94 research outputs found

    ANALISIS KONTRASTIF ADJEKTIVA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS BERDASARKAN CIRI SEMANTIS DAN CIRI SINTAKSIS

    Get PDF
    Abstrak Analisis kontrastif pada dasarnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai persamaan dan perbedaan dari bagian tertentu dalam B1 dan B2. Fokus dari kajian analisis kontrastif berikut ini adalah membandingkan adjektiva bahasa Indonesia dan bahasa Inggris berdasarkan ciri semantis dan ciri sintaksis. Kajian ini merupakan kajian kualitatif yang menggunakan metode analisis isi. Berdasarkan hasil perbandingan dapat diketahui bahwa adjektiva kedua bahasa mempunyai fungsi yang sama yaitu menggambarkan atau memberi makna khusus kepada nomina dan pronomina serta dapat berfungsi atributif dan predikatif. Perbedaan antara kedua adjektiva ini adalah pada posisi adjektiva dalam frasa nominal, urutan adjektiva ketika digunakan secara bersamaan dalam satu frasa nominal, fungsi predikatif sebagai pelengkap subjek, dan penggunaan verba tertentu sebelum adjektiva bahasa Inggris dalam posisi predikatif yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Hal-hal yang mungkin menjadi masalah bagi pemelajar ketika menggunakan adjektiva bahasa Inggris adalah penentuan jenis adjektiva secara tepat agar dapat ditempatkan pada urutan yang benar dalam frasa, perbedaan makna adjektiva yang diakhiri ā€“ing dan ā€“ed, perbedaan makna beberapa adjektiva tertentu bila ditempatkan pada posisi atributif dan posisi predikatif, kekhususan beberapa adjektiva yang hanya dapat bersifat atributif atau predikatif, perbedaan posisi adjektiva atributif, dan kemungkinan pengabaian penggunaan linking verb be karena interferensi B1 dan karena ketiadaan padanan verba tersebut dalam sistem bahasa Indonesia. Dengan mengetahui persamaan dan perbedaan kedua adjektiva berdasarkan ciri semantis dan ciri sintaksis maka pemelajar dapat memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai cara menggunakan adjektiva bahasa Inggris secara benar dalam membuat kalimat. Bagi pengajar bahasa Inggris kajian ini dapat menjadi masukan bagi pengajaran adjektiva dan penyusunan materi pembelajaran yang lebih baik.   Kata kunci : analisis kontrastif, ciri semantis, ciri sintaksis   Abstract The purpose of doing a contrastive analysis is to get a whole picture of the similarities and differences of a specific aspect of L1 and L2. Therefore this qualitative study which used the content analysis method focuses on comparing the English and Indonesian adjectives based on their semantic and syntactic features. The findings revealed that both adjectives modify nouns or pronouns and, therefore, can be attributive and predicative. The differences between them include the position of the adjective in a noun phrase, the order of adjectives when used together in a noun phrase, the function of predicative adjectives as a subject complement, and the use of a certain verb before an English adjective in a predicative position which does not exist in Indonesian. Problems that may arise when using the English adjectives are determining the type of description the adjectives provide to place them in the correct order in a noun phrase, the different meaning of participle adjectives, the different meaning of certain adjectives when placed in attributive and predicative positions. The specificity of some adjectives, which can only be attributive or predicative, different positions of attributive adjectives, and the possibility of neglecting the use of the linking verb are due to L1 interference and the absence of be equivalent in the Indonesian language system. This contrastive study will provide learners with a better description of how to use the English adjective correctly in a sentence. It may provide inputs for teachers in teaching the English adjective better and developing better learning material.   Keywords: contrastive analysis, semantic features, syntactic feature

    PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI TOKO ONLINE TANAMAN REMPAH RAKYAT (TARERA)

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara Agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Adanya lahan yang luas dan tanah yang subur membuat pertanian di Indonesia menjadi mata pencaharian yang sangat menjanjikan. Rempah-rempah sendiri sudah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Rempah-rempah sering digunakan dalam pembuatan bahan bumbu untuk makanan, jamu, dan juga produk kesehatan. Oleh karena itu banyak petani di Indonesia yang menanam rempah sebagai produk pertaniannya. Dikarenakan minimnya pengetahuan akan pemasaran membuat para pengepul atau tengkulak melihat peluang ini dan akhirnya membantu petani untuk menjual produk rempahnya. Hal ini tentu dapat membuat para pengepul dapat mengambil keuntungan dengan cara membeli hasil pertanian dengan harga yang murah kemudian dijual ke pasar dengan harga yang mungkin bisa dua atau tiga kali lebih besar dari harga pertama yang para tengkulak beli dari petani tersebut. Meninjau dari permasalahan tersebut, pada skripsi ini terbentuklah sebuah solusi dari permasalahan para petani, yaitu dengan cara membangun sebuah aplikasi yang berguna untuk membantu petani dalam melakukan penjualan hasil pertaniannya sehingga para petani tidak terlalu bergantung dengan para pengepul. Dalam aplikasi ini nantinya akan menggunakan website sebagai dasar aplikasinya. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah petani dalam melakukan transaksi penjualan. Kemudian aplikasi ini juga dapat membantu meningkatkan penjualan lebih maksimal tanpa perlu bergantung dengan pengepul. Berdasarkan analisa dan pengembangan yang dilakukan pada skripsi ini, mulai dari analisis, perancangan, implementasi, sampai dengan pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi Tarera telah berhasil dibangun, yang mana mampu untuk membantu para petani untuk dapat menjual hasil taninya dan membantu mereka dalam pengelolaan bisnisnya. Adapun kelebihan dari sistem informasi Tarera adalah nyaman untuk dilihat, fungsi telah sesuai dengan kebutuhan utama untuk mengelola bisnis dan bertransaksi secara umum, bahasa yang digunakan sudah konsisten dan mudah dipahami, dapat membantu pembelian suatu produk yang diinginkan, dapat mempermudah transaksi, dapat memberikan laporan yang aktual dan jelas dalam pencatatan seluruh transaksi yang dilakukan secara lengkap dan teratur, sistem sudah berjalan lancar tanpa error/bug yang menghambat, dan secara umum pengguna puas saat menggunakannya

    Abundance, Distribution Patterns and Habitat Conditions of Giant Clam (Family : Tridacnidae)

    Get PDF
    The Giant Clam has a high economic value it is because all parts of the animal can be utilized so it is very vulnerable for hunting by humans. Traditionally these animals are used by people for food, building materials, household needs and as souvenirs and also as  aquarium animals. The purpose of this study is to see the relationship between species abundance and distribution patterns of Giant Clam based on the habitat conditions. Moreover, the purpose of this study case is to identify the types of Giant Clam that found and compare with research which has been done 10 years earlier. The results of the data analysis concluded that habitat conditions take effect on species abundance and distribution patterns of Giant Clam on Mansinam Island and Lemon Island in Manokwari Regency. From the results of the study found 3 types of Giant Clams with a total of 14 individuals. The number of Giant Clam species that found at the study location is almost half of the species that found in Indonesia. For 10-year period at the study location there was decrease the number of Giant Clam species by 57%, in 2009 there were found 7 species of Giant Clam whereas in  2019 only found 3 species of Giant Clams

    Studi Potensi Penyu dan Persepsi Masyarakat Dalam Upaya Pengembangan Ekowisata

    Get PDF
    This research used a purposive sampling method in Mubraidiba villag , North Manokwari District in July 2019 with the aim of assessing the potential of sea turtle natural resources, the willingness of local communities to change their income earning patterns, estimating and determine the income level of local communities from selling turtle eggs and developing a local community-based turtle ecotourism development strategy on the north coast of Manokwari.  Data collection was carried out by means of field observations and literature, where field observations by viewing directly at the research location and interviews with the help of questionnaires to visitors, local communities and key persons and literature studies to obtain information related to the research. The results showed that four species of sea turtles lay eggs in the area: green, olive ridley, leatherback and hawksbill sea turtles with the number of eggs ranged from 61-122 eggs/nest.  Local people are willing to change their pattern of earning a living by profession selling food, souvenirs, tour guides, rental of tourist facilities, motorcycle ride.  The income of the local community by selling turtle eggs to the Manduni Putra TPP ranges from Rp. 100,000-Rp. 2,150,000 depending on the number of nests.  The existence of turtles can attract visitors and have the potential to be used as a tourist attraction that would change the income earning patterns of the local community.Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling di Desa Mubraidiba Distrik Manokwari Utara pada bulan Juli 2019 dengan tujuan untuk mengkaji potensi sumberdaya alam penyu, kesediaan masyarakat lokal untuk mengubah pola mencari nafkah, mengestimasi dan mengetahui tingkat pendapatan masyarakat lokal dari hasil penjualan telur penyu dan menyusun strategi pengembangan ekowisata penyu berbasis masyarakat lokal di pesisir pantai utara manokwari.  Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapang dan literatur, dimana observasi lapang dengan melihat secara langsung lokasi penelitian dan wawancara dengan bantuan kuisioner pada pengunjung, masyarakat lokal dan key persons serta studi literatur untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penelitian.  Hasil penelitian mendapatkan empat jenis penyu yang bertelur yaitu penyu hijau, penyu lekang, penyu belimbing dan penyu sisik dengan jumlah telur berkisar antara 61-122 butir/sarang.  Masyarakat lokal bersedia untuk mengubah pola mencari nafkah dengan profesi menjual mekanan, souvenir, pemandu wisata , sewa sarana wisata, ojek.  Pendapatan masyarakat lokal dengan menjual telur penyu ke TPP Manduni Putra berkisar antara Rp.100.000-Rp.2.150.000 tergantung dari jumlah sarang.  Keberadaan penyu dapat menjadi daya tarik pengunjung dan berpotensi dijadikan sebagai objek wisata yang dapat mengubah pola mencari nafkah dari masyarkat lokal. &nbsp

    HYDROCARBON-DEGRADING POTENTIAL OF EXTREMELY HALOPHILIC ARCHAEA IN HYPERSALINE ENVIRONMENTS: A BRIEF REVIEW

    Get PDF
    The potential of extremely halophilic archaea degrading hydrocarbon in hypersalin environment is reviewed. The emphasis is on the last 30 years studies. The identification of extremely halophilic archaea is important as this type of prokaryote is predominant in the hypersaline environment with NaCl concentration higher than 20% (w/v). Recent studies have shown that extremely halophilic archaea especially those belong to Halobacterium, Haloarcula, and Haloferax might play an important role in hydrocarbon degradation in hypersaline environment. Other that can be found in pristine and hydrocarbon-contaminated hypersaline environment, member of these genuses are also capable of using hydrocarbon as source of energy and carbon

    Diversity and Abundance of Plankton in Mangrove Waters

    Get PDF
    The mangrove forest is an environment that is very rich in nutrients and it becomes an important element for plankton growth. This article aims to determine the diversity and abundance of plankton species in the mangrove area. The method used in this writing is a literature study, by exploring written sources in the form of books, articles, journals, or other documents relevant to the problem being presented. The information obtained from the literature study can be used as a reference to strengthen the existing arguments. The results of the writing show that the abundance and diversity of plankton in mangrove waters are strongly influenced by the physical and chemical conditions of the water, local conditions, tides, zoning, and mangrove density. In general, phytoplankton from the Bacillariophyceae class dominate mangrove waters compared to zooplankton. A mangrove forest management strategy needs to be implemented so that it can function for organisms and the surrounding environment

    Identifikasi Morfologi Ikan Kerapu (Serranidae: Epinephelinae) yang didaratkan Di Waisai Raja Ampat

    Get PDF
    ABSTRAKĀ Identifikasi morfologi ikan kerapu sangat penting dilakukan untuk memantaukeanekaragaman spesies ikan kerapu sehingga dapat membantu dalam merumuskan suatu pengelolaan perikanan berkelanjutan di Raja Ampat.Oleh karena itu penelitian tentang deskripsi ikan kerapu anggota Serranidae: Epinephelinaeyang ditemukan ditempat pendaratan ikan di Waisai, Raja Ampat akan membantu pemerintah daerah untuk dapat membuat database tentang hasil tangkapan nelayan didaerah setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi anggota Serranidae: Epinephelinae yang didaratkan di Raja Ampatsehingga bisa menjadibasis data dalam mengontrol keberadaan keanekaragaman hasil perikanan tangkap oleh nelayan di perairan Raja Ampat. Metode yang digunakan adalah metode survei. Ikan kerapu dikumpulkan dari pasar tradisional dan juga tempat pelelangan ikan. Sebanyak 8 spesies ikan kerapu anggota (Serranidae: Epinephelinae)ditemukan di Waisai Raja Ampat, yaituĀ  Epinephelus areolatus, Epinephelus fasciatus, Epinephelus ongus, Cephalopholis sexmaculata, Cephalopholis miniata, Cephalopholis Urodeta, Cephalopholis sonnerati, Variola albimarginataĀ Kata kunci: Kerapu, Morfologi, Raja Ampat, Serranida

    Profil Suhu Pantai Peneluran Penyu Sidey: Implikasi Estimasi Jenis Kelamin Tukik Penyu

    Get PDF
    Changes in the temperature of the nesting habitat due to the impact of global warming cause damage to turtle eggs and will result in failure of hatching in turtle nests. The temperature of the turtle nesting beach on Sidey beach as a secondary nesting beach has a contribution to the existence of turtle populations in the wild. The analysis of the temperature profile of the Sidey turtle nesting beach aims to relate the temperature of the turtle nesting beach sand to hatching success, and to estimate the sex of hatchlings based on the temperature during the incubation period and the temperature of the beach sand. Temperature recording using a data logger, then analyzed using HOBOware software. The results of the analysis of the mean temperature for Sidey 1 beach of 31.75Ā±1.70ā°C, Sidey 2 beach of 32.29Ā±0.23ā°C, incubation temperature of nest 1 was 28.14Ā±0.75ā°C and at nest 2 of 30.13Ā±0.82ā°C. The mean temperature range of the Sidey beach was above the pivotal temperature for leatherback turtles for the East Pacific region, which is 29.4ā°C, while  the two nest samples have a temperature mean above or below the pivotal temperature, so that the estimation of hatchling sex for Sidey beaches are female and have low hatching success.Perubahan suhu habitat peneluran akibat dampak pemanasan global menyebabkan kerusakan pada telur penyu dan akan mengakibatkan kegagalan penetasan pada sarang-sarang penyu. Suhu pantai peneluran penyu yang ada di pantai Sidey sebagai pantai peneluran sekunder memiliki kontribusi terhadap keberadaan populasi penyu di alam. Analisis profil suhu pantai peneluran penyu Sidey bertujuan untuk menghubungkan suhu pasir pantai peneluran penyu dengan sukses penetasan, dan mengestimasi jenis kelamin tukik berdasarkan suhu selama masa inkubasi dan suhu pasir pantai. Perekaman suhu yang menggunakan data logger, kemudian dianalisis dengan menggunakan software HOBOware. Hasil analisis data, rata-rata suhu pantai Sidey 1 adalah 31.75Ā±1.70ā°C dan pantai Sidey 2 adalah 32.29Ā±0.23ā°C, rata-rata suhu inkubasi sarang 1 adalah 28.14Ā±0.75ā°C dan pada sarang 2 adalah 30.13Ā±0.82ā°C. Kisaran rata-rata suhu yang dimiliki oleh pantai Sidey berada di atas suhu penting penyu belimbing untuk wilayah Pasifik Timur yaitu 29.4ā°C, sedangkan untuk kedua sampel sarang memiliki rataan suhu yang berada di atas maupun di bawah suhu penting, sehingga estimasi jenis kelamin tukik untuk Pantai Sidey adalah betina serta memiliki tingkat penetasan yang rendah

    PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG ALAT PENCERNAAN MAKANAN MELALUI MEDIA GAMBAR/ MODEL BAGI KELAS V DI SD INPRES 118 KLAMALU

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatanPemahaman siswa akan Alat Pencernaan Makanaan bagi siswa Kelas V di SD Inpres 118 Klamalu melalui Model / Gambar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dalam 3 tahap yaitu reduksi, penyajian data serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1 nilai rata-rata pemahaman siswa akan alat pencernaan siswa kelas V pada sebelum siklus sebesar 60 pada siklus I sebesar 68,76 dan pada siklus II sebesar 78,57 sehingga terdapat kenaikan nilai rata- rata dari sebelum siklus I. Selanjutnya kesiklus II. 2. Prosentase ketuntasan belajar siswa pada prasiklus menunjukan angka sebesar 38,09% (8 siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 21 siswa ) ,pada siklus I sebesar 68,76 % (10 siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 21 siswa ) dan pada siklus II sebesar 78,57 % ( 20 siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 21 siswa ) Dengan demikian terdapat penningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II .Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat  su/ kesimpulan sebagai berikut : Melalui Pemanfaatan gambar / model dapat meningkatkan pemahan siswa akan alat pencernaan pada siswa kelas V SD Inpres 118 Klamalu Distrik Mariat KabupAten Sorong tahun pelajaran 2011 /201

    FOULING ORGANISMS ASSOCIATED WITH MANGROVE IN AMBON INNER BAY

    Get PDF
    Limited literatures exist on fouling organisms attached to mangrove in Ambon Inner Bay (AIB). The purpose of this research is to obtain updated information on fouling organism in this ecosystem. Samplings were carried out in two periods, representing first transition period and west monsoons, at two different locations in AIB (Poka and Kate-kate). Methods used were direct observation and descriptive exploration during sampling. Fouling organisms and mangrove type were identified using identification books. The results obtained indicate that predominant organisms belonged to mollusks and crustacea. Four gastropod species (Littorina scabra, Nerita oualaniens, Terebralia sulcata, Cassidula nucleus) and one bivalve (Saccostrea cucullata) were identified. Clibanarius ambonensis and Cardisoma carnifex were the species identified from crustacea group. Type of mangrove found, either naturally or through replanting program in Poka were Rhizophora apiculata, R. stylosa and Sonneratia alba. There were four different species found in Kate-kate (S. alba, R. apiculata, Ceriops tagal and Aegiceras corniculatum).Keywords: fouling organisms, mangrove ecosystem, Ambon Inner Ba
    • ā€¦
    corecore