas berasal dari degenerasi discus intervertebralis lumbalis
(Sidharta, 1984).Berbagai metode dan tindakan terapi terhadap low back pain telah
banyak disampaikan dan diteliti oleh para ahli lainnya. Penggunaan Core stability
exercise dan William fleksi exercise sebagai metode penanganan low back pain juga
sudah di teliti. Namun penelitian ini belum banyak yang menerapkannya dalam
setiap penanganan low back pain dan terutama dalam meningkatkan aktifitas
fungsional terhadap pasien pasien yang mengeluhkan nyeri punggung bawah. Untuk
itu penulis tertarik untuk membuktikan tingkat keefektifan antara metode Core
stability exercise dan William fleksi exercise dalam meningkatkan kemampuan
fungsional pada penderita low back pain. Maka penulis mengambil judul skripsi
“Perbandingan Pengaruh Core Stability Exercise Dan William Fleksi Exercise
Terhadap Peningkatan Fungsional Pada Penderita Low Back Pain”. Tujuan: Untuk
mengetahui apakah ada perbedaan antara core stability exercise dengan william
fleksi exercise dalam peningkatan fungsional pada pasien low back pain. Metode
Penelitian: Penelitian dengan desain quasi eksperimental, dan rancangan yang
digunakan pre test and post test group design. Dengan kelompok I diberikan core
stability exercise, kelompok 2 diberikan william fleksi exercise dilakukan selama 4
minggu dengan frekuensi 2x seminggu. Pengukuran fungsional dengan
menggunakan Oswestry Disability Indeks, untuk uji hipotesis I dan II dengan paired
sample t test dan uji hipotesis III dengan independent sample T-test . Hasil:
penelitian uji Paired Sample T-test pada kelompok I p=0,000 dan kelompok II
p=0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh peningkatan fungsional pemberian
antara core stability exercise dan wiliam fleksi exercise. Hasil uji independent
sample T-test pada kedua kelompok sesudah perlakuan menunjukan hasil p=0,139
(p>0,005) yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh antara core stability exercise
dan william fleksi exercise dalam meningkatkan fungsional pada kondisi low back
pain. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengaruh antara core stability exercise dan
william fleksi exercise dalam meningkatkan fungsional pada kondisi low back pain.
Saran: menambah jumlah sampel dan lama terapinya.
Kata Kunci:Core Stability Exercise, William Fleksi Exercise, Low Back Pain
Functional
Daftar Pustaka: 11 buku (2004-2015), 20 jurnal, 7 interne
PPM Peningkatan Produksi Panen Ikan Kerapu Melalui Perbaikan Manajemen Kualitas Air di Kabupaten Batubara
Desa Mesjid Lama sebagai salah satu daerah pesisir di Kabupaten Batu Bara yang memiliki potensi sumber daya perikanan khususnya tambak ikan kerapu, namun permasalahan pada tambak kerapu adalah kurangnya pemahaman pengeloaan kualitas air hingga produksi panen menurun. Hal ini diakibatkan banyaknya ikan yang sakit hingga mengalami kematian. Program pengabdian masyarakat akan dilaksanakan di kelompok pembudidayaan ikan kerapu “Kompak Bersama” Desa Kampung Mesjid Kabupaten Batu Bara. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberikan pendidikan, pelatihan, dan pendampingan manajemen kualitas air bagi pembesaran kerapu. Kegiatan difokuskan pada upaya perbaikan mutu kualitas air dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, dan upaya pencegahan penyakit ikan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan pengelolaan kualitas air dan pembuatan pakan ikan mandiri sebagai pakan alternative yang dapat menekan biaya pengeluran pakan, serta peningkatan keterampilan mitra terkait cara budidaya ikan yang baik (CBIB) yang ramah lingkungan dan dilanjutkan dengan proses pengelolaan manajemen kualitas air di tambak kerapu. pendidikan, pelatihan, dan pendampingan manajemen kualitas air akan dilakukan menyeluruh dan merata pada lokasi usaha mitra. Bentuk Luaran yang ditargetkan adalah jurnal nasional tidak terakreditasi, modul dan buku ajar yang berjudul Manajemen Kualitas Air pada Tambak Ikan Kerapu, publikasi pada seminar nasional, media cetak dan youtube
Pendidikan Kesehatan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Pondok Pesantren
Personal Hygiene memiliki peran utama dalam meningkatkan kesehatan individu. Salah satu Lembaga yang dapat menjadi mitra penting dalam menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat pada setiap individu adalah pondok pesantren. Salah satu upaya promotif untuk meningkatkan derajat kesehatan di pondok pesantren adalah dengan melaksanakan pendidikan kesehatan. Metode pelaksaan pada kegiatan pengabdian ini adalah dimulai dari tahapan survey, assessment, persiapan, kegiatan inti dan terakhir adalah evaluasi kegiatan sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan kegiatan. Kegiatan pendidikan Kesehatan dilakukan dengan cara ceramah, diskusi dan tanya jawab. Peserta kegiatan mendapat mendemontrasikan praktik cuci tangan 6 langkah dengan baik dan benar. Hasil evaluasi menunjukan 60,00% peserta memberikan penilaian sangat baik terhadap kegiatan pendidikan kesehatan. Kegiatan pendidikan kesehatan memberikan manfaat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya komunitas tertentu seperti di lingkungan pondok pesantren. Kegiatan ini perlu digalakan secara lebih luas agar lebih banyak masyarakat yang dapat melakukan perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya cuci tangan 6 langkah dengan menggunakan air mengalir
PENDIDIKAN KESEHATAN PENCEGAHAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AL-ARIFIN
Scabies is a skin disease caused by investment and sensitivity by Sarcoptes scabei mites, often found in Islamic boarding schools, because of the place was humid and the students' knowledge about life style was lack. Health Education was intended to increase the knowledge of the students at Al-Arifin Islamic boarding school about scabies and how to prevent it. The method of implementation in this community service activities was started from planning, assessment, implementation, and evaluation. Health education was carried out through lectures and discussion by leaflets and PowerPoint presentations. The results showed 70.00% of participants gave an excellent rating of health education. Scabies health education activities provide benefits to improve health degree of public health specifically in the boarding school environment. Health education about scabies in the boarding school environment was very useful for increasing the knowledge of the students.
PPM PADA KELOMPOK PETAMBAK IKAN KERAPU “KOMPAK BERSAMA” DI DESA MESJID LAMA KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATUBARA
Ikan kerapu merupakan salah satu organisme budidaya yang memiliki potensi nilai ekonomis tinggi sehingga ikan ini banyak dibudidayakan oleh petambak ikan khususnya di Desa Mesjid Lama Kabupaten Batu Bara Kondisi di atas yang dialami oleh para pembudidaya ikan air laut di Desa mesjid lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara yang tergabung dalam kelompok Pembudidayaan ikan kerapu “Kompak Bersama” dengan ketua kelompok bapak Ruslan Ritonga. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pendidikan, pelatihan dan pendampingan. Adapun tahapan metode yang digunakan adalah sebagai berikut: pendidikan tentang cara menejemen kualitas air dan kesehatan ikan yang baik sehingga produksi benih ikan unggul dapat tercapai; pelatihan manajemen kualitas air dan kesehatan ikan dengan tahapan: - Pengelolaan kualitas air; Pengendalian hama dan penyakit ikan; manajemen pemberian pakan ikan; pendampingan pada mitra pembenih ikan tentang proses manajemen kualitas air dan kesehatan ikan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan pakan ikan mandiri dan pengelolaan kualitas air ini, direspon sangat baik, terbukti dengan keterlibatan dan partisipasi aktif mitra, serta peningkatan keterampilan mitra terkait (CBIB) dan cara pembenihan ikan yang baik (CPIB) serta proses penerapan manajemen kualitas air. Kata kunci: Ikan Kerapu, Kompak Bersama, Probiotik, Desa Mesjid Lam
Strategi Pemasaran Ikan kerapu Berbasis Teknologi E-Commerce di Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu kabupaten di wilayah pesisir Pantai Timur Sumatera Utara yang memiliki potensi besar adalah Kabupaten Batu Bara. Secara administratif Kabupaten Batu Bara terdiri dari 7 kecamatan dan 151 desa/kelurahan dengan luas wilayah 904,96 km2. Pada wilayah ini terdapat 21 desa pesisir yang terletak di 5 kecamatan dengan panjang pantai 58 km. Petambak ikan kerapu merupakan salah satu daya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) oleh sebab itu diperlukan suatu promo tentang Kabupaten Batubara kecamatan Talawi desa Mesjid Lama menarik investor lokal maupun investor asing guna investasi di bidang maritim khususnya untuk budidaya ikan kerapu menjadi unggulan ekspor. Strategi pemasaran yang tepat diperlukan untuk lebih mengenalkan petambak ikan kerapu yang menjadi salah satu produk ungulan daerah agar dikenal di seluruh Indonesia khususnya Kabupaten Batu Bara. Bentuk kegiatan untuk memecahkan permasalahan kedua mitra adalah dengan melakukan kegiatan workshop perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan aplikasi e-commerce bagi petani budidaya ikan kerapu yang memiliki potensi usaha kecil untuk maju dan berkembang. Aplikasi e-commerce telah menyediakan sistem untuk transaksi secara online. Kemampuan petani ikan kerapu dalam mengoperasikan aplikasi e-commerce untuk pemasaran, transaksi rata-rata 60%, serta pengetahuan area pemasaran tidak terbatas karena sudah bersifat online. Kata kunci— Ikan Kerapu, Pemasaran, E-commerce, Mesjid Lam
PPM Peningkatan Produksi Panen Ikan Kerapu melalui Perbaikan Manajemen Kualitas Air di Kabupaten Batubara
Desa Mesjid Lama sebagai salah satu daerah pesisir di Kabupaten Batu Bara yang memiliki potensi sumber daya perikanan khususnya tambak ikan kerapu, namun permasalahan pada tambak kerapu adalah kurangnya pemahaman pengeloaan kualitas air hingga produksi panen menurun. Hal ini diakibatkan banyaknya ikan yang sakit hingga mengalami kematian. Program pengabdian masyarakat akan dilaksanakan di kelompok pembudidayaan ikan kerapu “Kompak Bersama” Desa Kampung Mesjid Kabupaten Batu Bara. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberikan pendidikan, pelatihan, dan pendampingan manajemen kualitas air bagi pembesaran kerapu. Kegiatan difokuskan pada upaya perbaikan mutu kualitas air dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, dan upaya pencegahan penyakit ikan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan pengelolaan kualitas air dan pembuatan pakan ikan mandiri sebagai pakan alternative yang dapat menekan biaya pengeluran pakan, serta peningkatan keterampilan mitra terkait cara budidaya ikan yang baik (CBIB) yang ramah lingkungan dan dilanjutkan dengan proses pengelolaan manajemen kualitas air di tambak kerapu. pendidikan, pelatihan, dan pendampingan manajemen kualitas air akan dilakukan menyeluruh dan merata pada lokasi usaha mitra. Bentuk Luaran yang ditargetkan adalah jurnal nasional tidak terakreditasi, modul dan buku ajar yang berjudul Manajemen Kualitas Air pada Tambak Ikan Kerapu, publikasi pada seminar nasional, media cetak dan youtube
Combination of Music and Guided Imagery on Relaxation Therapy to Relief Pain Scale of Post-Operative Patients
Aim: This literature review aims to explain the effectiveness of combination relaxation therapies with music and imagery technique to reduce the quality and quantity of pain experienced by post-operative patients.
Methods: The research data were identified from 5 journal databases including PubMed, JSTOR, Willey Online Library, Sage Journal and Taylor Francis Online by using the PIOS (Participant, Intervention, Outcomes and Study Design) method and MesH term on advanced search engines. Additional records identified through Google Scholar and Research Gate. The articles that become research data are articles published in 1998–2018 in English version, open access and full-text in the form of original research articles.
Results: Eight articles that were screened using PRISMA reviewed without meta-analysis consisted of four articles intervening in a combination of relaxation with music and four articles combining with imagery.
Conclusion: The combination of relaxation techniques with music, as well as a combination of relaxation techniques with effective imagery are used to reduce pain. Based on the analysis of the results in several studies, it can be found that patient education about relaxation therapy should be given to all surgical patients to help improve patient’s comfort and enhance tissue healing.
Penerapan PSAK Adopsi IAS 41 Agriculture
This study aims to determine whether the application of PSAK adopted from IAS 41: Agriculture should be applied to State-Owned Enterprises, especially the plantation SOE. So that the SOE financial information produced becomes more useful for decision-making. Furthermore, this study wants to answer what benefits can be obtained from the implementation of this standard on the plantation-based SOE. The main characteristic of IAS is the use of fair value model for biological assets owned by the agriculture-based entity. The use of this model raises a lot of controversy, primarily, associated with relevant quality and reliability of the information it produces. Research used qualitative method with data collection through literature study, survey, interview, and observation. Survey and interview were divided into two major parts, which were: on the compilers of financial statements and the stakeholders. From this study it can be concluded that the PSAK based on IAS 41 have not to be implemented yet in the near future due to IAS 41 will undergo quite significant revision. Currently, the State-Owned Enterprises could use the PSAK plantation SOE that has been issued